Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANGANAN HIPERTENSI
Pokok Bahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Penanganan hipertensi
Sasaran : Pasien, keluarga pasien dan pengunjung
Ruang
Target : Pasien hipertensi
Hari/ tanggal : Selasa, 11 Nopember 2014
Jam : 08.30 – 09.00
Waktu pertemuan : 30 menit
Tempat : Ruang Mawar

I. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di
masyarakat, oleh karena itu pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan
perawatannya di rumah merupakan informasi yang sudah selayaknya di ketahui
oleh masyarakat. Insiden hipertensi tinggi dan terus meningkat di masyarakat,
selain itu komplikasi akibat penyakit hipertensi dapat berakibat fatal bagi
penderita jika tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang adekuat.
Mengingat dampak yang di timbulkan baik jangka pendek maupun
jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang
menyeluruh dan terpadu, hipertensi saat ini terdapat adanya kecenderungan
bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi di bandingkan
masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain di hubungkan dengan adanya gaya
hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi
seperti stres, obesitas(kegemukan), kurangnya olah raga, merokok, alkohol,
dan makanan yang tinggi kadar lemaknya.
Sejalan dan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah, tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan
tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian
berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
II. TUJUAN
a. Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, peserta dapat
memahami tentang penanganan hipertensi.
b. Khusus
Setelah diberi penyuluhan pasien dan keluarga pasien mampu :
1. Memahami pengertian hipertensi
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan faktor pemicu
4. Memahami tanda gejala hipertensi
5. Memahami penanganan hipertensi

III. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab

IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Power Point

V. MATERI
Materi (terlampir) :
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Faktor risiko hipertensi
4. Tanda gejala hipertensi
5. Penanganan hipertensi
VI. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta


1 Pendahuluan
 Memberi salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Memberi pertanyaan apersepsi 5’  Mendengarkan
 Mengkomunikasikan pokok  Mendengarkan
bahasan
 Mengkomunikasikan tujuan
2 Kegiatan Inti
Menjelaskan :
- Pengertian hipertensi 20’  Memperhatikan
- Penyebab hipertensi dengan seksama
- Faktor risiko hipertensi
- Tanda gejala hipertensi  Memperhatikan
- Penanganan hipertensi dengan seksama
3 Penutup
 Menyimpulkan materi penyuluhan  Memperhatikan
bersama peserta 5’  Menjawab
 Memberikan evaluasi secara lisan
 Memberikan salam penutup
Total 30’

VII. PENGORGANISASIAN
Koordinator : Wilda Chairul Oktafia
Moderator dan timer : Mia Audina
Presenter : Chitra Nur Heryanti
Dokementator dan obeserver : Nurul Fithriyah
Fasilitator : Zaenal Maulana
VIII. SETTING TEMPAT
= peserta penyuluhan
1 2 3
1 = Koordinator
2 = Moderator dan Timer
3 = Presenter
4
4 = Dokumentator dan
Observer
5 = Fasilitator
6 = Notulen
5 6

IX. EVALUASI
Kriteria evaluasi:
pasien mampu menjelaskan mobilisasi setelah persalinan baik pada persalinan
normal maupun persalinan dengan operasi caesar.

X. REFERENSI
Martuti, A. (2009). “Hipetensi: Merawat & Menyembuhkan Penyakit
Tekanan Darah Tinggi.” Kreasi Wacana: Bantul.
LAMPIRAN MATERI

PENANGANAN HIPERTENSI
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik yang menetap lebih besar
dari 140 mmhg dan tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmhg.
B. PENYEBAB HIPERTENSI
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
a. Hipertensi Primer, apabila penyebab terjadinya tekanan darah tinggi tidak atau
belum diketahui
b. Hipertensi sekunder, terjadi sebagai akibat sekunder dari penyakit lain
yang bisa diketahui dengan pasti, yaitu diantaranya gangguan pada ginjal,
terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur
tekanan darah dan pengaruh obat-obatan.
C. FAKTOR PEMICU
a. Keturunan
b. Jenis kelamin dan usia
c. Obesitas
d. Stres
e. Gaya hidup (kurang olahraga, merokok, konsumsi alkohol dan garam)
D. TANDA GEJALA
a. Tidak ada Gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
b. Gejala yang Lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi
nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataan ini merupakan gejala
terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan
medis.

Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah.


a. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmhg 2.
b. Sakit kepala
c. Pusing / migrane
d. Rasa berat di tengkuk
e. Penyempitan pembuluh darah
f. Sukar tidur
g. Lemah dan lelah
h. Nokturia
i. Azotemia
j. Sulit bernafas saat beraktivitas

E. PENANGANAN HIPERTENSI
a. Nonobat (nonfarmakologis)
a. Diet sehat
1) Diet rendah garam
Tips konsumsi rendah garam
a) Untuk makanan dalam kemasan, sebelum membeli atau
mengonsumsi hendaknya baca dulu labelnya, perhatikan
apakah makanan tersebut mengandung garam yang tinggi.
b) Jangan terlalu banyak makan makanan siap saji, makanan
kaleng, makanan beku, sayuran yang diawetkan, dan camilan
yang mengandung banyak garam, MSG, bumbu instan dan
pengawet.
c) Hindari daging sapi, daging unggas dan ikan yang sudah
dikalengkan atau diawetkan baik dengan diasap, diasinkan
atau diproses. Pilihlah daging atau ikan yang ikan.
d) Makanan kaleng biasanya diawetkan dalam larutan garam,
jika akan dikonsumsi hendaknya cuci lebih dulu untuk
membuang sebagian natrium.
e) Batasi penggunaan garam dan bumbu masak yang
mengandung garam saat memasak. Gunakanan rempah segar
sebagai pengganti garam untuk menambah rasa, seperti
kemangi, seledri, bawang putih, serai, peterseli, kayu manis,
lada dan pala.
f) Saat menggoreng gunakan sedikit minyak saja.
g) Saat menumis atau memanggang gunakan mentega atau
margarin yang tak mengandung garam.
h) Perbanyak minum air putih untuk membuang kelebihan
natrium dalam tubuh.
2) Diet kegemukan
a) Mengubah lingkungan yang mendorong ngemil atau makan sesuatu
yang sebenarnya tidak diinginkan
b) Mengubah cara makan juga akan membantu untuk makan lebih
sedikit karena diperlukan 15 menit bagi otak untuk menerima pesan
kalau sudah kenyang
c) Mengonsumsi produk susu dengan kandungan rendah lemak
d) Minum 8 gelas (2 liter) sehari, karena dapat membantu membakar
ekstra 100 kalori.
3) Diet rendah kolestrol dan lemak terbatas
Dalam makanan yang kita konsumsi, lemak akan terpecah menjadi
asam lemak bebas, trigliserida, fosfilipid dan kolesterol. Lemak yang
berkaitan dengan hipertensi adalah kolesterol dan trigliserida.
Trigliserida merupakan lemak dalam tubuh yang berasala dari makanan
hewani dan nabati. Ia dapat berada dalam darah maupun berbagai organ
tubuh. Peningkatan kadar trigliserida dalam darah memicu peningkatan
kadar kolesterol. Kadar trigliserida dalam darah dapat dipengaruhi oleh
faktor- faktor seperti kegemukan, konsumsi alkohol, gula, dan makanan
berlemak. Tingginya kadar trigliserida dapat dikontrol dengan diet
rendah karbohidrat.
4) Diet tinggi serat
Serat makanan (dietary fiber) memang bukan zat gizi makanan , namun
ia dibutuhkan dalam proses pencernaan makanan. Ia bermanfaat untuk
membantu proses metabolisme dalam tubuh. Diet tinggi serat
bermanfaat untuk menghindari kelebihan lemak, lemak jenuh, dan
kolesterol. Setiap gram konsumsi serat dapat menurunkan kolesterol
LDL rata-rata 2,2mg/dl. Konsumsi serat juga menghindari kelebihan
gula dan natrium, serta dapat menurunkan berat badan dan mencegah
kegemukan.
b. Gaya hidup yang baik
1) Olahraga secara teratur
2) Menghindari rokok dan minum alkohol
3) Hidup santai dan tidak emosional
b. Terapi obat (farmakologis)

Anda mungkin juga menyukai