D I N A S K E S E H A T A N
UPT.PUSKESMAS NGAMBUR
JL.Kesuma Batin No.25 Pasar Minggu, Pekon NR Ngambur,Kacamatan Ngambur
KEPUTUSAN
KEPALA UPT.PUSKESMAS NGAMBUR KABUPATEN PESISIR BARAT
NOMOR: 800/ /AK.III/SK/PKM-NGR/I/2018
TENTANG
Ditetapkan di : Ngambur
Pada Tanggal :
KEPALA UPT.PUSKESMAS NGAMBUR,
IRHAMUDDIN, SKM
NIP. 19710107 199202 1 001
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA UPT.PUSKESMAS
NGAMBUR
NOMOR: 800/ /AK.III/SK/PKM-NGR/I/2018
TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN
PENGELOLAAN OBAT
A. PERESEPAN
1. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari
dokter, dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat
di UPT Puskesmas Rawat Inap Permata Sukarame untuk menyediakan
atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep
merupakan sarana komunikasi professional antara dokter, penyedia obat
dan pasien (pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses
pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional.
Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:
a. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
b. Tepat indikasi penyakit.
c. Tepat pemilihan obat.
d. Tepat dosis.
e. Tepat cara pemberian obat.
f. Tepat pasien.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah
digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak
mengalami perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam
bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk
pasien rawat jalan dan rawat inap di UPT Puskesmas rawat inap Permata
Sukarame harus tercantum:
a. Tanggal penulisan resep.
b. Nama pasien.
c. Umur pasien.
d. Alamat pasien.
e. Diagnosis penyakit.
f. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
g. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
h. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada
kolom suntikan.
i. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
j. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimum.
k. Kode pasien Umum, JKMKot, BPJS
2. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan
memperhatikan :
a. Nama obat.
b. Jenis dan bentuk sediaan obat.
c. Nama dan umur pasien.
d. Dosis.
e. Cara pemakaian dan aturan pemberian.
f. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
g. Konsultasi alternative obat kepada penulis resep apabila obat yang
dimaksud tidak tersedia.
h. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari
tempatnya.
i. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat.
3. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
a. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
b. Pemberian obat melalui loket
c. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
d. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek
samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.
B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di UPT.Puskesmas Ngambur berasal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat. Obat yang diperkenankan untuk
disediakan di UPT.Puskesmas Ngambur adalah obat-obat yang tercantum
dalam DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPT.Puskesmas
Ngambur diajukan oleh Kepala UPT.Puskesmas Ngambur kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat dengan menggunakan format
LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan
secara periodik menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat dii
UPT.Puskesmas Ngambur sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah
Kecamatan Ngambur.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
Kota Bandar Lampung untuk UPT Puskesmas Rawat Inap Permata
Sukarame
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
kebutuhan meningkat
terjadi kekosongan
ada KLB atau bencana
C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat
waktu pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit
pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. Perencanaan dan permintaan,
2. Penerimaan,
3. Penyimpanan dan distribusi,
4. Pencatatan dan pelaporan serta
5. Supervisi dan evaluasi
IRHAMUDDIN