SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
(S.Kep) pada Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Keperawatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
Oleh
menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di
kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat
atau dibantu orang lain secara keseluruhan atau sebagian, maka skripsi dan gelar
rahmat dan hidayahNya yang tiada henti diberikan kepada hambaNya. Salam dan
shalawat tak lupa pula kita kirimkan kepada Rasulullah saw beserta para keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala
penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik yang sekaligus menjadi
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Tahun Akademik 2012, dengan judul
Bone”.
Ayahanda Andi Muntu, SP. dan Ibunda Hj. Nur Alam, S.Pd.I. serta saudara
tersayang Andi Muallim AM. terima kasih atas segala pengorbanan, kesabaran,
kasih sayang, dukungan, semangat, dan doa restu di setiap langkah ini, yang tak
1. Bapak Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT, M.S. selaku Rektor Universitas Islam
2. Bapak Prof. Dr. dr. H. Rasyidin Abdullah, M.Ph., MH.Kes. selaku Dekan
pendidikan.
3. Ibu Nur Hidayah, S.Kep, Ns., M.Kes. selaku Ketua Prodi Keperawatan
pendidikan.
4. Ibu Nurmaulid, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Dosen Pembimbing I, Ibu Hastuti,
S.Kep, Ns., M.Kes. selaku Dosen Pembimbing II, Ibu Hj. A. Asriany, SKM.,
kritik dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Pesantren Modern Al Junaidiyah Biru Kabupaten Bone dan seluruh santri putri
6. Bapak Kepala KESBANG Kab. Bone yang telah memberikan izin penelitian.
7. Terkhusus buat Briptu Try Sutrisno yang telah banyak memberikan dukungan
moril maupun materil, semangat, waktu, bimbingan serta kasih sayang yang
Keperawatan B’08 yang selama ini selalu memberikan dukungan dan hari-hari
Kabupaten Bulukumba: Nurhena, Dahlia, Rizal, Rijal, Anto dan Ahsan terima
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan
Penulis
Andi Nahrya AM
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 61
B. Saran ..................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
2. Kuisioner
3. Master Tabel
A. Latar Belakang
remaja yang ada saat ini sangat kompleks dan mengkhawatirkan. Berbagai data
sepenuhnya mereka dapatkan antara lain dalam hal pemberian informasi. Hal
ini dapat dilihat dari masih rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan
informasi kesehatan organ reproduksi yang benar. Hal ini terbukti dan banyak
remaja putri lebih mudah terkena infeksi dari luar karena bentuk dan letak
Selain kurangnya pengetahuan tentang cara merawat organ intim yang benar,
mencegah masalah organ intim secara tepat. Informasi terkait aspek kesehatan
malu untuk meminta bantuan atau berdiskusi dengan ahli medis (Sentosa,
2010).
lama menjadi persoalan dan belum banyak diketahui kaum wanita utamanya
pada organ genitalia dan perilaku vulva hygiene yang buruk (Manuaba, 2009).
wanita di dunia pasti menderita keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan
45% di antaranya bisa mengalami sebanyak dua kali atau lebih. Bagi seorang
adalah normal atau tidak normal. Keputihan bisa menjadi tanda awal dari
Jamur dan bakteri banyak tumbuh dalam kondisi tidak bersih dan
lebih mudah untuk berkeringat, lembab dan kotor. Perilaku buruk dalam
(Lawan, 2010).
hygiene). Hal ini disebabkan oleh peristiwa menstruasi yang merupakan darah
wanita pada saat menstruasi, bila tidak terkontrol justru akan menimbulkan
reproduksi menjadi urutan pertamadi Jawa Tengah pada tahun 2002. Diperoleh
masih terdapat responden yang salah dalam mencuci alat kelaminnya yaitu dari
arah belakang ke depan (20,1% pada hari biasa dan 19,8% pada saat
adalah suatu tradisi lumrah terjadi bagi para wanita. Pengetahuan para santri
reproduksi adalah suatu hal tabu dan tidak dibenarkan Islam. Hal ini
disebabkan informasi tentang hal tersebut sangat terbatas dan masih adanya
2011).
pada umumnya, di usia yang sedang mengalami perubahan fisiologis ini sangat
baik.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
Kabupaten Bone.
2. Tujuan Khusus
Bone.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi remaja, peneliti berharap agar hasil penelitian ini berguna untuk
kesehatan reproduksi.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat memberikan masukan hal-hal apa saja yang
selanjutnya.
putri.
E. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
Bab III Kerangka Konsep terdiri dari kerangka konsep, kerangka kerja,
analisis data dan penyajian data, lokasi dan jadwal penelitian, alur penelitian
lain seperti perawat, tenaga kesehatan lain, dan pengguna layanan kesehatan.
sebuah gagasan yang tercapai pada akhir pembicaraan. Dan saran adalah
mengatasi masalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sehat dibutuhkan pula kesehatan dari organ reproduksi. Salah satu yang
Manusia perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar sehat, tidak
bau, tidak menyebarkan kotoran atau menularkan penyakit bagi diri sendiri
maupun orang lain. Sepanjang siklus kehidupan manusia, kebersihan diri harus
dijaga termasuk saat manusia memasuki masa remaja. Seperti pada saat
a. Vulva
terdiri atas mons pubis, labia (labia mayora dan labia minora), klitoris,
daerah ujung luar vagina dan saluran kemih. Mons pubis: gundukan
jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat
dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini
berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Terdiri dari dua
bibir, yaitu labium mayora (bibir luar) merupakan bibir yang tebal dan
besar dan labium minora (bibir dalam), merupakan bibir yang tipis yang
terletak pada pertemuan antara kedua labia minora dan dasar mons pubis.
Ukurannya sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik dan
pembuluh darah. Organ mungil ini sangat sensitif dan berperan besar
Gambar 2.1
b. Vagina
cm, dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui oleh darah pada saat
menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina
bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada
Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis
antara tiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersenggama,
c. Serviks
ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastik, dan licin. Hal ini membantu
d. Rahim
lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar
dan beratnya mencapai 1000 gram. Uterus terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri dari
pembuahan maka lapisan tadi bersama sel telur akan terlepas (meluruh)
rata-rata periodenya setiap 28 hari, hal ini dapat bervariasi pada setiap
perempuan. Periode ini juga sangat tidak teratur pada 2-3 tahun pertama
mulai menstruasi.
telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan
ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopi akan
seperti umbai yang bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan
berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium (indung
telur). Dari fimbria, telur akan digerakkan oleh rambut-rambut halus
oarium melepas satu oum dari folikel degraaf (folikel yang telah matang),
terkesan tabu dan jorok. Sejak kecil kita juga tidak dibiasakan untuk
dan mandi pagi. Membersihkan organ reproduksi wanita tidak perlu sampai
Sebab, bila lupa dikeringkan, akan menyebabkan celana dalam yang dipakai
menjadi basah dan lembab. Selain tidak nyaman dipakai, celana basah dan
menjadi harum dan kering sepanjang hari. Cara itu tidak dianjurkan karena
celana dalam terkena cipratan air kemih atau air bilasan, usahakan untuk
segera diganti dengan celana kering. Yang paling baik, disediakan celana
dalam ganti di dalam tas kemanapun juga untuk berjaga-jaga (Nurchasanah,
2009).
yang paling baik dari katun, karena dapat menyerap keringat dengan
pun perlu diperhatikan seorang wanita. Bahan dari jins memiliki pori-pori
wanita yang sedang mengalami haid dan gemuk.Darah yang keluar saat haid
hari biasa.Idealnya, pembalut saat haid diganti setiap mandi dan selesai
buang air kecil walau hal ini prakteknya sulit dilakukan.Dianjurkan untuk
mengganti pembalut 4-5 kali sehari di saat darah haid sedang banyak-
kali sehari yaitu pada pagi, sore dan malam hari (Andira, 2010).
seharian terus menerus memakai pembalut yang sama tanpa diganti akan
yang penuh dengan bakteri, bisa dipastikan akan memperparah keadaan luka
dengan air, atau air dan sabun umumnya dilakukan untuk membersihkan
bilas vagina dalam hal ini bukan seperti kalau kita membasuh vagina setelah
alat khusus atau botol yang menyemprotkan cairan ke vagina) yang banyak
dijual bebas. Bahan yang digunakan sebagian besar adalah bahan komersial
air atau air dengan sabun.Ada bahan tradisional yang digunakan pada
pada kesehatan dan perlukah bilas vagina pada keputihan? Pada dasarnya
vagina memiliki mekanisme alamiah untuk membersihkan sendiri melalui
yang memang hidup dalam vagina) yang menjaga dari infeksi kuman lain.
bila kita kurang menjaga kebersihan vagina dan bila ada infeksi dapat
menyengat dan amis. Untuk itu menjaga kebersihan vagina menjadi salah
melakukan bilas vagina karena mereka terganggu dengan bau yang tidak
menjadi mati sehingga vagina dapat terserang bakteri dari luar. Kalau hal ini
terjadi bisa menyebabkan penjalaran infeksi ke organ lebih atas lagi dan
menyebabkan penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory). Keadaan ini
bahwa perempuan yang melakukan bilas vagina tiga kali atau lebih dalam
sebulan akan mempunyai resiko 3,6 kali menderita penyakit radang panggul
rebusan daun sirih akan mempunyai resiko jauh lebih besar menderita
berat.
gangguan pada sistem reproduksi. Terlebih lagi, jika wanita dengan berat
b. Basuhlah organ reproduksi tersebut secara hati-hati dengan air bersih dan
sabun yang lembut dua kali sehari pada saat mandi. Jika alergi terhadap
sabun yang lembut, cukup basuh dengan air bersih, lebih baik lagi
dengan air hangat. Jangan mencuci alat kelamin bagian dalam maupun
bagian luar dengan obat-obatan seperti air jahe, coca colla, alkohol, dan
lain-lain.
organ tersebut. Bila kuman-kuman ini mati akibat cairan yang dipakai
untuk membasuhnya maka bibit penyakit, jamur dan bakteri yang
Cara membasuh yang benar adalah dari arah depan ke belakang, jangan
juga bisa dijaga dengan sering mengganti pakaian dalam, paling tidak
sehari dua kali setelah mandi, terutama bagi wanita aktif dan mudah
4 yang berbunyi:
sekitar vagina dapat ditumbuhi jamur atau kutu yang menimbulkan rasa
tidak nyaman dan gatal. Bagi pemeluk agama Islam, disunahkan untuk
mengatakan:
Artinya:
Dan dari Anas bin Malik, ia berkata: Ditentukan waktu bagi
kami dalam mencukur kumis, memotong kuku , mencabut bulu
ketiak, dan mencukur rambut kemaluan, yaitu kiranya tidak
kami biarkan lebih dari 40 malam. (HR Muslim dan Ibnu Majah.
Dan diriwayatkan juga oleh Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i dan Abu
Dawud, dan mereka mengatakan: ”Rasulullah saw menentukan
waktu bagi kami)”.
selalu tejaga, sehingga tidak menjadi media kehidupan kutu dan jasad
renik, serta aroma yang tidak sedap. Bulu pubis yang terlalu panjang dan
lebat (khususnya bagi remaja putri) akan selalu terpapar oleh urine saat
e. Pada saat haid, mandi dan buang air kecil harus mengganti pembalut
secara teratur 2-3 kali. Mengganti pakaian dalam sehari dua kali saat
mandi. Pada saat haid, remaja putri harus memakai pembalut wanita yang
kimia pada vulva. Setelah buang air kecil atau buang air besar, ganti
melaksanakan ibadah shalat dan puasa, maka setelah selesai haid kita
harus bersuci dengan cara yang lebih dikenal dengan sebutan mandi haid.
badann. Hadits Aisyah tatkala Nabi berkata kepada Fatimah binti Abi
Hubeisy:
َّ ضةُ فَ َد ِعى
الصالَة ِ َال اَلنَِِّب صلَّى اهلل علَي ِو وس َّلَ فَاِذَا اَقْ ب ل ِ
َ اْلَْي
ْ ت َ َ َ َ ْ َ ُ َ ُّ َ َ ق: ت ْ ََع ْن َعا ئ َشةَ قَال
)َصلّ ِى (رواه البحارى ِِ ِ
َ ت فَا ْغتَسلى َوْ َواذَا ااَ ْذ بََر
Artinya:
Dari Aisyah ia berkata, Nabi SAW telah bersabda: Apabia
datang haid hendaklah engkau tinggalkan shalat dan apabila
habis haidnya, hendaklah mandi dan salat. (H.R. Al Bukhari).
f. Jika vagina terdapat luka, bilas dengan air aquades karena lebih steril dan
celana dalam atau celana jins yang sangat ketat akan menyebabkan kulit
masa kini. Jika dahulu produk ini hanya beredar sedikit di pasaran, kini
yang praktis dari pada harus membawa ganti celana dalam untuk
penggunaan pantyliner setiap hari tidak dianjurkan. Akan lebih baik bagi
kesehatan organ reproduksi Anda jika mengganti celana dalam dari pada
c. Penggunaan toilet umum. Toilet umum digunakan oleh orang banyak dan
terjebak pada kondisi yang tidak bisa menolak memakai toilet umum.
Sebagai contohnya, saat kita dalam perjalanan tiba-tiba ingin buang air
dan pada saat itu hanya ada toilet umum yang bisa membantu mengatasi
permasalahan yang mendesak tersebut. Jika tidak ada alternatif lain, tetap
saja kita harus menggunakannya. Ada beberapa hal yang sebaiknya
negatif yang mungkin muncul dari balik toilet umum tersebut. Hal-hal
pertahanan ini cukup lemah, sehingga infeksi sering tidak dapat dibendung
keluarnya cairan dari alat atau organ reproduksi melalui vagina. Hal itu
wanita harus dianggap serius karena akibatnya sangat kompleks dan banyak.
terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase
seksual. Leukorea abnormal dapat terjadi pada semua infeksi alat kelamin
(infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut rahim, rahim, dan jaringan
limfosit, berwarna agak kekuningan hingga hijau lebih kental dan berbau.
vagina dengan air mempermudah terjadinya BV. Pada wanita yang tidak
hamil, BV meningkatkan resiko penyakit radang panggul, infeksi post
Gambar 2.2
80-90% oleh candida albicans dan 15% oleh candida glabiata angka
kejadiannya hampir sekitar 20-25% dari kasus infeksi vagina. Agar dapat
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
bakteri hanya bisa tumbuh di dalam sel inang yang masih hidup. Bakteri
kuman ini juga menginfeksi faring pada 10% kasus sekitar 15% dari
Gambar 2.7
wanita. Penyakit ini dapat terjadi sendiri-sendiri dan dapat juga terjadi
secara bersamaan. Jika terjadi bersamaan, maka penyakit ini diberi nama
dengan vulvovaginitis.
Tanda-tanda:
2) Cairan yang keluar teksturnya lebih kental dari biasanya dan bisa saja
tumbuh di sana.
4) Vulva terasa gatal dan mengalami iritasi. Pada infeksi jamur yang
parah, vulva dan vagina terasa amat gatal dan seperti terbakar. Kulit
tampak merah dan terasa kasar. Dari vagina keluar cairan seperti keju
cair.
dengan bau yang tidak sedap. Keluarnya ciran tersebut juga disertai
7) Rasa gatal atau rasa tidak enak pada vulva bisa disebabkan oleh
Infeksi ini terjadi karena penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri
c. Kondiloma Akuminata
Berbentuk seperti bunga kol dengan jaringan ikat dan tertutup oleh epitel
dengan gejala leukorea encer sampai kental, berbau khas, gatal dan rasa
mudah berdarah.
dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah 12-24 tahun.
Remaja merupakan tahapan seseorang dimana ia berada di antara fase anak dan
dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif, biologis, dan
sesuai perkembangan zaman. Ditinjau dari segi pubertas, 100 tahun terakhir
usia remaja putri mendapatkan haid pertama semakin berkurang dari 17,5
dalam kehidupan manusia, khususnya bagi remaja putri. Sebuah tahapan yang
khususnya remaja putri akan mengalami perubahan fisik yang pesat, sebagai
pertanda biologis dari kematangan seksual. Perubahan ini terjadi pada satu
masa disebut masa pubertas, yang merupakan masa transisi antara masa kanak-
pemenuhannya.
Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan balig adalah masa
atau fase dimana seseorang telah mampu bereproduksi, dan masa itu seorang
remaja putri yang sudah balig berubah menjadi seorang wanita sempurna.
berbunyi:
Terjemahnya:
Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, Maka hendaklah
mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka
meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. dan
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Dalam madzhab Syafi’i, usia balig, baik anak lelaki maupun perempuan
adalah lima belas tahun menurut perhitungan Qamariyah, atau mimpi yang
menyebabkan keluarnya mani, bila hal itu terjadi pada usia yang
kemaluan dan ditambah tanda lain buat anak perempuan yaitu haid atau hamil
(Shihab, 2002).
1. Fase pertama pada usia 10-13 tahun, dimana kelenjar susu mulai
berkembang dan bagian luar dari alat-alat reproduksi mulai sempurna. Fase
rambut di bawah ketiak dan membesarnya payudara. Pada usia 14-16 tahun,
perkembangan ini terhenti dan pada akhir fase ini sering seorang remaja
oleh berbagai faktor yang sangat kompleks, yang terjadi pada masa remaja.
pada masa remaja yang akan memberikan dorongan tertentu yang sifatnya
sangat kompleks.
2. Orang tua atau pendidik kurang siap untuk memberikan informasi yang
dideteksi.
reproduksi:
diketahui sejak dini agar pada saat seseorang menginjak usia remaja dan
seharusnya dihindari.
tentang kesehatan organ reproduksi dan informasi tersebut juga berasal dari
sumber yang terpercaya pula sehingga dapat berguna bagi remaja itu sendiri
lingkungan keluarga.
menjadi hal yang sangat penting agar ketika memasuki masa sebagai wanita
Terjemahnya:
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
pengetahuan itu – pasti tidak sama dengan yang tidak memilikinya. Ilmu
Terjemahnya:
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya.
dan menyebarluaskan informasi yang benar. Dari sini dapat dipahami bahwa
dengan pengetahuan manusia akan mengetahui apa yang baik dan yang buruk,
yang benar dan yang salah, yang membawa manfaat dan yang membawa
informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang
ada di sekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki
sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi
(Sentosa, 2010).
tindakan yang membahayakan bagi dirinya sendiri. Dengan kata lain karena
reproduksi akan memilih perilaku yang tepat, artinya perilaku tersebut akan
dan kategori kurang (45,2%), hanya (1,4%) berada pada kategori baik. Hal ini
bagi siswi untuk bisa mengambil suatu keputusan berkenaan dengan kesehatan
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb, salah seorang ahli psikologis
social, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum
tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan
membawa remaja putri untuk berfikir dan berusaha supaya tidak terkena
ini, komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga remaja tersebut
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain ketersediaan sumber atau
reproduksi baik dari media audio, audio visual, visual dan fasilitas yang
lainnya. Media informasi yang mudah didapat antara lain melalui majalah-
baik), didukung pula dengan sumber atau fasilitas yang adekuat maka proses
selanjutnya ia akan mempraktikkan apa yang diketahui dan yang disikapinya
(Notoatmojo, 2003).
Menjaga kebersihan atas pribadi adalah hal yang tidak boleh dinafikan
oleh tiap manusia dan ummat muslim, karena termasuk bagian dari iman
sesuatu merupakan bukti atau buah keimanan seorang muslim, karena dia telah
beriman bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Bersih (nazhiif).
Alat reproduksi sama halnya dengan organ lain yang perlu diperhatikan
menjaga kesehatan dan kebersihan alat reproduksi. Bila alat reproduksi bersih
teori terhadap masalah yang akan diteliti (Tiro, 2009) yang merupakan bagian
dari kerangka teori yang ada. Dengan mengacu pada landasan teori dapat
mengetahui sejauh mana pengetahuan dan sikap remaja, dalam hal ini santri
B. Kerangka Kerja
Pengetahuan
Kesehatan Organ
Reproduksi
Sikap Remaja Putri
C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
organ reproduksi, apa yang diketahui para remaja putri tentang cara menjaga
dan perilaku higiene saat haid maupun hari biasa. dan diukur berdasarkan 23
= 23 x 1 = 23
= 23 x 0 = 0
= 23 – 0 = 23
Kriteria objektif sebanyak 2 kategori = baik dan kurang
= 23/2
= 11,5 = 12
Sehingga:
a. Bila jawaban SS = 4
b. Bila jawaban S = 3
c. Bila jawaban TS = 2
= 20 x 4 = 80 (100%)
Skor terendah = jumlah pertanyaan kali bobot terendah
= 20 x 1 = 20 (25%)
= 80 – 20 = 60 (75%)
= 75%/2 = 37,5%
= 62,5%
= 62,5% x 80
= 50
A. Jenis Penelitian
Kabupaten Bone.
1. Populasi
pendahuluan terdapat 88 santri putri, terdiri dari 57 santri MTs dan 31 santri
2. Sampel
(Nursalam, 2008).
C. Instrumen Penelitian
1. Alat Penelitian
Tabel 4.1.
Penentuan Skor Jawaban Pengetahuan tentang
Kesehatan Organ Reproduksi
Jawaban Responden Skor
Benar 1
Salah 0
Tabel 4.2.
Penentuan Skor Jawaban Sikap terhadap Kesehatan
Organ Reproduksi
Jawaban Responden Skor
Sangat setuju 4
Setuju 3
Kurang setuju 2
Tidak setuju 1
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat
yang digunakan dalam uji validitas ini memiliki karakteristik yang hampir
apabila r hitung lebih besar dari r tabel (0,4227) maka kuisioner tersebut
20, 21, 22, 23, 24, 25. Sedangkan untuk kuisioner sikap terhadap kesehatan
pernyataan yang valid, yaitu pernyataan nomor 1, 4, 5, 8, 9, 12, 13, 16, 18,
20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30.
3. Pengumpulan Data
menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
data yang didapatkan dari pihak sekolah yang berhubungan dengan jumlah
Kabupaten Bone.
sampel (Tiro, 2009). Dalam hal ini, dapat diperoleh gambaran suatu situasi
tabel data yang disusun menurut kategori-kategori. Dalam hal ini, setiap hasil
kategori baik dan kurang kemudian dari segi kuantitatif, berupa jumlah dan
F. Alur Penelitian
terkait penelitian dilakukan pada subjek yang diteliti dengan menekankan pada
kelompok data tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
riset.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Kabupaten Bone pada tanggal 9 Juli 2012 dengan jumlah responden 88 orang.
reliabilitas dilakukan:
responden.
menit.
bawah ini:
Tabel 5.1.
Distribusi Responden Menurut Umur Santri Pesantren Modern
Al Junaidiyah Biru Kabupaten Bone Tahun 2012
Umur (Tahun) Frekuensi Persentase (%)
11 7 8,0
12 20 22,7
13 19 21,6
14 15 17,0
15 9 10,2
16 8 9,1
17 10 11,4
Total 88 100
Sumber: Data Primer 2012
Diagram 5.1
11% 11 12 13 14 15 16 17 8%
9%
23%
10%
17% 22%
Tabel 5.2.
Distribusi Responden Menurut Kelas Santri Pesantren Modern
Al Junaidiyah Biru Kabupaten Bone Tahun 2012
Umur (Tahun) Frekuensi Persentase (%)
1 MTs 23 26,1
2 MTs 18 20,5
3 MTs 16 18,2
1 MA 10 11,4
2 MA 13 14,8
3 MA 8 9,1
Total 88 100
Sumber: Data Primer 2012
Diagram 5.2
1 MTs 2 MTs 3 MTs 1 MA 2 MA 3 MA
9% 26%
15%
11%
21%
18%
kelas 1 MTs yaitu sebanyak 23 orang (26,1%), dan terendah pada kelompok
a. Pengetahuan
Tabel 5.3.
Distribusi frekuensi hasil uji pengetahuan
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Baik 22 25
Kurang 66 75
Total 88 100
Tabel di atas memperlihatkan bahwa pengetahuan responden
kurang, yaitu sebanyak 66 orang (75%), dan paling sedikit pada kategori
b. Sikap
Tabel 5.4.
Distribusi frekuensi hasil uji sikap
Sikap Frekuensi Persentase (%)
Positif 87 98,9
Negatif 1 1,1
Total 88 100
(1,1%).
B. Pembahasan
atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
(Notoatmodjo, 2005).
informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang
memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses
Terjemahnya:
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang
agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.
hanya sebagian kecil santri putri memiliki pengetahuan yang baik. Sebagian
hal ini disebabkan karena sebagian besar responden masih duduk di bangku
kelas satu MTs, dimana santri tersebut belum mengenal cara menjaga
Hal ini dapat dilihat dari kuisioner yang diberikan kepada responden
keadaan daerah kewanitaan yang baik, akibat dari pakaian dalam yang ketat,
Jakarta Timur tahun 2003 yang mendapatkan hasil sebagian besar siswi
reproduksi.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
bisa didapatkan dari orang tua, guru, teman, maupun media-media sumber
informasi lainnya.
dari segi agama, untuk beribadah dan mendapatkan pahala, tidak dikaitkan
mereka.
reproduksi masih tergolong tema yang sangat jarang dan sensitif di kalangan
utamanya kesehatan organ reproduksi yang diberikan kepada santri. Hal ini
ini terlihat jelas pada awal pembagian kuisioner kepada para responden.
orang tua.
belum tentu tepat, tinggal di pondok bersama teman sebaya yang mungkin
reproduksi.
terhadap suatu stimulasi atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku
yang tertutup. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak
Sikap yang ada pada setiap manusia adalah faktor yang dapat
dalam diri namun tidak terlalu aktif setiap saat. Sikap merupakan
itu.
memiliki sikap yang positif terhadap kesehatan organ reproduksi. Hal ini
sana memiliki sikap positif. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wanti
sebagian remaja putri di sana memiliki sikap positif terhadap kebersihan alat
kelamin.
Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani
oleh beberapa faktor seperti informasi yang bisa didapatkan dari orang tua,
konsistensi, inilah kunci terhadap perubahan sikap, yang terdiri dari tiga
unsur, yaitu unsur pemikiran, emosional dan aksi. Perubahan salah satu dari
ketiga unsur ini akan membawa perubahan pada unsur lainnya. Misalnya
bahwa kebersihan dan kesehatan adalah hal yang sangat penting. Hal ini
ridha Allah SWT. Berbagai kegiatan diberikan pada remaja pesantren, dari
terhadap sikap santri putri, seperti sehabis buang air kecil atau air besar
bersifat mengajak.
memiliki sikap yang lebih baik dari pada komunitas lain untuk menghadapi
suatu masalah.
bersih, menjauhi kotoran dan barang najis, seperti kencing dan air yang
meninggalkan sesuatu yang baik dan dihalalkan oleh Allah SWT. Inilah
yang mendasari sikap santri putri Pesantren Modern Biru Kabupaten Bone
hal ini tidak mempengaruhi sikap mereka. Ini disebabkan karena mereka
temannya yang lain yang menurutnya baik, akan tetapi mereka sendiri tidak
tahu apa maksud dan tujuan dari tindakan tersebut. Biasanya santri putri
yang lebih muda mengikuti temannya yang lain yang lebih tua atau lebih
A. Kesimpulan
kategori positif.
B. Saran
meningkatkan pengetahuan.
dorongan kepada remaja putri untuk secara aktif mencari tahu informasi
Danniati, Ratna Rin.2009. Hubungan Persepsi tentang Pola Asuh Orang Tua
dengan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja. Skripsi. Surakarta:
Program Sarjana S-1 Keperawatan Unismuh.
Gunarsa Sd. 1989. Psikologi Perkembangan: Anak dan Remaja. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Handayani, Hani. 2011. Hubungan Pengetahua, Sikap dan Perilaku Remaja Putri
tentang Kebersihan Organ Genitalia Eksterna di Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan. Jakarta: Universitas Islam Negeri Hidayatullah.
Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta: Salemba
Mannuaba, Ida Ayu C, Ida Bagus F., et al. 2009. Memahami Kegiatan Kesehatan
Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Pribakti. 2010. Tips dan Trik Merawat Organ Intim. Jakarta: Sagung Seto
Rejaningsih, Wanti. 2004. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Kelas
II terhadap Praktek Pemeliharaan Kebersihan Menstruasi di Madrasah
Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Skripsi.
Tiro, Muhammad Arif. 2010. Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Makassar:
Andira Publisher.
Desa Kalibong Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone pada tahun 1996 dan tamat
Al Junaidiyah Biru Kabupaten Bone pada tahun 2002 dan tamat pada tahun 2005.
tahun 2005 dan tamat pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis mengikuti jalur
Ilmu Kesehatan.
Berkat rahmat Allah SWT dan iringan doa dari orang tua dan saudara,
dan diterimanya skripsi yang berjudul “Gambaran Pengetahuan dan Sikap tentang