Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM


MIKROBIOLOGI INDUSTRI

OLEH :
ISABELLA CAROLINE
1141620018
KELOMPOK 8

TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
2018
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI INDUSTRI

I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.
2. Untuk mengetahui fungsi dari alat-alat yang digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi.

II. DASAR TEORI


Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang
organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virulogi), khamir
dan jamur (miko-logi), protozoa (protozoologi), beberapa ganggang, dan beberapa
bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam kelompok tersebut
diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti itu disebut mikroorganisme. Kadang-
kadang disebut mikroba atau dalam bahasa sehari-hari, mikroba (Volk, 1993). Dalam
sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja dan
fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan
dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat,
praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-
namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat
dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan
mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-
percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan
tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan
kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat
peralatan khusus sesuai dengan kebutuhan.
Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat
yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di
laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi, cawan
petri, pipet ukur, pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter,
gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes,
dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium
mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven,
mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup,
keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan mikroorganisme
dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan
suspensi atau larutan,penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer
untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian fermentasi.
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami
cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk
menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari
masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.
Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil
praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan di dalam wadah, bahan kimia
yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam.
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada
dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian
praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus
merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para
praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau
gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari
rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman,
produktif, dan efesien.
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk
melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang
dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada
umumnya bentuk dan ukuran dan tata ruang suatu laboratorium di desain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
Disamping bentuknya, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian karena fungsi
laboratorium tidak hanya digunakan untuk percobaan yang bersifat individual.
Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam
konteks proses belajar mengajar. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas
100 m² dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan setiap rasio setiap siswa
menggunakan tempat seluas 2,5 m² dari keseluruhan luas laboratorium.
Laboratorium untuk keperluan praktikum mahasiswa membutuhkan ukuran lebih
luas lagi, misalnya 3-4 m² untuk setiap mahasiswa.
Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan
laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja
kepada seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan
bangunan kelas. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun
laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan
ukuran-ukuran ruang.

III. ALAT DAN BAHAN

 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu autoklaf,
batang gelas bengkok, bunsen, cawan petri, erlenmeyer, gegep (penjepit),
gelas piala, gelas ukur, incubator, kaca preparat, laminar air flow,
mikroskop, ose, oven, pengaduk, pipet, tabung durham dan tabung reaksi.
 Bahan
Dalam praktikum ini tidak menggunakan bahan.
IV. CARA KERJA
Dipelajari setiap fungsi alat yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi.

Diamati dan dicari reverensi data untuk penggunaan serta prinsip setiap
alat tersebut

V. DATA PENGAMATAN
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah :

No Nama Alat Fungsi

1. Ose Untuk mengambil dan menggores sampel yang akan


diamati.

2. Tabung reaksi Untuk menumbuhkan mikroba dan menguji kimiawi

3. Lampu spiritus Untuk fiksasi bakteri, sterilisasi ose, sterilisasi


jarum inokulasi, dan lain-lain.

4. Kaca preparat Untuk meletakkan objek yang akan diamati pada


objek.

5. Autoklaf Untuk mensterilkan suatu benda dengan


menggunakan uap.

6. Oven Untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan


terhadap panas.

7. Kulkas Untuk menyimpan isolat mikroba dan lain-lain

8. Cawan petri Sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara


kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel.

9. Beaker gelas Sebagai wadah larutan dan tempat melarutkan


bahan-bahan untuk membuat medium.

10. Labu Erlenmeyer Untuk menampung larutan yang digunakan untuk


meracik dan menghomogenkan bahan yang diamati

11. Pipet Untuk mengambil dan memindahkan bahan.

12. Pengaduk Untuk mengaduk suatu larutan atau bahan


13. Hot plate Untuk memanaskan atau mencairkan medium

14. Batang gelas Untuk mengaduk atau menghomogenkan bahan


bengkok yang akan dibuat.

15. Penangas air Untuk mencairkan medium dan memanaskan


medium pada suhu tertentu

16. Laminar air flow Tempat pengerjaan mikroba khususnya bakteri


secara aseptic

17. Neraca analitik Untuk menimbang bahan kimia dan lain-lain.

18. Inkubator Fungsi inkubator adalah untuk menginkubasi atau


memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.

19. Gelas ukur Untuk mengukur volume suatu larutan.

20 Mikroskop Untuk membesarkan benda sehingga membantu


dalam pengamatan atau melihat benda kecil.

21. Gegep/penjepit Untuk menjepit tabung reaksi atau alat lain.

22. Shaker Untuk menggoyang larutan atau suspensi mikroba


agar tercampur merata (homogen).

23. Colony Counter Untuk menggoyang larutan atau suspensi mikroba


agar tercampur merata (homogen).

24. Haemasitometer Untuk menghitung jumlah sel mikroba dalam


suatu cairan atau suspensi

25. Hot plate stirrer menghomogenkan suatu larutan dengan


dan stirrer pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat
ini dapat dipanaskan sehingga mampu
mempercepat proses homogenisasi.

VI. PEMBAHASAN
Pengenalan alat pada praktikum mikrobiologi industri bertujuan agar
praktikan dapat mengenal, menggunakan, dan mengerjakan peralatan-peralatan di
Laboratorium Mikrobiologi. Dengan praktikum ini juga praktikan dapat mengetahui
fungsi dari setiap alat laboratorium. Alat-alat laboratorium yang di pelajari adalah
mikroskop, cawan petri, tabung reaksi, pipet ukur, ball pipet, ose, bunsen,
erlenmeyer, gelas ukur, spatula, pipet tetes, objek glass dan cover glass, tabung
durham, dan beaker glass.

1. Alat-alat Sterilisasi
Alat-alat sterilisasi meliputi Autoclaf, Oven, Ozonsterilizer, dan Lampu
Spritus. Oven merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan udara panas kering,
dimana oven berfungsi mensterilisasi alat-alat gelas yang tidak bersekala. Perinsip
dari oven ini sendiri adalah menghancurkan lisis mikroba menggunakan udara panas
kering.
Ozonsterilizer berfungsi mensterilisasikan alat-alat yang tidak bersekala.
Ozonsterilizer terdiri atas dua bagian, yakni bagian atas dan bagian bawah. Bagian
atas ozonsterilizer mempunyai prinsip kerja membunuh mikroba menggunakan ozon
(O3), dimana ozon dapat merusak mekanisme dari mikroba sehingga sel protein pada
mikroba mengalami oksidasi yang mengakibatkan perubahan fungsi dan kematian
pada mikroba, dan ozon (O3) itu sendiri bersifat racun. Bagian bawah dari
ozonsterilizer (elektra) berfungsi mensterilisasikan medium menggunakan sinar
lampu dengan panas tinggi, dimana cara kerjanya hampir sama dengan oven.
Autoclaf berfungsi mensterilisasikan alat-alat bersekala menggunakan uap air
panas. Dimana uap air panas akan merusak protein mikroba hingga mengalami
koogulasi, pada saat itu protein akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan
kematian pada mikroba. Saat penggunaan otoclaf penutupan harus benar-benar rapat
agar uap air yang bertekanan tinggi masuk kedalam atau beruduksi ke alat. Lampu
spritus merupakan alat yang digunakan untuk pemijaran serta untuk
mensterilisasikan mikroba. Lampu spritus juga mempunyai fungsi lain, yakni
mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman medium.
Inkubator secara umum digunakan sebagai perlengkapan dalam laboratorium
mikrobiologi pangan. Inkubator memiliki fungsi yang sama dengan water bath yaitu
sebagai alat inkubasi pada analisa mikrobiologi. Inkubator adalah alat yang
digunakan untuk menciptakan suhu stabil dan konstan. Suhu inkbator dipengaruhi
oleh adanya perubahan suhu pada suhu ruang, oleh karena itu perubahan suhu ruang
perlu diawasi terutama saat terjadi perubahan musim.

2. Alat-alat perhitungan koloni mikroorganisme.


Alat-alat yang tergolong dari alat perhitungan koloni adalah coloni counter
dan cawan petri. Coloni counter merupakan alat yang berfungsi sebagai penghitung
jumlah mikroba pada cawan petri menggunakan sinar dan luv. Perhitungan mikroba
dapat dilakukan dengan perbesaran menggunakan luv atau dengan menandai
beberapa koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang
terdapat pada coloni counter dan juga menggunakan tombol check.
Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif
dan sebagai tempat pengujian sampel. Cawan petri ada yang terbuat dari gelas
maupun plastik. Cawan petri terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian dasar untuk medium
dan bagian penutup yang ukurannya lebih besar. Untuk pemakain rutin digunakan
cawan petri berdiameter 15 cm ( biasa diisi agar nutrisi sebanyak 15 ml). Pada suhu
40 derajat celcius medium agar akan mulai memadat, sehingga harus diingat bahwa
pada masa inkubasi cawan tersebut harus di simpan secara terbalik. Hal ini untuk
mencegah kondensasi uap yang terbentuk saat agar memadat tidak jatuh ke
permukaan agar.

3.Alat-alat yang terbuat dari dari gelas


Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh dapat diketahui bahwa yang
termasuk alat-alat yang terbuat dari gelas yaitu tabung reaksi, tabung durham,
erlenmeyer, gelas piala, pipet, pengaduk, cawan petri, gelas ukur, dan batang gelas
bengkok. Tabung reaksi merupakan alat yang berfungsi untuk menumbuhkan
mikroba dan menguji kimiawi. Fungsi tabung durham yaitu untuk menampung atau
mengubah gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan.
Sedangkan pada erlenmeyer digunakan untuk menampung larutan yang digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan bahan yang diamati. Pada gelas piala
digunakan Sebagai wadah larutan dan pipet diguanakan untuk mengambil dan
memindahkan bahan. Untuk pengaduk digunakan untuk mengaduk suatu larutan
atau bahan, sedangkan cawan petri fungsinya sebagai tempat pertumbuhan mikroba
secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Gelas ukur berfungsi untuk
mengukur volume suatu larutan, pada gelas batang bengkok fungsinya mengaduk
atau menghomogenkan bahan yang akan dibuat.

4.Alat-alat lain
Alat-alat lain yang diperkenalkan di laboratorium, salah satunya yaitu laminar
air flow, ose , gegep dan inkubator dimana laminar air flow digunakan tempat
pengerjaan mikroba khususnya bakteri secara aseptik sedangkan pada ose digunakan
untuk mengambil dan menggores sampel yang akan diamati. Gegep atau penjepit
digunakan untuk menjepit tabung reaksi atau alat lain sedangkan pada inkubator
untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.

VII. KESIMPULAN

Alat–alat pada laboratorium mikrobiologi mempunyai fungsinya masing–


masing dalam praktikum mikrobiologi umum, sehingga diperlukan Pengenalan
terhadap alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum tersebut.
Diperlukan alat yang tepat dalam melakukan suatu praktikum, karena setiap
alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. Kesalahan dalam penggunaan alat akan
sangat mempengaruhi hasil praktikum. Alat-alat yang ada di laboratorium
mikrobiologi yaitu mikroskop, autoklaf, inkubator, Hot plate, colony counter, lamina air
flow, pipet mikro, cawan petri, tabung reaksi, erlenmeyer, jarum ose, beker glasss, batang
pengaduk, kaca penyaring, gelas ukur, bunsen, pinset, pipet gondok, pipet ukur,
mortar dan pestle, rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, dan Ph indikator universal.
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Fatiqin, Awalul dan Fitratul Aini. 2013. Panduan Praktikum Mikrobiologi Umum. IAIN
Raden Fatah : Palembang
Anonym. 2012. Pengenalan Alat Mikrobiologi. Jakarta: Erlangga
Sumanti, Debby M., dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan . Universitas
Padjajaran, Jatinangor.
hestcassie.laporan-praktikum-mikrobiologi-pengenalan-alat-alat.2013
https://hestcassie.wordpress.com/2013/03/12/laporan-praktikum-mikrobiologi-
pengenalan-alat-alat/ : Diakses 19 Februari 2018

rifalgalaxy.laporan-pengenalan-alat-alat.2016
http://rifalgalaxy.blogspot.co.id/2016/04/laporan-pengenalan-alat-alat.html :
Diakses 19 Februari 2018

Rukmana3reza.Pengenalan-alat-laboratorium.2015
https://www.slideshare.net/Rukmana3reza/1-43501826 : Diakses 19 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai