Erection Procedure API 650 PDF
Erection Procedure API 650 PDF
STORAGE TANK
API 650
Client : xxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Project : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
PO.No : ---
1. Ruang Lingkup
1.1. Umum
1.2. Batasan
1.3. Tanggung Jawab
2. Referensi
3. Keamanan dan Keselamatan Kerja
4. Persiapan
1.1. Data dan Dokumen
1.2. Pre-Fabrication Check dan Pre-Erection Check
1.3. Peralatan Handling dan Lifting
1.4. Access Road dan Lifting Area
5. Sand Blasting Dan Painting
6. Pengelasan, Tack Weld dan Pemotongan
6.1. Pengelasan dan Tack Weld
6.2. Non Destructive Examination, Visual Examamination dan Repair
6.3. Fit Up Tolerance
6.4. Pemotongan
7. Perhitungan Column dan Kapasitas Chain Block
7.1. Perhitungan Column
7.2. Perhitungan Kapasitas Chain Block
7.3. Perhitungan Support Column
8. Fabrikasi
8.1. FabrikasiFabrikasi Bottom Plate dan Drain Sump
8.2. Fabrikasi Shell Plate
8.3. Fabrikasi Roof Plate
8.4. Fabrikasi Curb Angle, Top Railing, Rafter, Platform dan Tangential
Stairway
8.5. Fabrikasi Temporary Column
9. Erection ( Top to Bottom )
9.1. Erection Bottom Plate
9.2. Pengelasan Bottom Plate
9.3. Erection Drain Sump
9.4. Erection Temporary Column
9.5. Erection Top Shell
9.6. Pengelasan Vertikal Joint Pada Top Shell
9.7. Erection Nozzle Pada Top Shell
9.8. Erection Curb Angle
9.9. Erection Rafter
9.10. Erection Roof Plate
9.11. Eection Top Railing
9.12. Erection Tangential Stairway dan Platform Pada Top Shell
9.13. Pengangkatan Top Shell
9.14. Erection Shell #2
9.15. Pengelasan Vertikal Joint Shelll #2
9.16. Penyambungan Antara Top Shell dengan Shell#2
9.17. PengelasanHorisontal Joint Antara Shell Dengan Shell#2
9.18. Erection Nozzle Pada Shell#2
9.19. Erection Tangential Stairway dan Platform Pada Shell#2
9.20. Pengangkatan Top Shell dan Shell#2
9.21. Erection Shell#3 dan seterusnya
9.22. Pengelasan Shell Terakhir dengan Bottom Plate
9.23. Erection Roof Plate ( Finishing )
9.24. Erection Nozzle dan Roof Appurtenances
10. Vertically Check
11. Pekerjaan Lain
12. Inpeksi Dan Testing
13. Lampiran
1. RUANG LINGKUP
1.1 Umum
Prosedur ini memberikan petunjuk tentang pelaksanaan pekerjaan
fabrikasi, erection, leveling dan verticality untuk API 650 Storage tank serta
komponen terkait yang terpasang pada proyek Metode erection yang
digunakan adalah metode top to bottom erection, dimana setelah erection
bottom plate selesai, erection selanjutnya akan dimulai dari top shell dan
komponen – komponen yang terpasang pada top shell seperti curb angle,
rafter, sebagian roof plate, top railing, tangential stairway, platform dan
komponen lain termasuk nozzle.
Setelah erection top shell selesai, kemudian dilanjutkan dengan erection
shell dan komponen – komponen di bawahnya sampai dengan shell paling
bawah yang kemudian disambungkan langsung dengan bottom plate.
1.2 Batasan
Prosedur ini diberlakukan untuk storage tank yang terpasang pada proyek
PMDP sebagai berikut :
a. XXXXXXXXXXXX
b. XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
c. XXXXXXXXXXXXXXXX
d. XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
· Beri batas / tanda di sekitar area kerja untuk memastikan hanya pekerja yang
berkepentingan yang diperbolehkan memasuki are kerja.
· Pastikan general safety equipment seperti APAR dan APD tersedia di
lapangan.
· Pastikan APAR dan APD berfungsi dengan baik dan dipergunakan dengan
benar.
· Identifikasi bahaya yang mungkin timbul dengan menyusun JSA (Job Safety
Analysis) yang sesuai untuk setiap jenis pekerjaan, untuk kemudian
dilampirkan dalam setiap pengajuan SIKA (Surat Izin Kerja Aman).
· Pastikan SIKA sudah diberikan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan dan mengikuti standard / regulasi keamanan / keselamatan dari
XXXXXXXXXXXXXXXXXX
· Pastikan semua lifting equipment termasuk man basket sdah memenuhi
standard / regulasi keamanan / keselamatan dari XXXXXXXXXXXXX
· Pastikan seluruh pekerjaan pengangkatan dilaksanakan dengan aman.
· Perhatikan cuaca dan kecepatan angin pada saat pekerjaan pengkatan untuk
semua bagian proyek.
· Pastikan tidak ada pekerjaan pengangkatan untuk semua bagian proyek pada
saat cuaca hujan dan atau kecepatan angin melebihi 35 knot atau sesuai
batas aman menurut HSE Plan yang berlaku pada proyek ini.
· Pekerjaan yang bekerja dari man basket harus mengenakan safety
bodyharness secara proper dan terkait pada hook crane melalui sling
pengamanan.
· Pekerjaan yang diatas ketinggian lebih dari 1.8 meter wajib menggunakan
scaffolding.
· Jenis dan metode pemasangan scaffolding mengikuti standard HSE Plan.
· Pemasangan scaffolding dan pemberian tagging access code harus mengikuti
standard / regulasi keamanan / keselamatan dari XXXXXXXXX.
· Jika pekerjaan dilaksanakan pada ruang terbatas, pastikan setiap pekerjaan
sudah mengikuti pelatihan dan memahami prosedur keamanan / keselamatan
bekerja pada ruang terbatas / confined space.
· Pastikan pertukaran udara tetap terjaga dengan menggukan blower dan
exhaust.
· Laksanakan pemeriksaan kadar gas di dalam ruangan secara berkala menurut
standard / regulasi keamanan / keselamatan dari XXXXXXXXX.
· Gunakan penerangan dengan tegangan max. DC 24V jika bekerja pada ruang
terbatas.
· Pastikan semua kabel yang digunakan, baik kabel elektrik dan kabel las tidak
rusak atau mengelupas.
· Setiap sambungan kabel elektrik harus diberi isolasi.
· Setiap sambungan kabel las harus menggunakan soket khusus penyambung
kabel las.
· Pastikan jalur semua jenis kabel aman dan terhindar dari gangguan seperti
terhimpit, tertindih dan atau tertimbun material yang dapat merusak
perlindungan kabel.
· Untuk keselamatan dan guna mencapai kualitas pengelasan dan pemotongan
yang baik, pastikan tidak ada pekerjaan pengelasan dan pemotongan ketika
cuaca hujan.
· Pastikan setiap tabung oksigen dan tabung acetylene yang digunakan tidak
berkarat secara berlebihan.
· Pastikan setiap tabung oksigen dan tabung acetylene tidak mengalami
kebocoran baik pada body tabung maupun pada ulir sambungan antara
tabung dengan regulator.
· Pastikan setiap tabung oksigen dan tabung acetylene terlindung dari percikan
yang dihasilkan oleh proses pengelasan, pemotongan atau gerinda, gunakan
fire blanket jika memungkinkan.
· Pastikan setiap tool seperti selang dan regulator yang digunakan untuk setiap
proses pemotongan dalam keadaan baik dan tidak bocor.
· Pastikan pada saat proses pemotongan setiap selang terhindar dari gangguan
seperti terhimpit, tertindih dan atau tertimbun material yang dapat merusak
selang.
· Pastikan setiap cutting torch dilengkapi dengan flashback arrestor.
4. PERSIAPAN
Pastikan semua data dan dokumen teknis yang diperlukan selama proses
fabrikasi dan erection tersedia di lapangan.
Peralatan handling dan lifting tersebut meliputi namun tidak terbatas pada :
· Fit-up pada vertical shell jointmengacu pada figure 5.1 API 650.
· Fit-up pada horizontal shell joint mengacu pada figure 5.2 API 650.
· Fit-up pada bottom plate, bottom to shell, roof to shell dan roof plate
mengacu pada figure 5.3a API 650.
· Fit-up pada lap welded bottom plate, jika ada, mengacu pada figure
5.3b API 650.
· Mis-aligment pada vertical joint but weld untuk pelat dengan ketebalan
≥16 mm adalah 10% dari tebal pelat atau maksimal 3 mm (1/8 inch),
diambil yang terkecil.
· Mis-aligment pada vertical joint but weld untuk pelat dengan ketebalan
≤16 mm adalah tidak lebih dari 1.5 mm (1/16 inch).
· Mis-aligment pada horizontal joint but weld untuk pelat dengan
ketebalan >8 mm, proyeksi upper shell plate terhadap lower shell plate
tidak boleh melebihi 20% ketebalan upper shell plate dengan
maksimum proyeksi 3 mm (1/8 inch).
· Mis-aligment pada horizontal joint but weld untuk pelat dengan
ketebalan <8 mm proyeksi upper shell plate terhadap lower shell plate
tidak boleh lebih dari 1.5 mm (1/16 inch)
· Untuk upper shell plate dengan ketebalan 3 mm (1/8 inch) lebih tebal
dibanding lower shellplate pada horizontal joint but weld harus
mempunyai 4 : 1 bidang landai atau taper.
· Minimum size untuk fillet weld pada pelat dengan ketebalan ≥5 mm
adalah 5 mm.
· Minimum size untuk fillet weld pada pelat dengan ketebalan <5 mm
adalah sesuai ketebalan pelat.
· Over lap antar pelat pada double welded lap joint tidak boleh melebih 5
cm.
· Over lap antar pelat pada single welded lap joint tidak boleh melebihi 25
mm (1 inch).
· Single welded lap joint hanya boleh diaplikasikan untuk fit-up roof plate
dan bottom plate.
· Maximum leg dimension untuk fillet weld permanent attachmentpada
shell course adalah 13 mm (1/2 inch).
· Jarak sisi terluar fillet weld permanent attachment terhadap horizontal
joint tiap shell adalah minimal 75 mm (3 inch).
· Jarak sisi terluar fillet weld permanent attachment terhadap vertical joint
tiap shell atau insert-plate joint atau reinforcing fillet weld adalah
minimal 75 mm (3 inch).
6.4 Pemotongan
- Material : SA 36
- Jenis : H-Beam 100x100x6x8 mm
- Modulus Elastisitas : 200 kN/mm2
- Panjang Column : 3500 mm
Keterangan :
B : 100 mm
D : 100 mm
S : 8 mm
t : 6 mm
b : 94 mm
d : 84 mm
Gambar.7-1 Penampang H-Beam
. .
Ix-x = –
( ) ( )
=
= 3,690,485 mm4
. .
Iy-y= 2(
= 2 +
= 1,334,845 mm4
Panjang equivalent column untuk bagian bawah fix dan bagian atas bebas
adalah 2 L = 2 x 3000 = 6000 mm
p
W cr =
. , ,
=
= 73,117 N ( 7,311.7 kg )
Beban tekuk yang di ijinkan lebih besar dari beban yang terjadi sehingga
Berdasarkan tabel 7-1 maka chain block yang di butuhkan adalah kapasitas 1
ton , 3 ton dan 5 ton
7.3. Perhitungan Support Column
Sedangkan data – data yang di gunakan untuk perhitungan adalah sebagai berikut :
= 84 N / mm2
= 40 mm
L.2 = Jarak baut 3 & 4 dengan plat bagian bawah
= 160 mm
N = Jumlah baut
= 4 buah
= 227 mm
. .
Wt =
( )
=
( )
= 37,390 N
Ws =
= 14000 N
= 42049 N
dc =
ps
=
.
· Periksa, ukur dan tandai semua raw material untuk bottom plate dan
drain sump berdasarkan gambar fabrikasi.
· Pastikan ukuran radius terluar dari bottom plate ditambahkan +5 mm
s/d 10 mm untuk mengantisipasi shrinkage setelah pengelasan.
· Lakukan pekerjaan pemotongan dengan baik dan benar sesuai cutting
plan.
· Jika ada, backing strip harus terpasang sesuai gambar fabrikasi dan di
tack weld pada bagian bawah bottom plate (Lihat Gambar-6).
· Setelah proses fabrikasi selesai dilaksanakan, selanjutnya semua
bagian di-sand blast dan di-painting.
· Susun bottom plate dan drain sump di tempat yang telah ditentukan
berdasarkan marking dan identifikasi yang telah dibuat untuk
memudahkan proses selanjutnya.
· Pastikan dimensi dan inner radius seluruh shell plate telah diperiksa
dan dicatat serta mendapat persetujuan dari inspektor.
· Setelah proses fabrikasi selesai dilaksanakan, selanjutnya semua
bagian di-sand blast dan di-painting.
· Susun shell plate di tempat yang telah ditentukan berdasarkan marking
dan identifikasi yang telah dibuat untuk memudahkan proses
selanjutnya.
8.4 Fabrikasi Curb Angle, Top Railing, Rafter, Platform dan Tangential
Stairway
· Pastikan tidak ada gap antara bottom plate dan backing strip,
gunakan baji dan u-shape jika diperlukan (Lihat Gambar 9-3)
Gambar 9-3. Proses fit-up pada bottom plate dengan baji dan u-shape
· Lakukan tack weld dengan benar sesuai kebutuhan.
· Pastikan fit-up joint diperiksa dan disetujui oleh inspektor.
· Pasang temporary stiffener secara melintang terhadap fit-up joint
untuk mencegah distorsi selama proses continous long weld
(Lihat Gambar 9-4)
· Ukur dan beri garis tanda pada bottomplate pada titik-titik dimana
temporary column akan dipasang.
· Pasang temporary column sesuai gambar erectionmengikuti tanda yang
telah dibuat.
· Atur dan pastikan temporary column terpasang dengan lurus.
· Pastikan jarak antara temporary column dengan inner radius tanki
sama untuk semua temporary column.
· Lakukan fillet seam weld antara shoe plate temporary column dengan
bottom plate.
· Pasang upper bracing dan lower bracing untuk temporary column.
· Lakukan fillet weld antara shoe upper/lowerbracing dengan bottom
plate.
· Pasang chain block pada tiap-tiap temporary column.
Gambar 9-6.Seam weld padashoe plate temporary column dan bottom plate
· Tandai inner dan outer radius tanki pada bottom plate sesuai gambar
erection.
· Pasang inner dan outer metal clip dengan cara tack weld mengikuti
tanda yang telah dibuat untuk memudahkan proses erection top shell.
· Pasang shell plate pertama untuk top shell di antara metal clip.
· Jika diperlukan, pasang temporary support yang dilengkapi dengan
span screw, terutama pada ujung-ujung dekat sisi vertical, hal tersebut
diperlukan untuk menjaga plumbness pada shell plate (Lihat Gambar
9-7).
Gambar 9-7. Pemasangan metal clip, strong back dan temporary
Support pada proses erection top shell
· Periksa verticality tiap sisi shell plate untuk memastikan bahwa vertical
joint antar shell plate benar benar lurus.
· Periksa keratan upper edge of shell plate untuk memastikan bahwa
horizontal joint antara top shell dengan shell #2 dan dengan bagian-
bagian lain benar-benar lurus secara horizontal.
· Pasang shell plate berikutnya hingga selesai dan membentuk lingkaran
penuh top shell.
· Pasang kembali temporary support dengan span screw pada tiap-tiap
shell plate seperti pada shell plate pertama.
· Pastikan hasil fit-up pada vertical joint beserta welding gap sesuai
dengan gambar erection dan WPS yang berlaku.
· Periksa kembali verticality dan kerataan upper edge tiap-tiap shell plate
yang terpasang.
· Pasang strong back pada tiap vertical joint untuk menghindari high-low
joint.
· Lakukan tack weld antara strong back dengan tiap shell plate sesuai
kebutuhan (Lihat Gambar 9-8)
Gambar 9-8. Tack weld pada strong back plate dan shell plate
· Setelah selesai dan terbentuk satu lingkaran penuh dari top shell,
selanjutnya periksa dan ukur circumferential / keliling shell, dan
pastikan hasilnya sesuai dengan gambar erection, atau sesuai rumus
keliling berikut :
Circumference = xD
· Periksa dan ukur inside diameter top shell pada jarak 0.3 m dari bottom
edge pada titik-titik berikut : 0°-180°, 45°-225°, 90°-270°, 135°-315°
· Buat garis lingkar sesuai diameter nozzle pada titik yang telah diukur.
· Lakukan pemotongan sesuai garis lingkar setelah mendapat
persetujuan dari inspektor.
· Pasang nozzle dengan baik dan benar sesuai gambar erection.
· Pastikan proyeksi nozzle sesuai General Arrangement Drawing.
· Pastikan posisi nozzle lurus baik secara vertical atau horizontal (Lihat
Gambar 9-12).
Gambar 9-12. Pemeriksaan proyeksi dan kelurusan nozzle pada top shell
· Ukur dan tandai inner top shell pada titik-titik yang akan dipasang rafter
clip atau sesuai gambar erection.
· Pasang rafter clip sesuai gambar erection mengikuti tanda yang telah
dibuat (Lihat Gambar 9-13).
· Pastikan pemasangan rafter clip lurus terhadap center ring.
· Lakukan tack weld sesuai kebutuhan.
· Beri garis tanda pada bagian atas curb angle tepat dimana batas
terluar roof plate akan dipasang.
· Pasang metal clip sesuai garis tanda yang telah dibuat untuk
memudahkan proses pemasangan roof plate.
· Pasang dan atur posisi roof plate sesuai gambar erection .
· Lakukan fillet tack weld sesuai kebutuhan pada pertemuan antara roof
plate dengan curb angle.
· Lakukan fillet tack weld pada sisi dalam roof plate yang bertumpu pada
rafter.
· Pasang roof plate selanjutnya hingga membentuk satu lingkaran penuh
roof plate pertama (Lihat Gambar 9-14)
· Lakukan tack weld sesuai kebutuhan seperti pada proses sebelumnya.
· Selanjutnya pasang roof plate kedua hingga membentuk satu lingkaran
penuh roof plate kedua (Lihat Gambar 9-14)
· Pemasangan roof plate ketiga dan seterusnya dilaksanakan sesudah
semua shell plate terpasang dan tidak ada lagi pekerjaan di dalam
tanki kecuali pekerjaan roof plate itu sendiri, hal ini ditunjukan agar
pada area roof masih terdapat opening untuk ventilasi.
· Continous fillet weld dilaksanakan setelah semua roof plate terpasang
dan setelah fit-up joint diperiksa serta disetujui oleh inspektor.
· Lakukan visual examination dan NDE pada tiap hasil pengelasan.
· Jika ada defect segera lakukan repair sesuai prosedur.
Gambar 9-14. Susunan pemasangan roof plate
· Ukur dan beri garis tanda pada sekeliling roof plate yang akan dipasang
post shoe.
· Pasang post shoe pada sekeliling roof plate sesuai garis tanda yang
telah dibuat.
· Atur posisi dan kelurusan midrail dan toeboard, kemudian lakukan tack
weld sesuai kebutuhan.
· Lakukan pengelasan setelah semua fit-up joint diperiksa dan disetujui
oleh inspektor.
· Periksa pengelasan secara visual dan pastikan hasilnya dapat diterima
oleh inspektor.
· Pada tahap ini, tangential stairway dan platform yang akan dipasang
adalah tangga dan platform yang berada pada bagian top shell.
· Ukur dan tandai top shell sesuai gambar erection pada titik dimana
platform dan tangential stairway akan dipasang.
· Identifikasi semua bagian dari platform dan tangential stairway agar
tidak ada bagian yang saling tertukar.
· Pasang dahulu semua bracket untuk platform dan tangential stairway
sesuai gambar erection lalu lakukan tack weld sesuai kebutuhan.
· Pasang semua leg dan support untuk platform dan tangential stairway
pada masing-masing bracket yang telah terpasang.
· Pastikan semua lubang baut antara bracket dan leg / support sesuai.
· Pasang semua baut pengikat untuk leg dan supportlalu kencangkan
sesuai kebutuhan.
· Pastikan fit-up joint antara bracket dan top shell diperiksa dan disetujui
oleh inspektor.
· Lakukan pengelasan pada tiap bracket sesuai dengan prosedur.
· Lakukan visual examination dan NDE pada tiap hasil pengelasan.
· Jika ada defect segera lakukan repair sesuai prosedur.
· Setelah semua pengelasan bracket selesai, pasang semua bagian
platform dan tangential stairway pada masing-masing leg/support
sesuai gambar erection.
· Kencangkan semua baut pengikat menggunakan torque wrench
dengan nilai torsi sesuai tabel pada lampiran 1
· Pasang post railing, handrail, midrail dan toe board sesuai gambar
erection dan lakukan pengelasan sesuai prosedur.
Gambar 9-17. Pengangkatan dan peletakan top shell pada removable support
9.14 Erection Shell #2
· Identifikasi semua shell plate yang termasuk bagian dari shell #2.
· Periksa dan pastikan radius gulung masing-masing shell plate tidak
berubah selama proses mobilisasi material dari workshop menuju
contruction area.
· Urutan pemasangan, metode pemasangan dan inspeksi shell #2
mengikuti apa yang telah diaplikasikan pada saat pemasangan top shell
sebelumnya.
· Setelah shell #2 terpasang, selanjutnya dilakukan pengelasan terhadap
vertical joint pada shell #2.
· Pasang kembali hook chain block pada temporary lifting lug top shell,
lalu kencangkan.
· Angkat top shell menggunakan clain block secara perlahan dan
bersamaan sehingga top shell tidak lagi bertumpu pada removable
support (Lihat Gambarr 9-18).
Gambar 9-18. Pengangkatan top shell untuk melepas removable support
· Biarkan top shell tergantung pada chain block untuk sementara waktu,
kemudian lepas removable support.
· Siapkan dan pasang mid plate pada upper edge shell #2 untuk
menciptakan welding gap pada saat top shell disambungkan dengan
shell #2.
· Pasang mid plate pada jarak maksimal setiap 2 meter dengan
ketebalan sesuai welding gap dan dengan material yang sejenis
dengan material shell (Lihat Gambar 9-19).
Gambar 9-20. Horizontal fit-up joint antara top shell dan shell #2
· Pasangan u-shape pada tiap shell plate dan strong back antara top
shell dan shell #2 untuk mencegah high-low pada horizontal joint (Lihat
Gambar 9-21).
· Atur dan pastikan fit-up pada horizontal joint beserta welding gap
sesuai dengan gambar erection dan WPS yang berlaku, gunakan baji
jika diperlukan.
· Buat garis lingkar sesuai diameter nozzle pada titik yang telah diukur.
· Lakukan pemotongan sesuai diameter nozzle pada titik yang telah
diukur.
· Lakukan pemotongan sesuai garis lingkar setelah mendapat
persetujuan dari inspektor.
· Pasang nozzle dengan baik dan benar sesuai gambar erection.
· Pastikan proyeksi nozzle sesuai General Arrangement Drawing.
· Pastikan posisi nozzle lurus baik secara vertical atau horizontal (Lihat
Gambar 9-23).
· Ukur dan tandai shell #2 sesuai gambar erection pada titik dimana
platform dan tangential stairway akan dipasang.
· Identifikasi semua bagian dari platform dan tangga spiral agar tidak ada
bagian yang saling tertukar.
· Pasang dan atur posisi semua bracket untuk platform dan tangential
stairway sesuai gambar erection lalu lakukan tack weld sesuai
kebutuhan.
· Pasang dan atur semua leg dan support untuk platform dan
tangentialstairway pada masing-masing bracket yang telah terpasang.
· Pastikan semua lubang baut antara bracket dan leg / support sesuai.
· Pasang semua baut pengikat untuk leg dan support lalu kencangkan
sesuai kebutuhan.
· Pastikan fit-up joint antara bracket dan top shell diperiksa dan disetujui
oleh inspektor.
· Lakukan pengelasan pada bracket sesuai dengan gambar erection.
· Lakukan visual examination dan NDE pada tiap hasil pengelasan.
· Jika ada defect segera lakukan repair sesuai prosedur.
· Setelah semua pengelasan bracket selesai, pasang semua bagian
platform dan tangential stairway pada masing-masing leg/support
sesuai gambar erection.
· Kencangkan semua baut pengikat menggunakan torque wrench
dengan nilai torsi sesuai tabel pada lampiran 1.
· Pasang post railing, handrail, midrail dan toe board sesuai gambar
erection dan lakukan pengelasan sesuai prosedur.
· Lakukan fillet weld dengan urutan berselang agar tidak terjadi distorsi.
· Lepaskan metal clip pada bagian dalam luar tanki.
· Bersihkan dan ratakan bekas tack weld metal clip pada permukaan
bottom plate dengan menggunakan gerinda.
· Lakukan visual examination dan NDE pada tiap hasil pengelasan.
· Jika ada defect segera lakukan repair sesuai prosedur.
Pekerjaan inspeksi dan testing mengikuti apa yang tertuang dalam kontrak
kerja antara XXXXXXXXX dengan KONTRAKTOR.
Hasil inspeksi dicatat oleh departemen QA/QC dalam lembar inspeksi khusus
yang terpisah dari prosedur ini.
13.LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Standard torque table untuk mur dan baut material ASTM A193 B7