1 X Pertemuan Bahan Ajar 3.5 Dinamika Kependudukan Fix
1 X Pertemuan Bahan Ajar 3.5 Dinamika Kependudukan Fix
DINAMIKA
Bonus demorafi dan dampaknya terhadap pembangunan
PENDUDUK
3.5.3 Menerapkan rumus untuk menghitung angka kelahiran kasar (CBR), angka kelahiran
menurut umur (ASBR), angka kematian kasar (CDR), dan angka kematian menurut
kependudukan
penduduk)
4.5.2 Membuat grafik perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dari
tahun 2010-2017
4.5.3 Membuat peta kepadatan penduduk Provinsi Kalimantan Timur beserta analisisnya
Sub Materi 1
FAKTOR DINAMIKA
Materi Pembelajaran
Penduduk merupakan salah satu faktor pembentuk suatu negara. Selain itu,
memiliki 4 ciri umum yaitu jumlah penduduk yang terus bertambah, sebagian besar
penduduk berusia muda, persebaran penduduk yang tidak merata, dan sebagian besar
1. Natalitas (Kelahiran)
Gambar 1. Kelahiran
Sumber : www.analisadaily.com/tag/k/kelahiran
Kelahiran merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat
usia subur dan jumlah bayi yang dilahirkan. Kelahiran bayi dapat dibedakan menjadi
bayi lahir hidup dan bayi lahir mati. Bayi lahir hidup apabila mempunyai tanda-tanda
kehidupan sewaktu lahir, misalnya bernapas, ada gerakan otot, dan ada denyut
Apabila seorang perempuan kawin pada usia muda maka masa reproduksi
menyebabkan orang tua cenderung memilih mempunyai banyak anak. Hal ini
bertujuan apabila ada satu anak yang meninggal masih ada anak yang lain.
Faktor-faktor antinatalitas
tahun.
tunjangan.
orang tua. Orang tua harus menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan, sosial,
Angka kelahiran kasar (crude birth rate atau CBR) menunjukkan jumlah
kelahiran tiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus sebagai berikut.
B
CBR = xk
P
Keterangan:
k = konstanta (1.000)
sebagai berikut.
a. Tinggi, jika angka kelahiran kasar suatu daerah lebih dari 30 tiap 1.000 orang.
b. Sedang, jika angka kelahiran kasar suatu daerah berkisar antara 20-30 tiap
1.000 orang.
c. Rendah, jika angka kelahiran kasar suatu daerah kurang dari 20 tiap 1.000
orang.
Contoh soal:
Pada suatu daerah terdapat penduduk sejumlah 25 juta orang dan jumlah bayi
yang lahir dalam setahun sebanyak 500.000 orang. Berapakah nilai CBR untuk
daerah tersebut?
B
CBR = P
xk
500.000
= 25.000.000 x 1.000
= 20 bayi/1.000 wanita
golongan umur. Oleh karena itu, digunakanlah cara pengukuran kelahiran dengan
mempertimbangkan umur yaitu caraage specific birth rate (ASBR). ASBR adalah
angka yang menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1.000 wanita golongan umur
tertentu setiap tahun. Nilai ASBR dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Bx
𝐴𝑆𝐵𝑅 = x k
Px
Keterangan :
k = konstanta (1.000)
seterusnya.
Contoh soal:
Pada suatu wilayah terdapat 100.000 wanita yang berumur antara 25 – 29 tahun,
dan jumlah kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tersebut sebanyak
Jadi, ASBR daerah tersebut adalah 200 bayi dari setiap 1.000 wanita pada
Angka kelahiran umum (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang
berusia 15-49 tahun pada pertengahan tahun. Nilai ASBR dihitung dengan rumus
sebagai berikut.
𝐿
GFR=𝑊(15−49) 𝑥 1000
Keterangan:
Contoh soal:
tahun 2006 ada 9.000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir 900 anak.
= 10
Jadi, angka kelahiran umum 10, artinya setiap 1.000 wanita berumur 15 - 49
Gambar 2. Mortalitas
Sumber: http://cdn2.tstatic.net/makassar/foto/bank/images/ilustrasi-mayat_20170603_165821.jpg
Pertumbuhan jumlah penduduk dipengaruhi oleh tingginya tingkat kematian.
Tingkat kematian adalah jumlah kematian per 1.000 penduduk setiap tahun. Tingkat
kematian pada suatu kelompok penduduk berbeda dengan tingkat kematian penduduk
pada kelompok lainnya. Biasanya tingkat kematian penduduk laki-laki lebih tinggi
oleh berbagai faktor seperti kondisi sosial, ekonomi, pekerjaan, tempat tinggal,
pendidikan, dan jenis kelamin. Semua faktor tersebut, menurut sifatnya, dapat
Faktor-faktor anti-mortalitas
f. Terjadi peperangan
Angka kematian kasar (crude death rate atau CDR) adalah angka yang
menunjukkan jumlah kematian dari setiap 1.000 penduduk per tahun, dengan
Keterangan:
D = jumlah kematian
k = konstanta (1.000)
Angka kematian kasar dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai
berikut.
1) Tinggi, jika angka kematian kasar suatu daerah lebih dari 20 orang dari setiap
1.000 penduduk.
2) Sedang, jika angka kematian kasar suatu daerah berkisar antara 10 – 20 orang
3) Rendah, jika angka kematian kasar suatu daerah kurang dari 10 orang dari
Jumlah penduduk suatu negara pada pertengahan tahun adalah 25 juta jiwa. Pada
tahun tersebut terdapat 50.000 orang yang meninggal dunia. Berapakah tingkat
= 2 orang
Jadi, besar CDR untuk negara tersebut adalah 2 orang dari setiap 1.000
penduduk.
b. Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate atau ASDR)
Angka kematian menurut umur (age specific death rate atau ASDR)
tertentu dari setiap 1.000 penduduk dalam kelompok umur yang sama. Bila
Keterangan
k = konstanta (1.000)
Contoh soal:
1.000.000 orang. Pada golongan umur tersebut terjadi 10.000 kematian dalam
Jadi, besar ASDR daerah tersebut adalah 10 orang dari tiap 1.000 penduduk
Tingkat kematian bayi adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi
berumur kurang dari 1 tahun 1.000 kelahiran setiap tahunnya. Cara menghitung
tingkat kematian bayi atau infant mortality rate (IMR) adalah antara lain sebagai
berikut :
𝑫𝒃
IMR = 𝑷𝒃
𝒙𝒌
Keterangan :
K = Konstanta (1.000)
Contoh soal:
Hasil sensus penduduk di Jepang tahun 1990, dilaporkan jumlah kematian bayi
dalam 1 tahun terdapat kematian sejumlah 5616 bayi dengan jumlah kelahiran
5616
IMR = 𝑥 1000
1277900
Infant Mortality Rate Negara Jepang tahun 1990 adalah 5 orang per 1000
Tingkat kematian bayi dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai
berikut:
3. Migrasi
tempat lain, dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertambahan
penduduk di suatu daerah atau suatu negara. Migrasi merupakan salah satu dari tiga
kematian. Migrasi secara regional dan lokal sangat penting, berkaitan dengan
Ketidakmerataan inilah yang menjadi salah satu pendorong dan penarik orang-orang
meningkatkan taraf hidup. Alasan lain adalah karena adanya faktor-faktor yang
memaksa dirinya untuk berimigrasi dari daerah asalnya ke daerah yang baru.
Contohya adalah bencana alam, konflik sosial, peperangan, atau tingginya frekuensi