Identifikasi Dan Pengukuran Kualitas Supply Pada Kawasan Buatan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

Laporan Praktikum 2 Sabtu, 7 September 2019

Mata Kuliah : Perencanaan Dasar Ekowisata

IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN KUALITAS SUPPLY


PADA KAWASAN NON ALAMI
(Studi Kasus :Monumen Nasional)

Disusun Oleh:
Kelompok 7/BP1
Fathurochmat Wicaksono J3B817115

Dosen:
Dr. Rini Utari, S.Hut., M.Si

Asisten Dosen:
Alvionita Ritawati, S.Hut
Imas Masyitoh, A.Md

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL............................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... 3
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Tujuan ..................................................................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 5
A. Identifikasi .............................................................................................................. 5
B. Kualitas ................................................................................................................... 5
C. Supply...................................................................................................................... 6
D. Pengukuran ............................................................................................................. 6
III. KONDISI UMUM .................................................................................................. 7
IV. METODE PRAKTIKUM ....................................................................................... 8
A. Waktu dan Lokasi ................................................................................................... 8
B. Alat dan Bahan ........................................................................................................ 8
C. Tahapan Kerja ......................................................................................................... 8
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 9
A. Karakteristik Responden ......................................................................................... 9
B. Penilaian Pengunjung terhadap Kawasan Wisata ................................................. 10
KESIMPULAN ................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15
DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 (a) Monumen Nasional,...................................................................................... 7
Gambar 2 Penilaian Pengunjung Terhadap Kawasan Wisata ........................................... 10
Gambar 3 Penilaian Pengunjung Terhadap Daya Tarik Wisata........................................ 11
Gambar 4 Penilaian Pengunjung terhadap kelayakan fasilitas ......................................... 12
Gambar 5 Dokumentasi kelompok ................................................................................... 16
Gambar 6 Foto Musholla .................................................................................................. 16
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kawasan ekowisata merupakan tempat yang didalamnya terdapat daya tarik
ekowisata. Daya tarik ini biasa dijadikan sebagai objek untuk berwisata ataupun
berekreasi. Dalam kawasan ekowisata juga dilengkapi oleh fasilitas maupun
sarana untuk menunjang aktivitas wisata para pengunjung. Kawasan ekowisata
juga dapat berupa alami maupun non alami. Kawasan non alami merupakan
tempat yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata buatan manusia yang dapat
menarik pengunjung untuk melakukan aktivitas wisata. Kawasan non alami ini
biasanya berada di daerah perkotaan. Hal ini karena daerah perkotaan merupakan
daerah yang banyak di lakukan pembangunan fisik di dalamnya.
Monumen Nasional merupakan kawasan wisata seklaigus sejarah yang berada
di DKI Jakarta. Kawasan ini merupakan kawasan bersejarah yang dimiliki
Indonesia. Kawasan ini termasuk kawasan non alami karena kawsan ini dibangun
oleh manusia. Sejak pertama kali dibangun dan diresmikan kawasan ini dapat
menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Banyak pengunjung yang datang
untuk melihat kemegahan bangunan dan untuk mengetahui nilai sejarah yang
terdapat di Monumen Nasional. Meskipun Monas telah menjadi obyek popular
sampai saat ini tetapi dalam perkembangannya dirasa perlu adanya partisipasi
pengunjung untuk Monas lebih baik lagi. Partisipasi tersebut melalui penilaian
pengunjung terhadap Monas melalui identifikasi pengukuran kualitas supply.
Pengukuran kualitas supply adalah kegiatan pengukuran yang di lakukan
terhadap tempat-tempat yang memiliki daya tarik ekowisata. Daya tarik ini supaya
terus terkelola dengan baik, maka dari itu perlu adanya penilaian kualitas sebagai
bentuk evaluasi. Sehingga nantinya dapat diketahui penilaian pengunjung
terhadap penawaran yang telah diberikan. Hal inilah yang mendasari
dilakukannya identifikasi mengenai kualitas supply yang berada pada kawasan
non alami yakni Monumen Nasional.

B. Tujuan

Praktikum mengenai Identifikasi dan Pengukuran Kualitas Supply pada


Kawasan non Alami dengan studi kasus di Monumen Nasional memiliki beberapa
tujuan yaitu sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi supply di kawasan non alami.
2. Mengukur kualitas supply di kawasan non alami.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Identifikasi

Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan,


meneliti, mendaftarkan mencatat data dan informasi untuk kebutuhan lapangan.
Menurut Koenjtaraningrat (1987), identifikasi adalah suatu bentuk pengenalan
terhadap suatu ciri-ciri fenomena sosial secara jelas dan terperinci. Identifikasi
adalah proses pengenalan, menempatkan objek atau individu dalam suatu kelas
sesuai dengan karakteristik tertentu. Menurut Poerwadarminto (1976), identidikasi
adalah penentuan atau penetapan identitas seseorang atau benda.
Identifikasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan orang lain. Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses imitasi
dan sugesti yang pengaruhnya sangat kuat. Sedangkan menurut Harjoso (2010),
identifikasi adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang
atausesuatu. Hal ini perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan
komponen-komponen yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak
menimbulkankebingungan. Menurur Powadarminto (1976), identifikasi adalah
penentuan atau penetapan identitas orang atau benda.

B. Kualitas

Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,


manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan atau konsumen. Selera atau harapan konsumen pada
suatu produk selalu berubah sehingga kualitas produk juga harus berubah atau
disesuaikan. Dengan perubahan kualitas produk tersebut, diperlukan perubahan
atau peningkatan keterampilan tenaga kerja, perubahan proses produksi dan tugas,
serta perubahan lingkungan perusahaan agar produk dapat memenuhi atau
melebihi harapan konsumen (Garivin, 1988)
Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen mengatakan
bahwa kualitas merupakan sebuah kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan (Abubakar & Siregar, 2010). Kualitas merupakan suatu ukuran untuk
menilai bahwa suatu barang atau jasa telah mempunyai nilai guna seperti yang
dikehendaki atau dengan kata lain suatu barang atau jasa dianggap telah memiliki
kualitas apabila berfungsi atau mempunyai nilai guna seperti yang diinginkan.
Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah unsur yang saling
berhubungan mengenai mutu yang dapat mempengaruhi kinerja dalam memenuhi
harapan pelanggan. Kualitas tidak hanya menekankan pada hasil akhir, yaitu
produk dan jasa tetapi menyangkut kualitas manusia, kualitas proses, dan kualitas
lingkungan. Dalam menghasilkan suatu produk dan jasa yang berkualitas melalui
manusia dan proses yang berkualitas (Tjiptono dan Sunyoto 2012).
C. Supply

Penawaran dalam wisata menurut Avenzora (2008) adalah segala sesuatu baik
barang ataupun jasa yang ditawarkan kepada pengunjung disuatu kawasan wisata
pada waktu, jumlah, dan harga tertentu.Penawaran wisata akan berkaitan dengan
apa yang dapat ditawarkan, berapa banyak yang ditawarkan, kapan dapat
ditawarkan, dimana dapat ditawarkan, dan kepada siapa penawaran itu
ditawarkan. Penawaran wisata menurut Damanik dan Weber (2006) mengatakan
bahwa penawaran wisata dapat dikategorikan menjadi bentuk produk barang dan
jasa. Menurut Salah Wahab (1976), pada umumnya penawaran pariwisata
mencakup yang ditawarkan oleh destinasi pariwisata kepada wisatawan yang real
maupun yang potensial. Penawaran dalam pariwisata menunjukan khasanah
atraksi wisata alamiah dan buatan manusia, jasa-jasa maupun barang-barang yang
kira-kira akan menarik orang untuk mengunjungi suatu negara tertentu.

D. Pengukuran

Pengukuran adalah suatu prosedur yang sistematis untuk memperoleh informasi


data kuantitatif baik data yang dinyatakan dalam bentuk angka maupun uraian
yang akurat, relevan, dan dapat dipercaya terhadap atribut yang diukur dengan alat
ukur yang baik dan prosedur pengukuran yang jelas dan benar. Pengukuran
sebagai suatu prosedur yang sistematis untuk mengamati perilaku seseorang dan
menggambarkannya dengan bantuan skala numerik atau sistem pengkategorian
(Mehren 1973). Kualitas dan kuantitas hasil pengukuran itu banyak bergantung
pada jenis dan mutu alat ukur yang digunakan (Hamalik 1989).
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan
ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif (Arikunto dan Jabar, 2004).
Pengukuran adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengidentifikasi besar
kecilnya obyek atau gejala (Hadi, 1995). Pengukuran dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu menggunakan alat-alat yang standar dan menggunakan alat-alat yang
tidak standar. Pengukuran terdiri atas aturan-aturan untuk mengenakan
bilanganbilangan kepada sesuatu obyek untuk mempresentasikan kuantitas atribut
pada obyek tersebut (Suryabrata, 1984).
III. KONDISI UMUM

Monumen Nasional merupakan obyek wisata sejarah yang berada di pusat


kota Jakarta. Monumen Nasional terletak di Jakarta Pusat, provinsi DKI Jakarta.
Monumen Nasional berbentuk tiang setinggi 132 m, di puncaknya terdapat
perunggu berlapis emas berbentuk api. Monumen Nasional dikelilingi oleh ruang
terbuka hijau berupa taman seluas 80 Ha.

(a)
Gambar 1 (a) Monumen Nasional,
(Sumber : Dokumentasi Fadel Prayoga)
IV. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Lokasi

Penugasan mengenai Identifikasi dan Pengukuran Kualitas Supply pada


kawasan alami diberikan pada hari Sabtu, 31 Agustus 2019 di Gedung CA K07.
Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 4 September 2019 di TWA
Gunung Pancar. Pengumpulan tugas dilakukan pada hari Sabtu, 7 September 2019
di CA K07.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan pada kegiatan praktikum ini digunakan untuk mempermudah
mengumpulkan dan mengolah data. Alat dan bahan tersebut dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut.
No. Alat dan Bahan Kegunaan
1 Alat Tulis Mencatat hasil wawancara dengan responden
2 Kamera Handphone Menggambil objek gambar di lokasi praktikum
3 Kuesioner Media pertanyaan dan mengidentifikasi supply
kepada responden
4 Laptop Membuat laporan dan power point
5 Printer Mencetak laporan yang sudah

C. Tahapan Kerja

Tahapan kerja pada kegiatan praktikum mengenai Identifikasi dan


Pengukuran Kualitas Supply pada Kawasan Alami dilaksanakan dengan observasi
langsung ke lokasi dan melakukan wawancara kepada responden. Tahapan kerja
tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Melakukan observasi langsung ke lokasi yang telah ditentukan.
2. Mendokumentasikan daya tarik wisata dan fasilitas yang terdapat di lokasi
praktikum.
3. Menyiapkan kuesioner untuk melakukan wawancara kepada pengunjung serta
mengumpulkan data hasil wawancara.
4. Membuat laporan dan Power Point dari hasil wawancara pengunjung.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Kegiatan praktikum di kawasan TWA Gunung Pancar di lakukan dengan


mewawancarai pengunjung. Berikut merupakan karekteristik dari pengunjung
yang dijadikan responden pengamatan padaTabel 2 berikut.
Tabel 1 Karakteristik Responden
No. Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%)
1 Jenis Kelamin a. Laki-laki 8 40
b. Perempuan 12 60
2 Status Pernikahan a. Sudah Menikah 9 45
b. Belum Menikah 11 55
3 Usia 15 – 30 13 65
26 – 45 7 35
4 Pendidikan Terakhir a. SMP 2 10
b. SMA/SMK 8 40
c. Sarjana/Diploma 10 50
5 Pekerjaan a. Pelajar/Mahasiswa 10 50
b. PNS 4 20
c. Pegawai Swasta 3 15
d. Ibu Rumah Tangga 1 5
e. Wirausaha 2 10
6 Pendapatan < Rp. 500.000 11 55
Rp. 1.000.000 – Rp.
2 10
3.000.000
> Rp. 3.000.000 7 35

Berdasarkan hasil yang tertera pada tabel diatas dapat diketahui


karakteristik responden. Karakteristik tersebut meliputi jenis kelamin, status
pernikahan, pekerjaan, pendidikan terakhir dan pendapatan. Jumlah responden
yang ada berjumlah dua puluh orang. Kegiatan wawancara yang di lakukan
menggunakan metode random sampling.
Dari hasil identifiasi yang telah di lakukan dapat diketahui responden di
dominasi oleh wanita. Hal ini dapat dilihat dari presentase sebesar 60% dari
jumlah responden. Karakteristik responden dari status pernikahan di dominasi
oleh yang belum menikah sebanyak 55%, hal ini karena orang yang belum
menikah masih memiliki jiwa yang bebas untuk mengunjungi tempat wisata,
sedangkan orang yang sudah menikah akan lumayan sulit karena memiliki
tanggung jawab terhadap keluarga. Karakteristik responden dari segi usia di
dominasi oleh remaja dari rentang usia 15-30 tahun. Hal ini karena usia muda
merupakan usia produktif yang artinya masih memiliki kekuatan untuk
melakukan segala hal sehingga ketika mengunjung obyek wisata adalah hal
yang mudah dan menyenangkan.
Karakteristik responden dari pedidikan terakhir di dominasi oleh
kategori Perguruan Tinggi sebanyak 50%.. Karakteristik pengunjung dari segi
pekerjaan di dominasi oleh mahasiswa sebanyak 50 %, sisanya adalah orang
yang sudah berpenghasilan sendiri namun berbeda-beda kategori pekerjaan.
Karakteristik responden dari segi pendapatan di dominasi oleh yang
berpenghasilan di rentang < Rp.5.00.000, hal ini karena Monumen Nasional
merupakan obyek wisata ekonomis sehingga banyak pengunjung yang datang
dari kalangan pelajar.

B. Penilaian Pengunjung terhadap Kawasan Wisata

Green Center 5 Lokasi

-1 1 3 5 7
Gambar 2 Penilaian Pengunjung Terhadap Kawasan Wisata
1. Sangat tidak puas 2. Tidak puas 3. Agak tidak puas 4. Biasa saja 5. Agak puas. 6.
Puas 7. Sangat puas

Berikut merupakan hasil dari kepuasan pengunjung terhadap kawasan


wisata yang ada di Penilaian Pengunjung terhadap Daya Tarik dan Atraksi Wisata
yang ada di kawasan wisata yakni green center. Green center disini meliputi
lahan terbuka hijau yang ada di sekeliling Monas. Pengunjung memberikan
penilaian rata-rata 5 atau agak puas. Hal ini karena ruang terbuka hijau ini area
terbuka menyebabkan suhu di area tersebut panas, sehingga pengunjung merasa
tidak betah ketika berada di area terbuka hijau. Hal ini juga ditambah dengan tidak
adanya fasilitas peneduh seperti gazebo. Aktivitas yang di lakukan di area terbuka
hijau hanya berfoto atau berjalan kaki. Lama aktivitas yang di laksanakan rata-rata
5-10 menit saja.
C. Penilaian Pengunjung Terhadap Daya Tarik Wisata

Air Mancur 5.6

Museum Sejarah Nasional 4.8


Daya Tarik

Tugu Monas 6.2

1 2 3 4 5 6 7
Gambar 3 Penilaian Pengunjung Terhadap Daya Tarik Wisata
1. Sangat tidak puas 2. Tidak puas 3. Agak tidak puas 4. Biasa saja 5. Agak
puas. 6. Puas 7. Sangat puas

Berikut adalah hasil penilaian kepuasan pengunjung terhadap daya tarik


yang ada di Monumen Nasional. Daya tarik ini meliputi tugu monas, ruang
terbuka hijau, museum sejarah nasional dan air mancur. Penilaian pengunjung
terhadap Air Mancur yakni 5.6 atau agak puas. Hal ini karena pengunjung merasa
lokasi dari air mancur berjauhan dari tugu monas, sehingga pengunjung tidak
menjadikan air mancur sebagai salah satu daya tarik utama. Selain itu tidak
terdapat juga fasilitas yang memadai di area air mancur seperti gazebo. Lama
aktivitas yang biasa di lakukan di air mancur yakni selama 5-10 menit. Aktivitas
yang di lakukan yaitu foto-foto.
Penilaian pengunjung terhadap museum sejarah nasional adalah 4.8 atau
biasa saja. Hal ini karena kebanyakan pengunjung merasa bahwa diorama yang
disajikan terlalu kuno. Aktivitas yang di lakukan oleh pengunjung di area ini
yakni berkeliling dan duduk di lantai. Meskipun penilaian pengunjung terhadap
diorama biasa saja akan tetapi lama aktivitas yang di lakukan cukup lama yakni
30 menit-60 menit. Hal ini karena area diorama merupakan area yang memiliki
suhu sejuk dan rileks sehingga cocok untuk beristirahat sembari menungu giliran
naik lifti menuju puncak monas.
Penilaian pengunjung terhadap tugu monas adalah 6.2 yakni puas. Tugu
Monas ini meliputi penilaian terhdap desain tugu, cawan dan puncak monas.
Aktivitas yang biasa di lakukan di area ini meliputi duduk santai, berfoto,
berkeliling dan melihat pemandangan kota Jakarta dari ketinggian. Lama aktivitas
yang di lakukan pada daya tarik ini rata-rata 30-60 menit. Pengunjung
memberikan nilai puas karena Tugu Monas menjadi spot bagus untuk dijadika
obyek foto, selain itu juga di area cawan pengunjung dapat duduk bersantai
sembari menikmati pemandangan area terbuka hijau. Pengunjung juga dapat
menikmati keindahan kota Jakarta melalui binokuler dari puncak Monas.
D. Penilaian Pengunjung terhadap kelayakan Fasilitas Pada Kawasan atau
Obyek Wisata

Tempat Sampah 5.4

Musholla 5.8

Tempat Duduk 5

Toilet 5.6
Fasilitas

Aksesibilitas 4.2

Pusat Informasi 6.6

Parkir 4.8

0 1 2 3 4 5 6 7
Gambar 4 Penilaian Pengunjung terhadap kelayakan fasilitas
1. Sangat tidak layak 2. Tidak layak 3. Agak tidak layak 4. Biasa saja 5. Agak
layak. 6. layak 7. Sangat layak

Tabel diatas merupakan penilaian pengunjung terhadap kelayakan fasilitas


yang ada di Monumen Nasional. Fasilitas tersebut meliputi musholla, pusat
informasi, tempat duduk, tempat sampah, aksesibilitas, toilet, ticketing dan parkir.
Penilaian pengunjung terhadap tempat sampah sebesar 5.4 atau agak puas hal ini
karena tempat sampah berada pada titik yang berjauhan sehingga pengunjung
kesulitan membuang sampah di area tertentu.
Penilaian pengunjung terhadap pusat informasi sebesar 6.6 atau puas.
Pengunjung merasa lumayan puas dengan pelayanan yang ada di Monumen
Nasional,pegawainya dapat memberikan informasi dengan baik dan menyambut
kedatangan pengunjung, tetapi masih terdapat kekurang yakni masih terdapat
pegawai yang terkesan jutek dalam memberikan informasi. Pusat informasi juga
berfungsi sebagai ticketing dalam pelaksanaan menjual tiket pegawai yang ada
sudah lumayan ramah.
Penilaian pengunjung terhadap fasilitas tempat duduk adalah 5 atau agak
puas. Hal ini karena pengunjung merasa kurang banyak jumlah tempat duduk
yang ada di kawasan Monas. Sehingga pengunjung harus duduk di lantai.
Pengunjung juga merasa agak puas dengan tempat duduk yang ada di area terbuka
hijau karena jumlahnya masih sedikit dan tidak terdapat atap untuk menahan
panas.
Penilaian pengunjung terhadap fasilitas toilet adalah 5.6 atau agak puas.
Hal ini karena toilet yang ada di Monumen Nasional letaknya jauh sehingga
sedikit menyulitkan pengunjung. Penilaian pengunjung terhadap aksesibilitas
adalah 4.3 atau biasa saja. Hal ini karena pengunjung merasa kurangnya aktivitas
pendukung dalam fasilitas akses yakni seperti pergola atau gazebo. Pengunjung
mengeluh kepanasan ketika akan menuju Tugu Monas dan harus berjalan jauh.
Meskipun terdapat kendaraan pengantar tapi rentang waktunya lumayan lama dan
khusus bagi pengunjung yang akan berkunjung ke museum ataupun tugu monas.
Penilaian terhadap fasilitas parker mendapatkan penilaian sebesar 4.8 atau
biasa saja. Hal ini karena parkiran yang ada di Monumen Nasional cukup jauh
dari obyek utama sehingga pengunjung merasa malas memarkirkan kendaraan.
Penilaian pengunjung terhadap musholla yang ada di Monumen Nasional adalah
5.8 yaitu agak puas menuju puas. Hal ini karena pengunjung sudah merasa cukup
dengan musholla seperti sudah lumayan nyaman ketika melaksanakan shalat.
KESIMPULAN

Dari hasil identifikasi mengenai pengukuran kualitas supply pada kawasan non
alami menghasilkan beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut mengacu pada
tujuan. Kesimpulan tersebut ditarik sesuai pada hasil di lapangan. Kesimpulan
yang dihasilkan adalah sebagai berikut.
1. Kawasan Monumen Nasional memiliki beberapa supply yang terdiri dari
kawasan, daya tarik dan fasilitas. Kawasan wisata meliputi green center
yakni area terbuka hijau. Daya tarik wisata meliputi Tugu Monas, Museum
Sejarah Indonesia dan Air Mancur.
2. Kualitas supply yang berada di Monumen Nasional beragam. Kualitas
supply ini adalah hasil dari wawancara beberapa responden. Responden
menilai beberapa aspek supply yang ada di Monumen Nasional
diantaranya kawasan wisata, daya tarik dan fasilitas. Pada penilaian
kawasan wisata responden merasa agak puas terhadap kawasan wisata
yang ada yakni green center dengan nilai 5. Pada penilaian daya tarik
Tugu Monas mendapatkan penilaian terbesar sebesar 6.2, dan yang paling
rendah adalah museum sejarah nasional. Pada fasilitas responden
memberikan penilaian tertinggi terhadap fasilitas pusat informasi dan
terendah adalah aksesibilitas.
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 1997. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:


PT.Gramedia. (Diakses pada 6 September 2019)
Susi. 2005. Identifikasi.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.u
nila.ac.id/1040/8/BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwiHrYvG6p_kAhXC6n
MBHZLsC8kQFjADegQIAhAB&usg=AOvVaw1qhX4BYtpOsWssPNn-
3srU.(Diakses pada 6 September 2019).
Nasution. 2001. Definisi Kualitas. https://studylibid.com/doc/289801/bab-
2landasan-teori-2.1-definisi-kualitas. (Diakses pada 30 Agustus 2019)
Permana Yoga. 2014. Pengertian Pengukuran. https://yogapermanawijaya.
com/2014/10/16/pengertian-pengukuran-measurement-
penilaianassessment-dan-evaluasi-evaluate-dalam-pendidikan/(Diakses
pada 6 September 2019).
Rakhman Aditya. 2010. Definisi Pengukuran dan Penilaian Menurut Para Ahli
https://mahasiswaupiserang.com/2010/09/27/definisi-pengukuran-
danpenilaian-menurut-para-ahli/(Diakses pada 6 September 2019).
LAMPIRAN

Gambar 5 Diorama
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 5 Dokumentasi kelompok


Sumber: dokumentasi pribadi

Gambar 6 Foto Musholla


Sumber Dokumentasi Pribadi

Anda mungkin juga menyukai