Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN EKSPERIMEN METROLOGI 1

Penentuan Jenis Bahan berdasarkan Massa Jenis dan Resistivitas Bahan

Disusun oleh :
Luthfi Nurjuliansyah - 1600014019

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2019
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Sebuah nilai pengukuran didapatkan dengan menggunakan alat ukut. Alat ukur
yang dimaksud merupakan alat ukur yang sudah memiliki standar dalam pengukuran
tertentu, seperti dalam mengukur Panjang maka alat ukur yang digunakan harus
memiliki satuan meter (secara Satuan Internasional), massa maka alat ukur yang
digunakan harus memiliki satuan Kilogram (secara Satuan Internasional), dan lain
sebagainya yang memiliki besaran dan satuan tertentu.
Tetapi dalam segala pengukuran belum tentu untuk mengukur besaran bisa
langsung menggunakan alat ukurnya langsung, kita memerlukan sebuah turunan-
turunan rumus atau perhitungan untuk mendapatkan besaran yang diinginkan. Maka
dibutuhkan rumus-rumus yang bisa menghasilkan sebuah nilai yang diharapkan
sesuai dengan pengukurannya.
Dari situ tidak hanya dengan menurunkan rumus bisa mendapatkan nilai yang kita
inginkan, tetapi disitu timbul nilai-nilai yang menyebabkan ketidaksesuaian dengan
standar atau besaran awalnya. Maka dari itu kita akan mempelajari yang teori
ketidakpastian pengukuran atau Ralat untuk meminimalisir ketidaksesuaian nilai yang
ingin kita cari.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bahan yang diidenfikasi termasuk kategori bahan apa?


2. Berapakah nilai massa jenis dan nilai reistivitas dari bahan tersebut?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui jenis bahan yang di idenfikasi


2. Mengetahui nilai massa jenis dan resistivitas bahan
BAB 2
Dasar Teori

2.1 Pengukuran

Pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan terhadap suatu objek


tertentu dengan menggunakan alat ukur yang bersesuaian dengan objek yang
diukur. Jadi, mengukur adalah membandingkan suatu objek yang akan diukur
dengan suatu alat yang dianggap sebagai ukuran standar. Alat ukur yang
digunakan haruslah memperhatikan nilai objek yang akan diukur agar sesuai
dengan peruntukannya. Misalnya, apabila kita ingin mengukur lebar sebuah buku
tulis maka alat ukur yang tepat digunakan adalah mistar atau penggaris.
Sebaliknya, mengukur ketebalan sehelai rambut misalnya, jika alat ukur yang
digunakan penggaris maka hasil yang akan diperoleh tidak akan sahih, jadi yang
paling tepat digunakan adalah micrometer.

2.1.1 Ketidakpastian Pengukuran


Ketidakpastian sering juga disebut istilah ralat yaitu suatu perbedaan
antara harga yang terukur dengan harga sesungguhnya (yang benar) atau
selisih harga antara harga terukur dengan nilai rata-rata sekelompok hasil
pengukuran. Berdasarkan dari jenisnya, istilah ralat terdiri atas tiga macam
yaitu:
a. Ralat alat, yaitu kemampuan alat dalam melakukan pengukuran secara
baik dan benar. Ralat alat merupakan batas terbesar atau terkecil dari
nilai rentang pengukuran alat.
b. Ralat ukur, yaitu ralat yang terbawa sebagai akibat pengukuran langsung
dan perlakuannya secara berulang pada benda yang sama dan
menggunakan alat ukur yang sama pula.
c. Ralat hasil ukur, yaitu ralat yang disertakan pada hasil ukur.
2.1.2 Jenis-jenis Ketidakpastiaan (Ralat)
Oleh karena ketidakpastian (ralat) merupakan penyimpangan nilai ukur
dari nilai benar, maka secara umum sumber-sumber ketidakpastian (ralat)
terdiri atas enam yaitu:
a. Pengukur (pengamat).
b. Alat ukur sendiri.
c. Faktor lingkungan dan sekitarnya.
d. Benda (obyek) yang ukur.
e. Kondisi pengukur (pengamat).
f. Model teoritis (konsep).

Sumber ralat di atas dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam


pengukuran. Dalam pengukuran besaran fisika menggunakan alat ukur
atau instrumen, hasilnya tidak mungkin memperoleh nilai yang benar.
Namun, selalu mempunyai ketidakpastian yang disebabkan oleh
kesalahan-kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan dalam pengukuran
dapat digolongkan menjadi kesalahan umum, kesalahan acak dan
kesalahan sistematis. Beberapa jenis kesalahan pengukuran
yaitu:
a. Kesalahan umum atau keteledoran (grass error). Kesalahan ini
kebanyakan disebabkan oleh manusia dalam hal ini sebagai pengukur
atau pengamat karena faktor kurang terampil dalam menggunakan alat
ukur yang dipakai. Selama manusia terlibat dalam pengukuran baik
langsung maupun tidak langsung, kesalahan jenis ini tidak dapat
dihindari, namun jenis kesalahan ini tidak mungkin dihilangkan begitu
saja secara kesuluruhan dan harus ada usaha untuk mencegah dan
memperbaikinya.
b. Kesalahan acak/rambang (random error), yaitu kesalahan yang tidak
disengaja dan tidak dapat dikendalikan atau diatasi semuanya sekaligus
dalam pengukuran karena adanya sedikit fluktuasi gangguan kecil (naik
turun) pada kondisi-kondisi pengukuran. Ini merupakan faktor yang
dapat mengubah dalam waktu yang sangat cepat sehingga
pengontrolannya di luar kemampuan pengamat. Selain kesalahan
pengamat di atas, kondisi lingkungan yang tidak menentu bisa
menyebabkan kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran yang
disebabkan oleh kondisi lingkungan disebut kesalahan acak.
c. Kesalahan yang disebabkan pada alat ukur sendiri, atau sering disebut
kesalahan sistematis (systematic error). Kesalahan sistematis dapat
menyebabkan hasil pengukuran menyimpang dari hasil sebenarnya dan
simpangan tersebut mempunyai arah tertentu.
2.2 Massa Jenis
Massa jenis diartikan sebagai perbandingan antara massa zat dengan
volumenya. Nilai dari massa jenis hanya bergantung pada jenis zat, tidak
bergantung pada volume ataupun massa suatu zat. Jadi, meskipun massa ataupun
volume pada suatu zat itu berbeda dengan yang lain, akan tetapi massa jenisnya
tetap sama. Menentukan volume benda dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara sesuai dengan bentuk bendanya. Untuk benda yang beraturan, bentuknya
dapat dilakukan dengan rumus yang sesuai. Sedangkan untuk benda yang tidak
beraturan, pengukuran volume dilakukan dengan cara memasukkan benda
tersebut kedalam gelas ukur yang sudah diisi dengan air pada volume tertentu,
kemudian diamati selisih volumenya.

Massa jenis suatu bahan dapat dihitung dengan rumus dibawah ini:

(2-1)

Massa jenis merupakan sifat dari suatu zat cair murni, tekanan didefenisikan
sebagai gaya persatuan luas. Berat suatu benda adalah gaya-gaya gravitasional
yang dilakukan bumi pada benda atau zat cair. Berat termasuk gaya, karena itu
merupakan besaran vektor, arah dari vekt or adalah arah dari gaya gravitasional
yaitu pusat ke bumi. besarnya berat dinyatakan dengan satuan Newton.
Jika benda ber massa m dibiarkan jatuh bebas, percepatannya adalah pecepatan
gravitasi (g) dan gaya yang bekerja padanya adalah gaya berat ( w ). Jika Hukum
Newton II diterapkan pada benda yang sedang jatuh bebas maka diperoleh W =
m. g, baik w maupun g keduanya adalah vektor yang mengarah ke pusat karena
itu dapat ditulis wm= m.g, dimana w dan g adalah besar vektor berat dan vektor
percepatan.

2.3 Resistivitas
Konsep dasar metode resistivitas adalah Hukum Ohm. Pada tahun 1826
George Simon Ohm melakukan eksperimen menentukan hubungan antara
tegangan V pada penghantar dan arus I yang melalui penghantar dalam batas-
batas karakteristik parameter penghantar. Parameter itu disebut resistansi R,
yang didefinisikan sebagai hasil bagi tegangan V dan arus , sehingga dituliskan

(2-2)
dengan R adalah resistansi bahan (ohm), I adalah besar kuat arus (ampere), dan V
adalah besar tegangan (volt). Hukum Ohm menyatakan bahwa potensial atau
tegangan antara ujung-ujung penghantar adalah sama dengan hasil kali resistansi
dan kuat arus. Hal ini diasumsikan bahwa R tidak tergantung I, bahwa R adalah
konstan (tetap). Hubungan resistansi, kuat arus, dan tegangan ditunjukkan oleh
Gambar

Gambar 1. Ranngkaian hubungan resistansi, kuat arus dan tegangan


BAB 3
Metodologi

3.1 Tempat dan Waktu


Penidenfikasian bahan dilakukan di Advance Laboratory of Physic (ALoP) lantai
2 gedung Laboratorum Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, saat
jam matakuliah Eksperimen Meetrologi 1 berlangsung.

3.2 Alat dan Bahan


a. Bahan yang diidentifikasi (Bahan yang diuji berbentuk tabung dengan
warna silver)
b. Jangka Sorong yang telah terkalibrasi
c. Timbangan yang telah terkalibrasi
d. Multimeter
e. Kabel
f. Power Supply
g. Sertifikat kalibrasi Jangka sorong dan timbangan
3.3 Prosedur Pengujian
3.3.1 Massa Jenis
a. Mengukur diameter benda yang diujikan dengan jangka sorong sebanyak
sepuluh kali perulangan.
b. Mengukur tinggi benda yang diujikan sebanyak sepulih kali perulangan.
c. Menimbang massa benda yang diujikan sebanyak sepuluh kali
perulangan.
d. Mencatat hasil yang telah diukur untuk perhitungan massa jenis.
3.3.2 Resistivitas
a. Mengukur hambatan/resistansi bahan yang di ujikan dengan multimeter
secara langsung.
b. Mencatat nilai hmbatan yang tertampil di multimeter.
c. Mencatat nilai yang tertampil dalam multimeter.
d. Mengulangi lagakh satu sampai dengan tiga sebanyaak sepuluh kali.
e. Menyusun rangkaian seperti gambar() dibawah.
Keterangan

1. Sumber Tegangan
2. Multimeter arus
3. Benda yang diidentifikasi
4. Multimeter Tegangan

Gambar 2. Rangkian pengujian resistivitas

a. Menyalakan power supply.


b. Mengubah nilai tegangan power supply dengan batas maksimal … A
c. Melihat dan mencatat nilai arus dan tegangan yang terbaca pada
multimeter.
d. Menulangi langkah tujuh sampai dengan delapan hingga sepuluh kali
perulangan

3.4 Pengolahan Data


3.4.1 Perhitungan Volume
1
𝑉 = 𝜋𝑑 2 𝑡
4
Dimana
V : Volume benda
d : Diameter Benda
t : Tinggi Benda
3.4.2 Perhitungan massa jenis

𝑚
𝜌=
𝑉
Dimana
𝜌 : massa jenis
m : massa benda
V : Volume benda
3.4.3 Resitivitas Benda

𝑅𝐴
𝜌=
𝑙
Dimana
𝜌 : Resistivitas
R : Resistansi
L : panjang benda
A : luas penampang

3.3.4 Ketidakpastian Pengukuran

3.3.4.1 Kontribusi variansi akibat pengukuran berulang.

a. Ketidakpastian standar

𝑆𝑛−1 (𝑅)
𝑈(𝑅) =
√𝑛

b. Derajat kebebasan

𝑉(𝑅) = 𝑛 − 1

3.3.4.2 Kontribusi variansi akibat pembacaan skala jangka sorong

a. Ketidakpastian standar

𝑑𝑏
𝑈(𝑃𝑗 ) =
√3

db : daya baca jangka sorong

b. Derajat kebebasan

1 100 2
𝑉(𝑙𝑠 ) = ( )
2 10

𝑉(𝑙𝑠 ) = 50
c. Ketidakpastian standar

𝑈𝑠𝑒𝑟𝑡
𝑈(𝑙𝑠 ) =
𝑘

k = Faktor cakupan

3.3.4.3 Ketidakpastian standar gabungan, Uc.

𝑈𝑐 = √𝑈 2 (𝐼𝑠 ) + 𝑈 2 (𝑃𝑗) + 𝑈 2 (𝑅)

3.3.4.4 Derajat kebebasan effektif, veff


4
(√𝑈𝑐 2 )
𝑉𝑒𝑓𝑓=
𝑈𝑐 4
 𝑣

3.3.4.5 Faktor cakupan, k

k merupakan faktor cakupan yang diperlukan untuk mencapai

tingkat kepercayaan tertentu. Beberapa nilai k untuk tingkat

kepercayaan tertentu yaitu :

a. k = 1, untuk tingkat kepercayaan 68,3 %

b. k = 2, untuk tingkat kepercayaan 95 %; dan

c. k = 3, untuk tingkat kepercayaan 99 %

Nilai k dapat dicari menggunakan salah satu formula pada

Microsoft Excel yaitu fungsi TINV.

3.3.4.6 Ketidakpastian bentangan (U95)

𝑈 = 𝑘. 𝑈𝑐
BAB 4
Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil
Pengujian yang dilakukan pada bahan menghasilkan hasil yang disajikan dalam
tabel 1. dibawah
Tabel 1. Hasil pengujian bahan
3376,065655 mm3
Volume 3,376065655 cm3
3,37607E-06 m3 Massa Jenis 7,7939835 gr/cm3 7793,9835 Kg/m3
73,04875878 mm2 Pengukuran langsung menggunakan R
Luas 0,730487588 cm2 Resitivitas 0,0393563 Ohm.m
7,30488E-05 m2 Pengukuran tidak langsung (menggunakan V dan I)
46,217 mm Resitivitas 0,0009182 Ohm.m
Panjang 4,621660534 cm
0,004621661 m

4.2 Massa jenis


Nilai Massa jenis yang didapatkan menunjukkan bahwa benda tersebut merupakan
jenis bahan besi tetapi nilai yang didapatkan masih menyimpang dari nilai sebenernya
yang bisa diliat pada table ketidakpastiannya, dimana memiliki ketidakpastian
bentangan sebesar 0,0361 gr/cm3. Hal tersebut terjadi karena nilai pengukuran Dimater
dan Panjang untuk mencari nilai volumenya memiliki ketidakpastiaan bentangan 0,021
mm untuk diameter dan 0,045 mm untuk panjangnya, sehinggan ketidakpastian
bentangan dari volume bendanya adalah 16,66 mm3. Untuk nilai massanya pun
memiliki ketidakpastian bentangan sebesar 0,0084 gr.

4.3 Resistivitas
Nilai Resistivitas yang didapatkan memiliki perbedaan saat pengukuran langsung dan
tidak langsung dimana saat mengukur langsung besarnya adalah 0,0393563 Ohm.m
dan saat tidak langsung sebesar 0,0009182 Ohm.m, hal ini menunjukkan nilai
pengukuran tidak langsung lebih sesuai tetapi dalam pengujian ini kami tidak bisa
memberikan nilai ketidakpastiaan saat pengukuran tidak langsung karena terkendala
oleh proses pengambilan data yang kurang lengkap dan rumus yang belum diketahui.
Tetapi untuk nilai ketidakpastian bentangan saat pengukuran langsung didapatkan
sebesar 0,113515 Ohm.mm dimana nilai ini dipengaruhi oleh ketidakpastian
Resistansi, Luas dan Panjang dimana masing-masing bernilai 0,0709 Ohm, 0,3318
mm2 dan 0,0453 mm.
BAB 5
Penutup

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan dari uji coba yang dilakukan dapat disimpulkan
1. Nilai yang massa jenis yang diperoleh dari percobaan sebesar 7793,9834 Kg/m3
dengan ketidakpastian U95 sebesar 36,1 Kg/m3 sedangkan untuk resistivitas
listriknya sebesar 0,0393563 Ohm.m untuk pengukuran Resistansi secara langsung
dan 0,0009182 Ohm.m untuk pengukuran Resistansi secara tidak langsung dengan
ketidakpastian U95 sebesar 0,113515 Ohm.mm hanya untuk pengukuran langsung.
2. Berdasarkan data hsil massa jenis dan resistivitas bahan tersebut tergolong dalam
bahan besi
Lampiran

u95 Massa jenis


No Sumber Ketidakpastian Satuan Tipe Distribusi U Pembagi u c uc (uc)^2 v ((uc)^4)/v
1 U95 m gr Tipe A Normal 0,008477 2,00 0,0042 0,2962 0,001252 1,57E-06 54,58375 4,5075E-14
2 u95 V cm^3 Tipe A Rectangular 0,015311 1,96 0,0078 -2,309 -0,01803 0,000325 60,96288 1,7346E-09
Sums 0,0003
Ketidakpastian Gabungan, uc 0,0181
Derajat kebebasan efektif, Veff 61,551
Faktor cakupan, k-student's untuk CL 95% 2,00
Ketidakpastian Bentangan, U 0,0361

u95 Diameter
No Sumber Ketidakpastian Satuan Tipe Distribusi U Pembagi u c uc (uc)^2 v ((uc)^4)/v
1 Pengulangan mm Tipe A Normal 0,009673 3,162278 0,003059 1 0,003059 9,35765E-06 9 9,72951E-12
2 Sertifikat mm Tipe B Rectangular 0,021 2 0,0105 1 0,0105 0,00011025 50 2,43101E-10
Sums 0,00012
Ketidakpastian Gabungan, uc 0,01094
Derajat kebebasan efektif, Veff 56,5833
Faktor cakupan, k-student's untuk CL 95% 2,00
Ketidakpastian Bentangan, U 0,02191

u95 Panjang
No Sumber Ketidakpastian Satuan Tipe Distribusi U Pembagi u c uc (uc)^2 v ((uc)^4)/v
1 Pengulangan mm Tipe A Normal 0,0585 3,162278 0,018499 1 0,018499 0,000342224 9 1,3013E-08
2 Sertifikat mm Tipe B Rectangular 0,021 2 0,0105 1 0,0105 0,00011025 50 2,43101E-10
Sums 0,00045
Ketidakpastian Gabungan, uc 0,02127
Derajat kebebasan efektif, Veff 15,4444
Faktor cakupan, k-student's untuk CL 95% 2,13
Ketidakpastian Bentangan, U 0,04534

u95 Volume
Distribus ((uc)^4)/
No Sumber Ketidakpastian Satuan Tipe U Pembagi u c uc (uc)^2 v
i v
1 u95D mm3 Tipe A Normal 0,021908 2,00 0,010937 699,9537 7,655063 58,59999 56,58326 60,68859
2 u95t mm3 Tipe A Normal 0,045339 2,13 0,021271 73,04876 1,553852 2,414455 15,44438 0,377457
Sums 61,01444
Ketidakpastian Gabungan, uc 7,811174
Derajat kebebasan efektif, Veff 60,96288
Faktor cakupan, k-student's untuk CL 95% 2,00
Ketidakpastian Bentangan, U 15,62467

u95 massa
No Sumber Ketidakpastian Satuan Tipe Distribusi U Pembagi u c uc (uc)^2 v ((uc)^4)/v
1 Pengulangan gr Tipe A Normal 0,006749 3,162278 0,002134 1 0,002134 4,56E-06 9 2,3059E-12
2 Sertifikat gr Tipe A Rectangular 0,0073 2 0,00365 1 0,00365 1,33E-05 50 3,54978E-12
Sums 1,79E-05
Ketidakpastian Gabungan, uc 0,004228
Derajat kebebasan efektif, Veff 54,58375
Faktor cakupan, k-student's untuk CL 95% 2,00
Ketidakpastian Bentangan, U 0,008477
u95 Resistivitas
No Sumber Ketidakpastian Satuan Tipe Distribusi U Pembagi u c uc (uc)^2 v ((uc)^4)/v
1 u95 R ohm Tipe A Normal 0,070956 2,01 0,035271 1,580574 0,055749 0,003108 47,4278 2,03657E-07
2 u95 A mm Tipe A Normal 0,331806 2,00 0,165634 0,053877 0,008924 7,96E-05 56,58326 1,12078E-10
3 u95 L mm Tipe A Normal 0,045339 2,13 0,021271 -0,08516 -0,00181 3,28E-06 15,44438 6,97077E-13
Sums 0,003191
Ketidakpastian Gabungan, uc 0,056487
Derajat kebebasan efektif, Veff 49,96456
Faktor cakupan, k-student's untuk CL 95% 2,01
Ketidakpastian Bentangan, U 0,113515

u95 Resistansi
No Sumber Ketidakpastian Satuan Tipe Distribusi U Pembagi u c uc (uc)^2 v ((uc)^4)/v
1 Pengulangan ohm Tipe A Normal 0,064087 3,162278 0,020266 1 0,020266 0,000411 9 1,87429E-08
2 Resolusi ohm Tipe A Rectangular 0,05 1,732051 0,028868 1 0,028868 0,000833 50 1,38889E-08
Sums 0,001244
Ketidakpastian Gabungan, uc 0,035271
Derajat kebebasan efektif, Veff 47,4278
Faktor cakupan, k-student's untuk CL 95% 2,01
Ketidakpastian Bentangan, U 0,070956

u95 Luas
No Sumber Ketidakpastian Satuan Tipe Distribusi U Pembagi u c uc (uc)^2 v ((uc)^4)/v
1 Pengulangan D mm Tipe A Normal 0,009673 3,162278 0,003059 15,14507 0,046329 0,002146 9 5,11889E-07
2 Sertifikat D mm Tipe B Rectangular 0,021 2 0,0105 15,14507 0,159023 0,025288 50 1,279E-05
Sums 0,027435
Ketidakpastian Gabungan, uc 0,165634
Derajat kebebasan efektif, Veff 56,58326
Faktor cakupan, k-student's untuk CL 95% 2,00
Ketidakpastian Bentangan, U 0,331806

u95 Panjang
No Sumber Ketidakpastian Satuan Tipe Distribusi U Pembagi u c uc (uc)^2 v ((uc)^4)/v
1 Pengulangan mm Tipe A Normal 0,0585 3,162278 0,018499 1 0,018499 0,000342 9 1,3013E-08
2 Sertifikat mm Tipe B Rectangular 0,021 2 0,0105 1 0,0105 0,00011 50 2,43101E-10
Sums 0,000452
Ketidakpastian Gabungan, uc 0,021271
Derajat kebebasan efektif, Veff 15,44438
Faktor cakupan, k-student's untuk CL 95% 2,13
Ketidakpastian Bentangan, U 0,045339

Anda mungkin juga menyukai