Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN SERTA

PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN OPERASIONAL

Setiap perusahaan pasti memiliki sejumlah informasi tentang biaya yang akan atau
telah menjadi tanggungan perusahaan. Informasi yang akurat mengenai biaya
produk maupun jasa merupakan hal yang penting dalam setiap tahap fungsi
manajemen, yaitu manajemen stratejik, perencanaan dan pengambilan keputusan,
penentuan harga pokok produk dan jasa untuk pembuatan laporan keuangan,
pengendalian manajemen dan operasional.

“Biaya (cost) adalah kas atau nilai setra kas yang dikorbankan untuk memperoleh
barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa
depan bagi organisasi.”(Mulyadi, 2003:4)
Dalam buku yang sama, biaya sebagai expense didefinisikan sebagai berikut:
“Biaya (expense) adalah kas sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk
mewujudkan tujuan tertentu. (Mulyadi, 2003:4).

Manajemen perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan dengan baik


penentuan biaya untuk menghasilkan manfaat saat ini dan di masa depan, maka
karena informasi biaya memberikan kerangka berpikir untuk mengelola masukan
agar nilai masukan yang dikorbankan lebih rendah dari nilai keluaran yang diperoleh
oleh perusahaan. Sehingga dapat diketahui bagaimana biaya dan
kecenderungannya. Dengan memahami biaya berarti telah mengetahui berapa biaya
yang harus dikorbankan untuk membuat suatu produk.

Berdasarkan berbagai definisi biaya sebagai cost dan sebagai expense diatas
umumya mempunyai kesamaan makna, yaitu:
• Cost merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang
yang terjadi atau secara potensial akan terjadi dan pengorbanan tersebut
untuk tujuan tetentu.
• Expense merupakan cost dari orang dan jasa telah menjadi beban (expired) karena
berlalunya waktu baik secara langsung maupun tidak langsung terkait dalam
proses untuk memperoleh pendapatan.

Oleh karena itu ketepatan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih
bermutu yang kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih
baik. Agar biaya dapat dibebankan dengan mudah dan akurat, maka perlu adanya
penelusuran biaya yaitu pembebanan aktual dari biaya ke objek biaya dengan
menggunakan ukuran yang dapat diamati pada konsumsi sumber daya oleh objek
biaya.
Pembebanan biaya dapat terjadi melalui cara berikut ini :
• Penelusuran langsung (Direct Tracing)adalah suatu proses pengidentifikasian dan
pembebanan biaya yan berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek.
• Penelusuran penggerak (Driver Tracing) adalah penggunaan penggerak untuk
membebankan biaya pada objek biaya.
• Alokasi (Allocation).adalah pembebanan tidak langsung ke obyek biaya. Biaya tidak
langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan pada obejek biaya,
baik dengan menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya adalah setiap item
yang dibiayai, yang diukur dan dibebankan, dimana proses pembebanan biaya
tersebut harus dilakukan secara akurat yang keakuratannya dapat ditelusuri melalui
penelusuran biaya. Karena Penelusuran biaya menentukan seberapa objektif,dapat
diandalkan, dan berartinya ukuran biaya yang dihasilakan, dan seberapa yakinnya
pengambilan keputusan dalam memahami dan mengandalkan ukuran biaya sebagai
dasar untuk membuat prediksi dan pengambilan keputusan sehingga pembebanan
biaya yang tepat dapat tercapai dan menghasilkan penghematan serta keputusan
yang benar dan evaluasi yang baik.

Objek Biaya
Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek,
aktivitas, dan lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya.
Beberapa tahun terakhir, aktivitas muncul sebagai objek biaya yang terpenting.
Aktivitas adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi dan
dapat juga dideskripsikan sebagai kumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang
berguna bagi para manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan.

A. Klasifikasi Biaya

Pengklasifikasian Biaya penting artinya untuk memberikan informasi mengenai biaya


yang lebih ringkas dan sitematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada yang
digolongkan ke dalam golongan-golongan tertentu.

Dalam buku “Akuntansi Biaya” biaya dapat digolongkan menjadi


• Objek pengeluaran
• Fungsi pokok dalam perusahaan
• Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
• Perilaku biaya dalam hubungannya dengan volume kegiatan
• Jangka waktu manfaatnya. (Mulyadi 2000,14)
B. Konsep Biaya Dihubungkan dengan Tingkat Produksi
Pada tabel berikut memuat tentang konsep biaya dasar yang dihubungkan
dengan tingkat produksi dari suatu pabrik. Bagan mengenai bentuk klasifikasi biaya
tetap dan biaya variabel ini merupakan analisis dari operasi pabrik untuk tujuan
perencanaan dan pengendalian rencana-rencana tersebut.
Konsep Dasar Deskripsi Klasifikasi

Setiap biaya yang jumlahnya tidak


berubah-ubah pada setiap tingkat
Biaya tetap (Fixed Cost) produksi dalam pabrik
Contoh: biaya asuransi untuk pabrik dan
biaya gaji

Setiap biaya cenderung bertambah dalam


total sebagaimana penambahan tingkat
produksi dan cenderung berkurang
Biaya variabel (Variable Cost) sebagaimana pengurangan tingkat
produksi
Contoh: biaya tenaga kerja langsung

C. Klasifikasi Biaya Untuk Menghitung Harga Pokok Produksi


Biaya produksi diklasifikasikan menurut komponen dalam proses manufaktur.
Klasifikasi setiap biaya dikategorikan seperti:
1. Biaya bahan mentah (raw material cost)
Semua bahan mentah secara fisik dapat diidentifikasikan sebagai bagian
dari barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi tersebut
dengan cara yang sederhana dan ekonomis. Contoh: lembaran aluminium
dan bahan perakitan
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost)
TKL adalah seluruh tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara fisik pada
barang jadi dengan cara yang ekonomis. Contoh: operator mesin.
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Adalah semua biaya selain biaya bahan mentah atau upah langsung yang
berkaitan dengan proses produksi. Ada dua subklasifikasi overhead pabrik
yaitu:
 Overhead pabrik variabel, contohnya adalah energy,
perlengkapan dan sebagian besar upah tidak langsung. Biaya
upah tidak langsung dari suatu kategori tertentu adalah biaya
variabel atau biaya tetap.
 Overhead pabrik tetap, contohnya gaji penyelia, pajak
kekayaan, gedung, asuransi, sewa dan sebagainya.

Biaya produksi pada sebagian perusahaan masih terbagi menjadi 2 yaitu:


 Biaya utama (prime cost) terdiri dari biaya bahan baku ditambah tenaga kerja
langsung
 Biaya konversi yaitu seluruh biaya produksi kecuali biaya bahan baku
langsung atau penggabungan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.

D. Klasifikasi Biaya untuk Memenuhi Kepentingan Manajemen


Klasifikasi biaya untuk menghitung harga pokok persediaan berbeda dengan
klasifikasi biaya untuk kepentingan manajemen dalam perencanaan, pengendalian
dan pengambilan keputusan. Untuk memenuhi kepentingan manajemen dalam
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan, maka biaya diklasifikasikan
menjadi:
 Biaya variabel: total biaya yang berubah secara proporsional dengan
total volume kegiatan tertentu dalam periode tertentu.
 Biaya tetap: total biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan
 Biaya langsung dan tak langsung: biaya yang langsung dapat ditelusuri
dan biaya tak langsung yaitu biaya yang secara fisik sulit ditelusuri
sehingga biasanya digunakan metode hubungan sebab akibat dan
pengalokasian.
 Biaya terkendali dan tidak terkendali: contoh adalah biaya iklan pada
departemen penjualan merupakan biaya terkendali bagi manajer
pemasaran, tapi tidak terkendali bagi manajer produksi yang tidak
memiliki wewenang apa-apa.
 Biaya diferensial atau biaya incremental: dalam pengambilan
keputusan manajemen harus membandingkan biaya masing-masing
alternative yang bisa dipilih. Perbedaan biaya antara masing-masing
alternative disebut biaya alternative.
 Biaya kesempatan: keuntungan yang tidak jadi diperoleh dari satu
alternative oleh karena mengambil alternative yang lain.

E. Konsep Biaya Dasar Lainnya


Adapun beberapa penambahan konsep biaya yang berguna bagi manajemen.
Konsep biaya yang dimaksud adalah:
 Biaya Penempatan (replacement cost)
Biaya ini untuk membeli kembali, menetapkan kembali atau
menyusun kembali suatu aktiva. Misalnya biaya atas persediaan
barang-barang dagangan biasanya dilaporkan pada bawahan. Pasar
adalah biaya penempatan pada tanggal daftar neraca (the balance
sheet date). Manajemen seringkali menggunakan konsep ini dalam
perencanaan. Karena itu konsep biaya penempatan harus langsung
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
 Biaya Marjinal merupakan biaya tambahan atau biaya ekstra yang
dikeluarkan untuk memproduksi satu atau lebih produk.
 Biaya Sunk yaitu biaya yang telah dikeluarkan dan tidak dapat diubah
oleh keputusan sekarang maupun untuk mendatang. Oleh karena
tidak dapat diubah, maka biaya ini tidak dapat dipakai dalam analisis
tindakan untuk waktu mendatang.
 Opportunity Cost merupakan manfaat cost yang hilang karena satu
alternative/ pilihan yang dipilih mendapat manfaat dari pilihan atau
alternative lainnya. Konsep ini digunakan untuk mengukur dampak
ekonomi yang potensial dari berbagai alternative pengambilan
keputusan.

F. Konsep Biaya Untuk Pengendalian Manajemen dan Operasional


 Kemampuan untuk melakukan pengendalian
Biaya dikatakan terkendali jika manajer atau pekerja mempunyai
kebijakan dalam keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan
dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam satu periodik tertentu yang
biasanya jangka pendek. Contoh, biaya sewa dan asuransi untuk
fasilitas pabrik biasanya tidak dapat dikendalikan supervisor toko dan
manajer divisi
 Dampak Preferensi Risiko terhadap Motivasi dan Pengambilan
Keputusan
Preferensi risiko menggambarkan cara setiap orang memandang
suatu pilihan atau keputusan dengan cara yang berbeda-beda, karena
menitikberatkan pada hasil tertentu secara berbeda dengan hasil
lainnya. Risiko berkaitan dengan hasil/ keluaran tak tertentu yang
mungkin tidak diharapkan/ diharapkan oleh pengambil keputusan.

G. Konsep Biaya Untuk Pemngambilan Keputusan


Para manajer selalu dihadapi pada masalah pengambilan keputusan diantara
dua altematif atau lebih. Data-data yang tersedia dalam suatu perusahaan cukup
banyak, dan tidaklah mungkin semua data biaya ini relevan dengan berbagai
altematif dalam suatu pengambilan keputusan. Oleh karena itu tidak semua biaya
harus dilaporkan kepada manajemen untuk bertujuan pengambilan keputusan.

Sehubungan dengan konsep biaya untuk tujuan pengambilan keputusan seorang


manajer harus menggunakan konsep biaya yang berbeda terhadap pengambilan
keputusan yang berbeda. Oleh karena itu konsep sangat penting untuk tujuan
pengambilan keputusan. Biaya relevan telah didefinisikan oleh Mulyadi (1989,
hal.16) yaitu sebagai berikut:

"Biaya relevan adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda
atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai
macam altematif'.

Definisi tersebut menjelaskan bahwa orientasi dari akuntansi manajemen adalah


data yang akan datang. Data historis hanya digunakan untuk merumuskan ramalan
kejadian yang mungkin terjadinya pada masa yang datang. Jadi konsep biaya yang
digunakan dalam proses pengambilan keputusan adalah biaya-biaya relevan.
Seorang akuntan manajemen harus dapat membedakan mana biaya relevan dan
mana biaya yang tidak relevan, sehingga keputusan yang diambil tidak merugikan
perusahaan.

Dalam proses pengambilan keputusan peranan akuntan manajemen adalah sebagai


pengumpul dan pengolahan data-data yang relevan termasuk biaya-biaya relevan
yang akan digunakan pimpinan perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Apabila biaya yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang berbeda pada
setiap alternatif yang akan dipilh maka biaya tersebut adalah biaya relevan, tetapi
suatu biaya menjadi tidak relevan apabila biaya itu sama untuk semua alternatif yang
sedang dianalisa.

Klasifikasi biaya sangat diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang


dapat membantu pihak manajemen dalam mencapai tujuannya. Menurut Mulyadi
(2005:13) terdapat lima cara penggolongan biaya yaitu diantaranya sebagai berikut:
1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran:
Merupakan dasar penggolongan biaya yang terdiri dari:

a. Biaya bahan baku


b. Biaya tenaga kerja langsung
c. Biaya overhead

2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan:

a. Biaya produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan


baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
b. Biaya pemasaran. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan
kegiatan pemasaran produk.
c. Biaya administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk.

3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayainya:

a. Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab
satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayainya. Jika sesuatu
yang dibiayainya tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan
terjadi.
b. Biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak
hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayainya. Biaya tidak langsung dalam
hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak
langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs).

4. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan


perubahan volume aktivitas:

a. Biaya variabel.Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah


sebanding dengan perubahan volume kegiatan
b. Biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
c. Biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat
volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
d. Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar
volume kegiatan tertentu.

5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya:

a. Pengeluaran modal (capital expenditure). Pengeluaran modal adalah biaya


yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya
periode akuntansi adalah satu tahun kalender).
b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure). Pengeluaran pendapatan
adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi
terjadinya pengeluaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://ekonomiplanner.blogspot.com/2014/06/dasar-dasar-akuntansi-
manajemen.html
Arimila Krisna, 2006. Akuntansi Manajemen edisi pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta
Lili Sadeli, Bedjo Siswanto, 2004.
Akuntansi Manajemen: sistem, proses dan pemecahan soal edisi satu. Bumi aksara.
Jakarta
http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/10/konsep-biaya-dan-cara-
penggolongan-biaya.html

Anda mungkin juga menyukai