Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi medis dapat memperburuk kehamilan. Kondisi medis yang
paling sering muncul ialah anemia, khususnya anemia yang disebabkan
oleh defisiensi besi atau asam fola, penyakit atau galur sel sabit (sickle
cell trait) dan talasemia. Gangguan autoimun, pulmoner, saluran cerna,
integument, dan neorologi juga dapat ditemukan. Aspek - aspek terkait
kehamilan pada kondisi ini dibahas dalam bagian berikut.
Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan
angka nosional 65% yang setiap daerah mempunyai variasi berbeda.
Anemia, gangguan medis yang paling umum ditemui pada masa
hamil, mempengaruhi sekurang kurangnya 20% wanita hamil. Wanita
ini memiliki insiden komplikasi puerperal yang lebih tinggi, seperti
infeksi, daripada wanita hamil dengan nilai hematologi normal.
Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk
membawa oksigen. Jantung berupaya mengonpensasi kondisi ini
dengan meningkatkan curah jantung. Upaya ini meningkatkan
kebebasan kerja jantung dan menekan fungsi ventricular. Dengan
demikian, anemia yang menyertai komplikasi lain (misalnya,
preeklampsia) dapat mengakibatkan jantung kongestif.
Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil,
kehilangan darah pada saat ia melahirkan, bahkan kalaupun minimal,
tidak ditoleransi dengan baik. Ia berisiko membutuhkan transfusi darah.
Sekitar 80% kasus anemia pada masa hamil merupakan anemia tipe
defisiensi besi (Arias, 1993). Dua puluh persen (20%) sisanya
mencakup kasus anemia herediter dan berbagai variasi anemia
didapat, termasuk anemia defisiensi asam folat, anemia sel sabit dan
talasemia.

1
2

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari Makalah ini adalah untuk dapat
melakukan asuhan keperawatan keluarga pada kehamialan
dengan resiko tinggi anemia
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini adalah untuk
a. Dapat melakukan pengkajian asuhan keperawatan keluarga
pada klien BUMIL dengan resiko tinggi anemia
b. Dapat menegakkan diagnosa asuhan keperawatan keluarga
pada klien BUMIL dengan resiko tinggi anemia
c. Dapat menyusun intervensi asuhan keperawatan keluarga
pada klien BUMIL dengan resiko tinggi anemia
d. Dapat menyusun implementasi asuhan keperawatan
keluarga pada klien BUMIL dengan resiko tinggi anemia
e. Dapat mengevaluasi asuhan keperawatan keluarga pada
klien BUMIL dengan resiko tinggi anemia
3

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KONSEP ANEMIA PADA IBU HAMIL


1. Definisi
Anemia adalah suatu keadaan di mana jumlah eritrosit yang
beredar atau konsentraisi hemoglobin menurun. Sabagai
akibat,ada penurunan trasportasi oksigan dari paru-paru ke jaringan
perifer. Selama kehamilan, anemia lazim terjadi dan biasanya
disebabkan oleh difesiensi besi, sekunder terhadap kehilangan
darah sebalumnya atau asupan besi yang tidak a jarang dekuat.

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam


darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan
anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
<10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Anemia dalam
kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis
pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.

Anemia diindikasikan bila hemoglobin ( Hb) kurang dari 12 g/dl


pada wanita yang tidak hamil atau kurang dari 10 g/dl pada wanita
hamil.

2. Etiologi
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi
besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling
berinteraksi (Safuddin, 2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab
anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
a. Kurang gizi (malnutrisi)
b. Kurang zat besi dalam diit
c. Malabsorpsi
d. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid
dan lain-lain
e. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus,
malaria dan lain-lain
4

3. KLASIFIKASI ANEMIA DALAM KEHAMILAN


a. Anemia Defisiensi Zat Besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
darah. Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita
hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah
pemberian tablet besi.
1). Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu
fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian
preparat 60 mg/ hari dapat menaikan kadar Hb sebanyak 1
gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan
kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk
profilaksis anemia (Saifuddin, 2002).
2). Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak
tahan akan zat besi per oral, dan adanya gangguan
penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masa
kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2002). Pemberian preparat
parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg)
intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat
meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr% (Manuaba, 2001).
Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat
dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan
keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang
dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada
pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat sachli, dilakukan minimal 2 kali selama
kehamilan yaitu trimester I dan III. Hasil pemeriksaan Hb
dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut:
a) Hb 11 gr% : Tidak anemia
b) Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
c) Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang
d) Hb < 7 gr% : Anemia berat
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata
mendekatai 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg
diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi
digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal.
Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin
dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan
menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi. Perhitungan makan 3
5

kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg


zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288
hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg
sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita
hamil (Manuaba, 2001).

b. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam
folik, jarang sekali karena kekurangan vitamin B12.
Pengobatannya:
1). Asam folik 15 – 30 mg per hari
2). Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
3). Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
4). Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban
sehingga dapat diberikan transfusi darah.

c. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang,
membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan
pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi
lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.

d. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan
sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala
utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah,
kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan
pada organ-organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta
penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya
diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun
pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil.
Sehingga transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini.

4. GEJALA ANEMIA PADA IBU HAMIL


a. Ibu mengeluh cepat lelah,
b. Sering pusing,
c. Mata berkunang-kunang,
d. Malaise,
6

e. Lidah luka,
f. Nafsu makan turun (anoreksia),
g. Konsentrasi hilang,
h. Nafas pendek (pada anemia parah); dan
i. Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.

5. PENATALAKSANAAN
1. Pada saat kunjungan awal, kaji riwayat pasien
a. Telusuri riwayat anemia, masalah pembekuan darah,
penyakit sel sabit, anemia glukosa-6-fosfat dehidrogenase
(G6PD), atau peyakit hemolitik herediter lain.
b. Kaji riwayat keluarga
2. Lakukan hitungan darah lengkap pada kunjungan awal.
a. Morfologi
1). Morfologi normal menunjukkan sel darah merah (SDM)
yang sehat dan matang
2). SDM mikrositik hipokrom menunjukkan anemia defisiensi
zat besi
3). SDM makrositik hipokrom menunjukkan anemia pernisiosa
b. Kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrin (Ht) pada kehamilan
1). Kadar Hb lebih dari 13 g/dl dengan Ht lebih dari 40% dapat
menunjukkan hipovolemia. Waspada dehidrasi dan
preklamsi
2). Kadar Hb 11,5-13 g/dl dengan Ht 34%-40% menunjukkan
keadaan yang normal dan sehat.
3). Kadar Hb 10,5-11,5 g/dl dengan Ht 31%-32% menunjukkan
kadar yang rendah, namun masih normal.
4). Kadar Hb 10 g/dl disertai Ht 30% menunjukkan anemia
5). Kadar Hb <9g/dl dengan Ht <27% atau anemia yang tidak
berespon terhadap pengobatan di atas, diperlukan langkah-
langkah berikut
a). Periksa adanya pendarahan samara tau infeksi.
b). melakukan uji laboratorium
3. Bila pasien hamil, periksa kadar hematokrin pda awal kunjungan ,
yaitu 28 minggu kehamilan dan 4 minggu setelah memulai terapi
a. Atasi tanda-tanda anemia
b. Konsultasikan ke dokter
7

B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU HAMIL


RESIKO TINGGI ANEMIA
1. Pengkajian
a. Data keluarga
b. Data anggota keluarga
c. Tipe keluarga
d. Kebutuhan keluarga dalam kehidupan sehari hari
e. Sosial budaya dan ekonomi
f. Riwayat perkembangan keluarga
g. Riwayat kesehatan keluarga
h. Riwayat penyakit keluarga
i. Struktur keluarga
j. Fungsi keluarga

2. Diagnosa keperawatan keluarga


a. Resiko tinggi anemia Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
kubutuhan ( 42⁄3 )
b. Resiko gangguan perkembangan janin Ny.S pada keluarga
Tn.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengambil keputusan yang tepat.( 32⁄3 )
c. Kurang pengetahuan tentang penyakit Ny.S pada keluarga Tn.A
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan keluarga ( 5 )

3. Intervensi
a. Resiko tinggi anemia Ny.S pada keluarga Tn.A
1) kaji pengetahuan keluarga tentang resiko tinggi anemia
2) jelaskan pada keluarga tentang bahaya anemia pada BUMIL.
3) jelaskan pada keluarga contoh contoh makanan yang
mengandung zat besi dengan harga terjangkau
4) anjurkan pada keluarga khususnya BUMIL untuk terus
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi
5) anjurkan ibu untuk meminta vitamin penambah darah di
puskesmas
8

b. Resiko gangguan perkembangan janin Ny.S pada keluarga


Tn.A
1). kaji pengetahuan keluarga tentang resiko gangguan
perkembangan janin
2). berikan pemahaman keluarga tentang resiko perkembangan
janin pada kehamilan yang bermasalah
3). jelaskan hal hal yang bisa memperberat resiko pada
kehamilan
4). beri pemahaman pada keluarga cara mencegah resiko
gangguan perkembangan janin
5). anjurkan keluarga membawa BUMIL ke puskesmas untuk
memeriksakan kehamilannya

c. Kurang pengetahuan tentang penyakit Ny.S pada keluarga Tn.A


1). Kaji sejauh mana pengetahuan klien dan keluarga tentang
cara mengatasi atau mengenal gejala anemia karena
kehamilan
2). Jelaskan pada klien dan keluarga cara mengatasi atau
mengenal gejala anemia karena kahamilan
3). Berikesempata pada klien dan keluarga untuk bertanya
4). Tanyakan kembali pada klien dan keluarga tentang
penjelasan yang telah disampaikan
5). Memberikan penyuluhan pada BUMIL dengan penyakit
anemia karena kehamilan melalui cara menjelaskan bahwa
anemia karena hamilan adalah ketika tubuh kekurangan sel
darah merah dikarenakan dipengaruhi oleh perubahan
hormon tubuh yang mengubah proses produksi sel-sel
darah.
9

BAB III
TINJAUAN KASUS
Tn.A menikah dengan Ny.S pada tahun 2019 lalu dan saat ini Ny.S
sedang mengandung anak kedua Kehamilan Ny. S sekarang mulai masuk
trimester III. Ny.S mengatakan selama kehamilan sering merasakan
pusing dan memang Ny.S tampak kelihatan pucat. Menurut pengakuan
Ny.S baru 1x memeriksakan kehamilannya di puskesmas, Ny.S
Mengatakan jarang makan makanan yang bergizi yang berguna untuk
perkembangan janinnya.Ny S juga mengeluhkan perubahan perubahan
yang terjadi pada dirinya, seperti berat badannya yang mulai meningkat
dan sering merasa lelah.
Ny.S mengatakan susah tidur karena kondisi kamar yang sempit dan
pengap, di tambah lagi kebisingan di sekitar lingkungan rumah.
10

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KEHAMILAN TRIMESTER III


PADA NY.S G2P1A0 DENGAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI ANEMIA

A. Pengkajian
1. Identitas keluarga
a. Kepala keluarga
Nama : TN.A
Jenis kelamin : Laki laki
Umur : 28 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : kapuas
Suku/kebangsaan : Dayak/Indonesia
Jumlah anggota keluarga : 3 orang

2. Data anggota keluarga


NO NAMA HUBUNGAN UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
1 TN.A SUAMI 28 SMA Wiraswasta

2 NY.S ISTRI 28 SMA IRT

3 AN.S ANAK 5 SD PELAJAR

3. Tipe keluarga
Tipe keluarga NY.S adalah keluarga inti yang terdiri Ayah,Ibu
dan anak

4. Genogram

SUAMI klien

Keterangan
11

: Laki laki

: Prempuan

: laki laki menunggal dunia

: prempuan meninggal dunia

SUAMI : Suami

klien : Istri

: Garis perkawinan

: Garis keturunan

: Tinggal serumah

5. Kebutuhan keluarga dalam kehidupan sehari hari


a. Kebutuhan nutrisi
Frekuensi makan 3x sehari dengan komposisi makanan
yaitu nasi,laut dan sayur sayuran ,porsi nasi dalam 1x makan
½ centong nasi,ukuran sedang,lauk 1 ukuran sedang sayur
1-2 kadang kadang biasa juga tidak menggunakan sayur
sayuran,Air yang diminum air putih sebanyak 8-12 kali
minum susu 1-2 kali sehari
b. Kebutuhan eliminasi
NY.S mengatakan frekuensi BABnya dalam sehari 2-3 kali
sehari dengan konsistensi lunak dan berwarna kuning
12

sedangkan frekuensi BAK dalam 1 jam biasa 3-4 dengan


warna kuning jernih dan tidak ada keluhan sakit

c. Pola istirahat dan tidur


Ny.S mengatakan susah tidur karena kondisi kamarnya yang
sempit dan pengap ditambah lagi adanya kebisingan di
sekitar lingkungan.tidur Cuma 5 jam

d. Pola aktivitas
Ny.S mengatakan ia dan kelurganya bagun pagi untuk
melakukan aktivitas beribadah yaitu sholat subuh dan
setelah itu ibu Ny.S memulai dengan menyapu area rumah
mandi,memasak

e. Rekreasi /pemanfaatan waktu senggang


Ny.S mengatakan ia dan keluarganya tidak memiliki rencana
untuk pergi rekreasi,Ny.S mengatakan ia memilki banyak
waktu senggang sehingga ia suami dan anaknya dapat
berkumpul untuk menonton tv,atau sekedar ngobrol lebih
sering

B. Faktor sosial Budaya dan Ekonomi


1. Suku bangsa dan agama
Ny.S mengatakan keluarga mereka adalah keturunan suku
Dayak (Indonesia) dan mereka menganut agama islam

2. Status sosial ekonomi


a. Penghasilan keluarga RP 700.000 perbulan
b. Pemanfaatan dana keluarga
Ny.S mengatakan penghasilan keluarga tiap bulan cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari hari,belanja dan anaknya
sekolah

3. Sosial keluarga dan masyarakat


Suaminya mengikuti gotong royong yang diadakan di dalam
masyarakat dilingkungannya Ny.S mengatakan tidak ada konflik
yang terjadi dalam keluarganya
13

C. Riwayat dan perkembangan keluarga


Tahap perkerkembangan keluarga saat ini : keluarga TN.A memiliki
satu orang anak berumur 5 tahun yang baru masuk SD tahun
ini,dan berencana ingin memiliki lagi karena NY.S sedang
mengandung anak yang kedua jadi keluarga TN.A berada pada
tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah

D. Riwayat kesehatan keluarga


1. Keadaan umum : Baik,pada klien Ny.S,Tn.A ,An c
2. Kesadaran : Compos mentis
3. TTV : klien NY.S
TD :120/80 mmHg
N :82x/menit
S : 37 ° C
R : 22x/menit
BB : 65 kg

TN.A
TD : 100/70 mmHg
N : 70x/menit
S :36,5° C
R : 22x/menit
BB : 49kg

AN.C
TD : 95/60mmHg
N : 65x/menit
S : 36,5° C
R : 20x/menit
BB : 20kg

4. Pemeriksaan Fisik
no Pemeriksaan fisik TN.A NY.S An.C
1 kepala Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
benjolan pada benjolan pada benjolan pada
kepala kepala kepala
2 rambut Bersih Bersih panjang Bersih
pendek,lurus rambut lurus pendek,lurus
warna hitam warna hitam warna hitam
3 Mata Konjungtiva an Konjuntivaan Konjungtiva an
14

anemis,sclera an anemis, sclera anemis,sclera


ikterik,penglihat an anikterik,penglihat
baik anikterik. baik
4 Hidung Bersih tidak ada Bersih tidak Bersih tidak ada
secret fungsi baik ada secret secret fungsi baik
fungsi baik
5 telinga Tidak ada Tidak ada Tidak ada
serumen serumen serumen
pendengaran pendengaran pendengaran baik
baik baik
6 Mulut Bersih, tidak ada Bersih, tidak Bersih, tidak ada
stomatitis ada stomatitis stomatitis
7 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid
8 Dada jantung dan Jantung : s1 dan Jantung : s1 Jantung : s1 dan
paru s2 dan s2 s2
Paru paru : Paru paru : Paru paru :
vasikuler vasikuler vasikuler
9 Abdomen Inspeksi : Inspeksi: Inspeksi :
tidak ada Perut besar tidak ada
pembesaran karena pembesaran
Palpasi: kehamilan Palpasi:
Tidak ada nyeri Palpasi: Tidak ada nyeri
tekan Leopold I tekan
Perkusi: TFU 32 cm Perkusi:
Timpani Leopold II Timpani
Auskultasi: Punggung kiri Auskultasi:
Bising usus Leopold III Bising usus
10x/menit Letak kepala 8x/menit
Leopold IV
Belom masuk
PAP
Auskultasi
DJJ 140x/menit
10 Eksterimitas Tidak ada edema Tidak ada Tidak ada edema
bagian bawah edema

5. Keluhan utama
NY.S mengatakan sering pusing kepala,dan merasa cepat lelah
ia mengatakan kurang mengetahui cara mengatasinya
15

E. Status imunisasi Anak/Bayi


NO NAMA UMUR JENIS JENIS KETERANGAN
KELAMIN IMUNISASI
1 AN.C 5 Tahun Laki laki Hepatitis Imunisasi
B,polio,BCG, dasar lengkap
Campak,Pent
avalen
(DPT,HIB,HB)

F. Riwayat penyakit keluarga


1. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan bahwa sebelumnya mengandung anak
pertama tidak mengalami semacam ini,tidak mengalami anemia
hipertensi,asam urat,kolestrol yang tinggi

TN.A mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami penyakit


seperti hipertensi,asam urat,kolestrol tinggi anemia

2. Penyakit keturunan dan kronis (menular)


Klien NY.S mengatakan dikeluarganya tidak ada menderita
penyakit menular seperti hepatitis,HIV/AIDS dan tidak menderita
penyakit keturunan seperti hipertensi,DM,anemia

3. Kecatatan anggota keluarga


Klien NY.s mengatakan dikeluarganya tidak ada yang
mengalami kecacatan bagian tubuh

4. Pemanfaatan fasilitas kesehatan


Klien NY.M mengatakan ia dan keluarganya kurang memeriksak
diri ke puskesmas di karena faktor ekonomi

G. Lingkungan
1. Krakteristik rumah
Rumah yang di tempati Tn.A dan istrinya adalah milik pribadi.
Kondisi rumah permanen dengan lantai yang disemen, luas
rumah ± 6x5 meter dan terdiri dari lima ruangan yaitu;
teras,ruang tamu, 1 kamar tidur ,dapur dan kamar mandi.
Dinding rumah terbuat dari papan. Rumah tidak mempunyai
16

ventilasi yang cukup sehingga cahaya tidak bebas masuk ke


dalam rumah. , penempatan barang barang agak tidak teratur,
sumber air minum keluarga berasal dari ledeng. Rumah Tn.A
cukup rapat dengan rumah tetangga,dengan kondisi yang cukup
bising.suara 16usik dari rumah tetangga sangat jelas terdengar
di rumah Tn.A. Menurut Ny.S Karena kondisi rumah yang
demikian dia susah untuk beristirahat, di tambah lagi kondisi
kamar yang panas dan pengap.

Denah rumah

5 6

3
2

Keterangan

1 : Teras
2 : Ruang tamu
3 : Kamar tidur
4 : Ruang makan
5 :Ruang dapur
6 : kamar mandi
17

2. Sumber air minum


NY.S dan keluarga nya minum menggunakan air minum ledeng
yang sudah di rebus

3. Tempat pembuangan sampah


NY.S mengatakan mereka memiliki tempat sampah di dapur
dan bila penuh akan di kumpulkan atau dibuang ke tempat
sampah yang telah disediakan

4. Pembuangan air limbah


NY.S mengatakan dirumahnya dibuang langsung ke tanah

5. Lingkungan rumah
Rumah NY.S berada di pinggir jalan rapat dengan rumah
tetangga dengan kondisi yang cukup bising.suara 17usik dari
rumah tetangga sangat jelas terdengar di rumah Tn.A.

6. Fasilitas Kesehatan
Rumah NY.S lumayan jauh dari fasilitas kesehatan dan apabila
ada keluhan pada diri nya maka ia kadang kadang tidak
memeriksa nya atau mebiarkan nya saja di karenakan
ekonomi,tapi kalua ada uang maka ia aakan segera
memeriksanya

H. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi dalam keluarga
Tn. A mengatakan bahwa dia dan istrinya berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Dayak. Komunikasi berlangsung
dengan baik dan keluarga menyelesaikan masalah dengan
membicarakan terlebih dahulu
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn. A sebagai kepala keluarga adalah pembuat keputusan
namun apabila ada masalah tetap selalu membahasnya terlebih
dahulu dengan sang istri.
3. Struktur peran
Tn. A mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai pencari
nafkah dan istrinya Ny S Sebagai ibu rumah tangga dan
mengurus anak,AN.C sebagai pelajar
18

4. Nilai/norma.
Nilai dan norma dipengaruhi oleh agama yang dianut yaitu islam
dan tidak ada nilai dan norma yang bertentangan dengan
kesehatan
I. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Respon kebutuhan keluarga : Ny S Mempunyai kebutuhan
sendiri dan sedapat mungkin KK Memenuhinya.meskipun hanya
di batasi pada kebutuhan primer saja karena keterbatasan
penghasilan Tn A
2. Fungsi sosial
Tn. A mengatakan bahwa hubungannya dengan keluarga baik,
norma budaya dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku di keluarga dan yang berlaku di masyarakat
3. Fungsi ekonomi
Tn. A mengatakan penghasilan yang didapat hanya mencukupi
kebutuhan makan sehari-hari, setiap bulannya keluarga harus
membayar iuran listrik, PAM dan kebutuhan kebutuhan yang
lain. Setiap harinya keluarga hanya mampu menyajikan
makanan seadanya seperti : nasi putih, tahu, tempe, ikan,
kadang kadang pakai sayur. Namun meskipun demikian tidak
mengurangi kebahagiaan dalam keluarga Tn A. Menurut
keluarga masalah ekonomi tidak menjadikan masalah dalam
keluarga mereka.
4. Fungsi reproduksi
Ny.S mengatakan pernah menggunakan KB fungsi keluarga
belum terpenuhi karena TN.A dan NY.S mereka Cuma
dikaruniai satu orang anak yaitu laki laki dan NY.M dan Tn.A
ingin menambah anak lagi
5. Fungsi ekonomi
NY.S dan TN.A mengatakan mampu memenuhi sandang
pangan
6. Fungsi Pemeliharaan Kesehatan
Ny.S mengatakan jarang ke puskesmas.untuk mengontrol
kandungannyan saja dia baru melakukan kunjungan 1x
.menurut Ny S Kendalanya karena mereka tidak memiliki
JAMKESMAS. Biasanya kalau keluarga sakit mereka lebih
memilih membeli obat di warung atau apotik.
19

7. Fungsi kesehatan keluarga


a. Mengenal masalah kesehatan
Masalah masalah kesehatan yang ada di dalam keluarga Tn.
A yaitu: BUMIL dengan resiko tinggi anemia. Ny. S
mengatakan tidak begitu mengetahui mengapa orang hamil
harus memperbanyak makanan yang mengandung zat besi
seperti sayur sayuran.dia juga tidak tahu bahaya untuk diri
dan kandungannya jika resiko tinggi anemia tidak diatasi
b. Mengambil keputusan
Keluarga mengatakan dengan adanya masalah-masalah
kesehatan tersebut, yaitu:, bumil dengan di sertai anemia
tidak begitu dipikirkan karena keluarga menganggap
masalah tersebut bukanlah masalah yang serius selain itu
apabila harus berobat ke dokterpun keluarga tidak mampu .
Ny S mengatakan tidak terlalu mengkhawatirkan kondisinya
saat ini.Karena menurutnya hal demikian di alami pada
semua ibu hamil.

c. Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang


sakit
Tn. A mengatakan tidak menganggap Kondisi istrinya serius
namun jika telah memilik uang Tn A ingin segera membawa
istrinya ke dokter.

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan


Keluarga mengatakan tidak mengetahui pentingnya ventilasi
dan penyinaran matahari bagi kesehatan lingkungan
rumahnya. Keluarga mengatakan setiap hari membersihkan
rumah tetapi tetap kotor dan udaranya tetap pengap.
Keluarga mengatakan kondisi rumah tidak terlalu dipikirkan
karena memang kondisinya seperti itu.

e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan


Keluarga mengatakan jarang menggunakan fasilitas
kesehatan . keluarga lebih sering memilih membeli obat di
warung atau apotik jika ada anggota keluarga yang sakit.
Fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga
bila keluarga memiliki uang.
20

8. Stressor dan strategi koping keluarga


a. Stres Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Tn.A mengatakan masalah dalam keluarganya yang sampai
saat ini masih dirasakan adalah masalah ekonomi. Ny.S
mengatakan penghasilan di keluarganya hanya pas-pasan
bahkan kadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.untuk biaya persalinan nantinya keluarga tidak
begitu memikrkan karena orang tua dari Ny.S Sudah
bersedia membantu mereka.
Ny.S mengatakan agak merasa terbebani dengan
perubahan yang dialaminya, perutnya yang mulai membesar
membatasi hampir semua aktivitasnya, pengalaman hamil
pertama dan akan menjadi ibu kadang – kadang menjadi
beban pikirannya.

b. Koping
Ny.S dan keluarga mengatakan hanya bisa Bersabar dan
tetap barusaha dengan adanya masalah-masalah yang ada
di dalam keluarganya mereka.

c. Harapan Keluarga
Tn.S berharap semoga keadaan istri dan calon bayinya baik-
baik saja Keluarga Tn.S juga berharap terhadap petugas
kesehatan agar dapat membantu keluarga yang tidak
mampu dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan.(pengobatan).
21

J. Analisa data

NO DATA MASALAH KEMUNGKINAN TIPOLOGI


KEPERAWATAN PENYEBAB MASALAH
1 DS : klien NY.S Resiko tinggi Ketidak mampuan Potensial
mengatakan sering anemia keluarga mengenal
pusing kepala cepat masalah kebutuhan
lelah jarang
mengkonsumsi
makanan yang
bergizi
banyak perubahan
yang terjadi pada
dirinya semenjak
hamil.

DO : Berat badan Ny.S


bertambah dari 50
menjadi.65 kg
Perut Ny.S tampak
membuncit.
Payudara
membesar.

TD :120/80 mmHg

N
:82x/menit

S : 37
°C

R:
22x/menit

BB :
65 kg
22

2 Ds : Ny.S mengatakan Resiko Ketidakmampuan Potensial


jarang gangguan keluarga dalam
mengkonsumsi perkembangan mengambil
makanan yang janin keputusan yang
bergizi dan sudah tepat.
tidak minum vitamin
yang berguna untuk
perkembangan
janinnya.

DO : l klien tampak cepat


lelah
3 DS : NY.S mengatakan Kurang Ketidak mampuan Aktual
sering pusing pengetahuan keluarga mengenal
kepala,dan merasa tentang penyakit masalah kesehatan
cepat lelah ia keluarga
mengatakan
kurang
mengetahui cara
mengatasinya

DO : klien selalu
bertanya tanya
Keluarga meminta
diajarkan cara
mengenal gejala
dan mengatasinya
23

K. Diagnosa keperawatan dan masalah kesehatan keluarga

Penentuan prioritas masalah skoring

No Kriteria skala Bobot Skor


1 Sifat masalah : 3 1
Tidak kurang sehat
2𝑥1
= 2/3
3

2 Kemungkinan masalah dapat 2 2


diubah : 2𝑥2
Mudah =2
2

3 Potensial dapat diubah: 3 1


Tinggi
3𝑥1
=1
3

4 Menonjolnya masalah: 2 1
Masalah berat harus segera
ditangani 2𝑥1
=1
2

TOTAL 42⁄3
24

No Kriteria skala Bobot Skor


1 Sifat masalah : 2 1 2𝑥1
= 2/3
Ancaman kesehatan 3

2 Kemungkinan masalah dapat 2 2 2𝑥2


=2
diubah : 2
Mudah

3 Potensi masalah untuk 3 1 3𝑥1


=1
dicegah: 3
Tinggi

4 Menonjolnya masalah 0 1 0𝑥1


=0
Masalah tidak dirasakan 2

32⁄3
Total
25

No Kriteria skala Bobot Skor


1 Sifat masalah : 3 1 3𝑥1
=1
Tidak kurang sehat 3

2 Kemungkinan masalah dapat 2 2 2𝑥2


=2
diubah : 2
Mudah

3 Potensi masalah untuk 3 1 3𝑥1


=1
dicegah: 3
Tinggi

4 Menonjolnya masalah 2 1 2𝑥1


=1
Masalah berat harus segera di 2
tangani

5
Total

L. Diagnosa keperawatan keluarga

a. Resiko tinggi anemia Ny.S pada keluarga Tn.A berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
kubutuhan ( 42⁄3 )
26

b. Resiko gangguan perkembangan janin Ny.S pada keluarga Tn.A


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengambil
keputusan yang tepat.( 32⁄3 )
c. Kurang pengetahuan tentang penyakit Ny.S pada keluarga Tn.A
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan keluarga ( 5 )
27
28

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin


dalamDarah anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan
darah lengkap Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan
yangdilakukan pada darah manusia dengan menghitung seluruh
komponen pembentuk darah

B. SARAN
1. Penulis
Untuk pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak
kekurangan, kami berharap bagi pembaca untuk mengkritik guna
untuk menyempurnakan makalah ini.
2..pembaca
Penulis membuat ini agar pembaca dapat mengetahui tentang
asuhan keperawatan keluarga pada ibu hamil dengan resiko tinggi
anemia penulis masih menyadari kekurangan dari makalah ini kritik
dan saran sangat membangun bagi penulis
29

DAFTAR PUSTAKA

Morgan Geri, dkk. 2009. Obstetri dan Ginekologi Pansuan Praktik. Jakarta:
EGC.
Loowdermilk,dkk.2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC.
Taber Ben-zion,M,D.1994.Kapita Selekta Kedaruratan Obstet dan
Ginekologi.Jakarta:EGC.
Prawirohardjo, Sarwono.2006.Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Meternal dan Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
Doenges, Marilynn E,dkk.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC.
Nanda.2009.Diagnosa Keperawatan 2009-2011.Jakarta:EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin
Obstetri Ginekologi dan KB.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai