Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM KENDALI MESIN LISTRIK

Modul II : Mengoperasikan Motor 3 Fasa Secara Otomatis

Nama : YUDI PERMADI


NIM : 2212162022

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO S1 FT UNJANI


REGULER SORE LANJUTAN
2016
1. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini motor induksi merupakan salah satu mesin listrik yang paling
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang diaplikasikan untuk kebutuhan
rumah tangga maupun industri. Motor induksi ini memiliki berbagai macam keunggulan
dibandingkan mesin listrik lainnya antara lain harga dan perawatannya relatif murah,
konstruksinya yang kuat dan sederhana, startingnya mudah serta karakteristik kerjanya yang
baik, oleh karena itu motor induksi banyak digunakan. Karena banyak dan luasnya penggunaan
motor induksi ini di berbagai bidang dan kebutuhan yang beragam maka dilakukan berbagai
penelitian mengenai unjuk kerja motor induksi. Diantara berbagai macam penelitian yang
dilakukan, terdapat salah satu permasalahan pada motor induksi yang cukup menarik dan
penting untuk diteliti yakni besarnya arus starting motor dan metode untuk mengatasinya.

Penelitian tentang metode starting motor induksi ditujukan untuk mengatasi


permasalahan besarnya arus starting motor induksi yang dapat mencapai 5 sampai 7 kali arus
nominalnya, dimana hal ini berdampak pada terjadinya jatuh tegangan sesaat atau yang dikenal
dengan voltage dip. Penurunan tegangan ini akan menyebabkan beberapa dampak negatif,
antara lain gangguan pada peralatan lisrik lainnya yang terhubung pada sistem yang sama,
terutama untuk peralatan yang sensitif terhadap perubahan tegangan, selain itu penurunan
tegangan juga dapat mengganggu kinerja. Peralatan pengaman jaringan seperti rele
undervoltage yang dapat berakibat fatal terjadinya pemutusan tegangan pada jaringan sistem.

Berdasarkan masalah tersebut, maka pemilihan metode starting motor induksi untuk
mengurangi besarnya arus starting menjadi sangat penting dalam pemasangan motor induksi
dalam sebuah instalasi jaringan listrik. Beberapa metode starting motor induksi yang lazim
digunakan adalah DOL (Direct-On-Line) atau metode langsung, Wye-Delta (Y-Δ) atau bintang-
segitiga, primary resistor atau resistor primer dan autotransformer. Pada penelitian ini akan
dilakukan percobaan starting motor induksi dengan menggunakan soft starter yang tersusun
atas komponen TRIAC (Triode Alternating Current) yang merupakan komponen SCR (Silicon
Controlled Rectifier) yang dipasang anti paralel sebagai konverter AC-AC yang diharapkan
mampu mengendalikan tegangan dan arus yang masuk ke dalam motor secara bertahap.
Sehingga permasalahan besarnya arus starting motor induksi dapat diatasi.
2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah :

a. memahami sistem kontrol motor listrik AC direct on line dengan Timer


b. mengaplikasikan sistem kendali motor listrik di dunia kerja
c. mengetahui cara gambar teknik

3. Teori Dasar

Teori dasar pada praktikum ini adalah :

3.1 Kontaktor

Magneting Contator yaitu peralatan litrik yang bekerja berdasarkan prinip induksi
elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan
timbul medan magnet pada intibesinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya
magnet yang timbul tadi. Kontak bantu NO (Normally Open) akan menutup dan kontak bantu
NC (Normally Close) akan membuka.

Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama
digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak bantu digunakan untuk rangkaian control.

Didalam suatu kontaktor elektromagnetik terdapat kumparan utama yang terdapat pada
inti besi. Kumparan hubung singkat berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi
saling melekat.

Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet pada inti besi
yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yag dikopel dengan kontak utama
dan kontak bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak
bantunya akan bergerak dari posisi normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC
akan terbuka. Selama kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak –
kontaknya akan tetap pada posisi operasinya.

Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tiggi maka akan
menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor tersebut. Tetapi jika
tegangan ang diberikan terlalu rendah maka akan menimbulkan tekanan antara ontak – kontak
dari kontaktor menjadi berkurang. Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya serta
dapat merusak kontak – kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk kumparan kontaktor
adalah berkisar 85% - 110% dari teganga kerja kontaktor.

Gambar 1 Kontak Pada Kontaktor.

Penjelasan pada gambar 1 adalah :

a. Kumparan magnet (Coil) dengan symbol a dan b yang bekerja apabila mendapat
tegangan listrik.
b. Kontak utama terdiri dari simbil angka : 1, 2, 3, 4, 5, 6
c. Kontak bantu biasanya dalam nominal puluhan yaitu : 13, 14, 21, 22

Sistem Direct Online (DOL) ini sangat sederhana, sering digunakan di industry dan
biasanya dipakai untuk menjalankan motor dengan kapasitas daya 1 kW sampai 5 kW.
Dinamakan Direct Online karena menghubungkan langsung antara sumber dengan beban.
Sedangkan sumber tegangannya adalah menggunakan system 3 fasa dengan netral
dihubungkan pada titik bintang. Spesifikasi motor listrik yang dipakai pada praktikum ini
adalah :

 Type : 3 Phase cage asynchronous motor


 Pn : 1000W
 Nn : 1400 rpm
 Un : 220 V
 In : 0.55 A
Gambar 2 Motor Induksi Yang Digunakan Pada Praktikum

Kelemahan pengasutan DOL adalah dapat menghasilkan arus start yang besar, karena
itulah hanya digunakan untuk motor – motor yang berdaya kecil.

3.2 Komponen Peralatan Penunjang Rangkaian DOL

Komponen peralatan penunjang pada rangkaian DOL adalah :

a. Pengaman
Pengaman listrik harus selalu dipasang pada setiap panel dengan urutan pemasangan
sebagai berikut: NFB dan MCB. Ketentuan yang besarnya arus pengaman tidak boleh
melebihi arus nominal kabel yang dipasang pada rangkaian pengendali atau rangkaian
pengawatan
b. Kontaktor
Kontaktor magnit adalah saklar yang bekerja berdasarkan elektromagnetis digunakan
untuk membuka dan menyambung rangkaian listrik (load). Kontaktor magnet bekerja
untuk merubah kontak-kontak Normally Open (NO) dan Normally Close (NC).

c. Push Button
Push botton disebut juga saklar tekan atau tombol tekan. Bekerja pada saat tombol
ditekan akan merubah kontak NO menjadi close dan NC menjadi open.
d. Time Delay
Time Delay adalah saklar penunda waktu yang digunakan sebagai alat bantu sistim
pengendali. Terminal Source terdapat pada nomor 2-7, Kontak NO pada terminal 1-
3 dan 6-8 dan kontak NC terdapat pada terminal 1-4 dan 5-8.
Gambar 3 Kontak Pada Timer

e. Thermal Overload Relay (TOR)


Thermal Over Load Relay adalah peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih. Jaringan listrik akan putus bila
arus yang melewati lebih besar dari setting arus Thermal Over Load dengan melalui
proses panas yang terdapat pada relay. Pada saat mereset kembali memerlukan waktu
untuk mengaktifkan kembali karena perlu proses pendinginan temperature terlebih
dahulu.

Gambar 4 Kontak Pada TOR

4. Prosedur Percobaan

Adapun prosedur kerja dalam praktikum Direct Online system ini adalah sebagai berikut :

a. Memeriksa semua komponen pada panel, dan yakinkan bahwa komponen dalam
keadaan baik.
b. Mempelajari gambar rangkaian control dan rangkaian daya.
c. Melakukan pengawatan pada panel untuk system Direct Online Starter sesuai dengan
diagram rangkaian daya dan diagram rangkaian control yang telah diberikan dalam
buku praktikan.
d. Memeriksakan pada instruktur apakah pengawaan pada panel yang telah saudara
lakukan adalah benar, aman sesuai aturan sebelum dihubungan ke sumber tegangan,
termasuk sambungan ke beban yaitu motor listrik 3 phase.
e. Meyakinkan dan mengecek ulang sekali lagi pengawatan tersebut.
f. Setelah yakin sebelum di coba periksa lagi tentang safety listrik yang akan dicoba.
g. Setelah yakin betul, maka masukkan sumber tegangan listrik untuk test rangkaian
control dan setelah itu mengeporasikan rangkaian daya.

Gambar 5 Rangkaian Kontrol dan Daya Direct Online Dengan TDR

Gambar 6 Rangkaian Direct Online Dengan TDR


5. Hasil Praktikum dan Analisa

Dari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil seperti di tabel di bawah ini :

Tabel 1 Hasil Praktikum

No Fasa IStart (A) INominal (A) Torque


1 R 0.40 0.02 605
2 S 0.42 0.05 605
3 T 0.29 0.09 605

Gambar 7 Arus Nominal Fasa R, S, T

Gambar 8 Torque Fasa R, S, T


Gambar 9 Arus Start R, S, T

GRAFIK ARUS TIAP FASA


Arus Nominal

0.1
0.09
0.08

0.06
ARUS (A)

0.05
0.04

0.02 0.02

0
R S T
FASA

Gambar 10 Grafik Arus Nominal Tiap Fasa


GRAFIK ARUS TIAP FASA
IStart (A)

0.45 0.42
0.4
0.4
0.35
0.29
0.3
ARUS (A)

0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
R S T
FASA

Gambar 11 Grafik Arus Start Tiap Fasa

Dari grafik dan table praktikum dapat disimpulkan bahwa pada pengasutan DOL ini, rata
– rata arus start lebih besar 10 kali nya arus nominal. Sehingga arus start pada pengasutan
DOL ini memang sangat besar.

6. Kesimpulan

Pada praktikum ini dapat dismpulkan bahwa :

a. Motor dapat dikendalikan menggunakan pengasutan Direct Online (DOL) dengan


menggunakan timer.
b. Arus start pada pengasutan DOL ini sangat besar. Dapat mencapai 10 kali nya arus
nominal.

c. Torque 605 disetiap fasanya sama hanya terjadi perubahan pada arus start dan arus
nominal.

Anda mungkin juga menyukai