BAB 2
MEMAHAMI STRATEGI
A. Definisi
B. Tujuan
Pada hakikatnya perusahaan adalah satuan artifisial yang tidak memiliki pikiran maupun
kemampuan mengambil keputusan sendiri. Tujuan perusahaan juga ditentukan oleh pemimpin
manajemen puncak (chief executive office – CEO) yang bersangkutan. Tujuan perusahaan juga
dirancang oleh para pendirinya. Contoh : Henry Ford, Ford Motor Company, Alfred P. Sloan,
General Motor Corporation, dll.
1. Profitabilitas
Produk dari dua ratio ini adalah pengembalian atas investasi (return on investment –
ROI): 5% x 2,5 kali = 12,5%. ROI diperoleh dari pendapatan dikurangi beban dengan investasi.
“Profitabilitas” mengacu pada laba dalam jangka panjang, bukan kuartal atau tahun
berjalan. Karena sejumlah CEO hanya menekankan sebagian dari persamaan tersebut untuk
memfokuskan pada pendapatan penjualannya, banyak perusahaan yang mengabaikan komponen-
komponen dari persamaan. Adanya korelasi yang sangat erat antara pasar saham dan
pengembalian investasi. Akan tetapi, CEO menekankan pada pendapatan. Karena ukuran
perusahaan merupakan tujuan utama dalam prioritas yang dapat mengundang masalah.
Sebagaimana CEO lebih berfokus pada laba, baik dalam satuan uang ataupun sebagian
persentase dari pendapatan.
Konsepnya adalah tujuan yang semestinya bagi sebuah perusahaan yang mencari laba
adalah memaksimalkan nilai pemegang saham yang mengacu pada harga pasar saham
perusahaan. Pertama, istilah “memaksimalkan” menyiratkan bahwa selalu ada cara untuk
mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Dalam pihak
manajemen yang mengidentifikasi seluruh alternative yang ada maupun efeknya terhadap
profitabilitas. Kedua, upaya untuk mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjadi
tujuan utama, bukan berarti merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak organisasi. Jika
perusahaan tidak bisa menghasilkan laba dan perusahaan mampu tanggungjawabnya sebagai
kinerja ekonomi dari suatu perusahaan.
Manajer seharusnya berperilaku secara etis, karena adanya kewajiban yang harus mereka
embani kepada pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder) kepada para
pemegang saham.
3. Risiko
Tingkat pengambilan risiko sangat bervariasi, akan tetapi sejumlah organisasi perusahaan
secara terang-terangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajemen adalah menjaga
aset-aset perusahaan.
a. Pasar modal, dimana para pemegang saham public merupakan konstituennya sangat
penting (mencari suatu dana).
b. Pasar produk, dimana para konsumenlah yang menjadi konstituennya (menjual barang
atau jasa).
c. Pasar faktor, dimana yang menjadi konstituen utamanya adalah pegawai dan pemasok
perusahaan (sumber daya).
Kekuasaan pegawai lebih penting daripada nilai para pemegang saham. Karena mereka
beranggapan bahwa dengan memiliki saham mereka akan mendapatkan keuntungan lebih banyak
daripada berinvestasi dengan cara lain.
C. Konsep Strategi
Strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya. Perumusan strategi merupakan proses yang digunakan oleh eksekutif senior untuk
mengevakuasi keunggulan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan
kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara kompetensi inti perusahaan dengan
peluang perusahaan. Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatan :
Strategi korporat adalah mengenai keberadaan ditengah-tengah bauran bisnis yang tepat.
Perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu dari tiga kategori:
Pada tingkatan korporat, salah satu dimensi yang paling signifikan dimana konteks
strategi berbeda adalah tingkatan dan jenis diversifikasi yang dilakukan oleh perusahaan yang
berbeda.
Beroperasi dalam sejumlah industri yang berbeda mengacu pada hakikat hubungan
sinergi operasi lintas unit bisnis.
Terdiri dari perusahaan yang beroperasi dalam sejumlah industry dan bisnisnya saling
berhubungan satu sama lain melalui sinergi operasi. Sinergi operasi terdiri dari 2 jenis hubungan
lintas unit bisnis :
Strategi korporat adalah satu rangkaian dengan strategi industri tunggal di satu ujung
spectrum dan diversifikasi yang tidak berhubungan di ujung lain (diversifikasi yang berhubungan
ada di tengah spectrum).
Strategi unit bisnis bergantung pada dua aspek yang saling berkaitan: (1) misinya dan (2)
keunggulan kompetitifnya.
Bangun : misi ini menyiratkan tujuan menambah pangsa pasar, bahkan dengan
mengorbankan laba jangka pendek dan arus kas.
Pertahankan : misi strategis ini diarahkan pada perlindungan pangsa pasar unit bisnis dan
posisi persaingan.
Panen : misi ini mempunyai tujuan memaksimalkan laba jangka pendek dan arus kas,
bahkan dengan mengorbankan pangsa pasar.
Divestasi : misi ini menunjukkan suatu keputusan untuk mundur dari bisnis melalui
proses likuidasi perlahan-lahan atau penjualan segera.
Analisis Industri
Struktur industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari lima kekuatan
persaingan : (1) intensitas persaingan diantara para pesaing yang ada,(2) daya tawar pelanggan,
(3) daya tawar pemasok, (4) ancaman dari barang substitusi, (5) ancaman pendatang baru yang
masuk industri.
a. Semakin kuat lima kekuatan tersebut, semakin rendah kemungkinan profitabilitas dari
industri itu.
b. Bergantung pada kekuatan relatif dari lima kekuatan itu, masalah strategis kunci yang
dihadapi akan berbeda.
c. Memahani hakikat setiap kekuatan membantu perusahaan untuk merumuskan strategi
yang efektif.
Biaya rendah
Diferensiasi
Analisis rantai nilai : alat yang berguna dalam mengembangkan keunggulan persaingan
yang didasarkan pada biaya rendah, atau diferensiasi bersama pengurangan biaya (cost-
cum-differentiation).