Nim : 15034018
V = potensial
Q = jumlah muatan yang dihasilkan dalam detector
C = Kapasitas
Tabung dan kawat diberi beda potensial kira-kira 500 - 1.000 volt untuk
mempercepat ion dari gas yang terbentuk di dalam tabung. Sinar radioaktif yang
masuk melalui jendela tipis pada salah satu ujung tabung akan mengionkan gas
yang berada di dalam tabung. Arus listrik yang dihasilkan oleh ion terbentuk
sangat lemah. Akan tetapi, beda tegangan 1.000 volt akan mempercepat ion
tersebut. Ion yang dipercepat itu mengionkan lagi atom-atom gas yang lain
sehingga arus listrik yang terjadi cukup besar. Dalam waktu yang singkat arus
terputus, tetapi setiap kali partikel radioaktif masuk ke dalam tabung, timbul pulsa
listrik dalam rangkaian. Pulsa ini diperkuat sehingga dapat dipakai untuk
menyalakan rangkaian pencacah elektronik.
Pencacah Geiger atau disebut juga Pencacah Geiger-Muller adalah sebuah
alat pengukur radiasi ionisasi.Pencacah Geiger bias digunakan untuk mendeteksi
radiasi alpha dan beta.Sensornya adalah sebuah tabung yang di isi oleh gas yang
akan bersifat konduktor, ketika partikel atau foton radiasi menyebabkan gas
(umumnya Argon)menjadi konduktif. Alat tersebut akan membesarkan sinyal dan
menampilkan pada indikatornya yang bisa berupa jarum penunjuk, lampu atau
bunyi klik dimana satu bunyi menandakan satu partikel. Pada kondisi tertentu,
pencacah Geiger dapat digunakan untuk mendeteksi radiasi gamma, walaupun
tingkat reliabilitasnya kurang. Pencacah geiger tidak bias digunakan untuk
mendeteksi neutron.Bagian-bagian detektor Geiger Muller :
a. Katoda yaitu dinding tabung logam yang merupakan elektroda negatif. Jika
tabung terbuat dari gelas maka dinding tabung harus dilapisi logam tipis.
b. Anoda yaitu kawat tipis atau wolfram yang terbentang ditengah- tengah
tabung. Anoda sebagai elektroda positif.
c. Isi tabung yaitu gas bertekanan rendah, biasanya gas beratom tunggal
dicampur gas poliatom (gas yang banyak digunakanAr dan He).
V : potensial
R : jumlah muatan yang dihasilkan dalam detektor
C : Kapasitas.
Pada akhir periode waktu mati, meskipun dapat terjadi avalanche lagi,
tetapi denyut keluaran belum tertangkap lagi untuk menghasilkan pula pada
detektor GM. Ketika ion positif meneruskan perjalanannya menuju ke dinding
katoda, denyut keluaran yang dihasilkan dari zarah radiasi lain akan bertambah
besar. Bila denyut keluaransudah cukup tinggi dan dapat melampaui batas
diskriminator maka akan dapat di cacah.
Dalam keadaan ini detektor dapat dikatakan telah “pulih” kembali dari
keadaan mati. Selang waktu antara akhir waktu mati dengan “pulih kembali
penuh” disebut sebagai waktu pemulihan atau recovery time. Jumlah waktu mati
atau dead time ditambah dengan waktu pemulihan atau recovery time disebut
resolving time. Resolving time dapat didefinisikan sebagai waktu minimum yang
diperlukan agar zarah radiasi berikutnya dapat dicatat setelah terjadinya
pencatatan atas zarah radiasi
yang datang sebelumnya. Resolving time berorde sekitar 100 mikrodetik atau
lebih. Berdasarkan analisis data, diperoleh resolving time detektor Geiger-Muller
dalam percobaan adalah sebesar 607,9 mikrodetik.
1.Radiasi Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa.
Radiasi ini terdiri dari gelombangradio, gelombang mikro, inframerah,
cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma dan sinar kosmik.
2.Radiasi Partikel
Radiasi partikel adalah radiasi berupa partikel yang memiliki massa,
misalnya partikel beta (ß), partikel alfa (a), sinar gamma (γ), sinar-X,
partikel neutron
Jika ditinjau dari "muatan listrik"nya, radiasi dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Radiasi Pengion
2. Radiasi non-pengion
Merupakan radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi.
Termasuk ke dalamradiasi non-pengion adalah gelombang radio, gelombang
mikro, inframerah, cahaya tampak danultraviolet.Sedangkan dilihat dari
jenis radiasinya terdiri dari : (a) radiasi elektromagnetik, (b) radiasi
pengion, (c) radiasi thermal, (d)radiasi Cerenkov, (e) radiasi sel hidup,
(f) radiasi matahari, (g) radiasi nuklir, (h) radiasi bendahitam, (i) radiasi non-
ionisasi dan radiasi cosmic.