Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Ia dikenal juga sebagai
sala). Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah
Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular.
Palma berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan
beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang menjalar di bawah
atau di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15 cm. Daun
majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang,
tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan
ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.
Karangan bunga jantan.
Buah salak merupakan buah yang sudah tidak asing di mata masyarakat. Meskipun
sudah umum tapi banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa kandungan zat gizi, vitamin C,
serat dan fitonutrien dalam buah salak berpotensi membantu program diet. Kandungan yang
terdapat dalam buah salak bisa dimanfaatkan menjadi camilan sehat bernama Brownies
Salak. Brownies Salak merupakan inovasi baru. Camilan sehat ini memang berbeda dari
brownies lainnya, selain karena berbahan baku buah salak, Brownies salak ini terdiri dari dua
lapisan, lapisan dalam terdapat salak yang lembut dan lapisan luar terdapat salak yang
renyah.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara pembuatan brownis dengan menggunakan bahan baku salak
C. Tujuan
Agar Mahasiswa tahu bagaimana cara pembuatan brownis dari bahan baku salak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Brownis
Sejarah Brownies pertama kali muncul di hadapan publik pada tahun 1893. Saat itu
digelar sebuah acara berupa pameran yang bertajuk Columbian Exposition yang
diselenggarakan salah satu kota besar di Amerika, Chicago, Illinois. Pada saat itu seorang
koki dari Hotel Palmer House membuat suatu inovasi kue setelah sang pemilik hotel Bertha
Palmer memintanya untuk menghidangkan makanan penutup untuknya dan para perempuan
yang hadir pada pameran tersebut. Sang koki diminta untuk membuat kue yang lain daripada
yg lain dipotong kecil-kecil agar mudah dimakan.
1. Asal mula
Sungguh sangat sulit untuk memastikan asal mula kue brownies ini, konon dari
banyaknya cerita yang beredar, kue brownies berawal dari seorang koki yang lupa
memasukkan bahan kue pengembang yang disebut baking powder dalam resep adonan kue
bolu coklatnya. Sehingga alhasil setelah kue bolu tersebut dipanggang tidak mengembang
seperti halnya kue-kue bolu yang biasa dia buat. Tekstur kue bolu coklat yang harusnya
lembut, tebal, dan banyak berpori, menjadi bantat, padat dan sedikit basah.
2. Resep awal
Resep awal brownies adalah berupa tepung, mentega, gula, telur, coklat yang telah
dilelehkan, serta kacang almond. Hal ini menjadi satu hal yang pasti bahwa resep dasar
brownies tidak pernah berubah sejak ratusan tahun lalu. Pada saat ini brownies telah
mengalami banyak modifikasi dengan beragam aneka rasa tambahan seperti brownies keju,
brownies pisang, blueberry, strawberry, kacang-kacangan, kopi, dan masih banyak lagi
variasi brownies lainnya. Begitu pula dengan cara proses pembuatannya yang tidak hanya
dipanggang, namun dapat pula dengan proses pengukusan yang dikenal dengan nama
brownies kukus.
Pada tahun 1904 resep brownies pertama kali muncul dalam buku memasak Home
Cookery yang disebut Service Club Cook Book, dan pada tahun 1905 pada buku resep The
Boston Globe serta pada tahun 1906 dalam buku resep The Boston Cooking School Cook
Book yang ditulis oleh Fannie Merritt Farmer. Resep Fannie Merritt Farmer ini menghasilkan
panganan yang relatif ringan dan seperti kue. Namun resep tersebut adalah resep untuk
molasse, sebuah kue yang dipanggang dan jauh dari apa yang kita kenal sebagai brownies
sekarang ini. Beberapa berpendapat kue ini mungkin berasal dari adonan kue coklat yang
tidak diberi baking powder secara tidak sengaja sehingga kue coklat menjadi bantat.
Resep yang kedua muncul pada tahun 1907 dalam buku panduan memasak Lowney's
Cook Book, yang ditulis oleh Maria Willett Howard dan diterbitkan oleh Walter M. Lowney
Company di Boston, Massachusetts. Resep ini menambahkan lebih banyak telur dan cokelat
batangan pada resep awal Fannie Merritt Farmer di atas, dan menghasilkan brownies yang
kaya rasa dan manis. Resep ini dinamakan Bangor Brownies, hal ini mungkin karena resep
tersebut diciptakan oleh seorang wanita di Bangor, Maine. Bangor Brownies ini kemudian
menjadi salah satu snack dan camilan yang sangat digemari pada beberapa tahun kemudian
dan begitu populer di Amerika Utara hingga akhirnya menyebar pula ke daratan Eropa.
B. Tentang Salak
Salak (Salacca zalacca) adalah sejenis tumbuhan palma yang buahnya bisa dimakan.
Buah ini disebut juga dengan snake fruit karena kulit buahnya seperti sisik ular. Pohon buah
salah adalah palma perdu atau hampir tanpa memiliki batang dengan duri yang sangat
banyak. Tangkai pohon salak memiliki duri yang panjang dan banyak dengan daun majemuk
menyirip. Buah dari tumbuhan salak berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik
dengan runcing di bagian pangkal dan membulat pada bagian ujung yang tertutup oleh kulit
buah bersisik berwarna kuning coklat hingga coklat merah. Sarkotesta atau dinding buah
tengah memiliki tekstur berdaging tebal berwarna putih hingga kuning krem, ada yang
memiliki rasa manis, asam, bahkan sepat dengan biji keras berwarna coklat kehitaman di
bagian tengah.
Klasifikasi ilmiah Salak
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae
Genus: Salacca
Spesies: S. zalacca
C. Cara Pembuatan Brownis Dari Bahan Baku Salak
Buah salak sangat dikenal masyarakat kita. Namun, tidak banyak yang tahu
kandungan gizinya seperti vitamin C serta serat dan fitonutrien yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh, bahkan mampu membantu program diet.
Brownies salak memang berbeda dengan brownies lainnya. Selain berbahan baku
buah salak, cara pembuatannya pun berbeda. Brownies ini dibuat dalam dua lapisan.
Lapisan dalam dengan salak yang bertekstur lembut, dan lapisan luar dengan tekstur yang
lebih renyah.
Bahan I:

1. butir telur
2. 100 g gula pasir
Bahan II:(aduk rata)
1. 100 g tepung terigu
2. 1 sdt baking powder
Bahan III:(aduk rata)
1. 300 g salak, kupas, buang bijinya, parut halus
2. 100 g coklat masak pekat, lelehkan
3. 75 ml minyak sayur
Cara membuat:
1. Kocok bahan I hingga mengembang.
2. Tambahkan bahan II, aduk perlahan hingga tercampur rata.
3. Ambil sedikit adonan, campur dengan bahan III.
4. Masukkan kembali ke dalam adonan, aduk hingga rata.
5. Tuang ke dalam loyang yang telah dioles minyak sayur dan dialas kertas roti.
6. Panaskan kukusan, kukus selama kurang lebih 30 menit hingga matang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buah salak sangat dikenal masyarakat kita. Namun, tidak banyak yang tahu
kandungan gizinya seperti vitamin C serta serat dan fitonutrien yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh, bahkan mampu membantu program diet.
Brownies salak memang berbeda dengan brownies lainnya. Selain berbahan baku
buah salak, cara pembuatannya pun berbeda. Brownies ini dibuat dalam dua lapisan.
Lapisan dalam dengan salak yang bertekstur lembut, dan lapisan luar dengan tekstur yang
lebih renyah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.faunadanflora.com/pengertian-klasifikasi-kandungan-manfaat-serta-jenis-jenis-
buah-salak
brownies-buah-salak-ala-mahasiswa-universitas-brawijaya-malang
https://id.wikipedia.org/wiki/Brownies
https://nbpandaan.wordpress.com/tentang-brownies/

Anda mungkin juga menyukai