Paper Kebijakan
Paper Kebijakan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5
ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar,
RPJMN 2015-2019, yaitu: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan
keluarga-keluarga sehat.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep Keluarga
C. Tujuan Penulisan
TINJAUAN TEORI
I. Konsep Keluarga
1. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama
lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk
budaya keluarga.
keluarganya,
kesehatan.
pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya
dan preventif.
Yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan
anak) sebagaimana dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah
tangga terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka rumah tangga
tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk menyatakan bahwa suatu
keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau indikator. Dalam rangka
untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama
dikembangkan, yaitu:
dan data individu anggota keluarga. Data keluarga meliputi komponen rumah
buku saku, atau bentuk lainnya, yang diberikan kepada keluarga sesuai
dan Persalinan untuk keluarga yang ibunya sedang hamil, Flyer tentang
forum-forum berikut.
2. Diskusi kelompok terarah (DKT) atau biasa dikenal dengan focus group
lain).
Target Program PIS PK pada tahun 2019 adalah pelaksaan di seluruh puskesmas di
Indonesia
a) Peran Puskesmas
data Puskesmas.
Pembina Keluarga.
pengendalian.
peran utama, yakni: pengembangan sumber daya, koordinasi dan bimbingan, serta
Daerah berwenang untuk: (a) menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria
banyak indikator yang dapat dipenuhi oleh suatu keluarga, maka status keluarga
tersebut akan mengarah kepada Keluarga Sehat. Sementara itu, semakin banyak
keluarga yang mencapai status Keluarga Sehat, maka akan semakin dekat
Sehat dengan Pendekatan Keluarga juga sangat ditentukan oleh peran dan
Kementerian dan lembaga yang dapat ikut berperan dalam program ini misalnya
PEMBAHASAN
dikenal dengan istilah primary health care. Implementasi dari primary health care ini
milik publik yang didirikan khusus untuk itu, baik pemerintah ataupun swasta.
yang lebih baik dibandingkan seorang dokter umum biasa. Ada pendidikan
tambahan yang harus dijalani oleh dokter umum untuk menjadi dokter keluarga.
solusi dalam mewujudkan kualitas kesehatan individu dan masyarakat yang lebih
baik.
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dalam satu wadah terpadu yang
perorangan dan masyarakat yang dilakukan oleh puskesmas berupa tindakan kuratif
preventif.
Masyarakat menganggap bahwa tidak perlu datang ke puskesmas jika tidak sakit.
Disisi lain, petugas puskesmas menganggap bahwa kalau tidak ada yang datang ke
Keluarga adalah suatu lembaga yang merupakan unit terkecil dari masyarakat.
Karena merupakan unit dari masyarakat, keluarga memiliki peran yang cukup
kesehatan masyarakat.
sebagai satuan terkecil masyarakat dinilai akan lebih efektif dalam mengatasi
penyakit tidak menular seperti obesitas, darah tinggi, diabetes dan lain-lain.
dalam lingkungan yang sehat. Menurut Friedman (1998), terdapat lima fungsi
keluarga yang salah satunya adalah fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan
(The Health Care Function). Fungsi ini adalah untuk mempertahankan keadaan
kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini
Keluarga
tombak dan penentu keberhasilan program ini. Adapun area prioritas/sasaran yang
kematian ibu/angka kematian bayi (AKI dan AKB), penurunan prevalensi balita
kesehatan individu secara siklus hidup (life cycle). Ini artinya penanganan masalah
kembang masa bayi-balita, usia sekolah dasar, remaja, dewasa sampai usia lanjut.
Fokusnya adalah pada kesehatan individu-individu dalam keluarga. Hal ini sesuai
(continuum of care).
Salah satu bentuk dari pendekatan keluarga yang dapat dilakukan oleh puskesmas
adalah melalui kegiatan kunjungan rumah secara rutin dan terjadwal. Dengan
Kombinasi dari profil kesehatan keluarga dan upaya promotif-preventif tentu akan
target area prioritas/sasaran dari program ini. Komitmen untuk bekerja di dalam dan
di luar gedung puskesmas tentu juga perlu didukung oleh Dinas Kesehatan (Dinkes)
Salah satu bentuk dukungan dari Dinkes adalah melalui alokasi anggaran berupa
dari BPJS Kesehatan yang dapat digunakan untuk pelaksanaan program ini,
dukungan alokasi anggaran dari Dinkes tentu juga diharapkan tetap didapatkan.
menular, bahaya merokok, cara mencuci tangan yang baik, jaminan kesehatan
Profil kesehatan keluarga (prokesga) yang dibawa pada saat kunjungan rumah
Kesehatan RI. Hal ini untuk menyeragamkan pendataan agar efektif dan tepat
sasaran. Data prokesga didapat dari kunjungan rumah merupakan data yang sangat
berharga bagi puskesmas. Analisis yang akurat terhadap prokesga akan berguna
intervensi kesehatan yang berbeda dengan keluarga lain. Perbedaan ini akan dapat
dibaca sebagai hasil yang akurat dengan adanya keseragaman indikator. Sehingga
hasil akhir yang diharapkan adalah tercapainya area prioritas/sasaran dari program
ini.
KESIMPULAN
memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Sampai kapan Indonesia harus terus
Pendekatan Keluarga".
1. http://www.depkes.go.id/resources/download/lain/Buku%20Monitoring%20dan
%20Evaluasi%20PIS-PK.pdf
2. http://dinkes.dharmasrayakab.go.id/artikel/9/pprogram-indonesia-sehat-
pendekatan-keluarga-pis-pk-dalam-pembangunan-kesehatan-di-
indonesia.html
3. https://www.scribd.com/document/365248303/SPM-PIS-PK-GERMAS-pdf