Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Komunikasi Bisnis
Dosen Pengampu: Iwan Fahri Cahyadi, SP. MM.

Disusun Oleh Kelompok 1 / MBS-5D:


1. Ganang Fahrur Rozi (1720310126)
2. Rifqi Al Ghiffary (1720310146)
3. Rintan Sofiani (1720310151)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS (IAIN)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial yang
berarti makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan interaksi dengan
orang lain untuk mempertahankan hidupnya. Untuk itu manusia dikenal dengan
sebutan insan komunikasi. Sebagai insan komunikasi penting kiranya kita
mempelajari mengenaii fenomena yang terjadi dalam proses perubahan
komunikasi.
Tujuannya adalah agar terwujudnya komunikasi yang efektif. Komunikasai
berawal dari gagasan yang ada pada diri seseorang yang diolah menjadi pesan
kemundian pesan tersebut disampaikan dan mendapat tanggapan. Dari proses
komunikasi itu secara teknis pelaksanaannya, komunikasi dapat dirumuskan
sebagai kegiatan dimana seseorang menyampaikan pesan melalui media tertentu
kepada orang lain. Berkomunikasi sangat dominan dilakukan dalam kehidupan
manusia terutama komunikasi antar pribadi sangat sering dilakukan. Dimana
proses komunikasi yang terjadi antar individu-individu dan biasanya terjadi antara
dua orang secara langsung.
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah
komunikasiantara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pelakunya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
ataupun nonverbal. Komunikasi antar pribadi akan evektif jika menimbulkan efek
tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh komunikator.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Komunikasi Antar Pribadi ?
2. Seperti Apa Komunikasi Antar Pribadi yang Dimaksud Sebagai Proses
Transaksional ?
3. Apasaja Tujuan dan Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi ?
4. Apasaja Komponen-Komponen Komunikasi Antar Pribadi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi (interpersonal commication) adalah
komunikasi antara individu-individu. Bentuk khusus dari komunikasi antar
pribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang secara
tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang
lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti suami-istri,
dua sahabat dekat, seorang dosen dengan mahasiswanya, dan lain sebagainya.
Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik
adalah:
1. Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat
2. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan
spontan, baik secara verbal maupun nonverbal.
Komunikasi antar pribadi sangat potensial karena kita dapat
menggunakan kelima alat untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita
komunikasikan kepadan komunikan kita.sebagai komunikasi yang paling
lengkap dan paling sempurna, komunikasi antar pribadi berperan penting
hingga kapanpun ,selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya
komunikasi tatap muuka ini membuat manusian lebih akrab dengan sesamanya,
berbeeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi,
ataupun lewar teknologi tercanggihpun.1
Terdapat beberapa definisi komunikasi antarpribadi menurut beberapa
ahli, diantaranya adalah:
1. Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya The Interpersonal
Communication Book komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman
dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok
kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik
seketika (the process of sending and receiving messages between two

1
Ngalimun, 2017, Ilmu Komunikasi – Sebuah Pengantar Praktis, Yogyakarta: Pustaka Baru Press,
Hal. 63.
persons, or among a small group of persons, with some effect and some
immediate feedback).
2. Menurut Rogers dalam Depari, komunikasi antarpribadi merupakan
komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka
antara beberapa pribadi.
3. Tan mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi adalah komunikasi
tatap muka antara dua orang atau lebih. Komunikasi yang efektif adalah
komunikasi yang menimbulkan efek tertentu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan oleh komunikator.

B. Komunikasi Antar Pribadi Sebagai Proses Transaksional


Komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses yang sangat unik,
artinya tidak seperti kegiatan lainnya. Selain itu, komunikasi antarpribadi juga
menuntut adanya tindakan saling memberi dan menerima di antara pelaku yang
terlibat komunikasi. Dengan adanya pertukaran ini komunikasi disebut sebagai
proses transaksional.
1. Komunikasi Antar Pribadi Sebagai Proses yang Sirkuler
Sebagai suatu proses, komunikasi antar pribadi merupakan
rangkaian tindakan, kejadian dan kegiatan yang terjadi secara terus-menerus
atau bisa dibilang merupakan suatu yang dinamis. Artinya, segala sesuatu
yang tercakup dalam komunikasi antar pribadi selalu dalam keadaan
berubah, yakni para pelaku, pesan maupun lingkungannya. proses
komunikasi antar pribadi dapat digambarkan sebagai proses yang sirkuler
(artinya adalah bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi
antarpribadi bertindak sebagai pembicara sekaligus pendengar dan
sebagai aktor sekaligus reaktor) dan terus menerus (sebagai proses yang
terus menerus diartikan bahwa komunikasi berlangsung tanpa henti,
sehingga batasan awal dan berakirnya komunikasi antarpribadi menjadi
tidak jelas). 2

2
Marhaeni Fajar, 2009, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, Jakarta: Graha Ilmu, Hal. 80.
2. Komponen-Komponen dalam Komunikasi Antar Pribadi Saling Tergantung
Komponen-komponen dalam komunikasi antarpribadi saling
berkaitan dan saling bergantung satu sama lain. Setiap komponen
komunikasi antarpribadi mempunyai kaitan baik dengan komponen lain
maupun dengan komponen secara keseluruhan. Oleh karena itu, dalam
komunikasi antarpribadi tidak ada pengirim tanpa penerima, tidak ada
pesan-pesan tanpa pengirim dan tidak ada umpan balik tanpa penerima.
Karena bersifat saling tergantung maka perubahan yang terjadi pada suatu
komponen akan menyebabkan perubahan pada komponen lainnya. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa perubahan pada para pelaku komunikasi
akan menyebabkan pada aspek lainnya. Adanya sifat saling tergantung dan
perubahan dalam komunikasi antar pribadi ini, menyebabkan tidak ada
aksi atau reaksi yang dapat diulang. Tidak ada tindakan yang persis sama
dari waktu ke waktu berikutnya. Komunikasi antarpribadi mempunyai ciri
tidak dapat di ulang. Dengan demikian suatu interaksi antarpribadi adalah
pengalaman-pengalaman baru.
3. Para Pelaku dalam komunikasi Antarpribadi Bertindak dan Bereaksi
Di dalam proses tradisional, setiap orang, melakukan tindakan
memberi reaksi tindakan sebagai manusia yang utuh. Orang tidak dapat
bertindak dan hanya dengan pikiran dan emosi saja, tetapi melibatkan
pikiran, emosi, sikap, gerakan tubuh, pengalaman sebelumnya dan lan-lain.3

C. Tujuan Dan Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi


Tujuan Komunikasi antarpribadi adalah:
1. Komunikasi antarpribadi dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Adapun tujuan dilakukannya komunikasi komunikasi antarpribadi adalah:
a. Untuk menyampaikan informasi.
b. Untuk berbagi pengalaman.
c. Untuk mengembangkan simpati.

3
Ibid., Hal. 81.
d. Untuk melakukan kerja sama.
e. Untuk mengembangkan motivasi, dan
f. Untuk mengungkapkan isi hati, dan ide.
Widjaya menyimpulkan bahwa tujuan komunikasi antarpribadi
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mengenal diri sendiri dan orang lain.
2. Mengetahui dunia luar.
3. Menciptakan dan memelihara hubungan.
4. Mengubah sikap dan perilaku.
5. Membantu orang lain.4
Judi C. Pearson (1983) menyebutkan bahwa ada 6 (enam)
karakteristik yang menentukan kegiatan dapat disebut sebagai komunikasi
antarpribadi yaitu:
1. Komunikasi pribadi dimulai dari diri sendiri (self). Maksudnya,
berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan
pemahaman berangkat dari dalam diri kita, artinya dibatasi oleh siapa
diri kita dan bagaimana pengalaman kita.
2. Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu
pada tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak
menyampaikan dan menerima pesan.
3. Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan
hubungan antarpribadi. Maksudnya komunikasi antarpribadi tidak
hanya berkenaan dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi juga
melibatkan siapa patner komunikasi kita dan bagaimana hubungan kita
dengan partner tersebut.
4. Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara
pihak-pihak yang berkomunikasi.

4
Azhar, Komunikasi Antarpribadi, Jurnal Al-Hikmah, Vol. IX, No. 14 Jan s/d Juni 2017, Hal. 82.
5. Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling
tergantung satu dengan lainnya (interdependen) dalam proses
komunikasi.
6. Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang. Jika kita
salah mengucapkan sesuatu kepada partner komunikasi kita, mungkin
kita dapat meminta maaf dan diberi maaf, tetapi itu tidak berarti
menghapus apa yang pernah kita ucapkan. Demikian pula kita tidak
dapat mengulang suatu pernyataan dengan harapan untuk mendapatkan
hasil yang sama, karena dalam proses komunikasi antar manusia, hal ini
akan sangat tergantung dari respons partner komunikasi kita.5
Ciri-ciri komunikasi antarpribadi di antaranya:
1. Pesan dikirim dan diterima secara simultan dan spontan, relatif kurang
terstruktur.
Ketika seseorang berkomunikasi dengan teman, saudara, ataupun
seseorang yang baru kenal, biasanya pembicaraan akan berlangsung
spontan, tidak terencana topiknya dan berpindah-pindah dari satu topik ke
topik yang lain. Pembicaraan mereka mengalir diselingi gurauan, gelak tawa
dan lainnya dan berkembang ke berbagai arah sesuai kehendak mereka.
Terkadang tidak ada kesimpulan berarti dalam pembicaraan mereka karena
memang tidak dimaksudkan untuk menyelesaikan persoalan apa pun. Bisa
jadi perkembangan pembicaraan mengarah pada hal-hal baru yang tidak
diprediksikan sebelumnya.
2. Umpan balik segera (immediately feedback)
Dalam komunikasi antarpribadi, umpan balik baik berupa
tanggapan, dukungan, ekspresi wajah, dan emosi bisa diberikan secara
langsung. Masing-masing bisa saling mendukung, menyanggah, marah,
sedih seketika itu juga. Dalam komunikasi antarpribadi yang tidak bersifat
tatap muka, ekspresi wajah mungkin tidak bisa ditampilkan, tetapi ekspresi
melalui suara sangat mungkin di dapatkan.

5
Ibid., Hal. 87.
3. Komunikasi berlangsung secara sirkuler.
Peran komunikator dan komunikan terus dipertukarkan. Siapa yang
memulai komunikasi siapa yang memberi tanggapan berjalan bergantian.
Terkadang si A memulai pembicaraan, kemudian B memberi tanggapan.
Setelah itu si B yang memulai tema pembicaraan dan A yang memberi
tanggapan. Proses ini berjalan terus-menerus secara bergantian.
4. Kedudukan keduanya adalah setara (dialogis).
Karena terjadi pertukaran posisi komunikator dan komunikan secara
terus-menerus, maka kedudukan mereka adalah setara, bersifat dialogis dan
bukan satu arah. Meskipun beberapa orang mencoba mendominasi
pembicaraan, tetapi komunikasi tidak akan berjalan kalau dia tidak memberi
kesempatan orang lain untuk memberi tanggapan.
5. Mempunyai efek yang paling kuat dibanding konteks komunikasi
lainnya.
Komunikator dapat mempengaruhi langsung tingkah laku dari
komunikannya dengan memanfaatkan pesan verbal dan nonverbal.
Pengaruh dari seseorang terhadap orang lain lebih kuat untuk
mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Misalnya pembicaraan
orang tua dengan anak mengenai penentuan keputusan untuk menikah.
Pengaruh orang tua dalam keputusan anak sangat besar karena komunikasi
antarpribadi yang mereka jalin sudah berjalan lama. Demikian halnya
seorang teman bisa memberi pengaruh kuat bagi diri kita untuk menentukan
masa depan seperti memilih sekolah dan lainnya.6

D. Komponen-Komponen Komunikasi Antarpribadi


Komponen-komponen yang terdapat dalam komunikasi antarpribadi
adalah sebagai berikut Harold Lasswell.
1. Pengirim-penerima

6
De Vito, Joseph, 2011, Komunikasi Antar Manusia, Jakarta: Karisma Publishing Group, Hal: 252-
253.
komunikasi antarpribadi paling tidak melibatkan dua orang. Istilah
pengirim-penerima digunakan untuk menekankan bahwa fungsi pengirim dan
penerima ini dilakukan ini dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam
komunikasi antarpribadi. Hal ini untuk menegaskan bahwa, (1) proses
komunikasi antarpribadi tidak dapat terjadi pada diri sendiri (intrapersonal), (2)
komunikasi antarpribadi berkaitan dengan manusia, bukan dengan hewan,
mesin, gambar, atau benda lainnya, (3) komunikasi antarpribadi terjadi di antara
dua orang atau di antara sekelompok kecil orang.
2. Encoding-decoding
Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan. Artinya pesan-pesan yang
akan disampaikan di kode atau diformulasikan terlebih dahulu dengan
menggunakan kata-kata, simbol-simbol dan sebagainya. Decoding adalah
tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima.
dalam komunikasi antarpribadi, karena pengirim sekaligus juga bertindak
sebagai penerima, maka fungsi encoding dilakukan oleh setiap orang yang
terlibat dalam komunikasi antarpribadi.
3. Pesan-pesan
Dalam komunikasi antarpribadi, pesan-pesan ini bisa berbentuk verbal dan
non verbal.
4. Saluran
Dalam komunikasi antarpribadi lazimnya bertemu secara tatap muka.
5. Gangguan (noise)
Dalam komunikasi antarpribadi, gangguan mencakup 3 hal, yaitu: (1)
gangguan fisik. Seperti kegaduhan, interupsi. (2) gangguan psikologis. Seperti
emosi, sikap, nilai, atau status peserta. (3) gangguan semantik, terjadi karena
kata-kata atau simbol yang digunakan seringkali memiliki makna ganda,
sehingga penerima gagal menangkap maksud si pengirim pesan.
6. Umpan balik
Umpan balik memainkan peran sangat penting dalam proses komunikasi
antarpribadi, karena pengirim dan penerima pesan secara terus menerus dan
secara bergantian memberikan umpan balik dalam berbagai cara, baik verbal
(dengan pertanyaan atau jawaban dalam kaitannya dengan apa yang
dibicarakan) maupun non verbal (senyuman, anggukan, gelengan kepala).
Umpan balik ini bisa positif netral atau negatif. Umpan balik positif bila
menguntungkan, sedangkan bernilai negatif bila merugikan. Umpan balik
bernilai netral bila biasa-biasa saja. Selain umpan balik dari orang lain, biasanya
kita mendapat umpan balik dari pesan kita sendiri, dalam arti bahwa kita
mendengar suara hati dan renungan kita sendiri, dan dengan umpan balik ini
kita lalu berusaha memperbaiki diri.
7. Konteks
Ada 3 dimensi konteks dalam proses komunikasi antarpribadi yaitu : (1)
dimensi fisik, yaitu tempat dimana komunikasi berlangsung. (2) Dimensi sosial
psikologis, mencakup misalnya status hubungan di antara orang-orang yang
terlibat komunikasi, seperti akrab-tidak akrab, norma dan nilai budaya, formal
atau informal, serius-tidak serius. (3) Dimensi temporal, adanya suatu pesan
khusus yang sesuai dengan rangkaian peristiwa komunikasi. Tiga dimensi
konteks ini saling berkaitan juga saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya
suhu di ruangan semakin panas (perubahan dimensi fisik) membuat orang-orang
diruangan tersebut menjadi gelisah dan tidak nyaman (dimensi psikologis).
8. Bidang pengalaman (field of experience)
Bidang pengalaman merupakan faktor penting dalam komunikasi.
komunikasi akan semakin efektif apabila para pelaku mempunyai bidang
pengalaman yang sama. sebaliknya komunikasi akan menjadi sulit jika para
pelakunya mempunyai bidang pengalaman yang tidak sama.
9. Efek
Proses komunikasi selalu mempunyai beberapa akibat, baik positif maupun
negatif pada salah satu atau keduanya. Misalnya, Rani menjadi rajin mengikuti
Kuliah PIK setelah sering bertemu dan berdiskusi dengan Rudi.7

7
Riswandi, 2009, Ilmu Komunikasi, Jakarta: Graha Ilmu, Hal. 81-84.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Peran penting dari komunikasi dalam hubungan pribadi adalah bahwa
hubungan pribadi tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi karena dapat
dinyatakan semakin baik suatu hubungan pribadi, semakin terbuka orang untuk
mengungkapkan dirinya, semakin cermat persepsinya tentang orang lain dan
persepsi akan dirinya sendiri sehingga semakin efektif komunikasi yang
berlangsung diantara komunikan.
Komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses yang sangat unik, artinya
tidak seperti kegiatan lainnya. Selain itu, komunikasi antarpribadi juga menuntut
adanya tindakan saling memberi dan menerima di antara pelaku yang terlibat
komunikasi. Dengan adanya pertukaran ini komunikasi disebut sebagai proses
transaksional.
Tujuan dari komuikasi antarpribadi yaitu: (1) Mengenal diri sendiri dan
orang lain. (2) Mengetahui dunia luar. (3) Menciptakan dan memelihara hubungan.
(4) Mengubah sikap dan perilaku. (5) Membantu orang lain.
Ciri-ciri komunikasi antarpribadi di antaranya: (1) Pesan dikirim dan
diterima secara simultan dan spontan, relatif kurang terstruktur. (2) Umpan balik
segera (immediately feedback). (3) Komunikasi berlangsung secara sirkuler. (4)
Kedudukan keduanya adalah setara (dialogis). (5) Mempunyai efek yang paling
kuat dibanding konteks komunikasi lainnya.
Komponen-komponen yang terdapat dalam komunikasi antarpribadi adalah
sebagai berikut: (1) Pengirim-penerima, (2) Encoding-decoding, (3) Pesan-pesan,
(4) Saluran, (5) Gangguan, (6) Umpan balik, (7) Konteks, (8) Bidang pengalaman,
(9) Efek.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak dan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Azhar. 2017. Komunikasi Antarpribadi. Jurnal Al-Hikmah. Vol. IX. No. 14 Jan s/d
Juni 2017.
De Vito, Joseph. 2011. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Karisma Publishing
Group.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Jakarta : Graha Ilmu..
Ngalimun. 2017. Ilmu Komunikasi - Sebuah Pengantar Praktis. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai