TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki
makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki
2) Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan
7
8
pihak penerima.
kekuasaan.
lambang.
4) Media yaitu sarana atau saluran yang menunjang pesan bila komunikan
1) Persepsi interpersonal
2) Kepercayaan diri
3) Atraksi interpersonal
4) Hubungan interpersonal
1) Kondisi individu
Kondisi individu yang dimaksud adalah kondisi yang ada saat individu
akan mulai melakukan komunikasi, seperti tekanan dari luar dan dalam
2) Faktor afektif
3) Kemampuan mendengarkan
dengan baik maka ia akan menjadi tidak termotivasi dan merasa takut
berlangsung dengan baik. Adapun hambatan yang ada pada komunikasi menurut
1) Gangguan teknis, dapat terjadi jika salah satu alat yang digunakan
perbedaan norma, kebiasaan atau nilai yang dianut oleh pihak yang
1) Komunikasi antarpribadi
bersifat pribadi, baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) atau
2) Komunikasi Kelompok
3) Komunikasi organisasi
kelompok.
4) Komunikasi massa
komunikasi organisasi.
sama lain.
apa yang kita sampaikan dapat dipahami dengan baik dan kita dapat
2.2.1 Definisi
keyakinan dalam diri seseorang untuk dapat menangani segala sesuatu dengan
tenang. Kepercayaan diri merupakan keyakinan dalam diri yang berupa perasaan
dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga memungkinkan individu
tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan. Menurut Elfikry dalam Ernawati
(2011) percaya diri adalah melakukan segala sesuatu dengan penuh keyakinan.
Rasa percaya diri juga diartikan sebagai kekuatan yang mendorong seseorang untuk
maju dan berkembang serta selalu memperbaiki diri. Tanpa rasa percaya diri,
seseorang akan hidup dalam bayangbayang orang lain dan merasa takut pada
kegagalan.
Rasa percaya diri bukan merupakan suatu sifat yang diturunkan tetapi
diperoleh dari pergaulan hidup, serta dapat diajarkan dan ditanamkan melalui
membentuk dan meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Dengan demikian rasa
15
percaya diri terbentuk dan berkembang melalui proses belajar dalam interaksi
mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidupnya. Individu yang mempunyai rasa
percaya diri tinggi akan mudah untuk masuk pada lingkungan tertentu sedangkan
individu yang kurang memiliki rasa percaya diri akan sulit untuk masuk pada
Menurut Taylor dalam Sri Wahyuni (2014) rasa percaya diri adalah
tertentu atau untuk mencapai target tertentu. Dengan kata lain, kepercayaan diri
adalah bagaimana kita merasakan tentang diri kita sendiri, dan perilaku kita akan
komunikasi. Salah satu hambatan berbicara di depan umum adalah karena kurang
percaya diri. Seseorang yang kurang percaya diri akan cenderung sedapat mungkin
menghindari presentasi atau berbicara di depan umum. Mereka takut orang lain
akan mengejek atau menyalahkan, dalam diskusi, mereka akan lebih banyak diam,
Suatu keyakinan atas diri sendiri terhadap segala fenomena yang terjadi,
pada kemampuan yang ada pada diri seseorang adalah salah satu sifat
orang yang percaya diri. Apabila orang yang percaya diri telah meyakini
percaya diri akan timbul bila seseorang melakukan kegiatan yang bisa
dia lakukan. Artinya keyakinan dan rasa percaya diri itu timbul pada saat
dirinya.
dilakukan secara mandiri atau tanpa adanya keterlibatan orang lain, dan
Adanya penilaian yang baik dari dalam diri sendiri, baik dari pandangan
terhadap diri sendiri. Sikap menerima diri apa adanya itu, akhirnya dapat
tetap dapat meninjau kembali sisi positif dari kegagalan itu. Setiap orang
yang ingin diungkapkan kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau
dari segala usia dan segala jenis latar belakang. Serta menyatakan
18
Menurut Peter Lauster dalam Murbani (2010) seseorang yang percaya diri
dan terbuka.
Orang mandiri berarti ia dapat berdiri sendiri dan tidak bergantung pada
orang lain.
bijaksana.
pada diri sendiri secara terus menerus tetapi mau mempedulikan orang
lain.
19
menampilkan dirinya secara wajar dan apa adanya tanpa rasa malu. Ia
1) Lingkungan Keluarga
pertama kalinya. Rasa percaya diri mulai tumbuh dan berkembang sejak
kecil, jika seseorang berada dalam lingkungan keluarga yang baik maka
2) Pendidikan formal
seperti mengikuti les bahasa asing, jurnalistik, les vokal dan lain
sebagainya.
2.3 Motivasi
2.3.1 Definisi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan
serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses
memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri
individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai
tujuan tertentu.
berprestasi sebagai “suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau
proses atau usaha yang menggerakkan dan mengarahkan potensi seseorang untuk
melakukan aktivitas pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan
pada akhirnya kebutuhan dapat terpenuhi. Selain itu, individu yang kreatif akan
belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tecapai
Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.
Penentuan target ini tidak sama bagi semua mahasiswa. Cita-cita atau
2) Kemampuan belajar
3) Kondisi Mahasiswa
dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis. Biasanya kondisi fisik lebih
4) Kondisi Lingkungan
tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Kegiatan belajar mengajar akan
berhasil baik, jika siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan
berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Mahasiswa juga harus peka dan
Mahasiswa yang telah termotivasi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil
dan apabila mengalami kegagalan mereka akan berusaha keras untuk mencapai
keberhasilan itu yang ditunjukkan dalam prestasi belajarnya. Berarti dengan kata
lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka
Macam atau jenis motivasi menurut Restuningtyas (2010) dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang, sehingga motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat
motivasi yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa
secara biologis.
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis
momen yakni momen timbulnya alasan, momen pilih, momen putusan dan
sebagai berikut :
1) Motivasi Intrinsik
perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada
keterampilan.
2) Motivasi Ekstrinsik
karena adanya rangsangan dari luar. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik
oleh Faculty of Health Sciences of McMaster University di Kanada pada tahun 1969
sebagai sebuah cara belajar baru yang radikal dan inovatif dalam pendidikan dokter
(Gwee, 2009). Ciri khas dari pelaksanaan PBL di Mc Master University adalah
Medicine di Belanda pada tahun 1976 (Liansyah, 2015). Metode pembelajaran PBL
metode pembelajaran konvensional yang dianggap pasif dan PBL memiliki tujuan
“belajar untuk belajar”, bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi
masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan
serta kemampuan analisis mahasiswa dan inisiatif atas materi pelajaran. PBL
mempersiapkan mahasiswa untuk berpikir kritis dan analitis, dan untuk mencari
berbasis masalah dengan cara membuat suatu kelompok diskusi kecil yang akan
diberikan masalah berupa kasus sebagai trigger yang digunakan untuk dapat
menentukan materi apa yang harus dipelajari. Pada pertemuan selanjutnya, mereka
akan berbagi dan saling bertukar informasi mengenai materi pembelajaran yang
27
pembelajaran. Pembelajaran dalam PBL dimulai dengan suatu masalah yang harus
diselesaikan, dan masalah tersebut diajukan dengan cara sedemikian hingga para
perbedaan antara konsep PBL (Problem Based Learning) dan pemecahan masalah
untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Namun bisa saja masalah yang
digunakan sebagai pemicu dalam PBL merupakan masalah yang perlu dipecahkan
dalam PBL hendaknya realistis, membumi, sering dijumpai, sesuai dengan konteks
28
masalah sesungguhnya yang akan dihadapi mahasiswa ketika telah menjadi dokter
praktik.
2) Memimpin kelompok
3) Mendengarkan
5) Berpikir kritis
7) Kemampuan presentasi
keterampilan medis.
1) Kuliah pakar
Kuliah pakar adalah kuliah yang diberikan oleh seorang pengampu mata
yang dirasa sulit, membahas materi yang tidak terbahas dalam proses
29
mengintegrasikan pengetahuan
2) Diskusi tutorial
histologi dan ilmu biomolekular, aspek klinis seperti gejala dan tanda
yang timbul serta pemeriksaan penunjang dan juga aspek sosial seperti
3) Keterampilan klinik
Examination). OSCE adalah salah satu jenis ujian yang berbasis kinerja
4) Praktikum di laboratorium
ada dalam masalah. Langkah pertama ini dapat dikatakan tahap yang
membuat setiap peserta berangkat dari cara memandang yang sama atas
2) Merumuskan masalah
hubungan yang masih belum nyata antara fenomenanya atau yang sub-
3) Menganalisis masalah
actual (yang tercantum pada masalah), dan juga informasi yang ada
dengan masalah.
sudah tahu pengetahuan mana yang masih kurang dan mana yang sudah
dibuat. Inilah yang akan menjadi dasar gagasan yang akan dibuat di
Saat ini kelompok sudah tahu informasi apa yang tidak dimiliki, dan
anggota harus mampu belajar sendiri dengan efektif untuk tahapan ini,
sebagai berikut:
mereka lakukan.
mahasiswa
persiapan
35
berikut :
a) Cara meneliti
tinggi
centered)
Kondisi Individu
Problem Based
Learning
Kemampuan
Menerima
Feedback
Variabel yang diteliti : Tulisan
yang di Bold
Variabel Variabel
Independent Dependent
Kepercayaan Kemampuan
Diri Komunikasi
Motivasi
2.7 Hipotesa