Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Badan Pengelolaan Keuangan Aceh

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman beralamat di jalan

Pemancar No. 5 Simpang Tiga Banda Aceh. Dengan jumlah pegawai sebanyak 345

orang, baik itu Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kontrak (2018). Dinas Perumahan

Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Aceh memiliki visi dan misi dalam

mewujudkan pembangunan Provinsi Aceh, adapun visi yang ingin dicapai adalah

“Terwujudnya Kota Banda Aceh Model Kota Madani yang Gemilang” melalui

meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman

perkotaan untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni,

produktif dan berkelanjutan.

Misi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Aceh

adalah sesuai dengan tugas dan fungsi Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Provinsi Aceh yaitu lebih fokus pada Misi “Memperluas inovasi dan tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, Mengembangkan ketersediaan infrastruktur jalan,

transportasi, telematika, pengairan, permukiman dan prasarana lingkungan yang

menunjang aktivitas sosial kemasyarakatan”, Terbentuknya Kelompok Kerja

Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) di tingkat kabupaten/kota dalam


penanganan permukiman kumuh yang berfungsi dengan baik. Struktur organisasi

Dinas Perkim dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan


Permukiman Provinsi Aceh

4.1.2 Karakteristik Responden

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan kuesiner, yang disampaikan secara langsung oleh peneliti kepada para

responden dalam hal ini yaitu pegawai pada bagian keuangan saja berjumlah 25

orang. Peneliti mengambil kembali kuesioner untuk selanjutnya ditabulasikan dan


diolah menggunakan program SPSS versi 22.0. Lama waktu responden dalam

mengembalikannya kurang dari satu minggu.

Dari jumlah kuesioner yang diedarkan kepada responden sebanyak 25

kuesioner, semuanya telah dikembalikan dengan tingkat pengembalian kuesioner

mencapai 100%, seluruh kuesioner yang disebarkan kembali semuanya, sehingga

sampel akhir penelitian berjumlah 25 (n=25). Karakteristik responden seperti terlihat

pada Tabel 4.1.

No Uraian Frekuensi Persentase


1. Jenis kelamin
 Laki-laki 11 44%
 Perempuan 14 56%
2. Usia
 ≤ 25 Tahun - -
 > 26-35 Tahun 1 4%
 > 36-45 Tahun 11 44%
 > 46 Tahun 13 52%
3. Pendidikan terakhir
 DIII 4 16,0%
 SI 19 76,0%
 Pasca Sarjana 2 8,0%
 Lainnya - -
4. Masa kerja
 <5 tahun 4 16,0%
 6-10 tahun 17 68,0%
 11-15 tahun 3 12,0%
 > 16 tahun 1 4,0%
Jawaban 25 100%

Berdasarkan Tabel 4.1, maka dapat dijelaskan bahwa 14% atau 11 orang

berjenis kelamin laiki-laki dan 56% atau 14 orang berjenis kelamin perempuan.
Hanya 1 orang atau 4% berusia > 26-35 tahun, 11% atau 44 orang berusia > 36-45

tahun dan 13 orang atau 52% berumur lebih dari 46 tahun. Ditinjau dari pendidikan

terakhir responden, diketahui bahwa dari seluruh responden penelitian tersebut

sebanyak 4 orang berpendidikan DI/DII/DIII (16%), Sarjana berjumlah 19 orang

(76%), dan Pasca Sarjana (S2) berjumlah 2 orang (8%).

Dan jika dilihat dari masa kerjanya, 4 orang atau 16% dengan masa kerja

kurang dari 5 tahun, 17 orang atau 68% dengan masa kerja 6-10 tahun, 3 orang atau

12% dengan masa kerja 11-15 tahun dan 1 orang atau 4% dengan masa kerja lebih

dari 16 tahun.

4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian


4.1.3.1 Penerapan Sistem Infomasi Akuntansi
Variable ini dijabarkan dalam 5 (lima) pernyataan, hal ini terlihat seperti pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
STS TS KS S SS
No Variabel Mean
Fr % Fr % Fr % Fr % Fr %
1 2 3 4
1 Penerapan sistem 0 0 0 0 0 0 9 36,0 16 64,0 4,640
informasi
akuntansi pada
instansi anda
telah dibuat
secara relevan
2 Kinerja hasil 0 0 0 0 1 4,0 15 60,0 9 36,0 4,320
proses sistem
informasi
akuntansi dapat
dipercaya
keakuratannya
3 Sistem infomasi 0 0 0 0 2 8,0 16 64,0 7 28,0 4,200
akuntansi yang
diterapkan pada
lembaga anda
telah lengkap
sesuai dengan
kebutuhan
lembaga tempat
anda bekerja
4 Hasil kinerja 0 0 0 0 0 0 9 36,0 16 64,0 4,640
dengan dengan
menggunkan
sistem informasi
akuntansi dapat
dilaporkan
dengan tepat
waktu
5 Melakukan 0 0 0 0 1 4,0 15 60,0 9 36,0 4,320
pekerjaan dengan
adanya
penerapan sistem
informasi
akuntanti mudah
dipahami
Rata-rata 4,424

Berdasarkan Tabel 4.2, maka dapat dijelaskan bahwa variabel Penerapan

Anggaran berbasis kinerja diperoleh nilai rata-rata 4,424 yang bermakna bahwa

responden dalam penelitian ini menyatakan setuju jika hasil kinerja dengan dengan

menggunakan sistem informasi akuntansi dapat dilaporkan dengan tepat waktu.


4.1.3.2 Nilai Laporan Keuangan

Variabel ini dijabarkan dalam 5 (lima) pernyataan, terlihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3.
Nilai Laporan Keuangan
STS TS KS S SS
No Variabel Mean
Fr % Fr % Fr % Fr % Fr %
1 2 3 4
1 Efektivitas kerja 0 0 0 0 0 0 13 52,0 12 48,0 4,480
menjadi lebih
baik dan mudah
dengan adanya
penerapan sistem
informasi
akuntansi dapat
dipahami sesuai
dengan tupoksi
sehingga dapat
meningkatkan
nilai laporan
keuangan
2 Informasi 0 0 0 0 1 4,0 11 44,0 13 52,0 4,480
laporan keuangan
yang
diinformasikan
bisa
dipertangungjaw
abkan, relevan,
dan akurat
3 Menurut 0 0 0 0 3 12,0 15 60,0 7 28,0 4,160
bapak/ibu, nilai
laporan keuangan
saat ini sangat
materialistas,
tidak, tidak
memihak pada
siapa pun
4 Nilai laporan 0 0 0 0 4 16,0 14 56,0 7 28,0 4,120
keuagan telah
andal, informasi
laporan keuangan
yang
diinformasikan
tidak ada yang
dirahasiakan
5 Informasi 0 0 0 0 0 0 16 64,0 9 36,0 4,360
laporan keuangan
yang
diinformasikan
dan bisa
dibandingkan
dengan laporan
keuangan
sebelumnya
Rata-rata 4,320

Berdasarkan Tabel 4.3, maka dapa dijelaskan bahwa variabel nilai laporan

keuangan diperoleh nilai rerata sebesar 4,320 yang bermakna bahwa responden dalam

penelitian ini menyatakan setuju jika informasi laporan keuangan yang

diinformasikan dan bisa dibandingkan dengan laporan sebelumnya.

4.1.4 Hasil Pengujian Data


4.1.4.1 Hasil Pengujian Validitas

Uji validitas untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner dalam

penelitian ini. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mnegukur apa yang

diinginkan dan dpaat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji

validitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Person Product Movement Coeficient

of Corelation dengan bantuan SPSS (Statistical Package for Sosial Science). Untuk
penjeasan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 bahwa hasil pengujian nilai

kritis untuk mengukur kedua variabel dalam penelitian ini adalah 0,396. Maka item

pertanyaan dinyatakan valid karena mempunyai koefisien korelasi diatas nilai kritis

korelasi product moment. Seperti terlihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4
Hasil Pengujian Validitas
Nilai Kritis
No Pernyataan Variabel Koefisien Korelasi 5%
(df=N)
1 A1 0,575 0,396

2 A2 0,651 0,396

3 A3 X 0,556 0,396

4 A4 0,542 0,396

5 A5 0,742 0,396

6 B1 0,590 0,396

7 B2 0,601 0,396

8 B3 Y 0,515 0,396

9 B4 0,506 0,396

10 B5 0,656 0,396

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dijelaskna bahwa semua variabel yang

digunakan dalam penelitian ini semuanya memiliki tingkat signifikansi dibawah 5%,

maka item pernyataan dinyatakan valid, karena nilai r-hitung > nilai r-tabel. Jumlah

sampel dalam penelitian ini dalah 25 responden, jadi nilai r-tabel nya adalah 0,396,
dan semua hasil dari kedua variabel mendapat nilai koefisien korelasi lebih dari

0,396. Seperti pada pernyataan pertama di variabel penerapan sistem informasi

akuntansi (X) nilai koefisien korelasinya (r-hitung) sebesar 0,575 > 0,396. Sehingga

semua pertanyaan yang terkandung dalam kuesioner penelitian ini dinyatakan valid

untuk dilakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

4.1.4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas cronbach alpha yang lazim digunakan untuk pengujian

kuesiner dalam penelitian ilmu sosial. Analisis ini digunakan untuk menafsirkan

korelasi antara skala yang dibuat dengan skala variabel. Pengujian reliabilitas

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsistem juga

dilakukan secara statistik yaitu dengan menghitung besarnya cronbach alpha dengan

bantuan SPSS versi 23.0. Seperti terlihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Jumlah Item Alpha

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi


5 0,795
(X)

Nilai Laporan Keuangan (Y) 5 0,764

Berdasarkan Tabel 4.5, maka pengujian reliabilitas dengan cronbach alpha

terhadap 10 pertanyaan yang telah dinilai jawabannya, maka dapat dilihat bahwa
alpha untuk variabel penerapan sistem informasi akuntansi sebesar 0,795 dan nilai

laporan keuangan nilainya 0,764, karena memiliki nilai > 0,6, mengacu pada syarat

suatu instrumen dikatakan reliabel memiliki alpha > 0,6, maka kuesioner penelitian

ini dinyatakan reliabel untuk dilakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.

4.1.4.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik

a. Pengujian Normalitas

pengujian normalitas menggambarkan residul variabel yang terdistribusi normal akan

terletak disekitar garis horizontal (tidak terpancar jauh dari garis diagonal).

Berdasarkan uji normalitas gambar normal P-P Plot menunjukkan sebaran

standarrized residul berada dalam kisaran garis diagonal. Seperti terlihat pada

gambar berikut. Normal P-P Plot menunjukkan sebaran standarrized residul berada

dalam kisaran garis diagonal. Seperti terlihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. P.Plot


Berdasarkan gambar 4.1 uji normalitas untuk persamaan Anggaran Berbasis

Kinerja terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dapat dilihat pada

histogram dan normal probability plot diatas dapat dilihat bahwa histogram

distribusi data dalam bentuk lonceng (bell shaped) dan garis normal probability plot

yang mengambarkan sesungguhnya mengikuti garis diagonalnya. Dengan demikian

maka data yang diolah mengikuti atau mendekati distribusi normal.

b. Pengujian Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,

2013:105). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang

telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y Prediksi –Y sesungguhnya) yang

telah di standardiized (Ghozali, 2001).

Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik

(scatterplot). Pola penyebaran data yang berupa titik-titik pada scatter plot menyebar

diatas dan dibawah, dan penyebarannya tidak membentuk pola tertentu, sehingga dari

pola penyebaran ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastatisitas.

4.15 Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis merupakan jawaban untuk rumusan masalah dalam

penelitian ini. Hasil pengujian hipotesis berdasarkan tabel 4.7, terlihat nilai P value X

sebesar 0,000 (Nilai P value < 0,05), maka Ha dterima (Ho, ditolak). Artinya
penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap nilai laporan keuangan

pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi Aceh.

4.1.5.1 Regresi Linier Sederhana

Untuk melihat pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap nilai

laporan keuangan pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi Aceh,

menggunakan regresi linier sederhana. Seperti pada Tabel 4.6.

Unstandardized
Coefficients
Model Nama Variabel B T hitung Sig
Std error Beta

Constant 4,364 6,513 .670 0,000

Anggaran Berbasis 0,779 0,294 0,483 2.649 0,014

Kinerja (X)

Koefisien korelasi 0,683 a. Jumlah data 25 responden


b. Predictor variabel karakteristik kuantiatif
R square 0,534 penerapan sistem informasi akuntansi (X)
c. Variabel dependen : nilai laporan
F hitung 7.017 keuangan

F tabel 4,242

Sumber : Data Primer, 2018 diolah

Dari hasil perhitungan statistic dengan menggunakan bantuan program SPSS

seperti terlihat pada Tabel 4.6, maka diperoleh persamaan regresi untuk penerapan

sistem informasi akuntansi terhadap nilai laporan keuangan pada Dinas Perumahan

dan Permukiman (Perkim) Provinsi Aceh. Persamaannya dapat kita lihat sebagai

berikut:
𝑌 = 4,364 + .0779𝑋 + 𝑒

Nilai konstanta sebesar 1,277 dapat diartikan bahwa tanpa adanya penerapan

anggaran berbasis kinerja, akuntabilitas kinerja telah ada nilai sebesar 1,277.

4.1.5.2 Koefisien Determinasi

Hasil pengolahan data juga menunjukkan hubungan antara variabel predictor

dengan kriteriumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat nilai koefisien

korelasi/koefisien determinasi yang dihasilkan oleh sebuah persamaan regresi yang

dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7
Model Summary
Durbin-
Adjusted R Std. Error of the Watson
Model R R Square Square Estimate df1 df2
1 .683a .534 .200 1.46018 1 93
a. Predictorr: (Constan), X
b. Dependent Variable: Y

Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,534 artinya sebesar 53,4% perubahan-

perubahan dalam variabel terikat (nilai laporan keuangan) dapat dijelaskan

perubahan-perubahan dalam faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti penerapan

sistem informasi akuntansi. Sedangkan selebihnya sebesar 46,6% dipengaruhi oleh

variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Pengaruh Sistem Infomasi Akuntansi terhadap Nilai Laporan
Keuangan pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi Aceh

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif

adalah penelitian yang lebih menekankan pada angka. Hasil angka-angka yang
didapatkan adalah dari hasil kuesioner yang telah dilakukan beberapa pengujian

seperti pengujian validitas dan reabilitas yang digunakan untuk mengukur sah atau

tidaknya suatu kuesioner. Pengujian asumsi klasik, dan pengujian hipotesis yang

diolah dengan bantuan SPSS. Metode dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode regresi liner sederhana.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa sistem informasi

akuntansi berpengaruh terhadap nilai laporan keuangan pada Dinas Perumahan dan

Permukiman (Perkim) Provinsi Aceh. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian

hipotesis yang menunjukan nilai P value < 0,05. Berdasarkan hasil pengujian

tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini diterima. Artinya sistem informasi

akuntansi berpengaruh terhadap nilai laporan keuangan pada Dinas Perumahan dan

Permukiman (Perkim) Provinsi Aceh.

Semakin baik pemehaman pegawai terhadap sistem informasi akuntansi, maka

nilai lapora keuangan pun akan semakin meningkat. Setiap dilakukan peningkatan

penerapan sistem informasi akuntansi di masing-masing Dinas pada pegawai, maka

akan meningkatkan nilai laporan keuangan, sehingga mampu mewujudkan

transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah.

Nilai konstanta (a) sebesar 4,364, artinya jika penerapan sistem informasi

akuntansi dianggap konstan, maka nilai laporan keuangan pada Dinas Perumahan dan

Permukiman (Perkim) Provinsi Aceh tetap ada nilai sebesar 4,364.

Koefisien regresi penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif

terhadap nilai laporan keuangan sebesar 0,779 satuan, maka akan meningkatkan pula
nilai laporan keuangan pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi

Aceh sebesar 77,9%, dengan asumsi variabel bebas lannya konstan.

Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,683 menunjukan bahwa korelasi atau

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen sebesar 68,3%.

Artinya variabel dependen memiliki hubungan yang kuat dengan variabel

independen, karena persentasenya diatas 50%. Penerapan sistem informasi akuntansi

memiliki hubungan yang erat terhadap nilai laporan keuangan pada Dinas Perumahan

dan Permukiman (Perkim) Provinsi Aceh.

Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,534 artinya sebesar 53,4% perubahan-

perubahan dalam variabel terikat (nilai laporan keuangan) dapat dijelaskan oleh

perubahan-perubahan dalam faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti Penerapan

sistem informasi akuntansi. Sedangkan selebihnya sebesar 46,6% dipengaruhi oleh

variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap nilai laporan keuangan pada

Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi Aceh.

2. Semakin baik pemahaman pegawai terhadap sistem informasi akuntansi, maka

nilai laporan keuangan pun akan semakin meningkat. Setiap dilakukan

peningkatan penerapan sistem informasi akuntansi di masing-masing Dinas pada

pegawai, maka akan meningkatkan nilai laporan keuangan, sehingga mampu

mewujudkan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah.

5.2 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka

penelitian memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:

1. Mengenal responden, agar penelitian dapat dikatakan lebih representatif,

maka diharapkan dalam penelitian selanjutnya, kapasitasnya lebih luas tidak

hanya pada Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Aceh.

2. Menambahkan variabel penelitian sehingga penelitian dapat lebih

meyakinkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahsani, I., (2016), “Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Kompetensi


Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Internal serta
Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Studi pada SKPD di Kabupaten Kotawaringin Barat,
Kalimantan Tengah)”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.

Arikunto, Suharsin. (2014). “Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek”.


Rineka Cipta. Jakarta: Jurnal.

Baridwan, Zaki. (2013). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua. Yogayakarta:


BPFE.

Bastian, Indra. (2014). Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik, Jakarta:


Salemba Empat.

Delanno, Galuh Fajar dan Deviani. 2013. Pengaruh Kapasitas Sdm, Pemanfaatan Ti
dan Pengawasan Keuangan Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah,Jurnal Wra, Vol. 1, No. 1 April 2013.

Emillyza, Rinda. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan


Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
terhadap Nilai Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi
Empiris pada Pemerintah Kota Padang). Skripsi Program S1, Universitas
Negeri Padang. (Tidak dipublikasikan).

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progran SPSS. Edisi
Semarang: Ketujuh.

Halim, Abdul dan M. Syam Kusufi. (2013). Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi.
Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Hartianti, Ayuningtas. (2010). Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua, Salemba


Jakarta: Empat.

Hilda, Erfina . 2010. Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap


Transparansi dan Akuntanbilitas Pelaporan Keuangan Daerah (Studi
Empiris pada SKPD di Kota Padang). Skripsi Program S1, Universitas
Negeri Padang. (Tidak dipublikasikan).

Ihsanti, Emilda. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Daerah (Studi Empiris pada SKPD Kab, Lima Puluh Kota). Artikel.
Universitas Negeri Padang.

Jamyla, 2010. Hubungan Faktor Sikap Dalam Implementasi SAPD dengan Kualitas
Informasi pada Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan. Seminar
Akuntansi Nasional.

Kasmir, (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kharis, Abdul. 2010. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap


Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pada PT. Avia Avian. Skripsi.
Jawa Timur: UPN Veteran.

Kieso, D. E, Weygant, J. J., & Warfield, T. D (2010). Intermediate Accounting IFRS


Edition Volume 1. USA: John Wiley & Sons.

Krismiaji, 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 3. Yogyakarta. Akademi


Manajemen Perusahaan. YPKN.

Munawir, S. (2010). Analisis Laporan Keuangan Edisi keempat. Cetakan Kelima


Belas. Yogyakarta. Liberty.

Mustafa, Ali. (2011), Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatn


Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai
Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah
Kota Palembang).

Nordiawan, 2010. “Akuntansi Sektor Publik”. Jakarta: Salemba Empat.

Pratama, Gede Aditya Puja. 2013. Keahlian Pemakai Komputer dan Kenyaman Fisik
dan Tingkat Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja
Karyawan”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2, Bali: Universitas
Udayana.
Raflis, Riri Yulianti. 2012. “Pengaruh Pelatihan dan Dukungan Manajemen Puncak
terhadap Penerapan Sistem Informasi Akuntansi”. Artikel Ilmiah, Padang:
Universitas Negeri Padang.

Sekaran, Uma. (2006). Research Methodes for Business: A Skill Building Approach.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Silviana, 2013. Hubungan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas


Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Jawa Barat. Jurnal Procedding Call
For Papers dan Seminar Nasional. Universitas Widyatama: Bandung.

Sugiono, (2014). Psikologi Abnormal. Edisi ke-9. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Widyaningsih, Aristanti. 2011. Hubungan Efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan


Daerah dan Pengendalian Intern dengan Kualitas Akuntabilitas Keuangan:
Kualitas Informasi Laporan Keuangan sebagai Variabel Intervening (Studi
Empiris di Pemda Kabupaten/Kota Wilayah Provinsi Jawa Barat).
Simposium Nasional Akuntansi XIV.

Winidyaningrum, Celviana. 2010. Pengaruh Sumber Daya Manusia dan


Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Keterandalan dan
Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel
Intervening Pengendalian Intern Akuntansi (Studi Empiris di Pemda
Subosukawonosraten). Simposium Nasional Akuntansi XIII.
KUESIONER

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


TERHADAP NILAI LAPORAN KEUANGAN PADA DINAS
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (PERKIM) PROVINSI ACEH

A. Penelitian ini semata-mata bersifat ilmiah untuk mendapatkan data bagi


penulisan skripsi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh.
Saya sangat menghargai bantuan saudara/i yang telah menjawab semua
pertanyaan dengan kondisi yang berlaku pada diri saudara/i sendiri. Berilah tanda
(  ) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan saudara/i.

No. Responden: ........................ (diisi oleh Penulis)

B. Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin Anda
Pria Wanita

2. Usia Anda:
< 25-35 Tahun
36-45 Tahun
> 45 Tahun
3. Pendidikan Terakhir
SMA S1
DI/DII/DIII Pasca Sarjana
4. Masa Kerja
< 5 Tahun 11-15 Tahun
6-10 Tahun > 16 Tahun

C. Untuk setiap pertanyaan dibawah ini, berilah tanda ( ) pada pilihan mengenai
sejauh mana saudara/i setuju dengan pernyataan-pernyataan yang diberikan
tersebut. Untuk lebih sistematis terhadap jawaban yang akan diberikan, maka
disediakan alternatif jawaban sebagai berikut :

Alternatif Pilihan :

(1) Sangat Tidak Setuju (STS)


(2) Tidak Setuju (TS)
(3) Kurang Setuju (KS)
(4) Setuju (S)
(5) Sangat Setuju (SS)

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (X)

No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Penerapan sistem informasi akuntansi pada
instansi anda telah dibuat secara relevan
2 Kinerja hasil proses sistem informasi akuntansi
dapat dapat dipercaya keakuratannya
3 Sistem informasi akuntansi yang diterapkan
pada lembaga anda telah lengkap sesuai dengan
kebutuhan lembaga tempat anda bekerja
4 Hasil kinerja dengan menggunakan sistem
informasi akuntansi dapat dilaporkann dengan
tepat waktu
5 Melakukan pekerjaan dengan adanya
penerapan sistem informasi akuntansi mudah
dipahami

Nilai Laporan Keuangan (Y)


No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Efektivitas kerja menjadi lebih baik dan mudah
dengan adanya penerapan sistem informasi
akuntansi dapat dipahami sesuai dengan
tupoksi sehingga dapat meningkatkan nilai
laporan keuangan
2 Informasi laporan keuangan yang
diinformasikan bisa dipertanggungjawabkan,
relevan, dan akurat
3 Menurut Bapak/Ibu, nilai laporan keuangan
saat ini sangat materialitas, tidak memihak
pada siapapun
4 Nilai laporan keuangan telah andal, informasi
laporan keuangan yang diinformasikan tidak
ada yang dirahasiakan
5 Informasi laporan keuangan yang
diinformasikan dan bisa dibandingkan dengan
laporan sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai