Anda di halaman 1dari 6

Nama : Deorizken Clevery Syahda (1610532027)

Nurul Fadilah Amelt (1610533034)

BAB 2
MEMAHAMI STRATEGI

A. Definisi

Sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi.


Setiap organisasi memiliki strategi dan pengendalian berbeda sesuai dengan syarat strategi
spesifik. Strategi yang berbeda memerlukan prioritas tugas, faktor penentu keberhasilan (key
success factors), keterampilan, perspektif, dan perilaku yang berbeda.

Strategi adalah rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi-strategi


dalam dua tingkatan dalam suatu organisasi:

1. Strategi tingkat korporat (corporate level strategy),


2. Strategi tingkat unit bisnis (business unit level strategy).

Strategi menyediakan konteks luas dimana seorang dapat mengevaluasi optimalitas


unsur-unsur sistem pengendalian manajemen yang membahas bagaimana membedakan bentuk
dan struktur sistem pengendalian sesuai dengan perbedaan dalam strategi korporatif dan strategi
unit bisnis.

B. Tujuan

Pada hakikatnya perusahaan adalah satuan artifisial yang tidak memiliki pikiran maupun
kemampuan mengambil keputusan sendiri. Tujuan perusahaan juga ditentukan oleh pemimpin
manajemen puncak (chief executive office – CEO) yang bersangkutan. Tujuan perusahaan juga
dirancang oleh para pendirinya. Contoh : Henry Ford, Ford Motor Company, Alfred P. Sloan,
General Motor Corporation, dll.

1. Profitabilitas

Profitabilitas dinyatakan dari dua rasio :

(Pendapatan – Beban) / Pendapatan x Pendapatan / Investasi = ROI


Contohnya :

($10.000 - $9.500) / $10.000 x $10.000 / $4.000 = 12,5%

Rasio pertama disebut persentase margin laba (profit margin percentage):

($10.000 - $9.500) / $10.000 = 5%

Rasio kedua merupakan perputaran investasi (investment turnover-ITO):

$10.000 / $4.000 = 2.5 kali

Produk dari dua ratio ini adalah pengembalian atas investasi (return on investment –
ROI): 5% x 2,5 kali = 12,5%. ROI diperoleh dari pendapatan dikurangi beban dengan investasi.

“Profitabilitas” mengacu pada laba dalam jangka panjang, bukan kuartal atau tahun
berjalan. Karena sejumlah CEO hanya menekankan sebagian dari persamaan tersebut untuk
memfokuskan pada pendapatan penjualannya, banyak perusahaan yang mengabaikan komponen-
komponen dari persamaan. Adanya korelasi yang sangat erat antara pasar saham dan
pengembalian investasi. Akan tetapi, CEO menekankan pada pendapatan. Karena ukuran
perusahaan merupakan tujuan utama dalam prioritas yang dapat mengundang masalah.
Sebagaimana CEO lebih berfokus pada laba, baik dalam satuan uang ataupun sebagian
persentase dari pendapatan.

2. Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham

Konsepnya adalah tujuan yang semestinya bagi sebuah perusahaan yang mencari laba
adalah memaksimalkan nilai pemegang saham yang mengacu pada harga pasar saham
perusahaan. Pertama, istilah “memaksimalkan” menyiratkan bahwa selalu ada cara untuk
mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Dalam pihak
manajemen yang mengidentifikasi seluruh alternative yang ada maupun efeknya terhadap
profitabilitas. Kedua, upaya untuk mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjadi
tujuan utama, bukan berarti merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak organisasi. Jika
perusahaan tidak bisa menghasilkan laba dan perusahaan mampu tanggungjawabnya sebagai
kinerja ekonomi dari suatu perusahaan.
Manajer seharusnya berperilaku secara etis, karena adanya kewajiban yang harus mereka
embani kepada pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder) kepada para
pemegang saham.

Dengan penolakan terhadap konsep memaksimalkan, kita tidak bermaksud


mempertanyakan validitas sejumlah prinsip yang sudah jelas. Beberapa yang menurunkan biaya
tanpa mempengaruhi elemen yang lain, yang meningkatkan biaya dengan proporsi lebih kecil
disbanding dengan tingkat kenaikan pendapatan.

3. Risiko

Tingkat pengambilan risiko sangat bervariasi, akan tetapi sejumlah organisasi perusahaan
secara terang-terangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajemen adalah menjaga
aset-aset perusahaan.

4. Pendekatan Banyak Stakeholder

Sebuah perusahaan bertanggung jawab kepada banyak stakeholder, yaitu :

a. Pasar modal, dimana para pemegang saham public merupakan konstituennya sangat
penting (mencari suatu dana).
b. Pasar produk, dimana para konsumenlah yang menjadi konstituennya (menjual barang
atau jasa).
c. Pasar faktor, dimana yang menjadi konstituen utamanya adalah pegawai dan pemasok
perusahaan (sumber daya).

Kekuasaan pegawai lebih penting daripada nilai para pemegang saham. Karena mereka
beranggapan bahwa dengan memiliki saham mereka akan mendapatkan keuntungan lebih banyak
daripada berinvestasi dengan cara lain.

C. Konsep Strategi

Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya. Perumusan strategi merupakan proses yang digunakan oleh eksekutif senior untuk
mengevakuasi keunggulan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan
kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara kompetensi inti perusahaan dengan
peluang perusahaan. Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan :

a. Strategi untuk organisasi keseluruhan


b. Strategi untuk unit bisnis dalam organisasi

D. Strategi Tingkat Korporat

Strategi korporat adalah mengenai keberadaan ditengah-tengah bauran bisnis yang tepat.
Perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kategori:

 Perusahaan dengan industri tunggal. Contoh : Exxon-Mobil


 Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan. Contoh : Procter & Gamble (P&G)
 Perusahaan dengan bisnis yang tidak berhubungan. Contoh : Textron

Pada tingkatan korporat, salah satu dimensi yang paling signifikan dimana konteks
strategi berbeda adalah tingkatan dan jenis diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan yang
berbeda.

1. Perusahaan dengan Industri Tunggal

Berhubungan dengan jumlah industry dimana perusahaan tersebut beroperasi. Perusahaan


yang menggunakan strategi industri tunggal meliputi : peralatan rumah tangga besar, permen
karet, unggas, dan baja.

2. Perusahaan dengan Diversifikasi yang Tidak Berhubungan

Beroperasi dalam sejumlah industri yang berbeda mengacu pada hakikat hubungan
sinergi operasi lintas unit bisnis.

3. Perusahaan dengan Diversifikasi yang Berhubungan

Terdiri dari perusahaan yang beroperasi dalam sejumlah industry dan bisnisnya saling
berhubungan satu sama lain melalui sinergi operasi. Sinergi operasi terdiri dari 2 jenis hubungan
lintas unit bisnis :

a. Kemampuan untuk membagi sumber daya umum


b. Kemampuan untuk membagi kompetensi inti umum.

Karakteristik dari perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan adalah perusahaan


memiliki kompetensi inti yang bermanfaat bagi banyak unit bisnis perusahaan. Perusahaan ini
tumbuh dengan cara meningkatkan kompetensi inti yang dikembangkan dalam salah satu
bisnisnya saat perusahaan melakukan diversifikasi ke bisnis lain.

4. Kompetensi Inti dan Diversifikasi Korporat

Telah membuktikan bahwa, perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan dengan


mencapai kinerja tertinggi, perusahaan dengan industri tunggal mencapai kinerja terbaik kedua,
dan perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan tidak mencapai kinerja baik dalam
jangka waktu panjang.

5. Implikasi dari Desain Sistem Pengendalian

Strategi korporat adalah satu rangkaian dengan strategi industri tunggal di satu ujung
spectrum dan diversifikasi yang tidak berhubungan di ujung lain (diversifikasi yang berhubungan
ada di tengah spectrum).

E. Strategi Unit Bisnis

Strategi unit bisnis bergantung pada dua aspek yang saling berkaitan: (1) misinya dan (2)
keunggulan kompetitifnya.

1. Misi Unit Bisnis

Perangkat misi unit bisnis terdiri dari :

 Bangun : misi ini menyiratkan tujuan menambah pangsa pasar, bahkan dengan
mengorbankan laba jangka pendek dan arus kas.
 Pertahankan : misi strategis ini diarahkan pada perlindungan pangsa pasar unit bisnis dan
posisi persaingan.
 Panen : misi ini mempunyai tujuan memaksimalkan laba jangka pendek dan arus kas,
bahkan dengan mengorbankan pangsa pasar.
 Divestasi : misi ini menunjukkan suatu keputusan untuk mundur dari bisnis melalui
proses likuidasi perlahan-lahan atau penjualan segera.

2. Keunggulan Kompetitif Unit Bisnis

Michael Porter mendeskripsikan dua pendekatan analisis :

 Analisis Industri

Struktur industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari lima kekuatan
persaingan : (1) intensitas persaingan diantara para pesaing yang ada,(2) daya tawar pelanggan,
(3) daya tawar pemasok, (4) ancaman dari barang substitusi, (5) ancaman pendatang baru yang
masuk industri.

Ada tiga observasi yang dibuat sehubungan dengan analisis industri:

a. Semakin kuat lima kekuatan tersebut, semakin rendah kemungkinan profitabilitas dari
industri itu.
b. Bergantung pada kekuatan relatif dari lima kekuatan itu, masalah strategis kunci yang
dihadapi akan berbeda.
c. Memahani hakikat setiap kekuatan membantu perusahaan untuk merumuskan strategi
yang efektif.

3. Keunggulan Bersaing Generik

Analisis lima kekuatan merupakan titik awal untuk mengembangkan unggulan


persaingan karena ini membantu mengidentifikasikan kesempatan dan ancaman dalam
lingkungan eksternal.

 Biaya rendah
 Diferensiasi
 Analisis rantai nilai : alat yang berguna dalam mengembangkan keunggulan persaingan
yang didasarkan pada biaya rendah, atau diferensiasi bersama pengurangan biaya (cost-
cum-differentiation).

Anda mungkin juga menyukai