Anda di halaman 1dari 2

Fokus pengkajian menurut (Doengoes, 2011 : 250-252) sebagai berikut (Iswahyuni, 2012)

:
1. Aktivitas atau istirahat
Gejala: letih, lelah, malaise, keterbatasan akibat keadaan, ketegangan mata, kesulitan
membaca, lemah, insomia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala, sakit
kepala yang hebat pada saat perubahan postur tubuh aktivitas (kerja) atau karena
perubahan cuaca.
2. Sirkulasi
Gejala: riwayat hipertensi.
Tanda: hipertensi, denyutan vaskuler, mis daerah temperol, pucat, wajah tampak
kemerahan.
3. Integritas ego
Gejala: faktor-faktor setress emosional atau lingkungan tertentu, perasaan
ketidakmampuan, keputusan, ketidakberdayaan, depresi.
Tanda: kekuatiran, (takut akan sesuatu yang terjadi), ansietas, peka rangsang selama
sakit kepala, mekanisme represif atau defensif (sakit kepala kronis).
4. Makanan atau cairan
Gejala: makan-makanan yang tinggi kandungan vasoaktifnya, misalnya: kafein,
coklat, bawang, keju, alkohol, anggur, advokat, MSG, saus, hotdog, daging, tomat,
makanan berlemak, jeruk (pada migren), mual/muntah, anoreksia (selama nyeri),
penurunan berat badan.
5. Neurosensori
Gejala: pening, disoriensi (selama sakit kepala), tidak mampu berkonsentrasi, riwayat
kejang, cidera kepala yang baru terjadi, trauma, stroke, infeksi intrakranial,
kraniotomi, aura: visual, olfaktorius, tinnitus, perubahan visual, sensitif terhadap,
cahaya/suara yang keras, epistaksis, parestesia, kelemahan progresif, paralisis, satu
sisi temporer.
Tanda: perubahan dalam pola bicara atau proses piker, mudah terangsang, peka
terhadap stimulus, penurunan refleks tendon dalam, papiledema.
6. Nyeri atau kenyamanan
Gejala: karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala mis.
Migren: mungkin menyeluruh atau uniieteral, kedatan kuat, mungkin dimulai pada
sekeliling, mata dan menyebar kedua mata.
Cluster: paroksismal, tiba-tiba tidak berdenyut, unilateral kuat, mencakup mata,
pelipis, leher, wajah, hidung tersumbat, cairan terkumpul dibawah mata, rinorea,
wajah kemerahan, biasanya berlangsung 30-90 menit, terjadi periode remisi.
Ketegangan otot: awitan, bertahap, bilateral, teras tertekan, tidak berdenyut,
intermiten sedang, fronto-oksipal, sesak atau kaku, sakit, mungkin tidak pulih dalam
waktu lama.
Meningeal: nyeri berat, menyelurh, dan konstan, mungkin menjalar ke daerah leher.
Tanda: nyeri, kemerahan, pucat pada daerah wajah, fokus penyempit, fokus pada diri
sendiri, respon emosional atau perilaku tak terarah, seperti menangis, gelisah, otot-
otot daerah leher menegng, riginitas nukal.

7. Keamanan
Gejala: riwayat alergi atau reaksi alergi.
Tanda: demam (sakit kepala meningeal), gangguan cara berjalan, parastesia, paralisis,
drainase nasal purulen (sakit kepala pada gangguan sinus).
8. Interaksi sosial
Gejala: perubahan dalam tanggung jawab peran atau interaksi sosial yang
berhubungan dengan penyakit.
9. Penyuluhan atau pembelajaran
Gejala: riwayat hipertensi, migren, stroke, penyakit mental pada keluarga.
Penggunaan alkohol atau obat lain termasuk kafein, kontrasepsi oral, hormon
menopaure.
Pertimbangan: DRG menunjukkan rerata lama dirawat 3-5hari.
Rencana pemulangan: mungkin membutuhkan perubahan, pengobatan atau tindakan
bantuan pada tugas-tugas rumah sakit selama episode sakit.

Works Cited
Iswahyuni, S. (2012). ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN VERTIGO. JK eM-U, 27-33.

Anda mungkin juga menyukai