Anda di halaman 1dari 2

Name: AISAH FITRI

Reg. Number: 1720300088

Subject: Research Methodology

 Summary group 4

Asumsi dan Hipotesis


A. Asumsi

Asumsi adalah sebagai hasil abstraksi pemikiran yang peneliti dianggap benar dan
dijadikan sebagai pijakan untuk mengkaji satu atau ebberapa gejala. Asumsi dianggap
benar dan tidak perlu diuji, sedangkan hipotesis perlu diuji. Asumsi berkenaan dengan
komponen-komponen teori aksiomatik. Sebelum mengumpulkan data asumsi perlu
dirumuskan secara jelas, hal ini disebabkan karena:

1. Asumsi adalah tempat berpijaknya bagi masalah yang sedang diteliti.


2. Asumsi digunakan untuk mempertegas variabel.
3. Asumsi digunakan untuk menentukan dan merumuskan hipotesis.
Untuk merumuskan suatu asumsi yang baik ada empat hal yang harus dilakukan:
1. Penelitian harus banyak membaca.
2. Mencari informasi dari berbagai sumber.
3. Berkunjung ketempat yang akan diteliti.
4. Mengadakan pendugaan, mengabstraksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.

B. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara atas masalah penelitian. Kemudian jika


dilihat dari susunan kata, hipotesis berasal dari dua kata, hypo yang artinya dibawah, dan
thesa yang artinya kebenaran. Hipotesis adalah penjelasan (jawaban) sementara terhadap
masalah penelitian yang berkenaan dengan tingkah laku, fenomena, peristiwa tertentu
yang telah terjadi.

C. Seluk- Beluk dalam Hipotesis


1. Perumusan hipotesis
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah
peneliti mengemukakan landsan teori dan kerangka berfikir. Perlu diketahui bahwa
tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif
dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan
hipotesis adalah penelitian yang menggunkan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian
kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat diemukan
hipotesis. Selanjutnya hipotesis akan diuji oleh peneliti dengan menggunkan
pendekatan kuatitatif.
Perumusaan hipotesis hendaklah mempertimbangkan hal-hal sebagai berkut:
a. Hipotesis hendaklah menyatkan peraturan antara hubungan maupun perbedaan.
b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.
c. Hipotesis hendaklah dapat diuji.
2. Bentuk-bentuk hipotesis
a. Hipotesis Deskriptif adalah jawaban semntara terhadap masalah deskriptif, yang
berkenaan dengan variabel mandiri.
b. Hipotesis Komparatif adalah jawabn sementara terhadap rumusan masalah
kompratif.
c. Hipotesis Assosiatif adalah jawaban sementaara terhadap rumusan masalah
assosiatif, yaitu dengan menanyakan hubungan dua variavel atau lebih.
3. Jenis-Jenis Hipotesis
a. Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif. Hipotesis krja menyatakan adanya
hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
b. Hipotesis Nol (null hypotheses) sering disebut sebagai hipotesis statistik, karena
biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu dengan
perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaaan antara
variabel.
4. Menguji Hipotesis
Untuk dapat menguji hipotesis, si peneliti menentukan saampel, alat (instrumen),
rancangan penelitian, dan prosedur yang memungkin si peneliti mengumpulkan data-
data yang diperlukan. Sehinga peneliti dapat menentukan tingkat validitas dari
hipotesis. Menguji hipotesis untuk mengetahui variabel-variabel mana yang
berhubungan saama pentingnya dengan mengetahui variabel-variabel mana yang
tidak berhubungan.
5. Manfaat Hipotesis Penelitian

Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:

a. Memberikan arahan yang tegas bagi perumusan tujuan penelitian.


b. Membantu menentukan arah yang harus ditempuh bgi pembatasan ruang lingkup
(skope) penelitian.
c. Membantu mengarahkan metodologi atau cara-cara mengumpulkan data, pengolahan
data serta analisisnya.
d. Mencegah terjadinya suatu penelitian yang tak terarah dan menghindarkan cara
pengumpulan data yang tidak relevan dengan masalah yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai