544 1718 1 PB
544 1718 1 PB
Abstraksi
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
Target khusus penelitian ini menguji secara empiris pengaruh budaya, sosial, pribadi terhadap
kepuasan konsumen dalam memilih produk kosmetik. Teknik sampling berdasarkan purposive
sampling, sampel sebanyak 104 responden. Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dengan
cara wawancara. Pengumpulan data dengan menggunakan kombinasi pertanyaan terbuka dan
pertanyaan tertutup yang diberikan kepada responden. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan SEM ( Structural Equation Modeling ). Temuan teoritis dalam studi ini
adalah memperkaya literatur untuk menciptakan kepuasan konsumen. Sedangkan temuan manajerial
dalam studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya, sosial dan pribadi terhadap kepuasan
konsumen.
Kata kunci : Budaya, Sosial, pribadi , Kepuasan Konsumen
merupakan serangkaian sikap individu
dalam mencapai sesuatu spesifik sesuai
1. Pendahuluan dengan tujuannya. Setiadi (2010),
mengatakan motivasi ialah pemberi daya
1.1. Latar Belakang Masalah gerak untuk menciptakan gairah
Persaingan industri kosmetik pada seseorang agar berkerja sama, bekerja
dewasa ini semakin ketat, ditandai efektif, dan terintegrasi dengan segala
dengan semakin meningkatnya upayanya untuk mencapai kepuasan.
pertumbuhan industri kosmetik pada Kepuasan konsumen dapat dicapai
setiap tahunnya. Pada tahun 2010, dengan berbagai cara yang berbeda
industri kosmetik mengalami antara satu dengan yang lain. Dalam
pertumbuhan sebesar 6%. Pada tahun mengukur kepuasan konsumen dengan
2011, pertumbuhan sekitar 6-10% atau kegiatan menarik agar konsumen mau
lebih. Artinya ada peningkatan jumlah membeli sehingga iklim bisnis saat ini
konsumen yang menggunakan kosmetik. dapat tercipta. Pengukuran kepuasan
Peningkatan tersebut membuat konsumen sangat penting bagi setiap
persaingan industri kosmetik menjadi pemilik usaha supaya dapat mengetahui
salah satu peluang yang dapat apakah pelanggan merasa puas atau tidak
meningkatkan pendapatan Mars (2011). terhadap barang atau jasa yang
Motivasi konsumen agar tampil lebih ditawarkan. Situasi saat ini,
baik dan menarik dibanding orang lain menunjukkan bahwa konsumen lebih
dapat membuat konsumen melakukan berpikir secara rasional, sebab mereka
pembelian terhadap produk kosmetik. mempunyai informasi sempurna
Schiffman dan Kanuk (2008) mengenai pasar sehingga konsumen
menjelaskan bahwa motivasi merupakan dapat meraih nilai optimal untuk
tenaga pendorong dalam diri individu pembeliannya. Oleh karena itu seorang
dengan memaksa mereka untuk manager harus mampu memahami
bertindak. Tenaga pendorong dihasilkan bagaimana konsumen bereaksi terhadap
dari keadaan tertekan, kemudian timbul rangsangan dan kebijakan dari berbagai
sebagai akibat pemenuhan kebutuhan. bentuk harga ,produk, daya tarik iklan,
Rivai (2006) menerangkan motivasi serta reaksi terhadap rangsangan
16
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 6 No. 1, 2017
17
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 6 No. 1, 2017
18
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 6 No. 1, 2017
iii. Kelompok aspirasional, kelompok pribadi nilai atau harga diri dan
ini dipengaruhi bukan kelompok cinta.
anggotanya. 2) Keluarga Prokreasi, merupakan
iv. Kelompok diasisoatif pasangan hidup anak-anak
(memisahkan diri), yaitu kelompok seseorang keluarga. Merupakan
yang perilakunya tidak disukai organisasi pembeli dan konsumen
oleh individu atau seseorang. yang paling dalam suatu masyarakat
Orang dipengaruhi oleh tiga jalur, dan telah diteliti secara intensif.
yaitu kelompok acuan c. Peran dan Status
menghadapkan seseorang pada Seseorang umumnya berpartisipasi
perilaku dan gaya hidup baru, dalam kelompok selama hidupnya-
kelompok acuan yang keluarga, klub, organisasi. Posisi
mempengaruhi perilaku dan seseorang dalam setiap kelompok
konsep pribadi seseorang dan dapat diidentifikasikan dalam peran
kelompok acuan menciptakan dan status.
tekanan untuk mengikuti 4) Faktor Psikologis
kebiasaan kelompok yang a) Motivasi
mungkin mempengaruhi pilihan Malayu, (2007) ada 2 kebutuhan yaitu
produk dan merek aktual pertama bersifat biogenik, kebutuhan
seseorang. ini timbul dari suatu keadaan
b. Keluarga psikologis tertentu, misal : rasa lapar,
Keluarga mempunyai pengaruh yang rasa haus, rasa tidak nyaman. Kedua
besar terhadap tingkah laku bersifat psikogenik ialah kebutuhan
pembelian konsumen dan merupakan timbul dari keadaan fisiologis
target utama bagi pemasaran produk tertentu, misal : kebutuhan untuk
dan berbagai jasa. Secara tradisonal diakui, kebutuhan harga diri dan
keluarga didefenisikan sebagai kebutuhan untuk diterima. Motivasi
duaatau lebih orang yang ialah kekuatan mendorong seseorang
dihubungkan dengan pertalian darah, dari dalam diri manusia yang
perkawinan atau adopsi yang membuat dirinya melakukan sesuatu,
memiliki tempat tinggal bersama. Dan dorongan tersebut disebabkan
secara dinamis,individu yang kebutuhan yang terpenuhi. Motivasi
membentuk sebuah keluarga dapat adalah kondisi yang menggerakkan
digambarkan sebagaianggota pegawai agar mampu mencapai tujuan
masyarakat yang paling dasar yang dari motifnya.
tinggal bersama dan berinteraksi Motivasi dibagi kedalam beberapa
untuk memenuhi kebutuhan individu bentuk yaitu: (Chaplin, 2005:
maupun antar individu mereka (: 398).
305). 1) Motivasi positif, merupakan
Kita dapat membedakan antara dua proses untuk mempengaruhi
keluarga dalam kehidupan pembeli, orang lain dengan cara
yaitu: (Setiadi, 2005: 12) memberikan penambahan tingkat
1) Keluarga orientasi, merupakan kepuasan tertentu.
orang tua seseorang. Dari orang tua 2) Motivasi negatif, merupakan
itulah seseorang mendapatkan proses untuk mempengaruhi
pandangan tentang agama, politik, orang lain dengan cara menakut-
ekonomi dan merasakan ambisi
19
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 6 No. 1, 2017
20
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 6 No. 1, 2017
21
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 6 No. 1, 2017
22
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 6 No. 1, 2017
23
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 6 No. 1, 2017
24
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 6 No. 1, 2017
nilai thitung > ttabel, berarti variabel Kotler, Philip, (2007), Manajemen
bebas mempunyai pengaruh Pemasaran, Jilid 2, Edisi 12, PT
terhadap kepuasan konsumen. Indeks., New Jersey.
4) Ketiga variabel bebas tersebut Kuswadi. (2004). Cara mengukur
variabel faktor psikologis memiliki Kepuasan Karyawan . Jakarta : PT
pengaruh yang paling dominan Elex Media Komputind
terhadap kepuasan konsumen. Hal Mangkunegara, P. Anwar, (2002),
ini ditunjukkan dengan nilai thitung Perilaku Konsumen , Edisi Revis,
faktor psikologis lebih besar dari Bandung: Refika Aditama.
ttabel dari ketiga variabel penelitian Mars.(2011).Studi Pasar dan Kinerja
lainnya. Pemasaran Produk Kosmetika.
www.marsindonesia.com. Diakses
5.2. Penelitian mendatang 6 Februari 2012.
Berdasarkan hasil penelitian yang Rivai, Veithzal. (2006). Manajemen
dilakukan maka untuk penelitian Sumber Daya Manusia untuk
mendatang sebaiknya dengan menambah Perusahaan: dari Teorike Praktik,
jumlah sampel agar didapatkan data yang Edisi Pertama. Jakarta: PT Raja
representative. Dan mencoba untuk Grafindo Persada.
menggunakan variable bebas lainnya Setiadi, J. Nugroho. (2010). Perilaku
sehingga dapat diketehaui variable – Konsumen. Edisi Revisi. Jakarta:
variable yang mempunyai kontribusi Kencana Prenada Media Group.
terbesar terhadap kepuasan konsumen. Setiadi, J. Nugroho. (2003), Perilaku
Konsumen Konsep dan Implikasi
Untuk Strategi dan Penelitian
Daftar Pustaka Pemasaran, Jakarta: Kencana.
Freddy Rangkuti, (2004). The Power Of Sugiyono (2010). MetodePenelitian
Brands , : PT Gramedia Pustaka Kuantitatif Kualitatif & RND.Bandung :
Utama. Jakarta. Alfabeta
Husein Umar, (2005). Metode Penelitian Schiffman dan Kanuk. (2008). Perilaku
. Jakarta : Salemba Empat Konsumen. Edisi Ketujuh. Jakarta:
Gita Sugiyarti (2015). Membangun PT Indeks.
Keunggulan Bersaing Produk Schiffman, Leslie. (2004), Perilaku
Melalui Orientasi Pembelajaran , Konsumen, Edisi Ketujuh, Jakarta:
Orientasi Pasar Dan Inovasi Indeks.
Produk (Studi Empiris Pada Tohardi, Ahmad, 2002, Manajemen
Industry Pakaian Jadi Skala Kecil Sumber Daya Manusia, Penerbit
Dan Menengah Di Kota CV. Mandar Maju Universitas
Semarang). Serat Acitya Jurnal Tanjungpura.
Ilmiah UNTAG Semarang 4(2),
110
Kotler, dan Amstrong Gary ,(2004),
Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta:
PT. Raja Grafindo.
25
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 6 No. 1, 2017
Lampiran
Gambar 1 : Model Empirik
Budaya
Sosial
Kepuasan
Konsume
Pribadi
Tabel 1
Variabel Definisi Variabel Indikator
Indikator
Budaya (X1) Budaya adalah seperangkat nilai, persepsi, keinginan, a. Kebudayaan
dan perilaku dasar yang b. Sub-Budaya
dipelajari oleh seseorang c. Kelas Sosial
anggota masyarakat dari
keluarga dan lembaga lembaga penting lainnya.
Sosial (X2) Faktor Sosial adalah a. Kelompok
kelompok-kelompok Referensi
relatif homogen b. Keluarga
bertahan lama c. Peran
disuatu masyarakat.
Pribadi (X3) Faktor Pribadi a. Umur dan
adalah sebagai Tahapan
karakteristik psikologis Siklus Hidup
seseorang yang berbeda b. Pekerjaan
dengan orang lain yang c. Keadaan Ekonomi
menyebabkan tanggapan d. Gaya Hidup
yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
lingkungan.
Kepuasan Kepuasan konsumern a. Sistem Keluhan
konsumen (Y) adalah tingkat perasaan dan
konsumen diperoleh b. Saran
setelah konsumen c. Lost Customer
melakukan atau Analysis
menikmati sesuatu. d. Survei Kepuasan
Pelanggan
Tabel 2
Model Unstandardized Coefficients t Sig.
B Std. Error
1
(Constant) 1,575 ,524 2,800 ,006
Faktor Budaya ,283 ,100 3.211 ,003
Faktor Sosial ,133 ,088 2,344 ,002
Faktor Probadi ,345 ,921 3.322 ,003
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
26
Serat Acitya – Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang
ISSN : 2302-2752, Vol. 6 No. 1, 2017
27