Anda di halaman 1dari 6

AGORA Vol. 5, No.

1, (2017)

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN PADA PERUSAHAAN KOSMETIK

Andreas Avellino
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: andreasavellino30@gmail.com

Abstrak—Tujuan dari penelitian ini adalah untuk manusia yang memiliki kinerja baik, dibutuhkan langkah-
mengetahui gaya kepemimpinan apa yang diterapkan pada langkah yang tepat dalam meningkatkan produktifitas dari
Perusahaan kosmetik. Jenis penelitian ini adalah penelitian masing-masing individu dalam perusahaan. Dalam upaya
kualitatif, menggunakan tiga narasumber, dengan teknik peningkatan kinerja dari karyawan, pemimpin memiliki peran
pengambilan data yaitu wawancara. Hasil dari penelitian ini yang signifikan. Dengan adanya kepemimpinan dalam
adalah bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaan, maka akan mampu mempengaruhi perilaku dari
Perusahaan kosmetik adalah gaya kepemimpinan
karyawan (Naile & Selesho, 2014)
transformasional, Gaya kepemimpinan yang diterapkan
menjadikan karyawan terinspirasi oleh pemimpin dan memiliki Wilderom, Berg dan Peter (Belias & Koustelios , 2014)
panutan dalam bekerja, memicu karyawan untuk mengemukakan mengatakan bahwa pada praktiknya gaya kepemimpinan dalam
ide-ide baru bagi perusahaan, memberikan semangat dan motivasi organisasi berdampak langsung pada hubungan antar atasan
bagi karyawan dan karyawan, juga kemudian berpengaruh pada kinerja,
ketertarikan kerja, komitmen serta keseluruhan perusahaan.
Kata Kunci—Gaya kepemimpinan transformasional, gaya Karakteristik pemimpin yang baik merupakan pemimpin yang
kepemimpinan transaksional tahu bagaimana mengekspresikan dan mengimplementasikan
suatu rencana yang telah dibuat (Nedovic, Sudaric& Ivankovic,
2013).
I. PENDAHULUAN
Setiap karyawan dalam perusahaan haruslah mendapat
Kepemimpinan sebagai suatu fenomena sosial yang perlakuan yang sama dan tidak ada diskriminasi (gender, agama
kompleks telah meningkatkan penelitian terkait dengan dan kebiasaan) dari pemimpin (Nedovic, Sudaric, & Ivankovic,
pentingnya kepemimpinan dalam perekonomian, kehidupan 2013) dengan begitu akan meningkatkan produktivitas kerja
sosial dan juga kreativitas modern (Radovanovic & Savic, dan berdampak baik bagi perusahaan. Seorang karyawan yang
2013). Selain itu fungsi dari kepemimpinan dalam perusahaan mempunyai motivasi kerja rendah, mereka akan bekerja
juga di dorong dengan adanya perkembangan pasar yang seenaknya, tidak bertanggung jawab dan tidak berusaha untuk
sangat cepat (Nedovic, Sudaric & Ivankovic, 2013). Beberapa mendapatkan hasil yang maksimal. Menurut Crossan (2013)
penelitian telah membuktikan adanya gaya kepemimpinan yang kepemimpinan tidaklah berfokus pada posisi, namun
berbeda menjadi peran yang signifikan dalam mendorong kemampuan untuk mendorong yang lain untuk mencapai yang
karyawan dan juga perusahaan (Samad, Reaburn, Davis & terbaik bagi mereka sehingga bisa berkontribusi bagi kelompok
Ahmed, 2015). Oleh karena itu, suatu perusahaan yang ingin dan perusahaan. Bila dalam perusahaan karyawan yang bekerja
meningkatkan kualitasnya sudah seharusnya memperhatikan tidak termotivasi, maka merupakan tugas pemimpin untuk
aspek kepemimpinan dalam perusahaan. membantu karyawan tersebut dan memotivasinya untuk
Suatu perusahaan harus meningkatkan sumber daya dalam mencapai yang terbaik yang mereka bisa.
perusahaan. Sumber daya utama yang harus ditingkatkan Menurut ungkapan dari Heskett (Belias & Koustelios, 2014)
adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah menyatakan bahwa ketertarikan karyawan melahirkan motivasi
yang paling utama dibandingkan elemen lainnya seperti uang, karyawan yang tinggi, melahirkan kualitas pelayanan yang
modal, teknologi , dan sumber daya manusialah yang tinggi, melahirkan komitmen perusahaan yang tinggi dan juga
menjalankan sumber daya yang lain (Hariandja, 2007). Sumber tingkat kesalahan yang rendah dan secara konsisten
daya manusia itu sendiri merupakan karyawan–karyawan yang meningkatkan laporan tentang ketertarikan pelanggan.
bekerja dalam perusahaan itu dengan tujuan meningkatkan Pemimpin sendiri harus mampu membuat suasana yang nyaman
produktifitas perusahaan dan untuk mencapai suatu perusahaan dan positif dalam perusahaan tersebut sehingga merangsang
yang berhasil. dan memotivasi karyawan. ketika karyawan menyadari
Karena sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat karakteristik dari seorang pemimpin yang baik, mereka siap
penting dari suatu organisasi maka dibutuhkan pengelolaan untuk memberikan yang terbaik untuk pencapaian perusahaan
yang tepat terhadap sumber daya manusia. Setiap karyawan (Nedovic, Sudaric, & Ivankovic, 2013). Usaha untuk
yang bekerja dalam perusahaan haruslah memiliki rasa meningkatkan kemampuan dari pemimpin sendiri akan
keterlibatan dalam rangka untuk memajukan perusahaan. berpengaruh terhadap efisiensi dari karyawan dan seluruh
Karyawan yang mau terlibat dalam perusahaan akan perusahaan, dan peningkatan ini akan menciptakan suatu iklim
membangun kinerja yang baik bagi perusahaan dan juga organisasi yang positif bersamaan dengan perilaku karyawan
menjalin hubungan yang baik antar atasan dan bawahan yang lebih baik (Nedovic, Sudaric, & Ivankovic, 2013)
(Nagara, 2014). Agar suatu perusahaan memiliki sumber daya
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

Dalam hal kepemimpinan sendiri, terdapat fenomena-fenomena dikumpulkan secara langsung dari sumber data utama. Data
dalam dunia bisnis. Salah satunya adalah fenomena primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang
kepemimpinan pada perusahaan yang bergerak di bidang memiliki sifat up to date. Data primer harus dikumpulkan
kosmetika. Perusahaan ini memproduksi produk dengan bahan- secara langsung, teknik yang dapat digunakan untuk
bahan herbal yang aman bagi konsumennya dengan harapan mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara,
mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen untuk dan penyebaran kuesioner (Aedi, 2010).
tampil cantik dan tetap sehat tanpa adanya efek samping dari Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui wawancara.
produk. Perusahaan ini dipimpin oleh pemimpin. Berdasarkan Wawancara dilakukan untuk mengidentifikasi dimensi gaya
wawancara singkat, beliau menyatakan bahwa beliau kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan. Pada gaya
merupakan seorang pemimpin yang tegas terhadap bawahan kepemimpinan transformasional akan di identifikasi dimensi-
dan mengutamakan kedisiplinan dalam perusahaan. Beliau dimensi pembangunnya antara lain: idelalized influence,
berpendapat dengan memperlakukan karyawan dengan disiplin inspirational motivation, intellectual stimulation, dan individual
maka akan membuat karyawan melakukan tugas dengan lebih consideration. Pada gaya kepemimpinan transaksional akan di
hati-hati sehingga meminimalisir kesalahan-kesalahan. Beliau identifikasi dimensi-dimensi pembangunnya antaran lain:
mengatakan bahwa dengan gaya kepemimpinan yang beliau contingent reward, management-by-expectation, laissez faire.
terapkan saat ini mampu membuat hal-hal diperusahaan bisa Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber-
segera dilaksanakan, mudah dalam mengarahkan karyawan, sumber tercetak, dimana data tersebut telah dikumpulkan oleh
dan dalam pengawasan yang dilakukan pada karyawan juga pihak lain sebelumnya. Sumber data sekunder ini misalnya dari
lebih mudah, sehingga lebih mudah mengontrol pekerjaan yang buku, laporan perusahaan, jurnal, internet dan sebagainya.
dilakukan karyawan. Perusahaan ini mendorong karyawan juga (Wibisono, 2003). Pada penelitian ini data sekunder diperoleh
melalui pemberian bonus atau reward atas suatu pencapaian dari company profile dari perusahaan yang diteliti.
yang diraih. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan
Pada perusahaan ini semua karyawan dan mengikuti seluruh metode pengumpulan data yaitu wawancara. Wawancara
perintah dari atasan. Pemimpin memberikan perintah dan adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
karyawan melaksanakan, dalam perusahaan ini segala mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-
keputusan yang telah dibuat harus secepatnya dilaksanakan cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat
tanpa menunda-nunda. Pemimpin akan mengejar laporan dari memberikan keterangan (Sugiyono, 2013). Data yang akan di
bawahannya mengenai tugas terkait dengan keputusan yang peroleh berasal dari subjek langsung. Wawancara yang
telah dibuat sebelumnya. Bila sekilas diperhatikan, dalam dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan data terkait dengan
perusahaan ini yang terlihat adalah hubungan atasan-bawahan. gaya kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaan
Dengan pernyataan yang disampaikan pemimpin yang terlihat kosmetik. Dalam penelitian ini, mula-mula akan ditanyakan
adalah gaya kepemimpinan yang cenderung keras dan tegas pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian dari pertanyaan-
terhadap bawahannya, tapi pemimpin juga mengatakan bahwa pertanyaan itu akan diperdalam sehingga bisa di dapatkan
dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan ini memungkinkan keterangan yang lebih dalam. Selama proses wawancara
karyawan untuk membuat dan memunculkan ide-ide baru bagi berlangung, pembicaraan akan direkam dengan menggunakan
perkembangan perusahaan. Dengan adanya hal-hal tersebut alat rekaman yang sudah disiapkan. Dari hasil rekaman tersebut
maka akan di analisis gaya kepemimpinan apa yang sebenarnya juga akan dibuat transkripnya dalam bentuk tertulis.
diterapkan oleh pemimpin perusahaan kosmetik. Wawancara akan dilakukan pada pemimpin dari perusahaan
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada perusahaan kosmetik, kosmetik, manajer, serta kepada karyawan pada perusahaan
dapat diketahui bahwa gaya kepemimpinan memiliki peran tersebut.
penting dalam perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
pemimpin dengan gaya kepemimpinannya masing-masing. Gaya menggunakan teknik nonprobability sampling. Nonprobability
kepemimpinan yang cocok dan diterapkan dalam perusahaan sampling adalah pengambilan sampel yang tidak memberikan
akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan. Karyawan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
yang puas dengan pemimpin mereka akan memiliki kinerja yang (Sugiyono, 2012). Jenis nonprobability sampling yang
lebih baik dan sebaliknya. Untuk itulah dalam proses digunakan adalah purposive sampling yang artinya teknik
keberhasilan suatu perusahaan, gaya kepemimpinan seorang penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
pemimpin adalah sesuatu yang penting dan harus diperhatikan. 2012)
Pada penelitian ini validitas data menggunakan triangulasi
II. METODE PENELITIAN sumber. Triangulasi sumber dipilih karena dengan adanya data
Jenis penelitian yang dipakai yaitu penelitian kualitatif dengan dari sumber-sumber yang bervariasi, maka bisa didapatkan
pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif dengan pendekatan jawaban yang bervariasi dan lebih berkembang sehingga data
studi kasus ini dimaksudkan untuk mempelajari secara yang didapatkan bisa lebih luas karena berasal dari sumber
mendalam mengenai latar belakang keadaan dan posisi saat ini langsung yang memiliki latar belakang yang berbeda.
yang bersifat apa adanya. Dengan menggunakan metode
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara melakukan
kualitatif maka penelitian bisa menjadi lebih kritis dan empiris.
pengambilan data melalui wawancara kepada sumber yang
Sumber data yang di gunakan adalah data primer dan data
berbeda, kemudian data yang di dapatkan akan dibandingkan
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

antara sumber satu dan yang lainnya. Setelah dilakukan kepercayaan, loyalitas, dan kejujuran. Dalam perusahaan
perbandingan, maka bisa dilihat apakah jawaban atau data yang kosmetik, tiga hal inilah nilai-nilai yang ditekankan oleh
diberikan setiap sumber konsisten. Bila data sumber satu dan pemimpin perusahaan, dan selalu di ingatkan setiap hari.
yang lainnya konsisten, maka data tersebut dianggap valid. Berdasarkan indikasi di atas dapat diartikan bahwa pemimpin
perusahaan kosmetik adalah orang yang berfokus pada nilai-
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN nilai yang terdapat dalam perusahaan
Identifikasi Dimensi Gaya Kepemimpinan e. Misi
Transformasional Menurut keterangan dari narasumber, pemimpin selalu
mengingatkan baik langsung maupun melalui perantara
1. Idealized influence manajer, agar karyawan selalu mengingat dan memperhatikan
Karakteristik ini menjelaskan bahwa pemimpin mampu menjadi misi yang dimiliki oleh perusahaan yaitu untuk tetap
panutan bagi pengikutnya dan menunjukkan moral yang baik berpartisipasi aktif dalam produk maupun jasa dalam
serta prinsip-prinsip etika. terdapat dimensi pembangun dari mencerdaskan masyarakat tentang pentingnya tampil cantik dan
Idealized influence yaitu: sehat. Dari indikasi yang ditunjukkan maka dapat diartikan
a. Kharisma bahwa pemimpin perusahaan kosmetik, berfokus pada misi
Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat dikatakan perusahaan
pemimpin berkharisma, karena terdapat indikasi bahwa
pemimpin selalu konsisten terhadap sebuah keputusan yang 2. Inspirational motivation
telah disepakati bersama saat meeting dan tidak pernah Karakteristik ini mencerminkan bagaimana seorang pemimpin
mengganti keputusan yang telah dibuat. Pemimpin memiliki juga mampu menjadi seorang penyemangat bagi pengikutnya.
cara berkomunikasi yang baik kepada bawahannya sehingga Dimensi pembangun dari inspirational motivation antara lain:
mampu memberikan pengaruh yang baik bagi bawahannya. a. Memberikan motivasi
Selain itu ditemukan bahwa pemimpin adalah orang yang Pemimpin perusahaan kosmetik adalah pemimpin yang
disegani oleh bawahan karena keramahan dan ketegasan yang memberikan motivasi bagi bawahannya, karena pemimpin
ditunjukkan oleh pemimpin perusahaan kosmetik. Dari indikasi selalu memberikan motivasi bagi karyawannya dengan
yang ditemukan maka bisa di artikan bahwa pemimpin memberikan semangat bagi karyawan setiap dilakukan briefing,
perusahaan kosmetik berkharisma berdasarkan keterangan dari karyawan perusahaan, pemimpin
b. Pemimpin yang kuat akan memberikan bandingan karyawan lain agar karyawan yang
Pemimpin perusahaan kosmetik dikatakan merupakan belum termotivasi bisa melakukan tugas dengan lebih baik lagi.
pemimpin yang kuat, hal tersebut diketahui dari adanya b. Menjadi Panutan
tanggung jawab pemimpin bagi perusahaan. Pemimpin Pemimpin perusahaan kosmetik merupakan sosok pemimpin
perusahaan kosmetik merupakan orang yang bertanggung yang menjadi panutan bagi bawahannya. Hal ini dikarenakan
jawab bagi perusahaan dikarenakan sifatnya yang selalu bawahannya selalu melihat kerja keras pemimpin dan
mengejar report dari bawahannya dan memastikan bahwa bagaimana pemimpin memberikan motivasi dan semangat bagi
setiap keputusan yang dibuat sudah terlaksana, selain karyawan, selain itu pemimpin menjadi panutan karena sifatnya
bertanggung jawab, pemimpin yang kuat dalam hal ini dilihat yang selalu cepat dalam menangani pekerjaan.
dari semangat dari pemimpin tersebut. Pemimpin perusahaan c. Antusiasme
kosmetik merupakan sosok yang memiliki semangat tinggi Dalam wawancara dengan narasumber dikatakan bahwa
dalam bekerja. Menurut keterangan dari narasumber, pemimpin pemimpin selalu menanggapi suatu hal, suatu gagasan dengan
merupakan orang yang semangat walaupun ada tekanan dalam serius dan tidak meremehkan gagasan yang telah diberikan,
perusahaan yaitu masalah-masalah perusahaan. pemimpin juga selain itu, pemimpin selalu menanyakan atau melakukan follow
selalu menunjukkan semangatnya saat berada didepan up tentang tugas yang telah direncanakan sebelumnya, dengan
karyawannya. Dari adanya indikasi tersebut maka menanyakan kemajuan dari tugas-tugas yang diberikan. Dengan
dikatankanlah bahwa pemimpin perusahaan kosmetik adanya indikasi-indikasi tersebut dapat di artikan bahwa
merupakan pemimpin yang kuat. pemimpin perusahaan kosmetik, merupakan pemimpin yang
c. Percaya diri antusias
Pemimpin perusahaan kosmetik merupakan pemimpin yang d. Memberikan inspirasi pada pengikut
memiliki kepercayaan diri yang tinggi, hal ini dapat dilihat dari Pemimpin memberikan ide-ide baru dalam pekerjaan,
sifat pemimpin yang tidak takut dalam mengambil resiko, memberikan ide-ide baru bagi pengikut, dan mengembangkan
yakin akan kemampuannya memimpin dan tidak pernah ragu- ide-ide mereka. Dari indikasi ini dapat diartikan bahwa
ragu dalam mengambil keputusan dan menjalankan suatu pemimpin memberikan inspirasi pada pengikut.
rencana yang sudah disepakati. Dengan adanya indikasi yang e. Optimisme
ditunjukkan, maka dapat diartikan bahwa pemimpin perusahaan Pemimpin dalam hal tugas yang diberikan selalu mengejar
kosmetik merupakan pemimpin yang percaya diri. kemajuan dari tugas tersebut dan selalu yakin akan
d. Fokus pada nilai-nilai keberhasilan suatu rencana yang telah dibuat bersama,
Dari hasil wawancara ditemukan pemimpin selalu menekankan pemimpin juga menunjukkan optimismenya di depan bawahan
kepada bawahannya untuk memperhatikan nilai-nilai. Pemimpin dengan mengajarkan pada karyawan untuk tetap optimis di saat
menekankan beberapa nilai dalam perusahaan yaitu bawahan mulai pesimis juga memberikan dorongan pada
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

karyawan untuk tetap percaya pada diri sendiri dan tetap penasihat, dan pelatih. Terdapat dimensi pembangun dari
optimis. Dengan indikasi yang ditunjukkan maka dapat individual consideration yaitu
diartikan bahwa pemimpin perusahaan kosmetik merupakan a. Memberikan bimbingan
seorang pemimpin yang optimis. Pemimpin perusahaan kosmetik, adalah jenis pemimpin yang
f. Menekankan komitmen untuk mencapai tujuan mau memberikan bimbingan pada bawahannya. Pemimpin
Dalam wawancara dengan narasumber dikatakan bahwa memberikan bimbingan kepada bawahannya melalui briefing
pemimpin memberikan pesan-pesan mengenai komitmen dalam yang dilakukan di pagi hari, pemimpin akan memberikan
bekerja dan tetap berpegang pada nilai-nilai yang ada di dalam bimbingan dalam bentuk nasihat-nasihat tentang bagaimana
perusahaan. Pemimpin menekankan komitmen dalam bekerja seharusnya tugas tersebut dilakukan.
merupakan salah satu hal yang bisa mewujudkan keberhasilan b. Memberikan nasihat
di dalam bekerja di dalam perusahaan. Dari indikasi yang Pemimpin perusahaan kosmetik adalah pemimpin yang
ditunjukkan maka dapat diartikan bahwa pemimpin perusahaan memberikan nasihat-nasihat bagi bawahannya, pemimpin
kosmetik merupakan pemimpin yang memperhatikan komitmen memberikan nasihat selama dilakukan briefing. Setelah
dan menekankan komitmen setiap karyawan dalam pekerjaan. dilakukan evaluasi pekerjaan maka nasihat akan diberikan
g. Percaya diri dalam rangka untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi
Dalam hasil wawancara dengan narasumber dikatakan bahwa sehingga tidak terulang.
pemimpin tidak takut dalam mengambil resiko, yakin akan c. Pemberdayaan karyawan
kemampuannya memimpin dan tidak pernah ragu-ragu dalam Pemimpin perusahaan kosmetik memberdayakan karyawan. hal
mengambil keputusan dan menjalankan suatu rencana yang ini terbukti karena pemimpin memberikan hak kepada
sudah disepakati. Dari indikasi yang ditunjukkan, maka dapat bawahannya untuk memutuskan sendiri suatu hal yang harus
di artikan bahwa pemimpin perusahaan kosmetik merupakan ditangani. Pemimpin memberikan hak bila karyawan bisa
pemimpin yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi menyelesaikan tugas itu sendiri, namun bila karyawan kesulitan
h. Ambisius dan tidak bisa menanganinya langsung, baru keputusan melalui
Pemimpin berambisi terhadap suatu tujuan atau target pemimpin dulu yang dilakukan.
perusahaan akan diusahakan sedemikian rupa agar bisa
tercapai, selain itu dalam keputusan yang sudah dibuat, Identifikasi Dimensi Gaya Kepemimpinan Transaksional
pemimpin akan mengejar bawahan yang bertanggung jawab 1. Contingent Reward
dalam menangani tugas tersbut, agar tugas tersebut segera Menjelaskan tentang transaksi dan pertukaran antara atasan
diselesaikan dan terwujud. Dari indikasi tersebut dapat dan bawahan. Bila karyawan mampu mencapai tujuan
dikatakan bahwa pemimpin perusahaan adalah orang yang organisasi maka akan diberikan penghargaan dari atasan.
memiliki ambisi yang tinggi Terdapat dimensi dari contingent reward yaitu:
a. Pengakuan terhadap kinerja
3. Intellectual stimulation Dalam hal pengakuan kinerja, Pemimpin perusahaan kosmetik
Kepemimpinan transformasional membangkitkan kreativitas memberikan pengakuan kinerja. Terbukti dari pemimpin yang
bagi pengikutnya, sehingga pengikutnya mampu memecahkan selalu memberikan pujian bagi bawahannya bila berhasil
suatu masalah dengan cara yang berbeda. Terdapat dimensi melakukan suatu tugas yang diberikan, bisanya terkait dengan
pembangun dari intellectual stimulation yaitu target penjualan dan semacamnya. Selain itu, dengan
a. Inovatif mengadakan pemberian penghargaan bagi karyawan yang
Dari hasil wawancara dengan narasumber, pemimpin memiliki kedisiplinan yang baik selama bekerja pemimpin juga
perusahaan kosmetik, adalah pemimpin yang inovatif, hal secara tidak langsung mengakui kinerja karyawan
tersebut diketahui dari ide-ide yang di sampaikan kepada b. Memberikan imbalan
bawahannya selama meeting terkait dengan produk yang lebih Pemimpin perusahaan kosmetik adalah pemimpin yang
inovatif. Pemimpin selalu memberikan gagasan-gagasan yang memberikan imbalan bagi bawahannya. Pemimpin memberikan
berbeda dengan yang sebelumnya, namun juga memberikan imbalan kepada bawahannya dalam beberapa bentuk, yaitu
karyawan kesempatan untuk mengembangkan gagasan yang pujian, imbalan berupa uang, dan kadang berupa barang atau
telah disampaikan. produk perusahaan itu sendiri.
b. Kreatif dalam mengembangkan ide baru 2. Active Management by expectation
Dari hasil wawancara dengan narasumber, pemimpin Pemimpin melakukan pengawasan terhadap kinerja dari
perusahaan kosmetik, adalah pemimpin yang kreatif, pemimpin bawahan
sering memberikan gagasan atau ide-ide yang berbeda dan a. Pemimpin melakukan pengawasan langsung
belum pernah ada sebelumnya, sehingga menciptakan sebuah Dalam hal melakukan pengawasan langsung, pemimpin
ide baru dalam perusahaan terkait dengan produk, selain itu perusahaan tidak melakukan pengawasan secara langsung pada
pemimpin juga menginspirasi bawahannya lewat ide-ide yang bawahan-bawahannya. Hal tersebut dikarenakan mobilitas
sering disampaikan. pemimpin sehingga tidak bisa melakukan pengawasan
secara langsung. Pemimpin melakukan pengawasan melalui
4. Individual consideration manajer-manajernya, melalui telepon dan sosial media yang
Pemimpin transformasional membimbing dan membantu digunakan.
mengembangkan kemampuan pengikutnya, pemimpin menjadi b. Pemimpin memberikan evaluasi kerja secara langsung
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

Pemimpin perusahaan kosmetik merupakan pemimpin yang keputusan penting, dimensi-dimensi tersebut adalah dimensi
tidak selalu memberikan evaluasi kerja. Hal tersebut bisa daripada gaya kepemimpinan transaksional yang tidak dipenuhi
dibuktikan dengan manajer yang sering memberikan evaluasi oleh pemimpin perusahaan kosmetik. Oleh karena itu
kerja. Pemimpin jarang memberikan evaluasi kerja dikarenakan disimpulkan bahwa dari dua gaya kepemimpinan yang di teliti,
kesibukan yang dilakukan pemimpin. yang cenderung diterapkan oleh pemimpin perusahaan adalah
gaya kepemimpinan transformasional.
3. Passive Management by Expectation Gaya kepemimpinan transformasional yang diterapkan pada
Lebih berfokus pada pemecahan masalah saja perusahaan kosmetik ini menjadikan karyawan terinspirasi oleh
a. Pemimpin Tidak melakukan pengawasan secara ketat pemimpin dan memiliki panutan dalam bekerja, dengan adanya
Pemimpin perusahaan adalah pemimpin yang tidak melakukan pemimpin yang kreatif maka memicu karyawan untuk
pengawasan secara ketat, pemimpin hanya melakukan mengemukakan ide-ide baru bagi perusahaan, selain itu
pengawasan dari jauh melalui laporan yang diberikan oleh pemimpin juga memberikan semangat dan motivasi bagi
manajer saja dan tidak melakukan pengawasan langsung karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.
dilapangan.
b. Tidak memberikan Kritik
Pemimpin perusahaan kosmetik adalah pemimpin yang suka DAFTAR PUSTAKA
memberikan kritik terhadap kerja bawahannya. Pemimpin
merupakan orang yang tegas dalam memberikan kritik. Aedi, N. (2010). Pengolahan dan Analisis Data Hasil
Pemimpin sering memberi kritik bila karyawan melakukan kerja Penelitian. Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
tidak sesuai dengan apa yang tugaskan oleh pemimpin. Crossan, M, D Mazutis, G Seijets, i J Gandz. »Developing
leadership Character in Business Programs.« Academy
4. Laissez Faire of Management Learning & Education, 2013.
Pemimpin yang menghindari keterlibatan dalam pengambilan Belias, D., & Koustelios, A. (2014). Leadership And Job
keputusan terkait isu-isu penting perusahaan Satisfaction - A Review. European Scientific Journal,
a. Pemimpin menghindari keterlibatan dalam pengambilan 24-46.
keputusan penting Hariandja, T. M. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Dalam hal menghindari pengambilan keputusan, pemimpin Jakarta: PT. Grasindo.
perusahaan kosmetik merupakan pemimpin yang tidak pernah Hilaire, F. S. (2008). Leadership Theories: Toward a
menghindari pengambilan keputusan penting yang harus segera Relational Model. Laval University.
dibuat. Hal tersebut dapat dibuktikan dari cara pemimpin yang Klenke, K. (2008). Qualitative Research in the Study of
selalu mengerjakan segala sesuatu tanpa menunda bahkan Leadership. Bingley: Emerald Group Publishing
menghindari. Dalam perusahaan dibudayakan apa yang terjadi Limited.
sekarang harus segera dilaksanakan
McCleskey, J. A. (2014). Situasional, Transformational, and
b. Pemimpin menunda pengambilan keputusan penting
Transactional Leadership and Leadership Development.
Pemimpin perusahaan kosmetik adalah pemimpin yang tidak Journal of Business Studies Quarterly, 5 (4), 117-130.
pernah menunda pengambilan keputusan penting, bila ada Nagara, R. (2014, September 29). Pentingnya Keterlibatan
keputusan yang harus diselesaikan maka akan segera Karyawan Untuk Mencapai Tujuan. Retrieved from
diputuskan dan diselesaikan. Pemimpin membudayakan apa http://getilo.com/id/pentingnya-keterlibatan-karyawan-
yang terjadi sekarang dalam perusahaan, harus segera untuk-mencapai-tujuan/
dilaksanakan sekarang dan pemimpin akan selalu mengejar apa Naile, I., & Selesho, J. M. (2014). The Role of Leadership in
yang sudah diputuskan. Employee Motivation. Mediterranean Journal of Social
Sciences, 5 (3), 175-182.
Nedovic, M., Sudaric, Z., Ivankovic, D. (2013). Leadership
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Skills In To Increase Employee Effeiciency. European
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dari dua gaya Scientific Journal, 4, 85-90
kepemimpinan yang di teliti yaitu gaya kepemimpinan Pawito, Ph.D. (2008). Penelitian Komunikasi Kualitatif.
transformasional dan transaksional, menunjukkan bahwa gaya Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.
kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaan kosmetik Radovanovic, V., & Savic, L. (2013). Leadership and
adalah gaya kepemimpinan transformasional. Hal itu diketahui Motivation - Holders of Business Success. Metalurgia
dengan dipenuhinya semua dimensi dari gaya kepemimpinan International , XVIII (3), 197-201.
transformasional yaitu idealized influence, inspirational Rachmawati, I. N. (2007). Pengumpulan Data Dalam
motivation, intellectual stimulation, dan individual Penelitian Kualitatif: Wawancara. Jurnal Keperawatan
consideration, sedangkan dimensi dari gaya kepemimpinan Indonesia, 11 (1), 35-40.
transaksional tidak semuanya terpenuhi. Dimensi gaya
Samad, A., Reaburn, P., Davis, H., & Ahmed, E. (2015).
kepemimpinan transaksional yang tidak terpenuhi adalah
Towards and Understanding of the Effect of Leadership
pengawasan secara langsung, tidak memberikan kritik,
on Employee Wellbeing and Organizational Outcomes
menghindari keputusan penting, menunda pengambilan
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

in Australians Universities. The Journal of Developing Alfabeta.


Areas, 49 (6), 442-448. Wibisono, D. (2003). Riset Bisnis Panduan bagi Praktisi dan
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Akademisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV.


Alfabeta
Sugiyono. (2013). Memahami penelitian kualitatif. Bandung:

Anda mungkin juga menyukai