Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................ii
BAB I .................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................1
1.2. Tujuan dan Sasaran..................................................................................1
1.3. Manfaat....................................................................................................2
1.4. Metode.....................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................3
TINJAUAN ARSITEKTUR POST MODERN...................................................3
2.1. Arsitektur Post Modern............................................................................3
2.1.1. Sejarah Arsitektur Post Modern...............................................................3
2.1.2. Pengertian Arsitektur Post Modern..........................................................4
2.1.3. Macam – Macam Aliran Post Modern......................................................5
2.1.4. Ciri – Ciri Arsitektur Post Modern...........................................................5
2.2. Arsitektur Post Modern (Neue Staats Galery, Germany).........................7
BAB III.............................................................................................................11
METODE PENELITIAN..................................................................................11
3.1. Metode...................................................................................................11
3.2. Tahapan Penelitian.................................................................................11
3.3. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................11
3.4. Analisis Data..........................................................................................11
BAB IV.............................................................................................................12
PENERAPAN ARSITEKTUR POST MODERN..............................................12
4.1. Wujud....................................................................................................12
4.2. Bentuk...................................................................................................12
BAB V..............................................................................................................13
PENUTUP.........................................................................................................13
5.1. Simpulan................................................................................................13
5.2. Saran......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................15

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Layout Plan Neue Staatsgalerie…………………………………… 9


Gambar 2.2 Section 1 Neue Staatsgalerie ……………………………………… 9
Gambar 2.3 Section 2 Neue Staatsgalerie……………………………………… 9
Gambar 2.4 Area Antrium Neue Staatsgalerie………………………………… 10
Gambar 2.5 Area Depan Neue Staatsgalerie……………………………………10
Gambar 2.6 Sisi Dinding Neue Staatsgalerie…………………………………...10
Gambar 2.7 Tampak Depan Neue Staatsgalerie………………………………. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehadiran arsitektur memberikan dampak positif bagi kehidupan


manusia yaitu sebagai tempat untuk bertaha hidup dan sebagai sarana
untuk menjalankan aktivitasnya. Arsitektur akan berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman. Perkembangan arsitektur post modern
sendiri terjadi pada akhir abad ke 20. Post Modern lahir dan dipopulerkan
oleh kritis sejarah arsitektur, Charles Jenck dalam sebuah seminar di
Univeritas. (Jurnal Arsitektur mengenai Arsitektur Post Modern)

Arsitektur Post Modern merupakan penggabungan antara 2 gaya


arsitektur atau lebih. Di dalam arsitektur post modern terdapat beberapa
ciri – ciri yang mendasarinya salah satunya adalah Double Coding of Style
yaitu pengabungan antara unsur – unsur modern dengan beberapa unsur
lainnya seperti vernacular, lokal dan kontektual (Charles Jenck).
Penggunaan Double Coding of Style ini dapat dilihat pada salah satu
bangunan yang ada di Jerman yaitu Nueu Staatsgalerie yang merupakan
sebuah galeri. Bangunan ini menggabungkan unsur modern dengan
vernacular yaitu pada penggunaan material yang sudah modern dengan
mengadaptasi bentuk vernacular museum Klasik.

1.2. Tujuan dan Sasaran


Penelitian ini mempunyai 2 tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus,
yaitu:
A. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa penggunaan
Double Coding of Style sebagai penerapan Arsitektur Post Modern
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi ciri ciri penerapan Arsitektur Post Modern
pada bangunan Nueu Staatsgalerie di Jerman
2. Untuk menganalisa ciri ciri penerapan Arsitektur Post Modern pada
bangunan Nueu Staatsgalerie di Jerman
3. Untuk merumuskan penerapan ciri ciri Arsitektur Post Modern pada
bangunan Nueu Staatsgalerie di Jerman
C. Sasaran
1. Memahami ciri – ciri Arsitektur Post Modern
2. Memahami penggunaan Double Coding of Style pada Arsitektur Post
Modern
3. Memahami fungsi dan gaya bangunan Nueu Staatsgalerie

1
1.3. Manfaat
Penelitian ini mempunyai manfaat yaitu :
a. Bagi praktisi di bidang arsitektur, akan mendapatkan data mengenai
prinsip – prinsip dalam proses pengembangan arsitektur Post Modern.
b. Bagi akademisi di bidang arsitektur, akan mendapatkanbahan
penelitian dan sumber referensi guna dilakukannya penelitian.
c. Bagi masyarakat, akan mendapat pengetahuan mengenai wujud
bangunan arsitektur Post Modern yang berkaitan dengan lingkungan,
masyarakat dan budaya.
d. Bagi mahasiswa, dapat membantu memahami teori – teori Postmodern.

1.4. Metode
Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif yang
mencoba menjelaskan aspek – aspek penting yang berkaitan dengan Post
Modern seperti : Sejarah Post Modern, Pengertian Post Modern, Ciri-Ciri
Post Modern.
Metode Penelitian Kualitatif ini meliputi :
a. Menggunakan data alamiah sebagai sumber data
b. Memiliki sifat deskriptif analitik
c. Penggunaan studi kasus dalam penelitian

2
BAB II
TINJAUAN ARSITEKTUR POST MODERN

2.1. Arsitektur Post Modern


2.1.1. Sejarah Arsitektur Post Modern
Istilah Post-Modern sebenarnya sudah dikenal sejak pertengahan
tahun 1970-an, tidak hanya di dunia arsitektur tetapi juga pada dunia seni
lukis, tari, patung, film dan bahkan ideology. Pada dasarnya Post Modern
merupakan reaksi (anti-thesis) dari Modernisme (thesis) yang sudah
berjalan sangat lama. Irwing Howe menggambarkan sebagai “the radical
breakdown of the modernist”, jadi keduanya memang tidak bisa
dipisahkan satu sama lain dan berkelanjutan.
Post Modern bukanlah gerakan revolusioner yang ingin lepas dan
membuang nilai-nilai Modernisme (Stern,1980). Perkembangan Post
Modern bahkan sangat dipengaruhi oleh Modern. Di dunia arsitektur
sendiri gerakan ini sering disebut sebagai Beyond the Modern Movement
karena memang berkembang setelah Modern Movement. Tetapi ada juga
yang menyebutnya sebagai super-mannerism karena merupakan kelanjutan
dari Mannerisme pada era Renaissance di Italy yang melahirkan arsitek –
arsitek besar seperti Michel Angelo (1475-1564), Andrea Palladio (1508-
1580), Donato Bramante (1444-1514) dan Giulio Romano.
Charles Jenks seorang tokoh pencetus lahirnya Post Modern
menyebutkan adanya 3 alasan yang mendasari timbulnya Post Modern
yaitu :
1. Kehidupan kita sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke
desa-dunia (world village) yang tanpa batas. Perkembangan ini
disebabkan oleh cepatnya komunikasi dan tingginya daya titu
manusia 9instant eclectism)
2. Canggihnya teknologi telah memungkinkan dihasilkannya produk
– produk yang bersifat pribadi (personalized production), lebih dari
sekedar produksi massal dan tiruan massal 9mass production and
mass repetition) yang merupakan ciri khas Modernisme
3. Adanya kecenderungan untuk kembali kepada nilai – nilai
tradisional (traditional values) atau daerah, sebuah kecenderungan
manusia untuk menoleh ke belakang.
Dengan demikian, Arsitektur Post Modern adalah percampuran
antara tradisional dengan nono tradisional, gabungan setengah modern
dengan non-modern, perpaduan antara lama dan baru. Arsitektur Post
Modern mempunyai style yang hybrid (perpaduan dua unsur) dan bermuka
ganda atau sering disebut sebagai double coding. Sumber :
http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/ yang berjudul “Unsur
Komunikasi Dalam Arsitektur Post-Modern”

3
2.1.2. Pengertian Arsitektur Post Modern
Post Modern merupakan gaya atau gerakan yang muncul pada
tahun 1960 sebagai reaksi dari berkurangnya artitektur modern. Post
modern memiliki cita – cita ingin meningkatkan kondisi social, budaya
dan kesadaran akan realita perkembangan dalam berbagai bidang.
(http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/ yang berjudul “Unsur
Komunikasi Dalam Arsitektur Post-Modern”)
Post modern digambarkan seperti memperbaiki kembali arti dari
arsitektur dengan memperhatikan elemen – elemen arsitektur dengan
memperluas gaya dan bentuk.
Berikut adalah kutipan beberapa pengertian postmodern oleh para ahli :
a. Menurut Lyotard
Postmodern merupakan keraguan pada gaya modernism dimana
terdapat dua gaya yang berpengaruh dan dipakai.
b. Menutur Antoni Giddens
Postmodern adalah sebuat estetika, sastra, politik atau filsafat social
yang merupakan upaya untuk menggambarkan suatu keadaan yang
berkaitan dengan perubahan budaya dan intelektual.
c. Menurut Josh McDowell & Bob Hostetler
Posmodern merupakan suatu pandangan yang diyakini bahwa tidak
ada kebenaran dalam pengertiannya dimana postmodern diciptakan
bukan ditemukan.
d. Menurut Tony Cliff
Postmodern merupakan teori yang membantah teori Lin
e. Menurut Al Gore
Postmodern merupakan kombinasi dari narsisme dan nihilism yang
memberikan arti.
f. Menurut Marvin Harris
Postmodern merupakan suatu gerakan yang bertentangan dengan
modernism. Istilah ini lebih kepada pemahaman budaya.
g. Menurut Michael Foucault
Postmodern merupukan hubunag natar ilmu dan alasan dimana ilmu
akan mencari jawaban terbaik tetapi jawaban pada postmodern akan
menolak generalisasi. Kebenaran lebih mengandalkan pada
kemampuan penafsiran.
h. Menurut Habermas
Postmodern merupakan kebudayaan elit dimana kebudayaan pada
massa modernisme dihancurkan.
i. Menurut Pauline Rosenau
Postmodern merupakan kritik terhadap masyarakat modern serta
kegagalan dalam memenuhi janji – janji serta mengkritik segala
sesuatu yang diasosiasikan pada masa modern.
j. Pemikiran Eagleton

4
Postmodern mengambil ide modern yang lebih disempurnakan
dimana post modern ingin mencoba memecahkan masalah social
budaya.
(http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/ yang berjudul “Unsur
Komunikasi Dalam Arsitektur Post-Modern”)

2.1.3. Macam – Macam Aliran Post Modern


a. Historicism
Aliran historicism digunakan kombinasi pola modern dengan elemen
klasik seperti Ionic, Doric dan Corinthiant.
Tokoh: Aero Saarinen, Philip Johnson, Robert Venturi, Kisho
Kurokawa, Kyionori Kikutake.
b. Straight Revivalisme
Aliran Straight Revivalisme digunakan untuk menghidupkan kembali
neo klasik ke dalam bangunan monumental denagn komposisi
berulang dan simetris
Tokoh: Darbourne and Darke, Joseph Isherick, Aldo Van Eyck.
c. Neo-vernacularism
Aliran Neo-vernakular digunakan untuk membangkitkan kembali
elemen – elemen tradisional dan bangunan lokal
Tokoh: Darbourne and Darke, Joseph Isherick, Aldo Van Eyck.
d. Contextualism (Urbanist + Ad Hoc)
Aliran Contextualism lebih memperhatikan keadaan lingkungan
sehingga penempatan bangunan didapatkan komposisi yang serasi
dengan lingkungan. Biasanya aliran ini disebut Urbanism
Tokoh: Lucien Kroll, Leon Krier, James Stirling.
e. Methapor and Metaphisical
Aliran yang mewujudkan suatu ungkapan metafora dan metafisika
secara spiritual kedalam bangunan.
Tokoh: Stinley Tigerman, Antonio Gaudi, Mimoru Takeyama.
f. Post-Modern Space
Aliran ini mengekspose bentukan ruang dengan mengkombinasikan
komponen bangunan yang digunakan.
Tokoh: Peter Eisenman, Robert Stern, Charler Moore, Kohn,
Pederson-Fox

2.1.4. Ciri – Ciri Arsitektur Post Modern


Post Modern ditandai dengan munculnya bentuk – bentuk klasik,
memproses bangunan vernacular dan membenahi fungsinya. Ciri – ciri
dari Post Modern :
1. Menyatu dengan lingkungan , sejarah dan menyesuaikan dengan
lingkungan sekitar
2. Elemen yang terdapat pada postmodern multi fungsi sebagai elemen
penghias dan elemen utama

5
3. Menggunakan elemen geometris sederhana dengan penekanan
terhadap komposisi ataupun dekorasi.
4. Penggunaan warna yang cenderung didominasi oleh warna campuran
yang dipengaruhi oleh warna pastel, kuning, merah dan biru
5. Memodifikasi elemen – elemen yang pernah ada sebagi suatu karya
pada post modern

 Ciri-ciri umum Arsitektur post-modern (menurut Budi


Sukada, 1988) :
a. Mengandung unsur-unsur komunikatif yang bersifat lokal atau popular
b. Membangkitkan kembali kenangan kembali historic
c. Berkonstek urban
d. Menerapkan kembali teknik ornamentasi
e. Bersifat representasional
f. Berwujud metaforik (dapat berarti dari bentuk lain)
g. Dihasilkan dari partispasi
h. Mencerminkan aspirasi umum
i. Bersifat plural
j. Bersifat ekletik

 Ciri-Ciri Arsitektur Post Modern Menurut Charles Jenks :


a. Ideologi
 Double-coding of style
Menggabungkan unsur-unsur modern dengan unsur - unsur lain
(vernakuler, local, komersial, kontekstual), juga memperhatikan nilai-nilai
yang dianut arsitek dan penghuni atau masyarakat awam.
 Popular and Pluralist
Tidak terikat oleh aturan atau kaidah tertentu, tetapi punya tingkat
fleksibelitas yang tinggi, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
 Semiotic form
Bentuk yang ada mempunyai tanda makna dan tujuan sehingga
penampilanya sangat mudah dipahami.

 Traditions and Choice


Bentukan yang ada mengandung unsur-unsur atau nilai-nilai tradisi yang
penerapanya secara terpilih, atau disesuaikan dengan maksud dan tujuan
perancang.
b. Stylistic
 Hybrid expression
Tampilanya merupakan hasil dari gabungan unsur-unsur modern dan unsur
-unsur yang lain.

6
2.2. Arsitektur Post Modern (Neue Staats Galery, Germany)
Nama : Neue Staats galery
Architects : James Stirling
Location : Stuttgart, Germany
References : GreatBuildings, staatsgalerie.de
Project Year : 1984

Neue Staatsgaleri merupakan galeri yang dibangun menempati


sebuah situs di samping Staatsgalerie yang lama dengan lokasi di
Stuttgart, Germany. Bangunan ini dibangun antara 1979 dan selesai pada
tahun 1984. Bangunan ini telah diklaim sebagai lambang Post-
modernisme.

Desain Stirling berasal dari ide untuk menggabungkan elemen


desain tradisional museum Abad ke-19 Klasik dengan material industri
modern yang pada akhirnya akan membangkitkan esensi seni dan
arsitektur yang abadi, namun terus berkembang.

Area yang paling menonjol dari museum ini adalah atrium pusat di
pusat museum yang menjembatani taman patung dan bekerja di museum
dengan jalan umum yang memotong museum. Atrium juga kebetulan
menjadi satu tempat di museum yang paling mengacu pada desain
museum abad ke-19 tradisional; ada kolom, gable, architraves, dan facings
batu yang dirancang yang berinteraksi dengan jalan umum yang
membungkus di sekitar atrium melingkar. Untuk Stirling, jalan publik
adalah saat ketika arsitektur berubah menjadi lanskap arsitektur yang
melintasi situs miring dan mengalir di seluruh gedung.
Neue Staatsgaleri berdiri sebagai arsitektur James Stirling dengan
kombinasi dari banyak gaya dan elemen dari Abad ke-19 menjadi bagian
arsitektur modern yang menghubungkan masyarakat dengan budayanya.

 Gambar dan Foto Neue Staats Galery


1. Layout Plan Neue Staats Galery

7
Gambar 2.1 Layout Plan Neue Staatsgalerie
Sumber : www.archdaily.com/neue-staats-galerie

2. Section 1 Neue Staats Galery

Gambar 2.2 Section 1 Neue Staatsgalerie


Sumber : www.archdaily.com/neue-staats-galerie

3. Section 2 Neue Staats Galery

Gambar 2.3 Section 2 Neue Staatsgalerie


Sumber : www.archdaily.com/neue-staats-galerie

4. Area Antrium Neue Staats Galery

8
Gambar 2.4 Area Antrium Neue Staatsgalerie
Sumber : www.archdaily.com/neue-staats-galerie

5. Area Depan Neue Staats Galery

Gambar 2.5 Area Depan Neue Staatsgalerie


Sumber : www.archdaily.com/neue-staats-galerie

6. Sisi dinding Neue Staats Galery

Gambar 2.6 Sisi dinding Neue Staatsgalerie


Sumber : www.archdaily.com/neue-staats-galerie

9
7. Tampak Depan Neue Staats Galery

Gambar 2.7 Tampak Depan Neue Staatsgalerie


Sumber : www.archdaily.com/neue-staats-galerie

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Metode
Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif dimana Metode
Penelitian Kualitatif lebih bersifat realitas yaitu lebih tunggal , konkrit dan
teramati (Williams,1988)
Metode Penelitian Kualitatif ini meliputi :
a. Menggunakan data alamiah sebagai sumber data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu melalui Jurnal
yaitu jurnal online yang membahas mengenai “Unsur Komunikasi dalam
Arsitektur Post Modern” dan beberapa teori mengenai Arsitektur Post
Modern
b. Memiliki sifat deskriptif analitik
Setelah mendapatkan data alamiah kemudian data tersebut dikumpulkan
dan dianalisis yang disajikan dalam bentuk deskriptif
c. Penggunaan studi kasus dalam penelitian
Studi kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah bangunan Neue
Staatsgalerie dimana bangunan ini bergaya Post Modern

3.2. Tahapan Penelitian


1. Menentukan permasalahan
2. Melakukan studi literature
3. Penetapan teknik pengumpulan data
4. Analisis data
5. Hasil

3.3. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi dimana data –
data yang diperoleh berasal dari dokumen hasil pencarian di Internet. Data
yang dikumpulkan adalah Teori mengenai Arsitektur Post Modern dan
Studi Kasus bangunan Neue Staatsgalerie.

3.4. Analisis Data


Analisis data menggunakan Analisis Kualitatif dimana lebih menekankan
pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dengan
menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu
mengkaji masalah secara kasus perkasus. Pada penelitian ini analisis data
dimulai dengan memahami tiap – tiap teori tentang Post Modern kemudian
hasil dari pemahaman tersebut digunakan untuk menganalisis kasus yang
ada.

11
BAB IV
PENERAPAN ARSITEKTUR POST MODERN

4.1. Wujud
4.2. Bentuk

12
BAB V
PENUTUP

5.1. Simpulan
5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

13
Archdaily. (2011). AD Classics: Neue Staatsgalerie / James Stirling. Diakses 30
Oktober 2018, dari https://www.archdaily.com/124725/ad-classics-neue-
staatsgalerie-james-stirling

Darma, Agus. (2010). Unsur Komunikasi Dalam Arsitektur Post-Modern. 2-5.


Diakses dari http://staffsite.gunadarma.ac.id/agus_dh/

Muslihin. (2006). Postmodernisme dan Kritik Ideologi Ilmu Pengetahuan. 3.


Diakses dari http://eprints.dinus.ac.id

Sulaiman, Abdul. (2015, 26 Desember). Macam – Macam Teknik Analisis Data.


Tulisan pada http://abdusulaiman.blogspot.com/2015/12/macam-macam-
teknik-analisis-data.html

Techno. (2016). Metode Penelitian Arsitektur. Tulisan pada


http://calonarsiteksukses.blogspot.com/2016/10/metode-penelitian-
arsitektur.html

http://qualitativeresearch.ratcliffs.net

DAFTAR LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai