Anda di halaman 1dari 3

HIV/AIDS Tanpa Komplikasi

No. Dokumen :067/UKP/ /2018

No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

Puskesmas
dr. Iriene Wahyuni S
Karangawen 1 NIP 19750701 200904 2 001
1. Pengertian HIV /AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;[1]
atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV,
FIV, dan lain-lain)

2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis dan melakukan pengobatan


HIV/AIDS tanpa komplikasi

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Karangawen I Nomor 449.1/56/2018


Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi - Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

- Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.


Pedoman Nasional Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada
Orang Dewasa.Jakarta: Kemenkes. 2011. (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2011
5. Alat dan Alat : Sphygmomanometer, Termometer
Bahan Bahan : alat tulis menulis, status pasien
6. Langkah- a. Petugas menerima pasien.
langkah b. Petugas melakukan anamnesis singkat tentang perjalanan penyakit,
riwayat faktor resiko, riwayat imunisasi, dan keluhan-keluhan lain .
c. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan.
d. Petugas melakukan vital sign meliputi pengukuran tekanan darah, nadi,
frekuensi pernapasan, dan suhu.
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, dari ujung rambut sampai kaki,
petugas mencari tanda-tanda yang menunjukkan penurunan kekebalan
tubuh.
f. Petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan.
g. Petugas melakukan penegakan diagnosis.
- Tidak tersedia pemeriksaan CD4
Penentuan mulai terapi ARV didasarkan pada penilaian klinis
- Tersedia pemeriksaan CD4
1. Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4 <350
sel/mm3 tanpa memandang stadium klinisnya.
2. Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB aktif, ibu
hamil dan koinfeksi Hepatitis B tanpa memandang jumlah CD4
h. Petugas menetapkan Rencana Tindak Lanjut
- Pasien yang belum memenuhi syarat terapi ARV
Monitor perjalanan klinis penyakit dan jumlah CD4-nya setiap 6
bulan sekali.
- Pemantauan pasien dalam terapi antiretroviral
a) Pemantauan klinis
Dilakukan pada minggu 2, 4, 8, 12 dan 24 minggu sejak memulai
terapi ARV dan kemudian setiap 6 bulan bila pasien telah mencapai
keadaan stabil.
b) Pemantauan laboratorium
 Pemantauan CD4 secara rutin setiap 6 bulan atau lebih sering bila
ada indikasi klinis.
 Pasien yang akan memulai terapi dengan AZT maka perlu dilakukan
pengukuran kadar Hemoglobin (Hb) sebelum memulai terapi dan
pada minggu ke 4, 8 dan 12 sejak mulai terapi atau ada indikasi
tanda dan gejala anemia
 Bila menggunakan NVP untuk perempuan dengan CD4 antara 250–
350 sel/mm3 maka perlu dilakuan pemantauan enzim transaminase
pada minggu 2, 4, 8 dan 12 sejak memulai terapi ARV (bila
memungkinkan), dilanjutkan dengan pemantauan berdasarkan
gejala klinis.
 Evaluasi fungsi ginjal perlu dilakukan untuk pasien yang
mendapatkan TDF.
i. Petugas memberikan Konseling dan Edukasi
1) Menganjurkan tes HIV pada pasien TB, infeksi menular seksual (IMS),
dan kelompok risiko tinggi beserta pasangan seksualnya, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2) Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
HIV/AIDS. Pasien disarankan untuk bergabung dengan kelompok
penanggulangan HIV/AIDS untuk menguatkan dirinya dalam
menghadapi pengobatan penyakitnya
j. Petugas menulis di Rekam Medis Pasien dan Buku register
7. Diagram Alir
Petugas
Petugas
mencocokkan Petugas melakukan
menerima rekam
identitas pasien anamnesa
medis pasien

Petugas
melakukan
ya pemeriksaan
Laboratorium Pemeriksaan
TTV dan
penunjang
pemeriksaan
fisik sesuai
dengan keluhan
tidak

Kembali ke
Pemeriksa Diagnosa Pemberian
terapi

Menulis hasil
Menulis diagnose pemeriksaan fisik,
ke buku register laboratorium, radiologi,
Kegiatan
rawat jalan diagnose dan terapi ke
selesai
dalam rekam medik
pasien

8. Hal-hal yang Perhatikan tanda-tanda vital


perlu
diperhatikan
9. Dokumen  Catatan medis
terkait  Catatan keperawatan
10. Unit terkait  IGD
 Rawat Inap
 Rawat Jalan

11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan


historis
perubahan
Daftar Tilik
Sop Penanganan HIV/AIDS Tanpa Komplikasi

Nama Petugas yang dinilai :


Tanggal Penilaian :
Petugas Penilaian :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2 Petugas menulis identitas pasien di buku register
3 Petugas melakukan anamnesa pada pasien
4 Petugas menanyakan kepada pasien tentang riwayat penyakit
HIV/AIDS, penyakit kronik lainnya, dan tanda-tanda penurunan
sistem imun sebelumnya
5 Petugas melakukan pemeriksaan vital sign ( tekanan darah,nadi,
respirasi)
6 Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik
7 Petugas menulis resep
8 Petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di apotik
9 Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan , diagnosa dan
terapi di rekam medik pasien
10 Petugas menulis hasil diagnosa, terapi di buku register
Jumlah

CR = ∑YA x 100%
∑YA+TIDAK

PENILAI,

…………………….

Anda mungkin juga menyukai