Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
INFANT WARMER
Gambar
Infant Warmer
1. Pengertian Alat
Infant berarti bayi dan Warmer berarti penghangat. Jadi Infant Warmer secara
bahasa berarti alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini difungsikan sebagai
tempat perlindungan bagi bayi yang lahir dini (Premature).
2. Spesifikasi Alat
a. Nama Alat : Infant Warmer
b. Merk : Fanem
c. Type/Model : Ampla
d. Buatan : Brasilia
e. Voltage : AC 220 V
f. Frekuensi : 50Hz
g. Daya : 700 Watt
h. Dimensions : 71(1) x 110(w) x 185(h) mm
i. Berat : 120 kg
j. Ilumination : 2 x 10 Fluorescent Lamp
k. Warm Up Time : ± 30 Menit
l. Ruangan : Melati
3. Bagian Alat
PLN Power
Supply
Setting
Suhu Buzzer
Control Unit
Setting Heater
Timer
Display
Tombol
Start
Sensor Suhu
Gambar 3.7.
5. Prinsip Kerja
Pada saat alat terhubung ke sumber listrik dan tombol power berada dalam
kondisi ON, power supply akan mendistribusikan tegangan ke seluruh blok
rangkaian. Saat dilakukan pengaturan suhu dan waktu (setting timer), dan tombol
start ditekan, control unit akan memproses data dan memerintahkan heater untuk
memulai proses pemanasan yang kemudian akan menghangatkan bayi dengan
metode radiasi.
Saat heater bekerja, panas yang dihasilkan akan dideteksi oleh air sensor yang
diletakkan pada matras bayi. Hal ini dilakukan agar suhu yang diterima bayi tetap
sesuai dengan kebutuhan karena suhu panas yang berlebihan dapat berbahaya
bagi bayi. Saat sensor air mendeteksi suhu sudah sesuai degan setting suhu, heater
akan berhenti bekerja secara otomatis. Pada saat sensor air mendeteksi suhu yang
berlebih atau tidak sesuai dengan pengaturan, maupun saat timer sudah habis,
buzzer akan berbunyi dan control unit akan memerintahkan heater untuk berhenti
bekerja.
Kontrol standar yang harus ada pada dashboard infant warmer antara lain :
1. Setting suhu (Auto/ Manual), dimana pada mode auto, infant warmer akan
secara otomatis masuk pada setting pre-warming, dengan parameter default
yang telah tersimpan sebelumnya. Sementara pada mode manual, output
heating kan sesuai dengan kebutuhan operator dengan menaikkan atau
menurunkan setting suhu.
2. Skin sensor, merupakan sensor suhu yang dipasang pada bayi untuk
memastikan suhu yang diterima bayi sesuai dengan kebutuhan
3. Sensor air, merupakan sensor suhu yang diletakkan pada matras bayi, untuk
mengontrol radiasi panas yang diterima bayi tetap stabil dan sesuai setting
(kebutuhan).
4. Alarm, berfungsi untuk warning saat parameter melebihi setting yang diatur,
maupun sebagai penanda bahwa prosedur pemanasan telah tercapai. Alarm
dapat berupa buzzer dan lampu indikator.
5. Timer, untuk memastikan lama waktu penyinaran sesuai dengan kebutuhan
bayi.
6. Examination Lamp, berfungsi sebagai lampu penerangan yang berada di atas
matras bayi dan di samping radiation box, yang dapat diaktifkan dan
dinonaktifkan sesuai dengan kebutuhan.
6. Standar Operasional Prosedur
1. Hubungkan kabel power ke sumber listrik.
2. Tekan tombol power agar berada pada posisi ON, dan lampu indikator akan
menyala.
3. Pilih mode skin untuk pemilihan mode penghangat.
4. Lakukan pengaturan suhu sesuai kebutuhan (biasanya 37°C, sesuai suhu
rahim ibu).
5. Lakukan setting timer sesuai kebutuhan.
6. Tekan tombol start untuk memulai proses pemanasan.
7. Pemeliharaan
Pemeliharaan terhadap unit Infant Warmer bertujuan untuk memastikan agar
alat selalu dalam kondisi baik dan siap pakai, serta mendeteksi adanya kerusakan
sebelum alat digunakan. Pemeliharan rutin dapat dilakukan dengan cara :
1. Periksa dan bersihkan bagian-nagian alat.
2. Periksa kondisi elemen pemanas.
3. Periksa fungsi lampu indicator, alarm, dan timer.
4. Periksa konektor sensor suhu, kabel konektor, dan kabel power.
8. Troubleshooting
No Keluhan Kemungkinan Analisa Tindakan Keterangan
. Kerusakan Kerusakan
1. Mesin tidak Switch Periksa Ganti
dapat hidup ON/OFF switch bila
rusak ON/OFF rusak
Main fuse Periksa Ganti
putus main fuse bila
Rangkaian Periksa rusak
power rangkaian Ganti
supply bila
rusak
2. Temperature Sensor suhu Periksa fisik Ganti bila Sesuai jenis
over sensor rusak sensor
3. Suhu tidak Heater Periksa Ganti Sesuai
panas tegangan bola nomor seri
pada heater rusak IC
9. Kalibrasi
Pengertian Prosedur tetap kalibrasi alat Baby incubator adalah bentuk dari
standar yang berupa cara atau langkah – langkah yang harus
diikuti dalam melaksanakan kalibrasi alat Baby incubator yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur kerja yang harus dipenuhi.
Prosedur ini disusun berdasarkan pada service manual, dan
petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : melihat kondisi
alat harus dalam kondisi baik dan bisa di aktifkan, lakukan uji
fungsi, lakukan kalibrasi. Kesimpulan hasil kalibrasi dapat
disimpulkan alat laik dan alat tidak laik pakai.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi
IPS RS
Tujuan 1. Agar kalibrasi dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar
2. Mengetahui alat masih laik pakai atau tidak laik pakai
3. Agar bisa di tindak lanjuti apabila menemukan alat yang
sudah tidak laik pakai
Petugas Teknisi Elektromedis / kalibrator
Prasyarat 1. Alat kesehatan dalam baik dan aksesoris lengkap
2. SDM tersertifikasi
3. Peralatan kerja dan alat ukur lengkap
4. Protap kalibrasi, lembar kerjakalibrasi dan protap
pengoperasian tersedia
5. Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia
6. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan
Peralatan Alat kerja dan Alat ukur : INCU Analyzer
Prosedur 1. Siapkan surat perintah kerja(SPK)
2. Siapkan folmulir lembar perbaikan
3. Siapkan protap pengoperasian alat dan riwayat kalibrasi
alat
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
6. Pemberitahuan kepada unit pelayanan pengguna alat
7. Lakukan pendataan administrasi meliputi pemilik, alamat,
data alat medic, tanggal dan ruangan/lokasi kalibrasi serta
daftar alat ukur dan alat bantu.
8. Lakukan pengukuran kondisi lingkungan, meliputi : Suhu
dan kelembaban lingkungan. Data diambil pada ruang
kalibrasi pada awal dan akhir pengukuran alat.
9. Periksa kondisi fisik alat dari baby incubator meliputi :
Badan dan permukaan, control dan indicator, kabel dan
aksesoris.
10. Catat kondisi – kondisi tersebut pada lembar kerja
11. Pengukuran keselamatan listrik, meliputi :
Tegangan jala-jala
Kebocoran arus selungkup
Kinerja
12. Tentukan titik pengukuran suhu pada 32°C, 34°C, 36°C
13. Letakkan standard ditengah matras pada kompartement
/chamber UUT
14. Pastikan semua sensor standard terpasang dengan benar,
kemudian hidupkan kembali standard lalu tutup selungkup
chamber dan hidupkan UUT (alat baby incubator)
15. Operasikan baby incubator pada suhu 32°C, tunggu
beberapa saat sampai penunjukan suhu tercapai dan stabil (
± 1 jam ).
16. Catat nilai penunjukan suhu yang terukur pada display
STANDARD pada sensor T1, T2, T3 di lembar kerja.
17. Pengambilan data dilakukan pada setiap titik pengukuran.
Ulangi langkah 15 s/d 16 pada setting suhu 34°C dan 36°C.
kemudian, catat nilai penunjukan suhu pada matras T4 di
lembar kerja.
18. Catat penunjukan kecepatan udara maximal pada sensor 6
(m/detik) hanya pada setting suhu 36°C di lembar kerja.
19. Catat nilai penunjukan tingkat kebisingan maximal pada
sensor 7 (dB) yang terukur pada lembar kerja dan hanya
pada setting suhu 36°C
20. Lakukan pengisian formulir lembar kerja perbaikan dan
SPK
21. Simpulkan hasil Perbaikan:
Alat layak difungsikan
Alat tidak layak difungsikan
22. Pengguna alat menandatangani lembar kerja perbaikan dan
SPK, sebagai bukti kalibrasi alat setelah dilaksanakan.
23. Cek alat kerja dan alat ukur sesuai lembar kerja
24. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta
25. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis
penyerta ke tempat semula
26. Laporkan hasil kalibrasi kepada unit pelayanan pengguna
alat dan serahkan kembali alat baby incubator yang telah
diperbaiki
27. Laporkan hasil kalibrasi alat kepada pemberi tugas
Unit NICU
terkait