Anda di halaman 1dari 33

Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan

Warga Negara dalam Demokrasi yang


Bersumbu pada Kedaulatan Rakyat dan
Musyawarah untuk Mufakat

Pendidikan Kewarganegaraan
(PH4103, PH3103, EKW212)
M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par.
Sebagai warga negara, bentuk keterikatan
terhadap negara adalah adanya hak dan
kewajiban secara timbal balik (resiprokalitas).

Demokrasi Indonesia yang


bersumbu pada kedaulatan rakyat
dan musyawarah untuk mufakat
Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)
M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga
Negara dalam Demokrasi yang Bersumbu pada
Kedaulatan Rakyat dan Musyawarah untuk Mufakat

• Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara


dan Warga Negara Indonesia
• Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Harmoni
Kewajiban dan Hak Negara dan Warga Negara Indonesia
• Dinamika dan Tantangan Harmoni Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara Indonesia
• Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara
dan Warga Negara Indonesia

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Konsep dan Urgensi Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara Indonesia

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Nusantara ini diperintah raja-raja konsep kewajiban > konsep hak
Masa penjajahan di Nusantara
Mekanisme mengalahkan diri dalam
tradisi budaya nusantara

Aksi-aksi perjuangan emansipatoris


didokumentasikan Multatuli dalam
buku Max Havelaar yang jelas lahir
dari tuntutan terhadap hak-hak.

Perjuangan melawan imperialisme Tumbuh mentalitas yang gemar menuntut hak,


(kedaerahan, dilanjutkan perjuangan akan tetapi ketika dituntut untuk menunaikan
menggunakan organisasi modern) kewajiban malah tidak mau (strong sense of
entitlement)

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Hak? Kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang
semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu
dan tidak dapat oleh pihak lain mana pun juga yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya

Wajib? Beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya


dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu tidak
dapat oleh pihak lain mana pun yang pada prinsipnya
dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.

Kewajiban? Merupakan sesuatu yang harus dilakukan


(Notonagoro, 1975)

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Hak dalam arti sesungguhnya, jika ada korelasi (timbal
balik antara hak dan kewajiban), hak yang tidak ada
kewajiban yang sesuai dengannya tidak pantas disebut hak.

Lahirnya Hak Asasi Manusia (HAM) dilandasi dua hak yang


paling fundamental, yaitu hak persamaan dan hak kebebasan.

Hak kebebasan seseorang tidak boleh dipergunakan


untuk memanipulasi hak orang lain, demi
Mill (1996) kepentingannya sendiri

Kebebasan secara ontologis substansial bukanlah


perbuatan bebas atas dasar kemauan sendiri, bukan pula
perbuatan bebas tanpa kontrol, namun pebuatan bebas
yang diarahkan menuju sikap positif, tidak mengganggu
dan merugikan orang lain.

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Konsep yang perlu diusung dalam
kehidupan sosial dan politik Indonesia
adalah menyeimbangkan dalam
menuntut hak dan menunaikan
kewajiban yang melekat padanya.

Permasalahan?
Rumusan aturan dasar dalam UUD NRI
Tahun 1945 yang menjamin hak-hak
dasar warga negara, sebagian besar
tidak dibarengi dengan aturan dasar
yang menuntut kewajiban-kewajiban
yang harus dipenuhi.

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Pasal 27 Ayat 2 Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
UUD 1945 dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Negara berkewajiban Pemerintah tiap tahun membuka
memberi pekerjaan lowongan pekerjaan di berbagai
dan penghidupan bidang dan memberi subsidi
bagi warga negara kepada rakyat

Pasal 23A Pajak dan pungutan lainnya yang bersifat memaksa


UUD 1945 untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang
Pajak merupakan sumber Membayar pajak adalah contoh
penerimaan negara terbesar kewajiban warga negara yang
dalam membiayai pengeluaran nyata di era pembangunan
negara dan pembangunan seperti sekarang ini

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)
M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)
M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik
tentang Harmoni Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara Indonesia

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Sumber
Historis
John Locke, seorang filsuf Inggris pada abad ke-17, yang pertama kali merumuskan
adanya hak alamiah (natural rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu
hak atas hidup, hak kebebasan, dan hak milik.

Peristiwa Tahun Penjelasan


Magna Charta 1215 Piagam perjanjian antara Raja John dari Inggris dengan para
bangsawan, berupa pemberian jaminan beberapa hak oleh raja
kepada para bangsawan beserta keturunannya, seperti hak
untuk tidak dipenjarakan tanpa adanya pemeriksaan pengadilan
Revolusi 1775 Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat melawan
Amerika penjajahan Inggris disebut Revolusi Amerika
Revolusi Prancis 1789 Bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada rajanya sendiri (Louis
XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan absolut.
Hak atas kebebasan (liberty), kesamaan (egality), dan
persaudaraan (fraternite)

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Sumber
Historis
Franklin D. Rooselvelt (Presiden ke-32 Amerika Serikat)
Empat macam kebebasan (The Four Freedoms)
• Kebebasan untuk beragama (freedom of religion);
• Kebebasan untuk berbicara dan berpendapat (freedom of speech);
• Kebebasan dari kemelaratan (freedom from want); dan
• Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear).

Universal Declaration of Human Rights


(Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia).

10 Desember 1948

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Sumber
Universal Declaration of Human Responsibilities Historis
(Deklarasi Universal Tanggung Jawab Manusia).

Interaction Council, 1997

Tercapainya kebebasan sebanyak mungkin, tetapi pada saat yang


sama berkembang rasa tanggung jawab penuh yang akan
memungkinkan kebebasan itu tumbuh

Terlalu mengutamakan hak secara ekslusif dapat menimbulkan


konflik, perpecahan, dan pertengkaran tanpa akhir, di lain
pihak mengabaikan tanggung jawab manusia dapat menjurus
ke chaos (Budiardjo, 2008)

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Sumber
Sosiologis
Gejolak dalam masyarakat

Bangsa yang sebelumnya dikenal penyabar, ramah,


penuh sopan santun, dan pandai berbasa-basi

Bangsa yang pemarah, suka mencaci, pendendam,


perang antar kampung dan suku dengan tingkat
kekejaman yang sangat biadab

Struktur sosial dan sistem budaya yang


telah terbangun pada masa yang lalu

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Sumber
Sosiologis
Gejala sosiologis fundamental yang menjadi
sumber terjadinya berbagai gejolak dalam
masyarakat kita (Wirutomo, 2001).

Demokrasi yang kita peroleh pasca tumbangnya rezim Orde Baru merupakan
oligarki di mana kekuasaan terpusat pada sekelompok kecil elit, sementara
sebagian besar rakyat (demos) tetap jauh dari sumber-sumber kekuasaan
(wewenang, uang, hukum, informasi, pendidikan, dan sebagainya)

Munculnya kebencian sosial budaya terselubung (socio-cultural animosity),


dimana pola konflik di Indonesia meluas menjadi konflik antarsuku, antar
umat beragama, kelas sosial, kampung, dan sebagainya, yang justru bersifat
horizontal (antarsesama rakyat kecil) sehingga konflik yang terjadi bukan
konflik yang korektif tetapi destruktif (bukan fungsional tetapi
disfungsional), dan menjadikan kita sebagai sebuah bangsa yang
menghancurkan dirinya sendiri (self destroying nation)

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Sumber
Sosiologis
Socio-cultural animosity adalah suatu kebencian sosial
budaya yang bersumber dari perbedaan ciri budaya dan
perbedaan nasib yang diberikan oleh sejarah masa lalu,
sehingga terkandung unsur keinginan balas dendam.

Kesepakatan nilai secara


Pendekatan kekuasaan
alamiah dan partisipatif
(integrasi normatif)
< (integrasi koersif)

Tuntutan bukan hanya tentang pemenuhan hak-hak


individu (individual rights) dan kelompok masyarakat
(collective rights), melainkan juga kewajiban untuk
mengembangkan solidaritas sosial (gotong royong)
dalam rangka kemaslahatan dan kebahagiaan hidup
bangsa secara keseluruhan (Latif, 2011)

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Sumber
Politis
Proses dan hasil perubahan UUD NRI 1945
yang terjadi pada era reformasi.

UUD NRI 1945 belum cukup memuat


landasan bagi kehidupan yang
demokratis, pemberdayaan rakyat,
dan penghormatan HAM.

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Dinamika dan Tantangan Harmoni
Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara Indonesia

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Aturan Dasar Ihwal Pendidikan dan Kebudayaan,
Serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perubahan Rumusan Asli Rumusan Perubahan Penjelasan


Pasal 31, Ayat 1 Tiap-tiap warga Setiap warga negara • Perubahan kata tiap-tiap menjadi setiap merupakan
negara berhak berhak mendapatkan penyesuaian terhadap perkembangan bahasa Indonesia
mendapatkan pendidikan • Perubahan kata pengajaran menjadi pendidikan
pengajaran dimaksudkan untuk memperluas hak warga negara karena
pengertian pengajaran lebih sempit dibandingkan dengan
pengertian pendidikan
Pasal 31, Ayat 5 Tidak Ada Pemerintah memajukan • Agar pemerintah berupaya memajukan ilmu pengetahuan
ilmu pengetahuan dan dan teknologi (IPTEK) dengan tetap menjunjung tinggi
teknologi dengan nilai-nilai agama dan memperkukuh persatuan bangsa
menjunjung tinggi nilai- • IPTEK berasal dari perkembangan budaya asing yang lebih
nilai agama dan persatuan maju, maka apabila pertumbuhan budaya bangsa kita
bangsa untuk kemajuan tidak disiapkan akan dapat terjadi kesenjangan budaya
peradaban serta (cultural lag)
kesejahteraan umat • Budaya bangsa dan setiap orang Indonesia harus disiapkan
manusia untuk menyongsong era atau zaman kemajuan dan
kecanggihan IPTEK tersebut

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Aturan Dasar Ihwal Pendidikan dan Kebudayaan,
Serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perubahan Rumusan Asli Rumusan Perubahan Penjelasan


Pasal 32 • Tanpa Ayat • Ayat 1 • kebutuhan untuk menempatkan kebudayaan nasional
Pemerintah Negara memajukan pada derajat yang tinggi, karena merupakan identitas
memajukan kebudayaan nasional bangsa dan negara yang harus dilestarikan,
kebudayaan Indonesia di tengah dikembangkan, dan diteguhkan di tengah perubahan
nasional peradaban dunia dengan dunia
Indonesia menjamin kebebasan • Strategi kebudayaan nasional Indonesia yang kita pilih
masyarakat dalam adalah sebagai berikut:
memelihara dan  Menerima sepenuhnya: unsur-unsur budaya asing
mengembangkan nilai- yang sesuai dengan kepribadian bangsa;
nilai budayanya  Menolak sepenuhnya: unsur-unsur budaya asing yang
• Ayat 2 tidak sesuai dengan kepribadian bangsa;
Negara menghormati dan  Menerima secara selektif: unsur budaya asing yang
memelihara Bahasa belum jelas apakah sesuai atau bertentangan dengan
daerah sebagai kekayaan kepribadian bangsa
budaya nasional

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Aturan Dasar Ihwal Perekonomian
Nasional dan Kesejahteraan Sosial

Perubahan Rumusan Asli Rumusan Perubahan Penjelasan


Bab XIV Bab XIV dengan judul Judul Bab XIV menjadi • Ketentuan baru yang tercantum dalam Pasal 33
Kesejahteraan Sosial Perekonomian Nasional Ayat (4) UUD NRI 1945 menegaskan tentang
dan terdiri atas 2 pasal, dan Kesejahteraan Sosial, prinsip-prinsip perekonomian nasional yang
yaitu Pasal 33 dengan 3 terdiri atas dua pasal, perlu dicantumkan guna melengkapi ketentuan
ayat dan Pasal 34 tanpa yaitu Pasal 33 dengan 5 dalam Pasal 33 Ayat (1), (2), dan (3) UUD NRI
ayat. ayat dan Pasal 34 dengan 4 1945
ayat • Perubahan Pasal 34 dari tanpa ayat menjadi
memiliki 4 ayat didasarkan pada kebutuhan
meningkatkan jaminan konstitusional yang
mengatur kewajiban negara di bidang
kesejahteraan sosial
• bagian dari upaya mewujudkan Indonesia
sebagai negara kesejahteraan (welfare state),
sehingga rakyat dapat hidup sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaannya

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Aturan Dasar Ihwal Usaha Pertahanan
dan Keamanan Negara

Perubahan Rumusan Asli Rumusan Perubahan Penjelasan


Ketentuan tentang • Pasal 30, Ayat 1 • Pasal 27, Ayat 3 • ketentuan mengenai hak dan kewajiban dalam
pertahanan negara Tiap-tiap warga negara Setiap warga negara berhak dan usaha pertahanan dan keamanan negara [Pasal
menggunakan berhak dan wajib ikut wajib ikut serta dalam upaya 30 Ayat (1) UUD NRI 1945] merupakan penerapan
konsep pembelaan serta dalam usaha pembelaan negara. dari ketentuan Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI 1945
terhadap negara pembelaan negara • Pasal 30, Ayat 2 • Penerapannya adalah dengan memberikan hak
Usaha pertahanan dan keamanan dan kewajiban kepada warga negara dalam usaha
negara dilaksanakan melalui pertahanan dan keamanan negara
sistem pertahanan dan keamanan • Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia yang
rakyat semesta oleh Tentara bersifat semesta, yang melibatkan seluruh
Nasional Indonesia dan Kepolisian potensi rakyat warga negara, wilayah, sumber
Negara Indonesia Republik daya nasional, secara aktif, terpadu, terarah,
Indonesia, sebagai kekuatan dan berkelanjutan
utama, dan rakyat, sebagai
kekuatan pendukung.

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Aturan Dasar Ihwal Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia

Perubahan Rumusan Asli Rumusan Perubahan Penjelasan


Penghormatan Hak-hak dasar warga Diatur dalam Bab XA (Hak • Di samping mengatur perihal hak asasi manusia,
terhadap hak negara yang diatur Asasi Manusia), Pasal 28A-J diatur juga ihwal kewajiban asasi manusia
asasi manusia dalam UUD NRI 1945 • Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-
hanya berkutat pada Bangsa (PBB) bersungguh-sungguh melakukan
pasal 27, 28, 29, 30, 31, penghormatan terhadap HAM
32, 33, dan 34

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Esensi dan Urgensi
Harmoni Kewajiban dan Hak
Negara dan Warga Negara Indonesia

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Esensi dan urgensi adanya harmoni kewajiban dan hak
negara dan warga negara

Pendekatan kebutuhan warga negara yang meliputi


kebutuhan akan agama, pendidikan dan kebudayaan,
perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat,
serta pertahanan dan keamanan.

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Agama
Pancasila bersifat hierarkis piramidal, Paham Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi
artinya urut-urutan lima sila Pancasila pandangan dasar dan bersifat primer yang
menunjukkan suatu rangkaian tingkat secara substansial menjiwai keseluruhan
dalam luasnya dan isi dalam sifatnya wawasan kenegaraan bangsa Indonesia
yang merupakan pengkhususan dari
sila-sila di mukanya.

Pasal 29 UUD NRI 1945 Maknanya adalah bahwa Ketuhanan


Ayat 1: Negara berdasar atas Yang Maha Esa (jiwa keberagamaan)
Ketuhanan Yang Maha Esa harus diwujudkan dalam kerangka
Ayat 2: Negara menjamin kehidupan bernegara yang tersusun
kemerdekaan tiap-tiap dalam UUD NRI 1945
penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing
dan untuk beribadat
menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Pendidikan
dan
Pendidikan dan kebudayaan merupakan dua istilah yang satu
sama lain saling berkorelasi sangat erat dimana pendidikan Kebudayaan
merupakan salah satu bentuk upaya pembudayaan.

Fungsi-fungsi negara (function of the state) dalam lingkup pembangunan


negara (state-building) cakupannya meliputi hal-hal berikut ini:
• Fungsi minimal
melengkapi sarana dan prasarana umum yang memadai, seperti
pertahanan dan keamanan, hukum, kesehatan, dan keadilan.
• Fungsi madya
Menangani masalah-masalah eksternalitas, seperti pendidikan,
lingkungan, dan monopoli.
• Fungsi aktivis
Menetapkan kebijakan industrial dan redistribusi kekayaan.

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Pendidikan
dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkeinginan bahwa pada
Kebudayaan
tahun 2025 pendidikan nasional menghasilkan INSAN INDONESIA
CERDAS DAN KOMPETITIF (Insan Kamil/Insan Paripurna)

Kecerdasan yang komprehensif

Bukan hanya cerdas intelektualnya, melainkan juga memiliki


kecerdasan spiritual, emosional, sosial, bahkan kinestetis
dan insan Indonesia juga harus kompetitif

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Perekonomian Nasional
dan Kesejahteraan Rakyat

Semangat Pasal 33 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945 asas perekonomian
nasional adalah kekeluargaan yang merupakan asas yang dianut oleh
masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan yang salah
satunya kegiatan perekonomian nasional.

Penerapan asas kekeluargaan dalam perekonomian nasional adalah


dalam sistem ekonomi kerakyatan yang merupakan sistem ekonomi
nasional yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral
Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada
ekonomi rakyat.

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Pertahanan
dan Keamanan

Pasal 30 Ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa


usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata) oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), sebagai
komponen utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par
Every person in a well-ordered state
is fully conscious of both his
responsibilities and rights

- Mahatma Gandhi -
End of
Session
- Iqbal Katik -

Pendidikan Kewarganegaraan (PH4103, PH3103, EKW212)


M. Iqbal Katik RE., S.ST., M.P.Par

Anda mungkin juga menyukai