Anda di halaman 1dari 4

BAB VI

BAHAN GALIAN

6.1 Penggolongan Bahan Galian

Bahan galian merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat potensial,
tercakup di dalamnya adalah segala jenis sumber daya alam yang dapat
memberikan manfaat bagi seluruh rakyat. Secara singkat, bahan galian
didefinisikan sebagai bahan yang dijumpai di alam baik berupa unsur kimia,
mineral, bijih ataupun segala macam batuan. Dalam pengertiannya termasuk
bahan yang berbentuk padat misalnya emas, perak, batugamping, lempung, dan
lain-lain, berbentuk cair misalnya minyak bumi, yodium, dan lain-lain, maupun
yang berbentuk gas misalnya gas alam (Sukandar rumidi, 1999).
Dasar penggolongan bahan-bahan galian, yaitu :
a. Nilai strategis/ekonomis bahan galian terhadap Negara
b. Terdapatnya sesuatu bahan galian dalam alam (genese)
c. Penggunaan bahan galian bagi industri
d. Pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat banyak
e. Pemberian kesempatan pengembangan pengusaha

6.2 Keterdapatan Bahan Galian di Daerah Penelitian


Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kondisi geologi pada daerah
penelitian, maka jenis batuan ataupun material yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan galian pada daerah penelitian adalah alluvial sebagai kerikil berpasir alami
(sirtu)/kerikil sungai, batuan intrusi granit dan sabak sebagai pembawa mineral-
mineral logam seperti pirit, emas, perak, dll. Keberadaan bahan galian ini
diidentifikasi berdasarkan singkapan yang dijumpai dalam pengamatan lapangan,
serta letak dan kesampaian daerahnya.
1. Bahan galian Sirtu (pasir, bongkahan)
Material urugan pada daerah penelitian dijumpai pada daerah pedataran di
desa labean menyebar disepanjang pedataran sungai Rauang. Genesa
pembentukan material urugan yaitu berasal dari proses pelapukan, erosi,

63
transportasi dan sedimentasi material-material batuan asalnya yang kemudian
terendapkan dipedataran lokasi penelitian menjadi material aluvial.
Keterdapatan bahan galian ini mudah dijangkau oleh masyarakat setempat
karena umumnya batuan ini tersingkap baik sepanjang sungai, bahan galian ini
belum di kelola oleh masyrakat setempat.
2. Bahan Galian Industri
Dilokasi pemetaan tepatnya didesa Walandano disungai Rauang dan desa
Mmalei dijumpai batuan intrusi dimana batuan ini dapat membawa mineral-
mineral yang bernilai ekonomis seperti Besi, Pirit, Emas, Perak, mika, kuarsa,
dll. Batuan intrusi ini terdiri atas granit, dan diorit. Batuan metamorf juga
dijumpai pada lokasi pemetaan dimana letaknya pada peta yaitu dibagian
perbukitan terjal atau dibagian selatan dan tenggara peta. Batuan metamorf
yang dijumpai yaitu gneiss dan vein yang terdapat pada batuan sabak, batuan
inipun dapat berpotensi sebagai bahan galian industri dan batuan ini tersusun
atas komposisi mineral seperti tembaga, emas, perak, besi, mika, kuarsa dll.

6.3 Pemanfaatan Bahan Galian


Untuk mengetahui pemanfaatan dari bahan galian pada suatu daerah
maka diperlukan informasi mengenai bahan galian di daerah penelitian seperti
lokasi keterdapatan, genesa, asosiasi litologi penyusun bahan galian tersebut,
karakteristik fisik serta keterdapatan bahan galian tersebut apakah ekonomis
untuk di kelola ataupun tidak ekonomis .
1. Bahan Galian Sirtu (Endapan Aluvial)
Berdasarkan pengamatan di lapangan, terdapat bahan galian urugan,
bahan galian urugan didaerah ini belum dimanfaatkan tapi berpotensi
sebagai bahan galian golongan C, bahan galian dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan. Pada daerah tersebut tidak ada aktivitas
penambangan yang dilakukan.

64
Gambar 6.1 Potensi bahan galian batuan di Desa
Labean yang terdapat hampir
disepanjang Sungai Rauang.

2. Bahan Galian Industri


Bahan galian industri ini dapat bersumber dari granit, diorit, sabak dan
juga gneiss. Karena batuan ini mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya yang dijumpai melimpah dilokasi
pemetaan yaitu kelompok mineral Mika dan kuarsa. Mineral ini biasanya
digunakan dalam kegiatan industri. Contohnya Muskovit memiliki sifat
dielektrik yang berarti mampu menyimpan muatan atau energy elektrostatik
dan penahan medan listrik yang baik. Hal ini diakibatkan kestabilan kimia
muskovit yang baik. Oleh karena itu muskovit digunakan secara luas sebagai
isolator pada alat-alat listrik. Roket, rudal, dan jet juga tak lepas dari material
yang berasal dari muskovit. Biotit digunakan sebagai perawatan permukaan
pada beton dekoratif, plester dan bahan konstruksi lainnya. Kuarsa biasa
digunakan Sebagai filter dalam industri pembuatan karet dan cat, Sebagai
perhiasaan, Sebagai bahan utama sumber silikon yang digunakan seperti dalam

65
industri semikonduktor dan pembuatan alloy dan Sebagai bahan dasar dalam
industri pembuatan kaca.
Selain itu batuan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pondasi rumah,
dapat pula dibentuk menjadi batu tempel/hiasan pada tembok luar, dan dapat
pula dipecah menjadi ukuran-ukuran tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
bahan campuran beton atau bahkan dapat digunakan sebagai pelapis jalan dan
pondasi. Pemanfaatan untuk bahan galian ini pada lokasi penelitian belum
optimal karena mata pencaharian penduduk setempat umumnya adalah
berkebun dan bersawah.

Gambar 6.2 Potensi bahan galian logam di Desa


Malei yang terdapat hampir di stasiun
66.

66

Anda mungkin juga menyukai