Anda di halaman 1dari 6

Penyebab Alergi Udang

Penyebab alergi udang yang utama adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap
kandungan protein yang dimiliki makanan laut tersebut. Karena respon yang berlebihan, protein udang
dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya oleh sistem imun tubuh, sehingga tubuh dengan sigap
langsung memproduksi zat antibodi sebagai bentuk penolakan.

Lebih lanjut, reaksi penolakan ini disertai dengan pelepasan histamin dan sejumlah zat kimia lainnya.
Aktivitas inilah yang lantas menimbulkan reaksi alergi.

Faktor Risiko Alergi Udang

Alergi udang dilatarbelakangi oleh sejumlah faktor yang berkaitan. Misalnya, seseorang yang memiliki
alergi debu atau udara dingin, biasanya juga rentan mengalami alergi udang maupun jenis makanan
penyebab alergi lainnya. Selain riwayat alergi, faktor usia juga memengaruhi tingkat kemungkinan
seseorang untuk mengalami alergi udang.

Ciri dan Gejala Alergi Udang

Alergi udang ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala. Gejala alergi udang ini ada yang sifatnya ringan dan
bisa segera diobati, namun ada kalanya reaksi alergi tersebut bersifat kronis dan bisa mengancam jiwa.

Berikut ini sejumlah ciri dan gejala alergi udang yang perlu Anda ketahui dan waspadai.

1. Ruam Pada Kulit

Ruam pada kulit adalah gejala umum alergi udang. Ruam yang muncul pada kulit sesaat atau beberapa
hari setelah makan udang berwarna kemerahan, dan disertai dengan atau tanpa penonjolan kulit.

2. Gatal-Gatal

Gejala alergi udang yang kedua adalah rasa gatal di bibir, tangan, kaki, dan sejumlah bagian tubuh
lainnya. Sama seperti ruam, gejala gatal ini bisa muncul sesaat setelah makan udang maupun beberapa
hari kemudian, tergantung dari respons sistem kekebalan tubuh masing-masing orang.
3. Pembengkakan

Pembengkakan juga merupakan gejala alergi udang yang umum terjadi. Pembengkakan akibat alergi
udang ini terdapat pada sejumlah bagian tubuh, seperti bibir, wajah, dan rongga mulut. Jika sehabis
mengonsumsi udang Anda mengalami pembengkakan ini, maka hampir dipastikan Anda menderita alergi
udang dan disarankan untuk menghentikan konsumsi makanan laut ini.

4. Sakit Kepala, Pusing, dan Mual

Pada beberapa orang, reaksi alergi udang ditunjukkan dengan gejala seperti sakit kepala, pusing, hingga
perut terasa mual. Gejala alergi udang ini jarang terjadi, namun bukan tidak mungkin Anda menjadi salah
satu yang mengalaminya.

5. Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat adalah gejala yang lazimnya dialami oleh penderita alergi debu. Kendati demikian,
penderita alergi udang juga bisa saja mengalami gejala alergi udang berupa hidung tersumbat, meskipun
sangat jarang terjadi.

6. Gangguan Pencernaan

Sama seperti hidung tersumbat, gangguan pencernaan juga menjadi gejala alergi udang yang bisa saja
terjadi pada penderita alergi udang, walaupun kemungkinannya sangat kecil. Gangguan pencernaan
sebagai reaksi alergi udang biasanya berupa sakit perut.

7. Gejala Anafilaksis

Pada kasus alergi udang kronis, penderita bisa saja mengalami gejala yang bersifat anafilaksis. Anafilaksis
adalah reaksi alergi tingkat berat yang komplikasinya bahkan bisa sampai mengancam jiwa. Reaksi
anafilaksis umumnya berupa:

Sesak napas

Tekanan darah menurun

Hilang kesadaran (pingsan)

Pembengkakan di tenggorokan
Serangan jantung

Reaksi alergi anafilaksis memerlukan penanganan medis yang serius. Jika sehabis mengonsumsi udang
Anda mengalami gejala anafilaksis ini, segera periksakan diri ke dokter untuk dilakukan penanganan
medis sebelum kondisi bertambah parah.

Diagnosis Alergi Udang

Menurut direktur medis Mayo Clinic Organization, dr. Sandhya Pruthi, MD, diagnosis alergi udang acap
kali rumit. Sama seperti diagnosis alergi pada umumnya, dokter akan melakukan sejumlah prosedur guna
mendiagnosis alergi udang.

1. Anamnesis

Dokter akan meminta pasien untuk menjelaskan keluhan yang dialami. Selain itu, pasien juga akan
dimintai keterangan terkait riwayat kesehatan (pribadi maupun keluarga), riwayat konsumsi obat-obatan,
dan gaya hidup.

Tahap wawancara (anamnesis) ini penting untuk mendapatkan simpulan awal (hipotesis) yang nantinya
digunakan untuk melakukan tahap selanjutnya, atau obat-obatan yang kiranya perlu diberikan kepada
pasien.

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah anamnesis, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien dengan memerhatikan gejala-gejala
umum alergi udang, seperti ruam pada kulit dan bibir bengkak.

3. Pemeriksaan Penunjang

Terakhir, pemeriksaan penunjang akan ditempuh untuk memastikan bahwa pasien benar-benar
terindikasi mengalami alergi udang atau tidak.

Tes Tusuk Jarum (Skin Prick Test)


Tes tusuk jarum atau skin prick test adalah metode pemeriksaan penunjang untuk mengetahui
kemungkinan pasien terindikasi alergi atau tidak. Dokter akan menusukkan jarum khusus yang telah
diberi ekstrak protein alergen pada udang ke kulit pasien.

Hasil tes tusuk jarum ini dapat diketahui 15 menit setelahnya. Jika pada kulit pasien timbul iritasi atau
gejala khas alergi udang seperti ruam, maka dapat dipastikan pasien menderita alergi udang.

Tes Tempel (Patch Test)

Tes tempel atau patch test adalah tes reaksi alergi yang mirip dengan skin prick test, namun medium
yang digunakan berbeda, yakni plester yang sudah dibubuhi ekstrak protein alergen udang. Pasien
diminta untuk mengenakan plester tersebut selama 48 jam di kulit punggung dan harus terhindar dari air
atau aktivitas yang menyebabkan keringat berlebih.

Setelah 48 jam, dokter akan membuka plester tersebut. Jika pada area kulit yang ditempeli plester
mengalami ruam atau kemerahan, itu artinya pasien positif alergi udang.

IgE Total

Saat tubuh bereaksi dengan alergen, tubuh berespon dengan mengeluarkan Imunoglobulin E yang dapat
kita nilai untuk mengetahui reaksi alergi seseorang. Pemeriksaan Ig E dapat dilakukan dengan
menggunakan sampel darah pasien/

Pengobatan Alergi Udang

Jenis dan metode pengobatan udang tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan alergi udang.
Ada sejumlah cara mengatasi alergi udang yang bisa Anda terapkan sendiri di rumah dengan
memanfaatkan sejumlah bahan herbal, seperti:

Madu

Lemon

Jahe

Minyak biji jarak


Selain obat herbal, cara mengobati alergi udang adalah dengan mengonsumsi obat antihistamin.
Antihistamin adalah obat pereda reaksi alergi seperti gatal. Antihistamin terdiri dari dua golongan, yakni
generasi pertama dan generasi kedua.

Antihistamin generasi pertama di antaranya:

Clemastine

Chlorphenamine

Alimemazine

Hydroxyzine

Sedangkan antihistamin generasi kedua terdiri dari:

Loratadine

Cetirizine

Fexofenadine

Antara antihistamin generasi pertama dan generasi kedua memiliki efek samping yang berbeda, di mana
antihistamin generasi pertama menyebabkan kantuk, sedangkan generasi kedua tidak.

Sementara itu, untuk mengatasi gejala alergi berupa pembengkakan, biasanya dokter akan memberikan
obat kortikosteroid. Pada kasus alergi udang yang menimbulkan reaksi anafilaksis, pasien akan diberikan
suntikan adrenalin.

Pencegahan Alergi Udang

Alergi udang adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang sayangnya, tidak bisa disembuhkan. Pemberian
obat-obatan hanya dimaksudkan untuk meredam gejala yang muncul. Satu-satunya cara mencegah alergi
udang adalah dengan tidak mengonsumsi udang dalam bentuk apapun, entah itu masakan, atau produk
olahan udang seperti ebi, sambal terasi, dan kerupuk udang.
Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia

Anda mungkin juga menyukai