Anda di halaman 1dari 6

Kehamilan Usia Dini | Faktor, Resiko & Cara

Mengatasi
Saat ini marak sekali dengan fenomena kehamilan usia dini yang menambah angka kematian
bayi dan ibu dibawah usia 18 tahun. Pasalnya, seorang remaja yang berusia muda sangat
beresiko meninggal dunia ketika proses kehamilan dan persalinan dibanding wanita yang
berusia 20 tahun keatas.

Perkawinan usia dini saat ini memang dipicu oleh berbagai hal dan merupakan sebuah bukti
kurangnya kesadaran masyarakat dan pengetahuan akan hal ini. Tentunya, perkawinan dini
menyebabkan angka kehamilan usia dini meningkat. Terdapat beberapa faktor penyebab
kehamilan usia dini diantaranya minimnya pengetahuan biologis tentang resiko hamil usia
dini baik anak ataupun orang tua, akibat seks bebas, dan lain sebagainya. Kehamilan usia dini
akan berdampak pada perubahan tubuh seorang wanita seperti panggul dan rahim yang tentu
secara medis belum siap untuk dibuahi.

Faktor-Faktor Penyebab Kehamilan Usia Dini

Baca Juga: Repot Bayi Sering Ngompol? Gunakan Sprei Waterproof, Atasi Ompol dan Bau
Pesing

Tentunya, ada beberapa hal yang mendukung suatu masalah tersebut terjadi baik faktor
eksternal maupun faktor eksternal. Begitupula dengan faktor penyebab kehamilan usia dini.
Faktor-faktor tersebut sangat memungkinkan sebagai penyebab kehamilan usia dini.
Beberapa faktor berikut ini dapat dikatakan sebagai faktor yang berkontribusi terjadinya
kehamilan usia dini:

1. Kurangnya pendidikan moral dan agama


2. Tradisi atau kebiasaan suatu daerah yang sangat mendukung terjadinya pernikahan
dini
3. Kurangnya perhatian orangtua
4. Kurangnya informasi mengenai kesehatan organ reproduksi dan kesehatan
5. Tidak ingin menggunakan alat kontrasepsi
6. Pendidikan formal dan informal yang rendah
7. Pergaulan bebas dan seks bebas
8. Pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang
9. Kemiskinan
10. Kekerasan dalam rumah tangga

Terdapat juga beberapa faktor menurut WHO yang menyebabkan terjadinya kehamila usia
dini, sebagai berikut:

1. Faktor kemiskinan

Faktor kemiskinan di negara berkembang sangat memungkinkan untuk mendukung


kehamilan usia dini. Pada keluarga miskin tentunya memiliki kesempatan untuk menikah
pada usia muda karena kurangnya pendapatan dan biaya hidup sehari-hari. Kondisi ini
mengharuskan seorang anak remaja untuk menikah dalam usianya yang masih muda agar
beban orangtua menjadi lebih ringan.

2. Pergaulan dan seks bebas

Selain faktor kemiskinan, faktor ini sangat memicu terjadinya kehamilan usia dini diluar
pernikahan. Kebiasaan bergaul yang tidak ada batasan sama sekali sangat memungkinkan
remaja melakukan hubungan seks bebas. Terlebih jika dibawah pengaruh alkohol dan obat-
obatan terlarang. Usia remaja memang sangat rentan akan pengaruh buruk dari luar apalagi
kurangnya pendidikan moral dan prinsip agama yang kuat.

3. Faktor Sosial Budaya

Pada umumnya, usia normal untuk menikah yang adalah 18 tahun. Pada usia ini rahim dan
tubuh seorang wanita sudah siap untuk melakukan reproduksi. Faktanya di Indonesia, usia
yang dilegalkan untuk menikah sesuai dengan undang-undang nomor 1 tahun 1974 tentang
perkawinan pasal 7 adalah 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk laki-laki. Jika melihat
pada rentang usia tersebut, tentunya usia 16 tahun dapat dikatakan terlalu dini untuk menikah.

4. Pendidikan

Baik pendidikan formal maupun pendidikan informal sangat berpengaruh pada penyebab
kehamilan usia dini. Kurangnya pendidikan moral dan agama dari orangtua menjadi faktor
terjadinya pernikahan usia dini. Faktor ini juga dikarenakan dari kurangnya pendidikan
disekolah mengenai informasi tentang masalah reproduksi dan akibat pergaulan bebas.

5. Pelecehan Seksual
Faktor ini terbilang kasar, namun ini menjadi salah satu penyebab dari kehamilan usia dini.
Pelecehan seksual seperti pemerkosaan selain membuat trauma bagi korban, namun juga
meninggalkan bekas bagi korban yaitu kehamilan. Bagi korban pelecehan seksual hal ini
mungkin terbilang menjadi hal yang sangat menyedihkan untuk menerima kenyataan itu.
Lihat juga: Waspadai Penyakit Pada Wanita yang Hambat Kehamilan

Resiko kehamilan Usia Dini

Tentunya, kehamilan usia dini mempunyai resiko yang sangat berat bagi si ibu. Karena,
emosional ibu hamil usia dini belum stabil dan mudah tegang. kecacatan kelahiran bisa saja
terjadi saat dalam kandungan, karena timbulnya rasa penolakan saat si ibu mengandung
janinnya.

Resiko yang timbul baik faktor sosial ataupun kesehatan sangat berdampak pada resiko
kehamilan usia dini. Berikut beberapa resiko dan dampak kehamilan usia dini menurut faktor
kesehatan:

1. Kematiaan ibu dan bayi

Resiko pertama yang terbilang sangat tinggi adalah kematian ibu hamil usia dini. Resiko ini
umumnya disebabkan oleh banyaknya infeksi dan pendarahan saat proses melahirkan. Selain
itu, kehamilan usia dini sangat rentan tenjadinya keguguran.

2. Mudah Terinfeksi

kehamilan usia dini tentunya sangat mudah terinfeksi berbagai virus yang disebabkan oleh
keadaan gizi yang buruk, stress yang berlebihan dan tingkat ekonomi yang rendah. Virus
penyakit dapat mudah menginfeksi ibu hamil usia dini karena keadaan imun tubuh yang
belum kuat saat hamil. Sehingga ibu hamil usia dini sering mengalami sakit-sakitan.
3. Keracuna Kehamilan (Gestosis)

Keaadaan alat reproduksi yang belum siap serta rahim yang belum siap untuk dibuahi
menjadi faktor terjadinya keracunan kehamilan (gestosis). Keracunan pada ibu hamil usia
muda berbentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Kedua jenis racun tersebut harus benar-benar
diperhatikan dengan serius karena akan menyebabkan resiko kematian pada ibu hamil usia
dini.

4. Anemia Kehamilan

Resiko pada ibu hamil usia dini berikut ini dapat dibilang faktor internal. Anemia pada ibu
hamil usia dini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang cukup masalah nutrisi dan gizi
yang diperlukan oleh tubuh. Tentunya, saat hamil, tubuh seorang wanita memerlukan gizi
yang cukup karena sisa makanan yang dimakan oleh ibu hamil akan diteruskan kepada
janinnya untuk mendukung pertumbuhan. Jika kekurangan zat besi, maka cepat atau lambat
tubuh akan sering lemas dan faktor ini menjadi pemicu ibu hamil kehilangan sel darah merah.
Tentunya, keaadaan tersebut akan berakibat fatal pada ibu dan janin.

5. Persalinan prematur atau kelainan bawaan pada bayi

Resiko persalinan prematur atau penyakit kelainan bawaan menjadi hal-hal yang sangat tidak
diinginkan bagi ibu hamil. Pasalnya, bayi lahir prematur akan memiliki kelainan bawaan baik
pada perkembangan dan pertumbuhan bayi. Kelainan pada bayi yang dilahirkan prematur
pada umumnya memiliki berat badan lahit rendah (BBLR), cacat bawaan dan telatnya
pertumbuhan dan perkembangan. Ibu dengan usia dini biasanya minim pengetahuan akan gizi
dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Bahkan ada yang minum obat-obatan yang tidak
sesuai dengan resep bidan atau dokter.

6. Pendarahan yang hebat

Kehamilan usia dini rentang mengalami pendarahan yang dissebabkan oleh otot rahim yang
terlalu lemam ketika proses evolusi. Pendarahan juga dapat disebabkan oleh bekuan darah
yang tertinggal didalam rahim (selaput ketubah stosel). Proses pembekuan darah dan dipe
ngaruhi oleh sobekan pada jalan lahir menjadi faktor terjadinya pendarahan pada ibu hamil
usia dini.

7. Proses persalinan yang lama dan sulit

kehamilan usia dini tentu berpengaruh pada lama dan sulitnya proses melahirkan. Hal ini
umumnya disebabkan oleh kelainan letak janin, kekuatan mengejan dan kelainan panggul
yang belum siap mengalami proses persalinan.

8. Pengasingan dalam lingkungan masyarakat

Biasanya seorang ibu remaja yang hamil pada usia dini diluar nikah akan mengalami
pengasingan dari masyarakat. Maka hal ini akan menimbulkan rasa trauma dan merasa
dikucilkan dari keluarga dan masyarakat. Hal ini akan menjadi sulit untuk melakukan
hubungan sosial dimasyarakat.
Pencegahan Kehamilan Usia Dini
Mencegah kehamilan dini agar tidak terjadi merupakan tugas setiap lapisan masyarakat. Baik
faktor internal maupun faktor eksternal pada lapisan masyarakat.

Faktor internal bermula dari lingkungan keluarga yang menjadi awal pembentukan karakter
seorang anak. Tentunya faktor internal sangat mempengaruhi pada pergaulan seorang anak.
Kurangnya pendidikan moral dan agama dikeluarga ikut serta dalam proses pembentukan
karakter pada anak. Prinsip agama yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya menjadi
faktor penentu pergaulan anak diluar sana. Pendidikan moral dan prinsip agama yang kuat
akan menghasilkan seorang anak yang jika menginjak remaja akan memiliki prinsip yang
kuat. Baca juga: Depresi dan Ibu Hamil

Kedua, faktor eksternal yang sangat rentan membentuk prilaku pada anak. Keadaan
lingkungan yang baik akan membentuk kepribadian seseorang yang baik pula, sebaliknya
lingkungan yang tidak baik sangat berpengaruh juga pada pembentukan kepribadian yang
tidak baik pula terkecuali jika seseoranng itu mempunyai prinsip moran dan agama yang
sangat kuat.

Pergaulan bebas yang marak terjadi di masyarakat ini tentunya berandil besar pada penyebab
kehamilan usia dini. Tentunya, ini menjadi tugas kita semua untuk memerangi dan menjegah
terjadinya pernikahan usia dini bahkan kehamilan usia dini.

berbagai cara bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan usia dini. Namun, tidak
adanya kerja sama dalam masyarakat dan dukungan dari pemerintah menjadi hal yang
menyulitkan untuk mencegah kehamilan usia dini. Berikut beberapa cara yang bisa kita
lakukan untuk mencegah kehamilan usia dini, diantaranya:

1. Penanaman pendidikan moral

Pendidikan moral ini dapat ditanamkan baik dikeluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.
Pendidikan ini menyangkut pada pendidikan karakter dan agama yang berjalan beriringan
dalam pembentukan karakter anak. Mengajarkan moral pada anak untuk tidak bergaul
sebebas mungkin yang dapat memicu terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Peran
orangtua dalam memperhatikan pergaulan anak menjadi faktor utama untuk mencegah
kehamilan usia dini.

2. Mengubah tradisi masyarakat

Pada poin ini, kehamilan usia dini dapat disebabkan oleh tradisi masyarakat yang sudah
berjamur turun temurun yaitu menikah muda. Pasalnya, tradisi ini membolehkan remaja
untuk menikah pada usia masih muda sekalipun. Karena memandang bahwa wanita hanya
akan mengurus rumah dan anak-anak tanpa peran yang lain sama sekali. Tradisi ini
mengharuskan anak remaja yang mungkin terbilang masih harus menempuh pendidikan,
harus menikah muda lebih dulu. Mengubah tradisi ini adalah sebuah keharusan bagi kita
semua.
3. Pengunaan Kontrasepsi

Jika Anda sudah menikah pada usia dini serta belum dikaruniai seorang anak. Maka
penggunaan kontrasepsi sangatlah berguna. Menunda kehamilan sampai waktu yang sudah
matang menjadi cara yang sangat baik untuk mencegah kehamilan usia dini.

Demikianlah hal-hal mengenai kehamilan usia dini mulai dari faktor penyebab, resiko dan
pencegahan yang bisa dilakukan. Pernikahan usia dini harus kita cegah tentunya untuk
mencegah kehamilan usia dini. Alangkah baiknya Anda menunda dulu pernikahan agar
segala sesuatunya terorganisir dengan tepat baik mental maupun material. Semoga paparan
yang kami jelaskan diatas memberikan jalan terbaik bagi kita semua untuk mencegah
kehamilan usia dini. Semoga bermanfaaat!

Baca Juga
by

Anda mungkin juga menyukai