PENDAHULUAN
1
1.2 Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penulisan dalam makalah ini yaitu membahas tentang aplikasi model teori
keperawatan “Martha Elizabeth Roger”.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisa dan membahas teori Rogers dan penerapannya agar perawat dapat
menggunakan suatu kerangka kerja dalam asuhan keperawatan kepada pasien berdasarkan
teori ini,
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah adalah:
A. Menganalisa teori model konseptual keperawatan Martha E. Roger ”The Unitary Human
Being ”.
B. Membahas asumsi theorists terhadap konsep-konsep sentral disiplin ilmu keperawatan.
C. Menggunakan teori Rogers sebagai pendekatan aplikatif dalam asuhan keperawatan.
2
BAB II
TEORI KEPERAWATAN
3
Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung
dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu
tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
2.3.4 Pattern and organization identify the human field.
Pola dan organisasi mengidentifikasi perilaku pada individu merupakan suatu bentuk
kesatuan yang inovatif
2.3.5 Human beings have abstraction, imagery, language, and thought, sensation and
emotion.
Manusia mempunyai ciri kemampuan berfikir abstrak, membayangkan, bertutur
bahasa, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia
yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Lima asumsi diatas, definisi, dan Prinsip-prinsip hemodinamik merupakan inti teori
Martha E. Rogers yang merupakan bagian dari Building Blocks, yang terdiri dari:
(Tomey & Alligood, 1998).
A. Energy Fields (Bidang Energi)
Bidang Energi merupakan satuan dasar kehidupan dan non kehidupan, seperti energi
manusia dan energi lingkungan. Bangunan ini bersifat tak terbatas terdiri dari mahluk
hidup dan lingkungannya. Kedua komponen ini tidak dapat dikurangi, manusia tidak
dapat dipisahkan dari lingkungannya.
B. Universe of Open System (Sistem terbuka).
Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi bersifat tak terbatas dan terbuka,
menyatu antara satu dengan yang lainnya.
C. Pattern (Pola)
Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif, unik dan menyatu dengan bangunan
lingkungannya sendiri. Pola yang konstan dan tidak berubah bisa menjadi suatu
indikasi sakit atau penyakit.
D. Pandimensionality (Empat kedimensian)
Manusia yang utuh merupakan ”Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh
pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak
dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” Empat kedimensian didefinisikan
sebagai domain non linier tanpa atribut, atau mengenai ruang tanpa batas.
Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan
proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan
kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya
Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip
homeodinamik yang kemudian di kemukakannya. Prinsip –prinsip hemodinamik terdiri
dari tiga hal, yaitu :
A. Resonancy
Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara manusia dan
lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang
ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang
lebih tinggi pada gelombang perubahan.
B. Helicy
Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dengan
lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis
pola-pola perilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan,
menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan
bukan menyatakan ritmitasi.
C. Integrality
4
Adalah proses interaksi yang menguntungkan antara manusia dan lingkungannya secara
berkesinambungan.
5
BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN DALAM TEORI MARTA E. ROGERS
3.1 Prinsip Roger sebagai pendekatan aplikatif dalam pemberian asuhan Keperawatan
Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia, prinsip-
prinsip homeodynamics memberikan pedoman untuk memprediksi sifat dan arah
perkembangan individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan. Keberhasilan
menggunakan prinsip-prinsip homeodinamik memerlukan pertimbangan perawat dalam
melibatkan klien pada proses keperawatan. (Alligood, 2006).
Dalam tahap pengkajian keperawatan, semua fakta dan opini tentang klien dan lingkungan
dikumpulkan. Pertanyaan tahap pertama mencerminkan prinsip Integrasi, seri berikutnya
akan mencerminkan prinsip resonancy, dan tahap akhir dari pertanyaan akan dipengaruhi
oleh prinsip helicy. Untuk mencerminkan pola gagasan, terkadang akan ditambahkan
beberapa pertanyaan untuk prinsip helicy sebagai pertimbangan.
Sebagai hasil dari penilaian keperawatan, ditarik kesimpulan tentang kemandirian.
Kesimpulan ini merupakan diagnosis keperawatan, langkah kedua dalam proses keperawatan,
dan itu mencerminkan prinsip-prinsip homeodynamik. Irama, pola, keanekaragaman,
interaksi, dan variasi proses kehidupan terlihat dengan jelas. Diagnosis keperawatan
bertujuan untuk mengetahui pola pertukaran bagian-bagian tersebut dalam proses kehidupan
yang mencakup hubungan manusia-lingkungan (Roger, 1970 dalam Meleis, 2007).
Resonansi mensyaratkan bahwa rencana keperawatan diarahkan untuk mendukung atau
memodifikasi variasi proses kehidupan seluruh manusia. karena proses kehidupan manusia
merupakan fenomena searah, sehingga tidak bisa mengembalikan individu ke tingkat mantan
keberadaan, melainkan, perawat membantu individu bergerak maju ke tingkat yang lebih
tinggi lebih beragam eksistensi. Program keperawatan di bidang helicy membutuhkan
penerimaan perbedaan individu sebagai ungkapan munculnya evolusi, untuk mendukung atau
memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk melakukan ini membutuhkan partisipasi aktif
dari klien, kesehatan tidak dapat tercapai dengan mempromosikan homeostasis dan
keseimbangan, melainkan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan dinamika dan
keragaman dalam individu. (Christensen,1995)
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh, sehingga pengkajian didasarkan pada
lima asumsi dasar dan prinsip-prinsip hemodinamik Rogers dan yang merupakan bagian dari
Building Blocks.
6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Model konsep dan teori keperawaran menurut Martha E. Rogers dikenal dengan nama
konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini,Rogers
berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan
karakter yang berbeda – beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia
dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan
manusia deciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.
Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu
keutuhan manusia dan lingkungan,kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang
utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari
integritas,resonansi dan helicy.
Integritas berarti individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan, dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Resonansi mengandung arti
bahwa proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan berirama
dengan frekuensi yang bervariasi dan helicy merupakan proses terjadinya interaksi antara
manusia dengan lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan – lahan maupun
berlangsung dengan cepat.
4.2 SARAN
Kita dapat mengacu pada teory proses keperawatan oleh roger’s untuk acuan tindakan proses
keperawata
7
DAFTAR PUSTAKA
http://hamsahpk4.blogspot.co.id/2013/05/teori-dan-konsep-martha-e-rogers.html
http://oachavierrania.blogspot.co.id/2013/12/makalah-konsep-dan-model-keperawatan.html