1. Pemodelan
2. Penyederhanaan Model
3. Formulasi Numerik
4. Pemrograman
5. Operasional
6. Evaluasi
Peranan ahli Informatika Dalam metode
numerik pada tahapan-tahap memecahkan
persoalan secara numerik diatas terdapat
pada ?
Sistem Bilangan
Penyajian Bilangan Bulat
Bilangan bulat yang sering digunakan biasanya
bilangan bulat dengan sistem bilangan desimal yang
di defenisikan : N = ( an an-1 an-2 an-3 … a0 )10
= an10n + an-110n-1 + an-210n-2 + an-310n-3 + …+ a0100
Contohnya :
1. 269 = 2.102 + 6.101 + 9.100
Contoh :
1. ( 1101)2 = 1.23 + 1.22 + 0.21 + 1.20
= 8 + 4 + 2 + 1 = 13
2.(10001)2
3. ( 101110001)2
Contoh :
1. Hitunglah bilangan Biner ( 1101)2
Penyelesaian :
b3 = 1
b2 = 1 + 1.2 = 3
b1 = 0 + 3.2 = 6
b0 = 1 + 6.2 = 13
2.(10111100111)2
3. ( 10111011000001)2
4. ( 731 )8
5. ( 237423)8
Angka Signifikan
• Nilai yang ditunjuk tidak tepat pada angka
yang ditentukan karena selisih 1 strip, dalam
kejadian ini bila dianggap nilai signifikan = 1
maka nilainya 59 atau 60.
• Bila penggaris tersebut dilihat dengan skala
lebih besar pada daerah yang ditunjuk oleh
jarum :
2. Galat Pembulatan
Karena tidak di perhitungkan beberapa angka
terakhir dari suatu bilangan.
misalnya : 3,1415926 dibulatkan menjadi 3,14
86325762 dibulatkan 8633000
suatu bilangan dibulatkan diposisi ke n, dengan
membuat angka di sebelah kanan n menjadi nol
(0)
3. Galat Pemotongan (truncation error)
Tidak dilakukannya hitungan sesuai
prosedure matematika yang benar d.k.l
perhitungan dalam proses tak hingga
menjadi proses hingga.
Misalnya : deret tak hingga
ex = 1 + x + x2/2! + x3/3! + x4/4! + …+ xn/n!