Anda di halaman 1dari 32

CRITICAL JOURNAL REVIEW

FILSAFAT
MENEGUHKAN PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT PENDIDIKAN NASIONAL

Dosen Pengampu : Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd.

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

MUHAMMAD ALFARIEZY ZEIN (2193121034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas tentang “Critical Journal
Review” dengan tepat waktu meskipun masih banyak terdapat kekurangan. Dan juga
penulis berterima kasih pada Ibu Dosen Pengampu : Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku
dosen mata kuliah filsafat pendidikan di Unimed yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Kami sadar bahwa tugas yang kami selesaikan ini masih banyak kekurangan, baik
dari segi penulisan maupun dari segi materi yang dituangkan pada tugas ini, karena
keterbatasan ilmu yang kami miliki, kami memohon maaf atas segala kekurangan dari
tugas yang kami perbuat ini.

Mudah – mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan berupa
manfaat berupa ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kami sebagai penulis mapun bagi
pembaca.

Senin, 21 Oktober 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................1

A. Rasionalisasi pentingnya CJR ..........................................................................1


B. Tujuan penulisan CJR ......................................................................................1
C. Manfaat CJR .....................................................................................................1
D. Identitas jurnal ..................................................................................................1

BAB II. RINGKASAN ISI ARTIKEL ...............................................................................2

A. Pendahulan .......................................................................................................2
B. Deskripsi isi ......................................................................................................2

BAB III. PEMBAHASAN ISI ARTIKEL .........................................................................6

BAB IV. PENUTUP ...........................................................................................................14

A. Kesimpulan .......................................................................................................14
B. Saran .................................................................................................................15

BAB V. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

LAMPIRAN .......................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR

Disaat kita membtuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan kita
selain buku dalam mempelajari mata kuliah filsafat pendidikan, sebaiknya kita terlebih
dahulu mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang lebih relevan
untuk dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan penulisan CJR


1. Dapat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan
membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya pancasila sebagai
pedoman pendidikan nasional.
4. Menambah pengetahuan tentang pancasila sebagai filsafat pendidikan.
C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan dan evaluasi bagaimana untuk menyempurnakan sebuah
jounal dan mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat kami sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam
mengkritisi sebuah journal.
3. Membantu berbagai kalangan dalam mengatahui inti dari hasil penelitian
yang terdapat dalam jurnal.
4. Untuk menambah pengetahuan tentang pancasila sebagai filsafat pendidikan.
D. Identitas Jurnal
1. Judul Jurnal : Meneguhkan pancasila sebagai filsafat pendidikan nasional
2. Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah CIVIS
3. Edisi Terbit : Januari 2015
4. Pengarang Jurnal : Agus Sutono
5. Penerbit : Universitas PGRI Semarang
6. Kota Terbit : Semarang
7. No ISSN : -
8. AlamatSitus : http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/viewFile/628/578

1
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. PENDAHULUAN

Filsafat dapat diartikan sebagai cara hidup manusia sepanjang kehidupannya di


dunia. Cita-cita manusia selalu berkaitan dengan falsafa kehidupannya. Kata filsafat
berasal dari bhasa inggris dan bahasa yunani. Dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy
sedangkan dalam bahsa Yunani philein atau philos dan sofein atau sophi. Ada pula yang
mengatakan bahwa filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah yang artinya al-hikmah.
Philos, artinya cinta sedangkan Sophia artinya kebijaksanaan. Dengan demikian, filsafat
dapat diartikan “cinta kebijaksaan atau al-hikmah”. Orang yang mencintai atau mencari
kebijaksanaan atau kebenaraan disebut dengan filsuf. Filsuf selalu mencari kebenaran dan
kebijaksanaan tanpa mengenal batas. Mencari kebenaran dan pendekatan filsofis yang
radikal dan kontemplatif, yaitu mencari kebenaran hingga ke akar-akarnya yang dilakukan
secara mendalam.

B. DESKRIPSI ISI

1. Sistem Pendidikan Nasional

Pendidikan selain sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan, sosial budaya, juga
merupakan sarana untuk mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya yang
sekali lagi hanya dapat dilakukan melalui pendidikan. Suatu bangsa akan menjadi kuat
dengan sistem pendidikannya yang kuat dan baik kualitasn

2
2. Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia didasarkan atas prinsip
konstitusionalisme.

3. Aspek Ontologis Filsafat Pendidikan Pancasila

Ontologi adalah cabang filsafat yang persoalan pokoknya adalah mempertanyakan


mengenai kenyataan atau realitas.

a. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa


Dengan sila pertama ini, maka hasil proses pendidikan diharapkan dapat menjadi
manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang juga merupakan
bagian dari sistem pendidikan nasional.
b. Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Pendidikan tidak membedakan usia, agama dan tingkat sosial budaya dalam
menuntut ilmu.
c. Sila ketiga, Persatuan Indonesia
Sila ketiga Pancsila ini tidak membatasi golongan tertentu untuk memperoleh
pendidikan.
d. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan /Perwakilan
Dalam aspek pendidikan , demokrasi sangat relevan untuk terus dikembangkan dan
mencerminkan prinsip –prinsip dalam pendidikan yang mengajarkan tentang
penghargaan atas pendapat dan pikiran orang lain.
e. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam sistem pendidikan nasional ,adil dimaknai sebagai sikap ataupun kebijakan
yang memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara untuk
memperoleh pendidikan secara layak.

3
4. Aspek Epistemologis Filsafat Pendidikan Pancasila

Epistemologi merupakan studi filsafat yang berfokus pada sumber, syarat, dan
proses terjadinya ilmu pengetahuan. Melalui filsafat kita dapat menentukan tujuan-tujuan
yang akan dicapai demi peningkatan ketenangan dan kesejahteraan hidup, pergaulan dan
berwarga negara.

a. Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa


Pemikiran tentang apa dan bagaimana sumber pengetahuan manusia diperoleh
melalui akal atau panca indera dan dari ide atau Tuhan.
b. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pancasila adalah ilmu yang diperoleh melalui perjuangan yang sesuai dengan
logika. Dengan memiliki ilmu moral , diharapkan tidak ada segala bentuk
kekerasan dan kesewenang-wenangan manusia terhadap lainnya.
c. Sila ketiga, Persatuan Indonesia
Pendidikan secara jelas mencontohkan bagaimana interaksi sosial adalah bagian
kodrati manusia. Hubungan atau interkasi inilah yang memerlukan pedoman yaitu
salah satunya Pancasila.
d. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/Perwakilan
Pendidikan memiliki peran yang sangat besar tetapi harus diperlukan kesadaran
yanglebih tinggi bahwa ada institusi-isntitusi diluar pendidikan formal yang juga
berperan bagi keberhasilan sebuah pendidikan, yaitu keluarga dan masyarakat.
e. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Semua proses
pendidikan dan tujuan pendidikan harus diarahkan pada tercapainya
keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

4
5. Aspek Aksiologis Filsafat Pendidikan Pancasila

Aksiologi merupakan cabang filsafat yang memfokuskan perhatian pada persoalan


nilai. Nilai tidak akan timbul dengan sendirinya, nilai timbul karena manusia memiliki
bahasa yang digunakan dalam komunikasi seharihari.

a. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa


Pendidikan harus mampu mendorong manusia untuk semakin meningkatkan tingkat
religiusitasnya dengan baik.
b. Sila ke dua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pendidikan dalam hal ini harus mampu mendorong semangat kedamaian,
kerukunan dan persaudaraan untuk dapat mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan yang
adil dan beradab.
c. Sila ke tiga, Persatuan Indonesia
Pendidikan harus diarahkan untuk memantapkan perasaan akan pentingnya
persatuan dalam menjadi kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Sila ke empat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Pendidikan harus mampu mewujudkan semangat demokrasi yang egaliter sebagai
sebuah prinsip yang penting dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
e. Sila ke lima, Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam segi pendidikan, adil itu seimbang antara ilmu yang berkaitan dengan
pembentukan ketakwaan manusia dengan ilmu yang berorientasi pada penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi.

5
BAB III
PEMBAHASAN

Judul Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional


Jurnal Jurnal Ilmiah CIVIS

Download -
Volume dan Halaman V, halaman 666 sampai 678

Tahun 2015
Penulis Agus Sutono
Reviewer Muhammad Alfariezy Zein
Tanggal 1 Januari

Tujuan penelitian Mengetahui Filsafat Pendidikan Sebagai sistem pendidikan


nasional di Indonesia dan mencerminkan pandangan-pandangan
filosofis yang berakar pada pancasila.
Subjek penelitian Pendidikan di Indonesia
Assesment data Penelitian ini menggunakan analitis serta menggunakan metode
hermeneutik, kemudian dilakukan pencarian data-data yang
paling relevan dan utama terkait dengan kajian tentang
Pancasila dan pendidikan serta selanjunya dilakukan analisis
yang lebih tajam sehingga menghasilkan gagasan atau ide
kreatif.
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis serta
menggunakan metode hermeneutik.

6
Langkah penelitian Dengan melakukan pencarian data-data yang paling relevan dan
utama terkait dengan kajian pancasila dan pendidikan serta
selanjutnya dilakukan analisis yang lebih tajam sehingga
menghasilkan gagasan atau ide kreatif.
Teknik pengumpulan data Data-data diperoleh berdasarkan fakta-fakta yang ada mengenai
pendidikan nasional Indonesia saat ini dan sebagai penguatnya,
data-data juga diperoleh dari sumber-sumber tertentu seperti
pancasila, UUD 1945, dan beberapa pendapat para ahli filsafat.
Hasil penelitian 1. Sistem Pendidikan Nasional
Sistem pendidikan yang dialami sekarang ini merupakan hasil
perkembangan pendidikan yang tumbuh dalam sejarah
pengaaman bangsa di masa lalu. Pendidikan tidak berdiri
sendiri, tetapi selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan
politik, sosial, ekonomi, dan budaya ( Jalaludin, 2007:168).
Pendidikan memiliki peran yang sangat strategi dalam
menunjang kemajuan sebauah bangsa. Pasal 2 UU No 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pasal 3 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional juga menyebutkan bahwa Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada

7
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Apa yang tertuang dalam kedua pasal
tersebut di atas secara jelas menyatakan bahwa pendidikan
sangat bernilai strategis untuk diwujudkan dalam rangka
kemajuan peradaban bangsa Indonesia ini. Aspek-aspek yang
hendak diwujudkan melalui sistem pendidikan nasional secara
kepribadian bangsa yang pada akhirnya menentukan eksistensi
dan martabat bangsa, maka system pendikan nasional dan
filsafat pendiikan pancasila seharusnya terbina dengan
konsisten. Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan aspek
ruhaniah atau spiritual system pendidika nasional.
· 2. Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan
Pancasila adalah dasar negara bangsa Indonesia yang memiliki
fungsi dalam hidupan dan kehidupan bangsa dan negara
Indonesia tidak saja sebagai dasar negara RI, tetapi juga alat
untuk mempersatukan bangsa, kepribadian bangsa, pandangan
hidupa bangsa, sumber dari segala sumber hukum positif dan
sumber ilmu pengetahuan di Indonesia ( Aziz, 1984:70)
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa terkandung dalam
konsep dasar mengenai kehidupan yang dicitta-citakan,
terkandung dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai
wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena Pancasila
seabagi pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi
dari nilai-nilai yang hidup.

8
3. Aspek Ontologis Filsafat Pendidikan Pancasila
Ontologi adalah cabang filsafat yang persoalan pokoknya
adalah mempertanyakan mengenai kenyataan atau realitas.
Persoalan-persoalan ni identik dengan pembicaraan mengenai
hakikat “ada”. Hakikat “ada” dapat berarti tidak apa-apa,
karena merujuk dan menunjuk pada hal umum (abstrak umum
universal). Pengertian ini bar menjadi kongkret sejauh
diberikan sesuatuu dibelakangnya ( Sutrisno, 1984:82).
Demikian halnya dengan Pancasila sebagai filsafat, ia memiliki
isi yang abstrak umum dan universal. Pengertian abstrak umum
dan universal dalam hal ini adalah pengertian pokok yang
terdapat dalam setiap unsur-unsur sila dari Pancasila. Pancasila
terdiri dari sila-sila yang mempunyai awalan dan juga kahiran,
yang dalam tata bahasa membuat abstrak; dari kata dasarnya
yang artinya meliputi hal yang jumlahnya tidak terbatas dan
tidak berubah, terlepas darii keadaan, tempat , dan waktu.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang
menjiwai sistem pendidikan nasional tidak bisa dipisahkan
denga kenyataan yang ada, karena pendidikan nasional itu
dasarnya adalah Pancasila dan UUD 1945, sehingga hal ini
menjadi bentuk kesatuan yang utuh.
1. 4. Aspek Epistemologis Filsafat Pendidikan Pancasila
Epistemologi merupakan studi filsafat yang berfokus pada
sumber, syarat, dan proses terjadinya ilmu pengetahuan, batas
validitas, serta hakikat ilmu

9
Pengetahuan. Melalui filsafat kita dapat menentukan
tujuantujuan yang akan dicapai demi peningkatan ketenangan
da kesejahteraan hidup, pergaulan dan berwarga negara. Dasar
epistemologis Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan dasar
ontologisnya. Pancasila sebagai suatu ideoelogi ersumber pada
nilai-nilai dasarnya yaitu filsafat Pancasila ( Poespowardojo,
1991:50). Sumber pengetahuan Pancasila adalah ilai-nilai yang
ada pada bangsa Indonesia yang ditemukan dalam adat istiadat
serta kebudayaan dan nilai religious.
5. Aspek Aksiologis Filsafat Pendidikan Pancasila Aksiologi
merupakan cabang filsafat yang memfokuskan perhatian pada
persoalan nilai. Nilai tidak akan timbul dengan sendirinya, nilai
timbul karena manusia memiliki bahasa yang digunakan dalam
komunikasi seharihari. Sehingga masyarakat menjadi wadah
timbulnya nilai. Dikatakan memiliki nilai apabila berguna,
benar, bermoral, etis dan bernilai religious.

Kekuatan penelitian 2. 1. Penulisan pendahuluan sudah sesuai dengan judul yang


dibahas
3. 2. Dalam abstrak dituliskan metode, dan teknik penelitian.
Sehingga para pembaca mudah untuk mengerti apa yang di
bahas atau pun permasalahan yang diteliti.
4. 3. Tujuan penelitian sudah berkaitan dengan judul yang
diteliti.

10
5. 4. Metode penelitian sudah menjelaskan bagaimana cara teknik
pengambilan penelitian atau pun data.
6. 5. Kesimpulan sudah mencakup isi dari penelitian atau pun data
secara singkat dan jelas.

Kelemahan penelitian 1. 1. Tidak terdapat ISSN dalam jurnal.


2. 2. Dalam jurnal masih terdapat kata-kata yang sulit dipahami.
3. 3. Sebaiknya setiap penjelasan diberikan contoh, agar lebih
mudah memahaminya.
4. 4. Tidak terdapat saran dalam jurnal.
Kesimpulan Filsafat pendidikan Pancasila sebagai ruh dari sistem
pendidikan nasional di Indonesia harus benar-benar dihayati
sebagai sumber nilai dan rujukan dalam perencanaan strategis
dibidang pendidikan di Indonesia. Segenap perubahan yang
dimungkinkan dalam sebuah sistem pendidikan nasional,
sebagai sebuah keniscayaan dalam menghadapi semua
perubahan jaman, harus mempertimbangkan Pancasila sebagai
kerangka acuan, yang berarti perubahan yang dimungkinkan
adalah perubahan yang tidak berkaiatan dengan nilai dasarnya
tetapi perubahan dalam aspek instrumentalnya, Filsafat
pendidikan Pancasila sebagai ruh dari sistem pendidikan
nasional di Indonesia harus benar-benar dihayati sebagai
sumber nilai dan rujukan dalam perencanaan strategis dibidang
pendidikan di Indonesia.

11
Filsafat pendidikan pancasila harus diimplementasikan secara
nyata dan konsisten agar pembangunan manusia Indonesia
sebagaimana yang diamanatkan dalam cita-cita besar bangsa
Indonesia tercapai dengan prinsip-prinsip dasar dari pancasila.

Referensi Andrews, W.G., 1968, Constitution and Constitutionalism, Van


Nostrand Company, Nw Jersey.
Arifin, H.M. 1987, Filsafat Pendidikan Islam, Bina Aksara,
Jakarta.
Barnadib, 1991, Filsafat Pendidikan, Sistem dan Metode, IKIP
Yogyakarta.
_____________, 1996, Beberapa Aspek Subtansial Ilmu
Pendidikan, Andi, Yogyakarta.
Jalaludin dan Abdullah, 2007, Filsafat Pendidikan Manusia,
Filsafat dan Pendidikan, Ar- Ruzz Media, Yogyakarta.
Kaelan, Negara Kebangsaan Pancasila Kultural, Historis,
Filosofis, Yuridis dan Aktualisasinya, 2013, Paradigma,
Yogyakarta.
O,neil, William F., 2002, Educational Ideologies:
Contemporary Expression of Educational Philosophies , alih
bahasa Omi Intan Naomi, IdeologiIdeologi Pendidikan,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Poespowardojo, Soeryanto, 1991, “Pancasila Sebagai Ideologi
ditinjau dari Segi Pandangan Hidup Bersama”, dalam
Pantjasila sebagai Ideologi”, BP-7 Pusat Jakarta.

12
Sutrisno, S. 1984, Pengantar Filsafat Pancasila: Tanya Jawab
dan Penjelasannya, Yogyakarta.
UUD 1945 UU No No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional

13
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Politik, social, ekonomi, dan budaya memiliki pengaruh besar terhadap
pendidikan, dan pendidikan memiliki peran penting dalam menunjang
kemajuan sebuah bangsa. Pendidikan suatu bangsa akan secara otomatis
mengikuti ideology bangsanya. Maka dari itu sitem pendidikan Indonesia
mencerminkan identitas pancasila.
 Filsafat pendidikan pancasila merupakan tuntutan nasional dimana filsafat
pendidikan pancasila adalah subsistem dan system Negara pancasila.
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara Indonesia didasarkan atas
prinsip konstituonalisme yang memiliki 3 elemen kesepatan, yaitu :
a) Kesepakatan tantang tujuan dan cita-cita.
b) Kesepakatan tentang the rule of law sebagai landasan pemerintahan.
c) Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur
ketatanegaraan.
 Filsafat pendidikan merupakan aplikasi sesuatu analisis filosofis terhadap
bidan pendidikan. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
yang mejiwai sitem pendidikan nasional tidak bisa dipisahkan dengan
kenytaan yang ada, karena pendidikan nasional dasarnya adalah pancasila
dan UUD 1945.

14
 Epistemologi merupakan studi filsafat yang fokusnya pada sumber, syarat
dan proses terjadinya ilmu pengetahuan, batas validitas serta hakikat ilmu
pengetahuan. Aksiologis merupakan cabang filsafat yang memfokuskan
perhatian pada persoalan nilai.

B. SARAN
Untuk itu semoga dengan adanya tuga critical jurnal review ini dapat memberikan
kita informasi mengenai filsafat khususnya dibiang pendidikan dan melatih
mahasiswa dalam mengkritik jurnal. Dan seharusnya jurnal dilengkapi dengan
ISSN dan dilengkapi juga dengan teknik dan subjek penelitian yang jelas, agar
reviewer lebih paham dalam membaca sekaligus mengkritik jurnal, sehingaa jurnal
ini tidak memiliki banyak kelemahan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Andrews, W.G., 1968, Constitution and Constitutionalism, Van Nostrand Company, New
Jersey.

Arifin, H.M. 1987, Filsafat Pendidikan Islam, Bina Aksara, Jakarta Barnadib, 1991,
Filsafat Pendidikan, Sistem dan Metode, IKIP Yogyakarta.

_____________, 1996, Beberapa Aspek Subtansial Ilmu Pendidikan, Andi, Yogyakarta.

Jalaludin dan Abdullah, 2007, Filsafat Pendidikan Manusia, Filsafat dan Pendidikan, Ar-
Ruzz Media, Yogyakarta.

Kaelan, Negara Kebangsaan Pancasila Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis dan


Aktualisasinya, 2013, Paradigma, Yogyakarta.

O,neil, William F., 2002, Educational Ideologies: Contemporary Expression of


Educational Philosophies , alih bahasa Omi Intan Naomi, IdeologiIdeologi Pendidikan,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Poespowardojo, Soeryanto, 1991, “Pancasila Sebagai Ideologi ditinjau dari Segi


Pandangan Hidup Bersama”, dalam Pantjasila sebagai Ideologi”, BP-7 Pusat Jakarta.

Sutono, A. (2015). Meneguhkan Pancasila Sebagai Filsafat Pendidikan Nasional. Jurnal


Ilmiah CIVIS, 5, 666-678.

Sutrisno, S. 1984, Pengantar Filsafat Pancasila: Tanya Jawab dan Penjelasannya,


Yogyakarta.

16
LAMPIRAN

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Anda mungkin juga menyukai