Anda di halaman 1dari 14

12/21/2016

SISTEM PEMBELIAN OBAT DI APOTEK


DAN PEMBERIAN HARGA OBAT

“Kepmenkes RI No. 1027 tahun 2004


menyebutkan bahwa untuk menjamin kualitas
pelayanan kefarmasian, pengadaan sediaan
farmasi harus dilakukan melalui jalur resmi”.

1
12/21/2016

TERBATAS

KONSINYASI SPEKULASI

PENGADAAN

INTUISI TERENCANA

Pengadaan dalam Jumlah Terbatas

 Pengadaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dalam


jangka pendek, misalnya dua satu atau minggu
 Pengadaan ini dilakukan apabila modal yang tersedia
terbatas dan distributor atau Pedagang Besar Farmasi
(PBF) berada di dalam kota.

2
12/21/2016

Pengadaan Secara Spekulasi

 Pengadaan ini dilakukan dalam jumlah yang lebih


besar dari kebutuhan
 Untuk mengantisipasi akan adanya kenaikan harga
dalam waktu dekat atau karena ada diskon atau bonus
untuk pembelian besar dalam jumlah tertentu

Pengadaan Terencana

 Cara pengadaan ini berkaitan dengan pengendalian


persediaan barang yang dilakukan dengan cara
membandingkan jumlah pengadaan dengan penjualan
tiap kurun waktu.

3
12/21/2016

Pengadaan Intuisi

 Pengadaan ini berkaitan dengan pengendalian


persediaan barang yang dilakukan dengan cara
membandingkan jumlah pengadaan dengan penjualan
tiap kurun waktu.

Pengadaan Konsinyasi

 Pengadaan dengan cara konsinyasi yaitu pemilik


barang menitipkan barang kepada apotek
 Apotek hanya membayar barang yang terjual,
sedangkan sisanya dapat dikembalikan atau
diperpanjang masa konsinyasinya

4
12/21/2016

Berdasarkan Cara Pembayaran


Pengadaan secara tunai (cash on delivery)
pembayaran dilakukan secara langsung.
Pengadaan secara kredit, pembayaran
dilakukan setelah faktur jatuh tempo.

Hal-Hal Menjadi Perhatian


Berasal dari sumber yang resmi
Berdasarkan buku defekta (keterangan
persediaan sediaan farmasi yang habis atau
menipis)
 Rencana anggaran belanja
Pemilihan PBF yang sesuai

5
12/21/2016

Pemiliah PBF
Diskon yang ditawarkan
Bonus pembelian.
Jangka waktu pembayaran.
Pelayanan yang baik, benar dan cepat.
Kemudahan pengembalian sediaan farmasi
yang mendekati kadaluwarsa.
Terjamin kualitas produknya.

ALUR PENGADAAN DI APOTEK

Pengecekan Barang

Pemesanan

Penerimaan Barang

Pencatatan

Penghargaan Barang

Pembayaran Barang

6
12/21/2016

Pengecekan Barang
Dari buku defekta, dapat diketahui sediaan
farmasi yang habis atau menipis. Apabila
persediaan di ruang racikan telah habis, dapat
diambil dari gudang, dan apabila persediaan di
gudang juga sudah habis, baru dilakukan
pemesanan.

Pemesanan Obat
Pemesanan ke PBF biasanya dilakukan melalui
salesman dengan membuat Surat Pesanan
(SP).
Pemesanan terbagi menjadi SP Obat
bebas/bebas terbatas, SP Obat mengandung
prekursor, SP obat Psikotropika, SP obat
Narkotika

7
12/21/2016

SP Obat Bebas/Bebas Terbatas

SP Obat Psikotropika

8
12/21/2016

SP Obat Narkotika

Penerimaan Barang
 Setiap pengiriman sediaan farmasi yang dipesan,
disertai faktur rangkap empat (2 lembar untuk
PBF, 1 lembar untuk penagihan dan 1 lembar
untuk apotek)
 Barang yang datang dicocokkan dengan SP, bila
sesuai akan ditandatangani oleh APA atau AA
disertai dengan nomor Surat Ijin Kerja dan diberi
stempel apotek sebagai bukti sediaan farmasi
telah diterima dan bila tidak sesuai segera
dikembalikan ke PBF pengirim.

9
12/21/2016

Pencatatan
 Faktur dari PBF disalin dalam buku penerimaan, ditulis nama
PBF, nama sediaan farmasi, jumlah, harga satuan, potongan
harga, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.
 BSetiap hari dilakukan pencatatan penerimaan sehingga dapat
diketahui berapa banyak hutang setiap harinya.
 Berdasarkan catatan ini harus diwaspadai agar jumlah
pengadaan tiap bulan tidak melebihi anggaran yang telah
ditetapkan, kecuali bila ada kemungkinan terjadi kenaikan
harga (spekulasi dengan membeli obat-obat fast moving).
 Faktur diserahkan ke bagian administrasi untuk diperiksa
sekali lagi, lalu dibendel dalam map tunggu sampai jatah
waktu inkaso atau pembayaran.

10
12/21/2016

Penghargaan Obat
Rumus Umum :
HJA = (HNA + ppn 10 %) x Margin
Ket :
HJA = Harga Jual Apotek
HNA = Harga Neto Apotek
Ppn = Pajak pertambahan nilai (10 %)

11
12/21/2016

Latihan

Berapa HJA dari Barang Apotek sesuai faktur


tersebut ?

Pembayaran

• Faktur yang sudah jatuh tempo dikumpulkan


dalam tiap debitur, masing-masing dibuatkan
bukti kassa keluar (bukti pembayaran)
kemudian diserahkan ke bagian administrasi
keuangan untuk kemudian ditandatangani
sebelum dibayarkan ke PBF.

12
12/21/2016

PENYIMPANAN
 Obat/ bahan obat harus disimpan dalam wadah
asli dari pabrik.
 Dalam hal pengecualian atau darurat di mana isi
dipindahkan pada wadah lain, maka harus
dicegah terjadi kontaminasi dan harus ditulis
informasi yang jelas pada wadah baru, sekurang-
kurangnya nomor batch dan tangal kadaluwarsa.
 Semua bahan harus disimpan dalam kondisi yang
sesuai, layak dan menjamin kestabilan bahan.

Metode Penyimpanan
 Secara alfabetis.
 Berdasarkan efek farmakologis.
 Berdasarkan bentuk sediaan.
 Berdasarkan prinsip FIFO.
 Berdasarkan prinsip FEFO.
 Berdasarkan jenis nama obat (generik atau obat
bermerk dagang).
 Berdasarkan golongan obat (obat bebas, obat
keras, psikotropika, dan narkotika).
 Berdasarkan suhu penyimpanan.

13
12/21/2016

14

Anda mungkin juga menyukai