Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT

D I N A S K E S E H A T A N
UPT.PUSKESMAS NGAMBUR
JL.Kesuma Batin No.25 Pasar Minggu, Pekon NR Ngambur,Kacamatan Ngambur

KEPUTUSAN
KEPALA UPT.PUSKESMAS NGAMBUR KABUPATEN PESISIR BARAT
NOMOR: 800/ /AK.III/SK/PKM-NGR/I/2018

TENTANG

PROSES PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT.PUSKESMAS NGAMBUR,

Menimbang : a. bahwa untuk menunjang pelayanan klinis yang optimal di


UPT.Puskesmas Ngambur maka diperlukan petugas yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang spesifik dalam
proses peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat;
bahwa untuk memenuhi persyaratan yang diharapkan, maka
b.
diperlukan adanya kebijakan tentang proses peresepan,
pemesanan dan pengelolaan obat Puskesmas;
bahwa untuk melaksanakan butir a dan b tersebut diatas, agar
c. pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal, perlu
ditetapkan dengan keputusan kepala UPT.Puskesmas
Ngambur tentang proses peresepan, pemesanan dan
pengelolaan obat;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor
36,Tambahan Lembaran Negara 3637);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35
tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotik;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1121/MENKES/SK/ XII/2008 tentang Pedoman Teknis
Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan untuk
Pelayan Kesehatan Dasar;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30
tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di
Puskesmas;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : Keputusan kepala UPT.Puskesmas Ngambur tentang Proses


Peresepan, Pemesanan Dan Pengelolaan Obat
KESATU : Menentukan proses peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
didalamnya tercantum proses menjaga tidak terjadinya pemberian
obat kadaluarsa sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;
KEDUA Keputusan ini mulai berlaku sejak diberlakukannya Surat
Keputusani ini, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Ngambur
Pada Tanggal :
KEPALA UPT.PUSKESMAS NGAMBUR,

IRHAMUDDIN, SKM
NIP. 19710107 199202 1 001
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA UPT.PUSKESMAS
NGAMBUR
NOMOR: 800/ /AK.III/SK/PKM-NGR/I/2018
TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN
PENGELOLAAN OBAT

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

A. PERESEPAN
1. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari
dokter, dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat
di UPT Puskesmas Rawat Inap Permata Sukarame untuk menyediakan
atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep
merupakan sarana komunikasi professional antara dokter, penyedia obat
dan pasien (pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses
pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional.
Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:
a. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.
b. Tepat indikasi penyakit.
c. Tepat pemilihan obat.
d. Tepat dosis.
e. Tepat cara pemberian obat.
f. Tepat pasien.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah
digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak
mengalami perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam
bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk
pasien rawat jalan dan rawat inap di UPT Puskesmas rawat inap Permata
Sukarame harus tercantum:
a. Tanggal penulisan resep.
b. Nama pasien.
c. Umur pasien.
d. Alamat pasien.
e. Diagnosis penyakit.
f. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
g. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
h. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada
kolom suntikan.
i. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
j. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimum.
k. Kode pasien Umum, JKMKot, BPJS

2. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan
memperhatikan :
a. Nama obat.
b. Jenis dan bentuk sediaan obat.
c. Nama dan umur pasien.
d. Dosis.
e. Cara pemakaian dan aturan pemberian.
f. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
g. Konsultasi alternative obat kepada penulis resep apabila obat yang
dimaksud tidak tersedia.
h. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari
tempatnya.
i. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat.

3. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh
dokter atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
a. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
b. Pemberian obat melalui loket
c. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
d. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek
samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.

B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di UPT.Puskesmas Ngambur berasal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat. Obat yang diperkenankan untuk
disediakan di UPT.Puskesmas Ngambur adalah obat-obat yang tercantum
dalam DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPT.Puskesmas
Ngambur diajukan oleh Kepala UPT.Puskesmas Ngambur kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat dengan menggunakan format
LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan
secara periodik menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat dii
UPT.Puskesmas Ngambur sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah
Kecamatan Ngambur.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
Kota Bandar Lampung untuk UPT Puskesmas Rawat Inap Permata
Sukarame
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
 kebutuhan meningkat
 terjadi kekosongan
 ada KLB atau bencana

2. Menentukan jumlah permintaan obat


Data yang diperlukan antara lain;
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya
b. Jumlah kunjungan resep
c. Jadwal distribusi obat dari UPT Instalasi Farmasi Kota Bandar Lampung
d. Sisa stok

3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:


Jumlah pemakaian rata-rata x 18 bulan – sisa stok

C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat
waktu pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit
pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. Perencanaan dan permintaan,
2. Penerimaan,
3. Penyimpanan dan distribusi,
4. Pencatatan dan pelaporan serta
5. Supervisi dan evaluasi

KEPALA UPT.PUSKESMAS NGAMBUR,

IRHAMUDDIN

Anda mungkin juga menyukai