Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN KONSERVASI

KEANEKARAGAMAN TINGKAT JENIS / SPESIES

NAMA – NAMA KELOMPOK II

1. STEFANI A. NAINUPU 8. MARIA YOVITA D. ASTEN


2. CHRISTINE N. PANDA HUKI 9. MARIA PRISCHILLA C. DATON
3. ABELA P. TAMBILA 10. ARIANCI J. BESSIE
4. OKTAVIANA Y. KLAU 11. RIKARDUS NOSI
5. MARIA E. BOUK 12. ADITYO U. DJ. L TANGGU
6. SKOLASTIKA LETO TAI 13. WINDRI N. OEMATAN
7. CORNA J.M SELAN

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Keanekaragaman Tingkat Jenis/Spesies“. Dalam penulisan Makalah ini kami
pun mendapat banyak ilmu yang berguna, bagi diri sendiri, kelompok dan pembaca untuk
kedepannya.

Makalah ini disusun agar Pembaca dapat memperluas Ilmu pengetahuan tentang
Keanekaragaman Tingkat Jenis/Spesies, selain itu juga dengan adanya Makalah ini
diharapkan bagi pembaca agar dapat mengembangkannya lagi. Makalah yang kami buat ini,
kami ambil dari beberapa sumber. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
ikut ambil alih sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya
pada Kelompok kami sendiri, serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi kita
semua.

Penulis menyadari Makalah yang kami buat ini memiliki kelebihan dan kekurangan
untuk itu kami mohon untuk saran dan kritiknya demi kesempurnaan Makalah yang kami
buat ini, sehingga dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya.

Kupang, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4

1.3 Tujuan.......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5

2.1 Pengertian Keanekaragaman hayati atau biodiversitas.…….............................5

2.2 Keanekaragaman hayati di Indonesia ...…….................................…………......7

2.3 Pengertian keanekaragaman tingkat jenis/spesies..............…..............................7

2.4 Contoh keanekaragaman tingkat jenis/spesies......................................................8

2.5 Manfaat keanekaragaman hayati dalam kehidupan manusia.............................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................10

3.2 Saran........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki Keanekaragaman hayati
tertinggi didunia. Di dunia ini tidak ada dua individu yang benar-benar sama. Setiap individu
memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda sehingga menunjukkan adanya keanekaragaman
makhluk hidup di Bumi ini. Kekhasanan dan tingginya tingkat keanekaragaman makhluk
hidup sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup umat manusia. Keanekaragaman
makhluk hidup yang ada di Bumi ini disebut sebagai keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati (Biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang


menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah.
Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan,
jumlah dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan
spesies, maupun tingkatan ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman hayati adalah semua
jenis perbedaan antar mahkluk hidup.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas ?


2) Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis/spesies ?
3) Apa saja contoh keanekaragaman tingkat jenis/spesies ?
4) Apa saja manfaat keanekaragaman hayati dalam kehidupan manusia ?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui keanekaragaman hayati atau biodiversitas
2) Untuk mengetahui keanekaragaman tingkat jenis/spesies
3) Untuk mengetahui contoh keanekaragaman tingkat jenis/spesies
4) Untuk mengetahui manfaat keanekaragaman hayati dalam kehidupan manusia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep keanekaragaman hayati ( Biodiversitas )

Keanekaragaman adalah semua kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran,


warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Hayati yaitu menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi
keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme)
penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman
atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna,
ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan


keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Ada dua faktor penyebab
keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif
konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif
stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Lingkungan atau faktor eksternal seperti
makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama
faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip
suatu individu. Dengan demikian fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara
genotip dengan lingkungannya.

Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari
organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu
hingga mahluk bersel banyak dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat
interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem. Keanekaragam hayati
merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi, bentuk, penampilan,
jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan ekosistem, tingkatan jenis dan
tingkatan genetik.

2.2 Keanekaragaman tingkat jenis/spesies

Keanekaragaman spesies adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas


atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati antar
spesies ( tingkat spesies ) mudah diamati karena perbedaannya yang mencolok. Sebagai
contoh, keanekaragaman antara kurma, sagu dan kelapa. Meskipun tumbuh – tumbuhan itu
merupakan satu kelompok tumbuhan palem – paleman, masing – masing memiliki fisik yang
berbeda – beda dan hidup di tempat yang berbeda. Seperti kelapa tumbuh di pantai, kurma
tumbuh di daerah kering dan sagu tumbuh di pegunungan basah ( sawah gambut ). Contoh
lain adalah variasi antara kucing, singa dan harimau. Ketiga hewan tersebut termasuk dalam
satu kelompok kucing. Namun, singa , kucing dan harimau terdapat perbedaan fisik, habitat
dan tingkah laku.

Contoh Gambar Keanekaragaman Jenis ( Spesies )

1. Jenis Palem - Paleman

2. Jenis Kacang – Kacangan


3. Jenis Kucing

2.3 Contoh keanekaragaman tingkat jenis/spesies

2.3.1 Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada tumbuhan :

 Tingkat Genus
 Genus Citrus : jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifolia),
dan jeruk manis (Citrus nobilis).
 Genus Musa : pisang buah (Musa paradisiaca) dan pisang serat (Musa
textilis).
 Tingkat Famili
 Famili Poaceae : padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays) dan alang-alang
(Imperata cylindrical).
 Famili Zingiberaceae : kunyit (Curcuma domestica) dan jahe (Zingiber
officinalis).
2.3.2 Contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies pada hewan :
 Tingkat Genus
 Genus Felis : kucing leopard (Felis bengalensis), kucing rumahan (Felis
silvestris), dan kucing hutan (Felis chaus).
 Genus Bos : sapi berpunuk (Bos indicus), sapi potong dan perah di Eropa (Bos
Taurus), dan sapi asli Indonesia (Bos sondaicus).
 Tingkat Famili
 Famili Bovidae : sapi (Bos) dan kerbau (Bubalus).
 Famili Canidae : serigala (Canis) dan rubah (Lycalopex).
2.4 Manfaat keanekaragaman hayati dalam kehidupan manusia

2.4.1 Manfaat Dalam Ekonomi


Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara
berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia
maupun untuk kepentingan ekspor, misalnya saja kayu jati jika di ekspor akan menghasilkan
Devisa bagi Negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan
sebagai obat-obatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan dapat
dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri. Dua pertiga wilayah
Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi.
Laut, sungai dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi.
Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung
protein.
2.4.2 Manfaat Dalam Ekologi
Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting,
misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan
yang penting bagi bumi, antara lain : a. Merupakan paru-paru bumi. Kegiatan fotosintesis
hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti
dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek rumah kaca. b. Dapat menjaga
kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara. Selain berfungsi
untuk menunjuang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam
mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan
dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai contoh,
burung hantu dan ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa
ini dilenyapkan oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol populasi tikus. Akibatnya
perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama tikus.
2.4.3 Manfaat Dalam Farmasi
Manusia telah lama menggunakan sumber daya hayati untuk kepentingan medis. Selain
pengobatan tradisional, pengobatan moderenpun sangat tergantung pada keragaman hayati
terutama tumbuhan dan mikroba. Sumber daya dari tanaman liar, hewan dan mikroorganisme
juga sangat penting dalam pencarian bahan-bahan aktif bidang kesehatan. Banyak obat-
obatan yang digunakan saat ini berasal dari tanaman; beberapa antibiotik, berasal dari
mikroorganisme dan struktur kimia baru ditemukan setiap saat.
2.4.4 Manfaat Dalam IPTEK
Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan
ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum
dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat
dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai
bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang
berasal dari tumbuhan. Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan
pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Masih banyak yang bisa
dipelajari tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya hayati secara lebih baik, bagaimana
menjaga dasar genetik dari sumber daya hayati yang terpakai dan bagaimana untuk
merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan Pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Keanekaragaman
tingkat jenis/spesies dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang
hidup di suatu tempat yang berbeda. Keanekaragaman hayati antar spesies ( tingkat spesies )
mudah diamati karena perbedaannya yang mencolok. Sebagai contoh, keanekaragaman
antara jenis Palem-paleman yaitu : Kelapa, lontar, aren dan pinang, ada juga jenis Kacang-
kacangan yaitu : Kacang panjang, kacang buncis, Kacang kapri, kacang hijau, kacang tanah,
ada juga jenis Kucing yaitu : Kucing, harimau dan singa. Meskipun tumbuh – tumbuhan dan
hewan ini masing – masing memiliki fisik yang berbeda – beda dan hidup di tempat yang
berbeda namun, mereka adalah satu jenis (spesies).

3.2 Saran
Diharapkan agar Mahasiswa dapat menambah pengetahuan sehingga kedepannya jauh
lebih bermanfaat dan juga menjadi pedoman bagi mahasiswa ke depannya
DAFTAR PUSTAKA

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/materi-keanekaragaman-hayati/
Di unduh pada 5 Oktober 2019
https://www.sridianti.com/keanekaragaman-genetik-dan-spesies.html
Di unduh pada 5 Oktober 2019
Odum,E P, Samingan T(penerjemah), Dasar – dasar ekologi. Yogyakarta : Gadjah
mada University Press, 1993.
Stone, David.1997. Biodiversity of Indonesia.Tien Wah Press, Singapore.

Anda mungkin juga menyukai