Manual Material Handling I
Manual Material Handling I
Tujuan Praktikum
1. Mengidentifikasi Postur Kerja Pekerja dengan Metode OWAS
A. OWAS
Metode OWAS merupakan metode postur kerja yang pertama kali dikenalkan sebagai
sebuah metode yang sederhana dan dapat digunakan untuk menganalisis beban yang
diberikan pada postur tubuh. (Tarawaka, 2014).
1. Pengambilan data postur kerja
Pengambilan data postur kerja dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan video
atau foto. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran sikap (postur) pekerja berupa
leher, punggung, lengan, pergelangan tangan hingga kaki secara rinci. Foto tersebut dapat
digunakan untuk tahap perhitungan serta analisis selanjutnya.
2. Penilaian terhadap postur tubuh
Hasil rekaman atau foto yang telah diperoleh dianalisis sesuai dengan postur tubuh
yang sudah ditentukan.
1. Penilaian pada punggung (back) diberikan kriteria nilai 1 – 4 seperti yang terlihat
pada Gambar 6.2.1
Gambar Range pergerakan lengan atas (a) postur 20o flexion dan extension, (b) postur 20o
atau lebih extension dan postur 20 – 45o flexion, (c) postur 45 – 90o flexion, (d) postur 90o
atau lebih flexion
Tabel . Skor pergerakan lengan atas
Pergerakan Score Perubahan Score
200 extensions ampai 200 1 +1 jika posisi lengan :
flexion
-abducted
>200 2
extension -rotated
20 – 45 flexion
450 - 900 flexion 3 +1 jika bahu ditinggikan
Tabel . Tabel A
Tabel . Tabel B
Hasil skor yang diperoleh dari tabel A dan tabel B digunakan untuk melihat tabel C
sehingga didapatkan skor dari tabel C.
Tabel . Tabel C
Gambar . Langkah – langkah perhitungan metode REBA (Sumber: Hignett dan McAtamney)
Putaran pergelangan tangan (pronation dan supination) yang dikeluarkan oleh Health and
Safety Executive pada postur netral berdasarkan pada Tichauer. Skor tersebut adalah :
Gambar .
Punggung diputar atau dibengkokan;
+1, jika punggung diputar atau dibengkokan ke kanan atau kiri
Gambar Range pergerakan kaki
(a) kaki tertopang, bobot tersebar merata, (b) kaki tidak tertopang, bobot tidak tersebar
merata
Kisaran untuk postur kaki dengan skor postur kaki ditetapkan sebagai berikut :
+1, jika kaki tertopang ketika duduk dengan bobot seimbang rata.
+1, jika berdiri dimana bobot tubuh tersebar merata pada kaki, dimana terdapat ruang untuk
berubah posisi.
+2, jika kaki tidak tertopang atau bobot tubuh tidak tersebar merata.
Rekaman video atau foto yang dihasilkan dari postur kelompok A yang meliputi
lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan dan putaran pergelangan tangan diamati dan
ditentukan skor untuk masing-masing postur. Kemudian skor tersebut dimasukkan dalam table A
untuk memperoleh skor A.
Tabel Skor Postur Kelompok A
Rekaman video yang dihasilkan dari postur kelompok B yaitu leher, punggung (badan),
dan kaki diamati dan ditentukan skor untuk masing-masing postur. Kemudian skor tersebut
dimasukkan ke dalam table B untuk memperoleh skor B.
3 jika beban (tenaga) lebih dari 10 Kg dialami secara statis atau berulkang
Keterangan :
Grand Skor: Kategori keluhan
1 dan 2 : Aman, Tidak perlu ada perbaikan
3 dan 4 : Kecil, Perlu perbaikan beberapa waktu ke depan
5 dan 6 : Sedang , Perlu perbaikan dalam waktu dekat
7 : Tinggi Perlu perbaikan sekarang juga