Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teori-teori keperawatan berpengaruh secara signifikan dalam memperbaiki praktek
keperawatan, melalui riset keperawatan, dan praktik keperawatan memberikan fenomena
yang perlu dilakukan riset untuk dapat memperkokoh teori keperawatan. Teori-teori
keperawatan yang disusun secara jelas meningkatkan pemahaman terhadap fenomena
keperawatan yang ada dan mengarahkan perkembangan ilmiah dari ilmu dan praktek
keperawatan itu sendiri.
Teori keperawatan berkembang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan
pemikiran dan ide-ide yang dituangkan ahli keperawatan berdasarkan filosofi, paradigma,
serta latar belakang pendidikan dan kehidupan para ahli tersebut, sehingga masing-masing
teori mempunyai perbedaan asumsi terhadap praktek keperawatan. Akan tetapi pada dasarnya
semua teori keperawatan yang ada mempunyai apresiasi yang sama yaitu terhadap proses
pemberian asuhan keperawatan, dimana klien diberikan kesempatan dan ruang untuk dapat
berkembang secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya selama rentang
kehidupan.
Penerapan teori keperawatan dalam praktek layanan keperawatan memberikan dasar
kerja dan memberikan kerangka kerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Teori
keperawatan sekarang ini sedang berkembang pesat untuk menjadi sebuah sain keperawatan
mulai dari teori pada ranah filosofi, grand theory, middle range theory maupun practice
theory, dalam makalah ini akan dibahas tentang grand theory
Menurut McEwen & Wills (2006) yang termasuk dalam grand theory adalah Myra E. Levine:
The Conservation Model, Martha E. Roger: Unitary of Human Being,Dorothea E. Orem: Self
Care Deficit Theory of Nursing, Imogene King: Interacting System Framework and Middle
Range Theory of Goal Attainment, Betty Neuman:System Model, Sister Calista Roy:
Adaptation Model, Dorothy E. Johnson: Behavior Syastem Model, Anne Boykin & Savina
O.S.: Nursing as Caring : A Model for Transforming Practice,
Salah satu teori keperawatan yang dapat di terapkan oleh perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien adalah teori dari Martha E. Rogers tentang “Unitary Human
Beings”. Menurut Roger dalam teorinya berpendapat bahwa manusia merupakan individu
yang holistik, saling memberikan timbal balik dengan individu yang lain dan lingkungan
disekitarnya. Rogers, memandang keempat konsep dalam paradigma keperawatan yang
terdiri dari manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan merupakan satu kesatuan yang
utuh dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Perawat sebagai pemberi layanan
keperawatan seyogyanya mampu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif,
disesuaikan dengan situasi dan kondisi individu yang dirawat maupun lingkungan yang
mempengaruhi individu tersebut.
Perawat harus mempunyai landasan teori keperawatan yang memadai agar dapat
memilih dan menerapkan teori yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan di Instansi
pelayanan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, maka kelompok akan menganalisa dan
membahas teori Rogers dan penerapannya agar perawat dapat menggunakan suatu kerangka
kerja dalam asuhan keperawatan kepada pasien berdasarkan teori ini, Oleh karena itu Teori
Martha E. Rogers serta penerapannya di lapangan sangat diperlukan dibahas dan disajikan,
sehingga pada akhirnya perawat diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan berdasarkan pada suatu teori
keperawata

1
1.2 Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penulisan dalam makalah ini yaitu membahas tentang aplikasi model teori
keperawatan “Martha Elizabeth Roger”.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisa dan membahas teori Rogers dan penerapannya agar perawat dapat
menggunakan suatu kerangka kerja dalam asuhan keperawatan kepada pasien berdasarkan
teori ini,
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah adalah:
A. Menganalisa teori model konseptual keperawatan Martha E. Roger ”The Unitary Human
Being ”.
B. Membahas asumsi theorists terhadap konsep-konsep sentral disiplin ilmu keperawatan.
C. Menggunakan teori Rogers sebagai pendekatan aplikatif dalam asuhan keperawatan.

2
BAB II
TEORI KEPERAWATAN

2.1 Biografi Martha E. Rogers


Martha E. Rogers dilahirkan pada tanggal 12 Mei tahun 1914 di Dalas Texas, tertua dari 4
bersaudara pasangan Bruce Taylor Rogers dan Lucy Mulholland tajam rogers. Dia menerima
gelar diploma keperawatan dari sekolah rumah sakit Knoxvillepada tahun 1936. Pada tahun
1937 ia menerima gelar B.S. dari george peabodyperguruan tinggi di nashville,
tennessee.(Tomey & Alligood, 1998). Setelah aktif sebagai perawat kesehatan dia
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, sampai mendapatkan gelar doktor dari universitas
Johns Hopkins di Baltimore. Menduduki posisi staf dalam keperawatan kesehatan
masyarakat, serta membentuk pelayanan perawat pertama di Arizona, kemudian ia pindah ke
perguruan tinggi sebagai dosen tamu dan bergabung dengan asosiasi penelitian selama 21
tahun. Rogers adalah Profesor dan Kepala Divisi Perawat Pendidikan di Universitas New
York sampai tahun 1954, disini Roger focus mengajar, memformulasi dan mengelaborasi
teorinya. Dia meninggal pada 13 Maret 1994, pada umur 79. (Hector, 1989 dalam McEwen &
Wills, 2011).

2.2 Konsep Teori Martha E. Rogers


Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang
mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung. (Tomey &
Alligood, 1998).
Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas
bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum
dengan memperkirakan prinsip - prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu
keperawatan adalah ilmu kemanusiaan yang mempelajari tentang alam dan hubungannya
dengan perkembangan manusia. Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari
prinsip - prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan merupakan kegiatan
yang bersumber pada ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani.
Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya
mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. (McEwen & Wills, 2011)

2.3 Asumsi teori Martha E. Rogers


Rogers dalam McEwen & Wills, 2011, mengemukakan beberapa asumsi yang terdiri
dari lima bagian, yaitu :
2.3.1 Unifield whole is greater and different than the sum of part.
Manusia adalah system yang utuh yaitu merupakan keseluruhan dari proses yang
utuh dari dirinya dan antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian dan
merupakan penjumlahan dari bagian-bagiannya
2.3.2 Mutual exchange of matter and energy.
Manusia dan lingkungan selalu berubah secara kontinyu termasuk energi keduanya.
Individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama lain.
Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang
individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
2.3.3 Unidirectionality: life process does not reverse nor repeat.

3
Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung
dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu
tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
2.3.4 Pattern and organization identify the human field.
Pola dan organisasi mengidentifikasi perilaku pada individu merupakan suatu bentuk
kesatuan yang inovatif
2.3.5 Human beings have abstraction, imagery, language, and thought, sensation and
emotion.
Manusia mempunyai ciri kemampuan berfikir abstrak, membayangkan, bertutur
bahasa, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia
yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Lima asumsi diatas, definisi, dan Prinsip-prinsip hemodinamik merupakan inti teori
Martha E. Rogers yang merupakan bagian dari Building Blocks, yang terdiri dari:
(Tomey & Alligood, 1998).
A. Energy Fields (Bidang Energi)
Bidang Energi merupakan satuan dasar kehidupan dan non kehidupan, seperti energi
manusia dan energi lingkungan. Bangunan ini bersifat tak terbatas terdiri dari mahluk
hidup dan lingkungannya. Kedua komponen ini tidak dapat dikurangi, manusia tidak
dapat dipisahkan dari lingkungannya.
B. Universe of Open System (Sistem terbuka).
Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi bersifat tak terbatas dan terbuka,
menyatu antara satu dengan yang lainnya.
C. Pattern (Pola)
Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif, unik dan menyatu dengan bangunan
lingkungannya sendiri. Pola yang konstan dan tidak berubah bisa menjadi suatu
indikasi sakit atau penyakit.
D. Pandimensionality (Empat kedimensian)
Manusia yang utuh merupakan ”Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi oleh
pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan yang tidak
dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” Empat kedimensian didefinisikan
sebagai domain non linier tanpa atribut, atau mengenai ruang tanpa batas.
Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan
proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan
kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya
Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip
homeodinamik yang kemudian di kemukakannya. Prinsip –prinsip hemodinamik terdiri
dari tiga hal, yaitu :
A. Resonancy
Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara manusia dan
lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang
ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang
lebih tinggi pada gelombang perubahan.
B. Helicy
Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dengan
lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis
pola-pola perilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan,
menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan
bukan menyatakan ritmitasi.
C. Integrality

4
Adalah proses interaksi yang menguntungkan antara manusia dan lingkungannya secara
berkesinambungan.

5
BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN DALAM TEORI MARTA E. ROGERS

3.1 Prinsip Roger sebagai pendekatan aplikatif dalam pemberian asuhan Keperawatan
Jika profesi keperawatan dipandang sebagai kepedulian pada umat manusia, prinsip-
prinsip homeodynamics memberikan pedoman untuk memprediksi sifat dan arah
perkembangan individu sebagai respon terhadap masalah kesehatan. Keberhasilan
menggunakan prinsip-prinsip homeodinamik memerlukan pertimbangan perawat dalam
melibatkan klien pada proses keperawatan. (Alligood, 2006).
Dalam tahap pengkajian keperawatan, semua fakta dan opini tentang klien dan lingkungan
dikumpulkan. Pertanyaan tahap pertama mencerminkan prinsip Integrasi, seri berikutnya
akan mencerminkan prinsip resonancy, dan tahap akhir dari pertanyaan akan dipengaruhi
oleh prinsip helicy. Untuk mencerminkan pola gagasan, terkadang akan ditambahkan
beberapa pertanyaan untuk prinsip helicy sebagai pertimbangan.
Sebagai hasil dari penilaian keperawatan, ditarik kesimpulan tentang kemandirian.
Kesimpulan ini merupakan diagnosis keperawatan, langkah kedua dalam proses keperawatan,
dan itu mencerminkan prinsip-prinsip homeodynamik. Irama, pola, keanekaragaman,
interaksi, dan variasi proses kehidupan terlihat dengan jelas. Diagnosis keperawatan
bertujuan untuk mengetahui pola pertukaran bagian-bagian tersebut dalam proses kehidupan
yang mencakup hubungan manusia-lingkungan (Roger, 1970 dalam Meleis, 2007).
Resonansi mensyaratkan bahwa rencana keperawatan diarahkan untuk mendukung atau
memodifikasi variasi proses kehidupan seluruh manusia. karena proses kehidupan manusia
merupakan fenomena searah, sehingga tidak bisa mengembalikan individu ke tingkat mantan
keberadaan, melainkan, perawat membantu individu bergerak maju ke tingkat yang lebih
tinggi lebih beragam eksistensi. Program keperawatan di bidang helicy membutuhkan
penerimaan perbedaan individu sebagai ungkapan munculnya evolusi, untuk mendukung atau
memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk melakukan ini membutuhkan partisipasi aktif
dari klien, kesehatan tidak dapat tercapai dengan mempromosikan homeostasis dan
keseimbangan, melainkan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan dinamika dan
keragaman dalam individu. (Christensen,1995)
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh, sehingga pengkajian didasarkan pada
lima asumsi dasar dan prinsip-prinsip hemodinamik Rogers dan yang merupakan bagian dari
Building Blocks.

6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Model konsep dan teori keperawaran menurut Martha E. Rogers dikenal dengan nama
konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini,Rogers
berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan
karakter yang berbeda – beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia
dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan
manusia deciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.
Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu
keutuhan manusia dan lingkungan,kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang
utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari
integritas,resonansi dan helicy.
Integritas berarti individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan, dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Resonansi mengandung arti
bahwa proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan berirama
dengan frekuensi yang bervariasi dan helicy merupakan proses terjadinya interaksi antara
manusia dengan lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan – lahan maupun
berlangsung dengan cepat.
4.2 SARAN
Kita dapat mengacu pada teory proses keperawatan oleh roger’s untuk acuan tindakan proses
keperawata

7
DAFTAR PUSTAKA
http://hamsahpk4.blogspot.co.id/2013/05/teori-dan-konsep-martha-e-rogers.html

http://oachavierrania.blogspot.co.id/2013/12/makalah-konsep-dan-model-keperawatan.html

Anda mungkin juga menyukai