1
PRAKATA
“Indeed, Allah Will not Change the condition of a p eople until they
change what is in themselves” Qur’an 13:11
“ Menjadi Ahli Gizi itu Masalah Hati, Orang yang ga diberi rasa di
profesi ini, ga akan p ernah tahu, sebahagia apa jadi Ahli Gizi”
Mohon Untuk Dikoreksi bila ada kekeliruan dalam buku saku ini
TTD
DAFTAR ISI
Ilmu
Gizi 3
Mars
Ahli
gizi 6
PUGS 7
NCP 8
Definisi Anak, dewasa, geriatri 9
Antropometri
BeratbadanIdeal(BBI) 9
BeratBadanKering(BBK) 10
PenurunanBeratBadan 11
EstmasiBeratBadan 12
EstmasiTinggiBadan 13
Status
GiziDewasa 14
Status
Gizi
Anak 17
CDC
Growth
Chart 26
Pengukuran
PSG 30
Biokimia 31
Fisik
Klinis 33
Terminologi
PAGT 35
Rumus-Rumus Kebutuhan Gizi 44
Satuan
energi 63
KebutuhanZatGiziMakro 64
AKG
2013 66
Dietary
History 68
Daftar
Penukar 69
MetodeInputNutrisurvey 76
Jenis
-jenis
Diet 79
je nis-j enis Susu Enteral 85
Karbohidrat Counting (CARBING 86
Interaksi ObatdanMakanan 88
ContohPengerjaanNCP 89
PerhitunganTenagaKerja 100
SuhuPenyimpanan 103
Penyusunan
Menu 104
HACCP 107
SkorKeamananPangan 112
VitamindanMineral 121
Statistika 145
S.A.F
ILMU GIZI
Seputar Gizi ?
3
S.A.F
Registered dietitien : Tenaga gizi , sarjana gizi yang telah lulus uji
kompetensi dan teregistrasi dan pernah mengikuti pendidikan profesi.
4
S.A.F
Dietitian-Nutritionist(2014)
“A Dietitian-Nutritionist is a professional who applies the science of food and
nutrition to promote health, prevent and treat disease to optimise the health of
individuals, groups, communities and populations.”
5
S.A.F
6
S.A.F
PUGS :
PUGS ( Pedoman Umum Gizi Seimbang) (Depkes RI, 2014). Kesepuluh
pesan dasar gizi seimbang tersebut adalah:
Syukuri dan nikmati anekaragam makanan;
Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;
Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;
Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok;
Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;
Biasakan Sarapan;
Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;
Biasakan membaca label pada kemasan pangan;
Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;
Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
7
S.A.F
NCP
(Nutrition Care Proses)
NCP adalah Proses Asuhan gizi terstandar yang memecahkan masalah dengan menggunakan
pendekatan sistematis dan terstandar agar asuhan gizi menjadi tepat, efektif dan aman.
The Nutrition Care Process (NCP) is designed to improve the consistency and quality of
individualized care for patients/clients or groups and the predictability of the patient/client outcomes. It is
not intended to standardize nutrition care for each patient/client, but to establish a standardized process
for providing care. There are four steps in the process:
1. Nutrition Assessment
2. Nutrition Diagnosis
3. Nutrition Intervention
4. Nutrition Monitoring and Evaluation
8
S.A.F
Chapter 1
Definisi Anak, Dewasa, Lansia
a. Anak (Pediatric)
Anak (Pediatric) adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun ,
termasuk anak yang masih dalam kandungan. Dengan kata lain anak
seseorang yang berusia 0-18 tahun (Undang-undang no 23 tahun 2002, PMK
no 25 & WHO)
b. Remaja (Youth)
Remaja adalah seseorang yang berusia 10-19 tahun dan belum kawin
(Kemenkes. RI)
c. Dewasa (Adult)
Dewasa adalah seseorang yang berusia 18– 60 (hurlock 1990).
d. Lansia (Geriatri)
Seseorang yang berusia > 60 tahun (WHO).
A. Antropometri
Berat badan (BB) atau Weight adalah gambaran massa tubuh seseorang.
Sedangkan Tinggi Badan/Panjang Badan (TB/PB) atau Height adalah jarak yang
diukur antara tumit bawah kaki dengan puncak kepala pada saat berdiri tegak.
Alat ukur tinggi badan (meteran) dan untuk Berat Badan (
timbangan/dacin/bathroom scale/timbangan digital)
9
S.A.F
(EmergMedAustralas.2007)
(J.lemmen.2017)
2. Berat Badan Kering atau Berat Badan Koreksi (BBK) atau Dry Weight
Jika ada kondisi penumpukan cairan baik edema atau ascites maka untuk BB
Aktualnya gunakan Berat badan Kering (Berat Badan Koreksi) :
Atau
10
S.A.F
Catatan : sejauh ini belum menemukan ada catatan khusus untuk edema atau
ascites pada anak. Jadi klasifikasi diatas bisa di gunakan, sampai ada literatur
terbaru)
11
S.A.F
Rumusnya adalah :
Laki-laki = (0,826 x Tinggi Lutut) + (2,116 x LILA) - (usia x 0,113) - 31,486
12
S.A.F
13
S.A.F
o
Wanita Usia <10 tahun = 23,99 + 0,75 (PD) + 0,86 (usia)
o Wanita usia >10 tahun = 28,54 + 0,74 (PD) + 0,83 (usia)
o Laki Usia <12 tahun = 21,90 + 0,76 (PD) + 0,72 (usia)
o Laki usia >12 tahun = 17,91 + 0,76 (PD) + 1,17 (usia)
6. STATUS GIZI
Status Gizi adalah ukuran mengenai kondisi tubuh manusia. Cara mengetahui
Status Gizi :
A. Status Gizi Dewasa :
Untuk status gizi orang dewasa usia >17 tahun maka banyak rumus yang
bisa di gunakan yaitu :
a. Rumus IMT Dewasa (Kemenkes RI)
Rumus IMT = BB / TB(m) ²
BB: Berat Badan
TB: Tinggi Badan
Kategori IMT menurut DEPKES RI
< 17.0 Kurus Kurang berat badan Berat
17.0 18,5
– Kurus Kurang berat badan ringan
25.0
18,5 – Normal Normal
27,0
25,0 – Gemuk Overweight
>27,0 Gemuk Obesitas
14
S.A.F
Selain itu, status gizi bisa di tentukan dengan metode LILA. Metode ini bisa di
gunakan pada pasien pediatrik, Dewasa ataupun Lansia atau usia > 1 tahun.
% percentile LILA : x 100 %
Obesitas >120 %
Overweight 110-120%
Gizi Baik 85-110 %
Gizi Kurang 70,1 – 84,9 %
Gizi Buruk <70%
15
S.A.F
d. Perkiraan IMT (BMI) untuk LANSIA ( >60 tahun) dengan LILA ( jeremy
powel, UK dietitien)
16
S.A.F
Jika BB anak > median =
Jika BB anak > median =
17
S.A.F
18
S.A.F
19
S.A.F
20
S.A.F
21
S.A.F
22
S.A.F
23
S.A.F
24
S.A.F
25
S.A.F
Kategori CDC :
< 3th percentile Gizi Kurang
>3th95th
– percentile Normal
26
S.A.F
27
S.A.F
28
S.A.F
Estimasi ini di gunakan untuk menghitung status gizi BB/U anak 0-10
tahun, dalam kondisi darurat dan tidak memiliki tabel Z-score ataupun CDC.
Rumusnya :
Catatan : Rumus ini tidak terlalu direkomendasikan, hanya saja bisa digunakan dan
dijadikan gambaran untuk mengetahui status gizi anak BB/U secara cepat
dalam kondisi yang benar benar darurat. (Suratman, AMG)
29
S.A.F
3.Lingkar Pinggang
Laki = ≤ 90cm ( Normal)
Wanita = ≤ 80cm ( Normal)
a.Wanita Usia Subur atau ibu hamil = < 23,5 cm ( beresiko Kurang Energi
Kronis ( KEK)
b. Bayi 0-30 hari = ≤ 9,5 cm ( resiko Malnutrisi )
c. Balita 1-5 tahun = ≤ 12,5 cm ( resiko Malnutrisi)
d. pada Laki-laki = ≤ 20 cm (Resiko Malnutrisi)
30
S.A.F
B. Pemeriksaan Biokimia
alfa2globul in 7
1- 3,5%
asam urat 3,m
7-4 g/dl
basofil %1 <
batang %6 - 2
be ratje nisurin 1005- 1030
be tgalobulin 1-5%
2
bili rubindire k <0,4mg/dl
bili rubini ndire k <0,6mg/dl
bili rubintotal 0,3-1mg/dl
cholineste rase 31
- 1U/I
e osi nofil %3 - 1
e ri trosi t 4,55
- ,5juta/ml
fosfateal kali 80-306U/I
H1BcA %
5,6- 4
G D2PP 1<4m5g/dl
G DP 1m
1<0g/dl
G DS 2m
0<0g/dl
globulin 1,2-3,g7/dl
HDL m
55-3
g5
/dl
he matokrit 4-%
08
he moglobinpria male:13- 16g/dl
he moglobinwanita fe mal e:12-14g/dl
31
S.A.F
i gmsalmone l a <positi4
f
kal ium 3,-5
m
5 mol/L
kal siumtotal 8,4-11mg/dl
klorida 101
0
- 06
mmol/L
kole ste roltotal <200mg/dl
kre atinin 1
<,m
5 g/dl
l ajue ndapdarah <15
mm
LDH 42U
6-30/0I
LDL 1m
3<0g/dl
l e ukosi t 40001
- 0.000
/ml
l imfosit 4
%20
-0
monosit %8 - 2
natrium 131
5
- 47
mmol/L
NRSapid ne gatif
u
prhin PH
8 - 5
prote intotal 6,6-8,7g/dl
prote intotal 6
-7,8
g/dl
se dime ne ritrosit <1/LPB
se dime nle ukosit <5/LPB
se gme nt 5
-7
%
00
SG OT 37 <
SG P T 42 <
trigl ise rida 40-155mg/dl
trombosi t 140.000-400.000/ml
ure um 5m
1-00g/dl
urobilinoge n 0,1-1EU/dl
Kreatinin Kliren Wanita =
Normal <75
Kekurangan cadangan ginjal 75-100
Insufiensi ginjal 25-75
Gagal ginjal kronik <25
Gagal ginjal Terminal <5
Sumber : MNU,2006
32
S.A.F
Nadi 100
60 –x/menit Normal
Respirasi Dewasa 14-20 x/menit Normal
33
S.A.F
Nilai GCS(
Kesadaran Pasien glass glow
coma scale)
Kompos mentis. Pasien Sadar Penuh 15-14
Apatis Pasien tampak acuh/tidak peduli 13-12
Delirium Penurunan kesadaran dengan gangguan motorik 11-10
Somnolen Mengantuk, dan bangun jika mendapat 9-7
rangsangan
Sopor Pasien sangat mengantuk/dalam 6-5
Semi-koma Penurunan kesadaran namun respon terhadap 4
nyeri masih ada
Koma Pasien tidak sadar sama sekali dan tidak ada 3
respon sama sekali.
Sumber : BAIPD jilid 1 Edisi IV FK UI 2006
34
S.A.F
35
S.A.F
36
S.A.F
37
S.A.F
CS : Standar Pembanding
CS 1.1 Estimasi kebutuhan Energi
CS 2.1 Estimasi kebutuhan lemak
CS 2.2 Estimasi kebutuhan protein
CS 2.3 Estimasi kebutuhan karbohidrat
CS 2.4 Estimasi kebutuhan serat
CS 3.1 Estimasi kebutuhan cairan
CS 4.1 Estimasi kebutuhan vitamin
CS 4.2 Estimasi kebutuhan Mineral
CS 5.1 Rekomendasi standar BB/Indeks masa tubuh/status
gizi/pertumbuhan
38
S.A.F
39
S.A.F
Domain klinis
NC 1.1 Kesulitan menelan
NC 1.2 kesulitan mengunyah
NC 1.3 kesulitan menyusui
NC 1.4 perubahan fungsi gastro intestinal
NC 1.5 Prediksi Kesulitan Menyusui
NC 2.1 utilisasi zat gizi terganggu
NC 2.2 perubahan nilai lab terkait gizi
NC 2.3 interaksi makanan dan obat
NC 2.4 prediksi interaksi makanan dan obat
NC 3.1 underweight
NC 3.2 penurunan berat badan yang tidak diharapkan
NC 3.3 Kelebihan berat badan/Overweight/Obesitas
NC 3.4 kenaikan berat badan yang tidak di inginkan
NC 3.5 Pertumbuhan dibawah rata-rata
NC 3.6 Rata-rata pertumbuhan cepat
NC 4.1 Malnutrisi
Domain Behaviour
NB 1.1 kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi
perilaku dan kepercayaan yang salah terkait dengan
NB 1.2 makanan dan zat gizi
NB 1.3 tidak siap untuk diet/merubah perilaku
NB 1.4 kurang dapat menjaga/memonitoring diri
40
S.A.F
41
S.A.F
ND 3.2.4 Mineral
ND 3.3 Manajement subtansi bioaktif
ND 4 Feeding assistance
ND 5 Lingkungan makan
ND 6 Tata Laksana Gizi Berkaitan dengan obat
E : Domain Edukasi
42
S.A.F
43
S.A.F
D. Kebutuhan Gizi
Banyak rumus yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan gizi /kalori
seseorang.
jika status gizi pasien normal gunakan Berat Badan Aktual (BBA) untuk
perhitungan kebutuhannya, dan bila status gizi pasien malnutrisi baik underweight
ataupun over/obesitas sebaiknya gunakan Berat Badan ideal (BBI) untuk
44
S.A.F
Atau
Faktor Stres (di buku penutun diet, asuhan gizi, d ll)
Tidak Ada stres, status gizi normal 1,1
Stres Ringan : peradangan saluran cerna, kanker, 1,2-1,4
bedah efektif, trauma, demam, operasi, cidera
kepala ringan
Stres Sedang : sepsis, bedah tulang, luka bakar, 1,4-1,5
penyakit hati
Stres berat : HIV Aids+komplikasi, bedah 1,5-1,6
multisistem, TB Paru + komplikasi
Stres sangat berat : Luka kepala berat. 1,7
45
S.A.F
2. Rumus Mifflin.
Rumus ini, rumus yang sering digunakan oleh dietitian di Rumah sakit, untuk
menghitung kebutuhan orang sakit. Rumusnya :
BMR Laki = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x usia) + 5
BMR Wanita = (10 x BB) + (6,25 x TB)– (5 x usia) – 161
Faktor stress
(ADA.manual clinic dietetic.2000)
Operasi 1-1,2
trauma 1,2-1,6
infeksi berat 1,2-1,6
Peradangan/Inflamasi saluran
cerna/ selaput rongga perut 1,05-1,25
(Peritonitis)
Patah Tulang 1,1-1,3
infeksi dengan trauma 1,3-1,5
Sepsis 1,2-1,5
Cedera Kepala 1,3
Kanker/ Tumor 1,1-1,45
Luka Bakar berdasarkan luasnya :
0%-20% 1-1,5
20%-40% 1,5-1,85
40%-100% 1,85-2,05
1,2 per 1C
Demam >37°C
46
S.A.F
Atau
Faktor Stress (di buku penutun diet, asuhan gizi, dll)
Tidak Ada stres, status gizi normal 1,1
Stres Ringan : peradangan saluran cerna, 1,2-1,4
kanker, bedah efektif, trauma, demam,
operasi, cidera kepala ringan
47
S.A.F
4. Rumus GGK/CKD/CRF
a. Kebutuhan Energi :
jika usianya < 60 tahun = ( 35 x BBIdeal)
jika usianya > 60 tahun = ( 30 x BBIdeal)
b. kebutuhan protein :
jika tanpa Haemodialisa = ( 0,6 – 0,8 x BB Aktual).
48
S.A.F
Bokong 9%
Lengan kanan 9%
Lengan kiri 9%
Paha kanan 9%
Paha Kiri 9%
Betis kanan 9%
Betis kiri 9%
Kemaluan 1%
Anak dan bayi ( 0-5 tahun)
< 1 tahun 18 %
Kepala
1-5 tahun 14 %
Badan 36 %
Tangan Kanan 9%
Tangan Kiri 9%
< 1 tahun 14 %
Kaki kanan 1-5 tahun 16 %
< 1 tahun 14 %
Kaki kiri
1-5 tahun 16 %
Telapak Tangan 1%
Kemaluan 1%
49
S.A.F
7. Rumus Sylvia-escoutstump
Rumus ini di ambil dari literatur buku sylvia-escoutstump, digunakan untuk
pasien yang mengalami gangguan saluran napas atau paru-paru. Rumusnya :
Energi = 25-30 kkal x BB aktual.
Protein= 1 x BB aktual
9. Rumus Schofield
Rumus ini bisa digunakan untuk menghitung kebutuhan gizi anak 0-17 tahun,
akan tetapi kelemahannya data BB dan TB harus tersedia. Rumusnya :
50
S.A.F
51
S.A.F
trauma 1,2-1,6
infeksi berat 1,2-1,6
Peradangan/Inflamasi saluran
cerna/ selaput rongga perut 1,05-1,25
(Peritonitis)
Patah Tulang 1,1-1,3
infeksi dengan trauma 1,3-1,5
Sepsis 1,2-1,5
Cedera Kepala 1,3
Kanker/ Tumor 1,1-1,45
Luka Bakar berdasarkan luasnya :
0%-20% 1-1,5
20%-40% 1,5-1,85
40%-100% 1,85-2,05
Demam 1,2 per 1C >37°C
atau
52
S.A.F
53
S.A.F
Sumber :www.health.qid.gov.au/masters/copyrighrt.asp
54
S.A.F
55
S.A.F
Cairan = 30 ml x BB
56
S.A.F
Rumusnya adalah :
Contoh :
2 02 2017
2 02 2016
Konversi ke bulan
0 0 1 tahun
0 12 Bulan (12)
57
S.A.F
Keterangan :
Jika hasil pengurangan tanggal sama dengan negatif ( maka hasil usia bayi -1) tetapi
jika hasil pengurangan tanggal positif (hasil usia bayi – 0)
Rumusnya :
Mineral 0,3
58
S.A.F
59
S.A.F
60
S.A.F
Contoh Soal :
DIKETAHUI :
NAMA : An S
JK : LAKI-LAKI
UMUR : 17 TAHUN
BERAT BADAN : 50 KG
ATLET : BOLA
LATIHAN :
1. LARI : 2 HARI SEMINGGU KEC.5,5 MENIT/KM SELAMA 1
JAM = (1x60)=60menit
2. BOLA : 2 KALI SEMINGGU SELAMA 2 JAM = (2x60 =120)
Perhitungan Kebutuhan :
61
S.A.F
62
S.A.F
E. Satuan Energi
Sebelumnya mungkin kita pernah mendengar istilah
1 gram protein = 4 kalori,
1 gram lemak = 9 kalori
1 gram karbohidrat = 4 kalori.
Darimana angka ini bisa di dapat., angka ini merupakan hasil dari penelitian
dengan bom kalorimeter. Dan sekarang kita kenal dengan Faktor Atwater.
Satuan energi yaitu kalori (Kal)/kkal : 1 Kal adalah banyaknya panas yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 liter air dari 14,5 °C ke 15,5 °C.
1 kkal = 4,2 kJ (kilojoule)
Tabel 1. Faktor Atwater
Zat Nilai Energi Kehilangan Energi Kehilanga Energi
Gizi Pembakaran selama Tersedia n Selama Fisiologis
(Kkal/g) Pencernaan Setelah Metabolis (Kkal/g)
(%) Pencernaan me (Kkal)
(Kkal/g)
KH 4,10 2 4,0 - 4,0
Jadi energi yang didapat adalah: 4 Kkal/g untuk karbohidrat, 4 Kkal/g untuk
protein, dan 9 Kkal/g untuk lemak.
Sistem penilaian energi dalam makanan ini dikemukakan oleh Dr W.O.
Atwater pada tahun 1899. Atwater membuat experimen dengan menganalisis feses 3
pemuda Amerika selama 3-8 hari. Atwater menemukan bahwa hanya 92% protein,
95% lemak dan 99% karbohidrat yang diserap oleh tubuh. Perhitungan jumlah energy
dalam suatu bahan makanan
63
S.A.F
Kebutuhan Lemak =
Kebutuhan Karbohidrat =
Untuk kebutuhan protein juga bisa menggunakan satuan g/Kg berat badan.
Pada beberapa kondisi atau sesuai keperluan.
64
S.A.F
Multiple trauma,CHI
Gagal ginjal akut 0,7-0,8 gram x BB
Gagal ginjal akut hemodialisa 1,2 – 2 gram x BB
Gagal ginjal kronik HD 1,1 – 1,4 gram x BB
Penyakit Hati 1-1,5 gram x BB
Contoh soal :
BB = 40
Total energi
Protein : 1500,
: 0,8/kgBB,
Lemak : 25 %
KH by Different ?
Jawab :
o Protein = 0,8 x 40 = 32 x 4 = 128 kkal
o Lemak = (0,25 x 1500) = 375 kkal
o KH by Different (kkal) = energi – (protein+lemak)
= 1500- 503 = 997 kkal
65
S.A.F
66
S.A.F
67
S.A.F
68
S.A.F
Beras 50 g ½ gls
Bihun 50 g ½ gls
Biskuit 40 g 4 bh bsr Na+
69
S.A.F
GOLONGAN II
BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN HEWANI
70
S.A.F
GOLONGAN III
BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN NABATI
1 Satuan Penukar = 75 Kalori, 5 g Protein, 3 g Lemak dan 7 g Kh
71
S.A.F
GOLONGAN IV SAYURAN
Sayuran A
Bebas dimakan, kandungan kalorinya dapat diabaikan
Sayuran B
1 Satuan Penukar (100 g) = 25 Kalori, 1 g Protein dan 5 g Kh
K+
+
Bit Kucai S
S++
+
Buncis Kacang panjang S
Brokoli S+ Kecipir
Caisim S++ Labu siam
S++ Labu waluh
+
Daun Pakis K
S+
++
Daun kemangi Pare S
Genjer Pepaya Muda S+
+ +
Jagung muda SRebung S K+
Jantung pisang S+
Sawi S +
72
S.A.F
+ +
Kapri muda K
Wortel S
Sayuran C
1 Satuan Penukar (100 g) = 50 Kalori, 3 g Protein dan 10 g Kh
73
S.A.F
Lychee 15 g 10 bh
Mangga 90 g ¾ bh bsr
Melon 190 g 1 ptg bsr S+
Pisang ambon 50 g 1 bh K+
Sirsak 60 g ½ bh sdg S+
+
Salak 65 g 2 bh sdg S
Gula 13 g 1 sdm
Madu 15 g 1 sdm
GOLONGAN VI SUSU
Susu Tanpa Lemak
1 Satuan Penukar = 75 Kalori, 7 g Protein, dan 10 g Kh
74
S.A.F
Kacang almond 10 g 7 bj S+
Minyak jagung 5g 1 sdt
Minyak kedelai 5g 1 sdt Tj+
Minyak zaitun 5g 1 sdt Tj+
Mayonnaise 20 g
Margarin jagung 5g
75
S.A.F
Lemak Jenuh
ke Kilojoule. Rumusnya:
Energi nutrisurvey= (Kalori per 1 gram x 4.2) x 100
76
S.A.F
Catatan (untuk lemak, KH dan Zat gizi mikro perhitungannya sama dengan
protein)
77
S.A.F
Tempe 10
Udang 8
Bayam 3,9
Ikan 1
Tahu 0,8
Nasi 0,5
78
S.A.F
H. Jenis Diet
dengan kebutuhannya.
79
S.A.F
gram/hari.
80
S.A.F
* Diet pasca bedah II : Diet ini di berikan dalam bentuk cair kental, sirup, sari
buah, sup, susu atau puding.
* Diet pasca bedah III : Diet ini berupa makanan saring, biskuit.
* Diet Pasca Bedah IV : diet ini diberikan dalam bentuk makanan lunak.
j.Diet Hiperemesis
diet ini biasanya di berikan kepada pasien dengan kehamilan. Yang
mengalami mual dan muntah berlebihan. Prinsipnya yaitu : KH = 75-85 % dari total
energi. Lemak rendah = <10% . sedangkan protein = 10-15%.
k.Diet preeklampsi
81
S.A.F
l.Diet Tinggi FE
O.Diet DM
Untuk pasien Diabetes Melitus. dietnya ada DM (1100, 1300, 1500, 1700
1900, 2100, 2300, 2500) kkal. Pembatasan gula murni 5 % dari total energi.
Q. Diet Gluten
Untuk pasien autis dan gluten enteropaty, pembatasan asupan gluten.
82
S.A.F
bubur.
* Diet DJ III : Kondisi pasien sudah mulai membaik , bentuk makanan lunak
tim.
* Diet DJ IV : Pasien jantung Ringan . bentuk makanan biasa.
S. Diet Lambung
Diet diberikan kepada pasien penderita lambung, bentuk makanannya
bertahap dari makanan lumat, lunak bubur, lunak tim dan makanan biasa.
T. Formula WHO
Formula WHO diperuntukan untuk pasien Malnutrisi.
Formula WHO 75
Campurkan susu skim, gula, minyak sayur, dan larutan elektrolit ( air ),
diencerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen dan
volume menjadi 1000 ml. Larutan bias langsung diminum atau dimasak selama 4
menit . Pertahankan cairan tetap menjadi 1000 ml
83
S.A.F
Satuan per
BAHAN MAKANAN F 75 F 100 F 135
1000 ml
Susu Skim bubuk Gr 25 85 90
Gula pasir Gr 100 50 65
Minyak sayur Gr 30 60 75
Larutan
Ml 20 20 27
Elektrolit
Tambahan air sampai Ml 1000 1000 1000
Nilai Gizi :
Energi Kkal 750 1000 1350
Protein Gr 9 29 33
Laktosa Gr 13 42 48
Kalium mmol 36 59 63
Natrium mmol 6 19 22
Magnesium mmol 4,3 7,3 8
Seng ( Zn ) mg 20 23 30
Tembaga ( Cu) Mg 2,5 2,5 3,4
Energi Protein % 5 12 10
Energi lemak 5 36 53 57
Osmolaritas Mosm/l 413 419 508
Catatan : Jika ada diare, susu yang digunakan susu free laktosa.
84
S.A.F
N
P N N H am
e u N u ep
P P p
P e e ta P P P N tre ret
N N N IS H E D a
P ep ed an u
u
t e eo I at e
E E ia
r
o
ep p
tim ip
tb em ta ia -E tr O n ern n p
h ep
- so O
so atp
n
tr tn
r sun b P
r
ist u cai p D isr h M m C am ak et o
te
n re n m su n
en er tre
F ai o irs u il A lo o i re sao
d
u
lo n e n
Ju
* n al
n
* m
ti ib b
et lD o l n
e L L
o
so ik d
s k
io u er es L l l S
u
r m a su
1 1 1
S S T
asc 5 5 4 7 7 5 ac 5 7 7 4 4 ac 4 4 4 4 3 5 4 a
h ark P
et eth h
et er
1
5 6 6 6 5 5 4 4 8 5 5 1 6 6 4 1 5 6 6 5 4 5 6 rB
e asaji
2 3 3 9 5 5 5
,
5 0 1 5 8 0
0 1 1 8 0
0 6 0 0 8 5 3
,8 0 ta n
(
g
)
E
n
er
2
1 2
5 2
5 2
9 2
5 2
5 2
2 2
0 3
4 2
4 2
5 4
5 2
6 2
6 2
0 4
7 2
5 2
4 2
4 2
6 2
0 2
3 2
6 g
i(
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 k
k
a
)l
P
ro
1 1 1 1 6 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 te
0 4 6 5 7 8 7 ,1 0 0 0 7 3 5 ,2 ,4 9 2 9 0 6 9 0 n i
2 5 9 (g
r)
L
em
1
5
,
8 3 2
,
5 5 1
0 1
0 1
1
0
,
2 8 1
0 9 2
0 6 6 ,5
7 2
0 9 2
,
5 2 8 7 6 7 ak
8 9 (
g
)r
K
2 12 52 75 H
7 4
3 4
1 4
4 3
5 3
1 2
4 ,8 4
8 2
8 3
1 5
0 3
9 4
7 ,0 ,8 3
4 4
2 4
6 3
7 2
9 3
1 3
9
,7 1 1 4 (g
r)
N K
a an
rti d
u
1
3 5 6 1
7 2
2 1
0 6 1
2 2
3 3
9 6 1
0 2
2 2
0 1
4 1
2 1
2 3 1
9 1
1 u m n
0 5 5 0 0 5 5 5 0 0 5 0 0 0 0 5 5 5 0 0 g
(m an
g G
) zii
K
1
0 5 7
1 2
7 2
3 2
9 1
8 2
4 2
7 5
6 8 6 6
0 4
6 7 7 1
1 3
0 3
4 3
4 a
0 5 0 0 0 0 0 5 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ilu
m
1 S
, 0 1 3 4 4 2 3 e
4 art
In
u
nli
3 3
(m
g
)
1 F
3 ,
6 O
6 S
K
r
o
3
6 m
iu
m
85
S.A.F
KARBOHIDRAT COUNTING
Contoh soal : dalam 110 gram kentang mengandung 40 gram KH. Berapa
carbingnya ?
Lalu kita hitung carbingnya = 40 / 15 = 2,6 carbing
Jadi dalam 110 gram kentang mengandung 2,6 carbing. Atau 1 carbing
kentang ( 15 gram KH) = 110 /2,6 = 42 gram
86
S.A.F
87
S.A.F
88
S.A.F
Umur : 3 th 11 bln
Jenis Kelamin : Laki-Laki
No. Medrec : 744993
Alamat :Jl. Babakan Lewi Bandung No 3 C
Agama : Islam
Status dalam keluarga: Anak
Ruangan : Multazam V (507)
DPJP : dr. Nina Surtiretna Sp.A
Diagnosa Medis : Anemia dan Of ec Viral Infection Beresiko Malnutrisi
Keluhan Utama : Demam, ruam kulit dan batuk.
26,1 (62,1%)
5) FH.1.5.3 Asupan Protein recall 24 jam 6,7 gram (15,9%) dan FFQ
10,1 gram (43,8%)
6) FH.1.5.5 Asupan Karbohidrat recall 24 jam 12,7 gram (7,5%) dan
FFQ 111 (65,7%)
7)
89
S.A.F
90
S.A.F
saluran
pernafasan
Cefataxime Menangani Diare, pusing, kejang-
infeksi akibat kejang, ruam kulit, demam
bakteri, mencegah
infeksi pada luka
operasi
Ringer Mengembalikan Panas, infeksi pada tempat
Laktat keseimbangan penyuntikan
elektrolit pada
saat dehidrasi
d. FH.5. Perilaku
FH.5.4 Perilaku makan pasien An.M masih di awasi oleh orang tuanya
e. FH.7. Aktifitas dan Fungsi Fisik
1) FH.7.2 Gizi terkait ADLs dan IADLs
FH.7.2.2 Mampu untuk makan sendiri tanpa perlu bantuan dari orang
lain
FH.7.2.7 Ingat untuk makanan dan mengingat makanan yang sudah
dimakan
2) FH.7.3 SMRS aktifitas fisik yang rutin dilakukan adalah bermain,
tidur siang. An.M belum ikut sekolah PAUD.
3) FH.7.2.8 Recall Makan
Tabel 5.
Recall 24 Jam Sebelum Masuk Rumah Sakit
Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
Hasil Recall 115 6,7 3,9 12,7
Kebutuhan 1.056,64 42 23 169
Persentase (%) 10% 15,9% 16,9% 7,5%
Tabel 6.
FFQ Satu Bulan Sebelum Masuk Rumah Sakit
2. AD. Antropometri
a. AD.1.1 Komposisi Tubuh/ Pertumbuhan/ Riwayat Berat Badan
AD.1.1.1 Tinggi Badan : 86 cm
91
S.A.F
Tabel 7.
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks BB/U
Indeks Kategori Status Ambang Batas (z-Score)
Gizi
Berat Badan Menurut Gizi Buruk <-3 SD
umur (BB/U) Anak Umur Gizi Kurang -3 SD sampai dengan <-2 SD
0-60 bulan Gizi Baik -2 SD sampai dengan 2 SD
Gizi Lebih >2 SD
Sumber : (Kemekes RI, 2011).
HEMATOLOGI
BD.1.10.1 gr/dl 9,2 10,8-12,8 Rendah
Hemoglobin
Jumat, 13 BD.1.10.2 Gr/dl 28 33-39 Rendah
Oktober 2017 Hematokrit
Jam 14.29 Leukosit Sel/mm³ 10.200 4.000-10.000 Rendah
Trombosit Sel/mm³ 337.000 150.000- Normal
400.000
IMUNO-SEROLOGI
Jumat, 13 TITER 0 H
Oktober 2017 S. Typhi 40 40
Jam 14.29 Widal S. Paratyphi A - -
S. Paratyphi B - -
S. Paratyphi C - -
Sumber : Unit Laboraturium RS Muhammadiyah Bandung*Duplo
92
S.A.F
93
S.A.F
C. Diagnosa Gizi
Tabel 10.
Diagnosa Gizi
Domain Problem Etiologi Sign/Simtomps
NI.1.2 Asupan Energi Berkaitan dengan Ditandai dengan hasil
Inadekuat kurangnya pengetahuan recall 24 jam asupan energi
terkait makanan dan zat 10%, Keadaan mual,
gizi terkait dengan penurunan nafsu makan,
asupan energi lesi pada lidah, berat badan
yang tidak ideal.
NC.4.1 Malnutrisi Pengetahuan makanan Ditandai dengan Status gizi
dan zat gizi yang kurang -2,4 SD (status gizi
terutama mengenai kurang).
jumlah energy dan
jumlah, tipe protein
makanan
D. Intervensi Gizi
Rencana Intervensi Gizi
94
S.A.F
5) Vit A, Vit C,Vit E, Vit B6, Vit B9, Vit B12, Fe, Zn, dan Serat
d. Preskripsi Diet
Nama diet : Diet TKTP
Bentuk makanan : Lunak Bubur
Rute pemberian : Oral
Frekuensi : 3x makan utama dan 2x selingan
e. Perhitungan Kebutuhan
Rumus WHO
1) Energi : ((22,7 x 14) + 495)
: 812,8 kkal
BMR : 812,8 x Faktor Stress
: 812,8 x 1,3
: 1.056,64 kkal
2) Protein : 16% x 1.056,64 /4
: 42 gram
3) Lemak : 20% x 1.056,64 /9
: 23 gram
4) Karbohidrat : 64% x 1.056,64 /4
: 169 gram
Tabel 11.
Standar Penukar Makanan Hari ke-1 (01/11/2017)
Bahan Makanan Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (g) (g) (g)
Karbohidrat 1,5 P 262,5 6 - 60
Hewani (RL) 2P 100 14 4 -
Hewani (LS) 1P 75 7 5 -
Nabati 2P 150 10 6 14
95
S.A.F
Sayur 3P 75 3 - 15
Buah 3P 150 - - 36
Minyak 1,5 P 75 - 7,5 -
Gula 3P 150 - - 36
Perencanaan 1081 41 22,5 171
Kebutuhan 1056,64 42 23 169
% 102 % 97 % 97 % 101 %
Tabel 12.
Tabel 13.
Pembagian Menu
Waktu Pola menu Menu Bahan Berat Bahan
(g) Penukar
Snack Buah Buah Potong Pepaya 190 1P
Makan KH Bubur Nasi Nasi 200 ½P
Siang
96
S.A.F
Gula Pasir 13 1P
Makan KH Bubur Nasi Nasi 200 ½P
Sore
(16.15)
Hewani Rolade Ayam Daging 40 1P
Ayam
Nabati Tempe bb Tempe 50 1P
kuning
Sayur Sup Wortel Wortel 100 1P
Buah Melon Melon 190 1P
Gula Gula Pasir 6 ½P
Minyak Minyak 2,5 ½P
kelapa
Makan KH Bubur Nasi Nasi 200 ½P
Pagi
(07.30)
Hewani Bola bola Ayam 40 1P
daging Cincang
Sayur Tumis Sawi Sawi 100 1P
Gula Gula Pasir 6 ½P
Minyak Minyak 2,5 ½P
Kelapa
97
S.A.F
Tujuan Umum :
2. Pasien dan
keluarga pasien Meminta
pasien untukpersetujuan keluarga
melakukan intervensi
terhadap pola makan dan asupan
pasien selama di rawat di Rumah
Sakit, Menanyakan kondisi pasien
setiap hari, memberikan konseling
dan edukasi terkait gizi.
3. Perawat Ruangan Meminta izin untuk melihat rekam
medical pasien atas nama An M,
menanyakan perkembangan
pasien.
4. Tenaga Melakukan rapat menu
Pengolahan
98
S.A.F
99
S.A.F
100
S.A.F
2.
Jumlah Total Standar Kelonggaran (SK) 0,028
101
S.A.F
E= D*C : A
Z = Jumlah Pasien : Jumlah tenaga
XY= (Jam Kerja x 60) : Z
H = XY x Jumlah Pasien : 60
102
S.A.F
SUHU PENYIMPANAN
Disajikan
Akan segera Belum akan
No Jenis Makanan dalam waktu
disajikan disajikan
lama
1 Makanan Kering 25-30C
2. Makanan berkuah >60C -10C
Makanan Cepat Basi
3 ≥65,5C -5-1 C
(santan, telur, Susu)
4 Makanan disajikan dingin 5 – 10 C <10 C
103
S.A.F
Sebelumnya kita harus mampu membedakan nama dan istileh dalam SPMI :
b. Buatkan menu Makan siang untuk karyawan pabrik sepatu , 600 orang,
harga makanan 8500 . 5 hari kerja ?
Jawab:
104
S.A.F
2. Spesifikasi Menu
Macam Menu Makan Siang
Konsumen Karyawan Pabrik
Jenis Menu Standar
Siklus Menu 10 siklus
Pola Makan Makan siang , jam. 12.00 WIB
Pola Menu Nasi, Hewani, sayur, Buah
Besar Porsi Nasi : 2 1/2 P
Hewani : 1 P
Sayur :1P
Buah :1P
Harga Rp 8500
Bahan
Makanan Bersih Kotor
1 Beras 125 125 10.000 1250
2. Ayam 50 55 20.000 1100
3 Wortel 75 80 8000 640
4 Pepaya 85 100 7000 700
5 Dst
Total 3690
Bumbu 20% x 8500 1700
Minyak goreng 360
Unit Cost 5750
% Unit Cost (Unit Cost/harga) x 100 67%
4. Master Menu
Bahan bahan kemudian di distribusikan dengan siklus 10 hari.
Pola 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
menu
KH Brs Brs Brs Brs Brs Brs Brs Brs Brs Brs
Hewn tlr Dsapi aym ikan sosis tlr Dsapi aym ikan sosis
Sayr wrtl bym bncis oyg labu wrtl bym bncis oyg labu
Buah pep mel pis sem apl pep mel pis sem apl
105
S.A.F
5. Format Menu
Sesuaikan dengan master menu lalu buat nama menu
Menu 1 Menu 2 Menu 3 Dst......
Nasi Putih Nasi putih ........
Fu yung Hai Gepuk ........
Sayur wortel Sayur bayam ........
Pepaya melon ..........
6. Pedoman Menu
Lalu dari format menu buatkan pedoman menunya
No Menu 1 Bahan Makanan Berat kotor
1 Nasi Putih Beras 125
2 Fu Yung Hai Telur Ayam 1 butir
Wortel 0,25
Saus tomat 10 gr
Garam 0,5 gr
Gula Pasir 0,1 gr
M. Goreng 10 gr
3 Sayur Bayam Bayam 100 gram
Garam 0,5 gr
Gula pasir 0,5 gr
Salam 0,5 lembar
Bumbu putih 10 gr
4 Buah Pepaya 85 gr
7. Menu
Terakhir buat susunan menunya
Menu Makan Siang Dst......
Hari Senin
Nasi Putih
Fuyung Hai
Sayur Bayam
Buah
106
S.A.F
A. HACCP
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah sistem jaminan
mutu keamanan pangan atau produk yang mendasarkan pada kesadaran bahwa bahaya
dapat timbul pada setiap titik tahapan produk, namun dapat dilakukan pencegahan
melalui pengendalian titik-titik kritis.
Lankah-langkahnya adalah :
1 Ketua
2 Anggota
3 Anggota
4 Anggota
5 Anggota
6 Anggota
107
S.A.F
No Nama produk
1 Bahan baku yang digunakan
2 Karakteristik produk akhir
3 Metode pengolahan
4 Kondisi penyimpanan
5 Metode transportasi/distribusi
6 Metode penyajian
No Nama Produk
1 Deskripsi Cara Konsumsi
2 Pengguna Produk
Tahap
Proses
1. - - - H H S
2. - H M NS
3. - - M M NS
4. - - L H NS
H: High, M : medium , L: Low, S : Signifikansi
Peluang : peluang terjadinya bahaya
Keparahan : keparahan bahaya
108
S.A.F
Y Tida
Bukan CCP
Y Tida
Bukan CCP
2. Pertanyaan yang diajukan untuk setiap bahaya dan setiap tahap proses
Y Tidak
Bukan CCP
CCP
109
S.A.F
Y Tidak
Ke P
Ke P5
Y Tidak
Bukan CCP
CCP
Y Tida
110
S.A.F
Tindakan
Pemantauan Verifikasi
Koreksi
Dokumentasi
Apa dan Apa dan
siapa siapa
111
S.A.F
KOMPONEN SKP
Pemilihan dan Penyimpanana Bahan Makanan (PPB) 8 sub kompnen
2.INTERPRETASI SKP
O KATAGORI SKP
0,9703 ( 97,03 %)
1 BAIK
*
2. Bahan makanan yang digunakan tidak rusak 3 0
3. Bahan makanan yang digunakan tidak busuk 3 0
4. Tidak menggunakan wadah / kotak bekas pupuk atau 3 0
pestisida untuk menyimpan dan membawa bm
5. Bahan makanan disimpan jauh dari bahan beracun / 3 0
berbahaya
112
S.A.F
113
S.A.F
.*
21 Makanan yang telah matang ditempatkan pada wadah 3 0
. bersih dan terhindar dari debu dan serangga
22 Makanan tidak dibungkus dengan menggunakan 1 0
.* pembungkus dari kertas koran dan kertas ketikan
23 Makanan dibungkus dgan pembungkus yg bersih, tdak 3 0
. menggunakan bekas pembungkus bhn beracun
24 Memegang makanan yang telah matang menggunakan 3 0
.* sendok, garpu, alat penjepit, sarung tangan
25 Tidak menyimpan makanan yang matang lebih dari 4 jam 3 0
. terutama makanan berkuah dan bersantan
26 Untuk makanan goreng, minyak goreng tidak boleh 3 0
. digunakan jika sudah berwarna coklat tua, atau sudah
dipakai setelah 4 kali
27 Untuk makanan basah, merebus dan mengukus makanan 3 0
. dalam wadah tertutup
JUMLAH NILAI MAKSIMUM UNTUK PBM 77
D. DISTRIBUSI MAKANAN (DPM)
114
S.A.F
Keterangan : (1) Nilai, jika kriteria terpenuhi ; (2) Nilai, jika kriteria tidak
terpenuhi (0)
77– 77 =
PBM 0 77 : 77 = 1,0000 0,55 x 1,0000 = 0,5500
74
DMP 0 19 –0 = 19 19 : 19 = 1,0000 0,14 x 1,0000 = 0,1400
Skor SKP Maksimal = 1
115
S.A.F
116
S.A.F
117
S.A.F
118
S.A.F
119
S.A.F
120
S.A.F
· Transmisi impuls
saraf
3) Kalsium Ikan, keju, · Mengatur matriks · Hiperkalsemia
(Ca) kubis, tulang dan gigi (kadar kalsium
brokoli. bit, · Membantu proses yang tinggi dalam
wortel, biji- pembekuan darah darah)
bijian dan · Membantu · Osteoporosis
kacang- kontraksi otot · Rakhitis
121
S.A.F
5) Magnesium
(Mg) Susu,
daging, padi ·· Respirasi seluler
Biokatalisator ·· Diare
Ganguan sistem
dan kacang- · Unsur penting saraf
kacangan dalam otot, tulang · Gangguan ginjal dan
dan eritrosit kardiovaskuler
· Kontrol emosi dan
mental turun
6) Klor (Cl) Garam · Komponen · Gangguan
dapur, penyusun asam pencernaan
susu,daging dan lambung · Kontraksi otot
dan telur · Keseimbangan abnormal
cairan asam basa,
elektrolit dan
tekanan osmotik
7) Belerang Telur, susu, · Komponen Menganggu
(S) daging, keju, penyusun beberapa pertumbuhan
buah- vitamin, seperti
buahan, dan tiamin,biotin dan
kacang- pantotenat
122
S.A.F
123
S.A.F
dan Kekurangan
Mengkonsumsi
13) Vitamin Hati, ginjal, Koenzim dan Nyeri saat
B1(tiamin) = susu, mentega, metabolisme perjalanan impuls
C12H17ON4S kuning telur, Metabolisme di saraf perifer
ikan, kacang- karbohidrat Pembengkakan
kacangan, dan Memelihara neuron pada
kulit ari padi fungsi sistem susunan saraf pusat
saraf Beri-beri dan
Memelihara endema
sistem Hilang nafsu
pencernaan dan makan
nafsu makan Gangguan
jantung dan otot
Mata lemah
14) Vitamin Hati, ginjal, Transmisi Luka di sudut
B2(riboflavin jantung, otak, rangsangan bibir (keilosis)
laktoflavin) = susu, telur, cahaya ke saraf Katarak
C17H20O6N4 mentega, mata Dermatitis
124
S.A.F
oksidasi sel
17) Vitamin Sayuran hijau, Memelihara Peradangan kulit
B6(piridoksin) = hati, daging, keseimbangan Anemia
C8H12O2N telur, dan susu unsur P dan K
dalam sel
Aktif dalam
pembentukan
antibodi dan
beberapa koenzim
dalam
metabolisme
18) Vitamin Kacang- Pembuatan Anemia
B11 (asam folat) = kacangan, ragi, koenzim untuk Diare
C12H12O6N7 hati, daging, produksi eritrosit Megaloblastosis
pisang, lemon, Membentuk (membesarnya
dan sayuran asam nukleat eritrosis)
hijau untuk sintesis Terhambatnya
protein petumbuhan
19) Vitamin Daging, Metabolisme Kelelahan
125
S.A.F
katabolisme
karbohidrat dan
lemak
22) Vitamin A Sayur-sayuran Memelihara Xeroftalmia
(retinol = anti dan buah- kesehatan mata (terganggunya
seroftalmia) = buahan, dan kulit kelenjar air mata)
C20H30O berwarna Pertumbuhan Rabun senja
kuning dan tulang dan gigi Kulit kasar
merah Kelelahan
(mengandung
karoten), hati,
susu, dan
daging
23) Vitamin D Susu, minyak Absorpsi fosfor Rakhitis (pada
(ergosterol = ikan, kuning dan kalsium bayi)
kalsiferol) = telur, ragi, dan Pembentukan Osteomalasia
C28H44O sinar ultraviolet tulang dan gigi (melunaknya tulang
pada orang dewasa)
24) Vitamin E Kecambah, Pembentuka Penimbunan
126
S.A.F
1. Insulin Rapid-acting: Jenis insulin yang mulai menurunkan glukosa darah dalam
waktu 5 sampai 10 menit setelah injeksi dan memiliki efek terkuat 30 menit sampai 3
jam setelah injeksi, tergantung pada jenis yang digunakan. Jenis: Insulin glulisine
(Apidra), lispro insulin (Humalog), dan insulin aspart (Novolog)
2. Insulin Regular atau Short-acting: Biasanya mencapai aliran darah dalam waktu 30
menit setelah injeksi, dengan puncaknya pada 2 sampai 3 jam setelah injeksi, dan
efektif untuk sekitar 3 sampai 6 jam. Jenis: Humulin R, Novolin R
4. Insulin long-acting: mencapai aliran darah beberapa jam setelah injeksi dan
cenderung kadar glukosa rendah cukup merata selama periode 24 jam. Jenis: Insulin
detemir (Levemir) dan glargine insulin (Lantus)
127
S.A.F
128
S.A.F
Contoh ada pasien DM I berat badannya 60 kg. Rumusnya adalah 1/2 unit per kg BB.
Kemudian 60 kg dibagi 1/2 berarti 30 unit.
30 unit itu dibagi dua, yaitu untuk yang Long Acting Insulin (Fase Basal) sama yang
Rapid/Short Acting (Fase Postpandrial). Kalo berdasarkan gambar di atas, untuk yang
long acting (basal) itu 40% sehingga diperoleh 12 unit, sedangkan yang rapid/short
129
S.A.F
M B S S N Ik N M B S M B S S N D N M S B S M S N Ik N M
in u a a a a a a u n in u a a a a a a u u n in a a a a a
a y y b n si k a a a y y b g si k su a a y b n si k
y h u u a a h c y h u u a in a h c y u a a
a r r ti n k a r r ti n k a r ti n
k B A s k B A g P k A
M o S a P
a re i
a g a
l n i g
a g i
m
M M
a S S M
k n a n a D
a a k a k M
n c a c 0 a
1 1 1 s 1 1 1 M 1 k 1 1 1 s 1 1 1 n 1 k 1 s 1 ,5 n 1
so S P P 1
a ia a a 0
al re n g g 0
i
m g i
M M
a S S M
k n a n a D
a a k a k M
n c a c a
1 1 1 s 1 1 1 M 1 k 2 1 1 s 1 1 1 n 1 k 1 s 1 1 n 1
so S P P 3
a ia a a 0
la re n g g 0
m g i i
M M
a S S M
k n a n a D
a a k a k M
n c a c a
1 1 1 s 1 1 1 M 1 k 2 1 1 s 1 1 2 n 1 k 1 s 1 1 n 1
so S P P 5
a ia a a 0
la er n g g 0
m g i i
M M
a S S M
k n a n a D
a a k a k M
n c a c a
1 1 1 s 1 1 2 M 1 s 2
k
o 1 1 s 1 1 2 S
n 1 P 1
k s 1 1 n
P 1
7
0
a ia a a 0
l
a re n g g
m g i i
M M
a S S M
k n a n a D
a a k a k M
n c a c 1 a
2 1 1 s 1 1 2 M 1 k 2 1 1 s 1 1 2 n 1 k 2 s 1 ,5 n 1
so S P P 9
a i
a a a 0
l
a re n g g 0
m g i i
M M
a S S M
k n a n a D
a a k a k M
n c 2 a c 1 a
2 1 1 s 1 1 2 M 1 k 3 1 1 s 1 1 ,5 n 1 k 2 s 1 1 ,5 n 2
so S P P 1
a i
a a a 0
la re n g g 0
m g i i
M
a
k S
n M
a S
n M
a D
a a k a k M
2 n c a c 1 a
2 1 1 s 1 1 ,5 M 1 k 3 1 1 s 1 1 3 n 1 1 k 2 s 1 1 ,5 n 2
so S P P 3
a ia a a 0
la r
e n g g 0
m g i i
M M
a S S M
k n a n a D
a a k a k M
2 n c a c 1 a
2 1 1 s 1 1 ,5 M 1 k 3 1 1 s 2 1 3 n 1 1 k 2 s 1 1 ,5 n 2
s S P P 5
a o ia a a 0
l
a re n g g 0
m g i i
130
S.A.F
131
S.A.F
132
S.A.F
133
S.A.F
134
S.A.F
135
S.A.F
136
S.A.F
137
S.A.F
138
S.A.F
139
S.A.F
140
S.A.F
141
S.A.F
142
S.A.F
UJI
143
S.A.F
144
S.A.F
1. Rumus Slovin
Bisa digunakan jika jumlah Populasinya diketahui :
Sampel =
Sampel =
= 171 orang
Contoh : total Karyawan Gizi 200, petugas pantry 45. Jika sample yang akan
di ambil petugas pantry maka besar samplenya ?
Sampel = x 95
145
S.A.F
Tabel krejcie
UJI STATISTIK
Selanjutnya kita akan mengenal jenis jenis pengujian dalam statistik
diantaranya
UJI NORMALITAS DATA
Tujuan : untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak. Dikatakan data
terdistribusi normal bila sebaran datanya mengikuti polabell-shaped
.
Kegunaan untuk menentukan jenis analisis yang akan digunakan (parametrik atau
non parametrik)
146
S.A.F
Pengambilan keputusan :
p ≤ (=0,05) Ho ditolak
p > (=0,05) Ho diterima
STATISTIK PARAMETRIK
Jenis Data
No Jenis Nama uji Var Var
Independen Dependen
1 Uji 1 kelompok Uji- Z atau Uji-t (numerik)
sampel
2 Uji 2 kelompok Uji-t Independen & kategori numerik
sampel Uji-t dependen
3 Uji > 2 kelompok Uji Anova (one way) kategori numerik
sampel
4 Uji Korelasi Product Moment numerik numerik
147
S.A.F
Contoh soal :
Penelitian terdahulu menyatakan bahwa ukuran Lila WUS di Kota Cimahi = 23,5 cm,
diambil 50 sampel WUS dan diukur Lila nya. Apakah ada perbedaan ukuran Lila
antara sampel dengan penelitian sebelumnya ?
Hipoteis
Ho : Tidak ada perbedaan ukuran Lila WUS antara sampel dengan populasi
Ha : Ada perbedaan ukuran Lila WUS antara sampel dengan populasi
Contoh soal :
Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok
dengan berat badan bayi lahir. (Kategori : Merokok dan Tidak merokok,
Numerik kontinyu : bb bayi lahir)
Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara riwayat hipertensi
dengan berat badan bayi lahir. (Kategori : Hipertensi dan hipertensi, Numerik
kontinyu : bb bayi lahir)
148
S.A.F
2. Lakukan uji t-independen untuk melihat apakah ada perbedaan nilai means
diantara 2 kelompok yang berbeda tersebut
Ho : Tidak ada perbedaan varians bb bayi antara kelompok merokok dan tidak
merokok
Ha : Ada perbedaan varians bb bayi antara kelompok merokok dan tidak
merokok
CATATAN :
Bila salah dalam pengambilan keputusan pada uji homogenitas varians (Levene test),
dapat mengakibatkan kesalahan dalam penggunaan nilai sig.(2-tailed). Contoh hasil
analisis berikut memperlihatkan hasil nilai sig.(2-tailed) yang berbeda antara varians
Contoh soal :
Suatu penelitian ingin mengetahui efektifitas tablet tambah darah, dengan
teknik random sampling didapatkan 30 sampel ibu. Pada awal penelitian
diukur kadar Hb masing-masing sampel, kemudian diberikan tablet tambah
darah selama seminggu. Pada akhir penelitian diukur kembali kadar Hb.
Apakah efektif pemberian tablet tambah darah untuk meningkatkan kadar Hb
ibu ?.
Hipotesis
149
S.A.F
Tahap penyelesaian :
150
S.A.F
Prosedur Analisis :
1. Buat Scatter Plot : Graphs Scatter/Dot Simple Scatter Define
2. Hitung koefisien korelasi (r) Pearson
3. Uji hipotesis nilai r
Analyze CorrelateBivariate
4. Jika nilai r bermakna, hitung koefisien regressi Y = a + b.x
5. Uji hipotesis koefisien regressi
151
S.A.F
5 - Chi-Square Nominal/Ordinal
1. Uji Median
Contoh soal :
Sebuah penelitian ingin mempelajari respons eliminasi obat phenylbutazone pada
penderita penyakit hati (Cirhosis Hepatis). Dua kelompok sampel diteliti; sampel
normal (sehat) dan sampel penderita CH. Apakah ada perbedaan waktu konsentrasi
plasma tertinggi antara sampel normal dan penderita CH ?
Contoh soal :
Sebelas pasien dari RS-X dan sembilan pasien dari RS-Y menjalani prosedur operasi
yang sama. Variabel yang menjadi perhatian penelitian adalah waktu operasi (dalam
menit). Apakah dapat diambil kesimpulan bahwa waktu operasi di RS-Y lebih lama
daripada di RS-X (=5%) ?
3. Mc. Nemar
Contoh soal :
152
S.A.F
Suatu penelitian untuk melihat hubungan antara kebiasaan minum kopi dan infark
miokard dengan desain penelitian kasus kontrol. Lakukan uji kemaknaan pada
=0,01.
Ho : Tidak ada perbedaan status kebiasaan minum kopi antara penderita dan bukan
penderita
Infark Miocard
Ha : Ada perbedaan status kebiasaan minum kopi antara penderita dan bukan
penderita
Infark Miocard
4. Wilcoxon
Contoh soal :
Sampel terdiri dari 10 pasien mendapat catopril dengan dosis 6,25 mg. Pasien diukur
TD sistolik sebelum dan 70 menit setelah pemberian obat. Penelitian ini ingin
mengetahui apakah pengobatan tersebut efektif untuk menurunkan TD pasien
(=0,05) ?
5. Cohran-Q
Contoh soal :
Empat kelompok masing-masing terdiri dari 6 orang mengikuti program diet, setiap
kelompok mendapatkan 1 macam diet yang berbeda dengan kelompok lain. Pada akhir
penelitian ditimbang bb nya dan dicatat, bila tidak ada peningkatan bb diberi nilai 1
dan bila ada peningkatan diberi nilai 0. Apakah ada perbedaan efektifitas antara
keempat macam diet tersebut ( =0,05) ?
153
S.A.F
6. Friedman
Contoh soal :
Data 10 orang mahasiswa dicuplik secara random untuk evaluasi pengajaran dengan
tujuan perbaikan sistem ujian. Evaluasi berminat mengetahui apakah terdapat
7. Kruskal Wallis
Contoh soal :
Sebuah hipotesis menyatakan bahwa berat badan bayi berhubungan dengan status
kebiasaan merokok ibu pada trimester pertama. Untuk menguji hipotesis ini dicatat
data bb bayi dan status kebiasaan merokok ibu dengan 4 kelompok dalam periode 1
bulan terakhir. Ujilah apakah ada perbedaan bb bayi diantara 4 kelompok tersebut
(=5%) ?
Ho : Berat badan bayi lahir sama dengan semakin beratnya status kebiasaan merokok
ibu
Ha : Berat badan bayi lahir rendah dengan semakin beratnya status kebiasaan merokok
ibu
8. Spearman (rs)
Contoh soal :
154
S.A.F
Ho : Tidak ada keeratan hubungan antara umur dengan denyut jantung (Independen)
Ha : Ada keeratan hubungan antara umur dengan denyut jantung/Peningkatan umur
diikuti
penurunan frekuensi denyut jantung (korelasi negatif)
UJI CHI-SQUARE
Tujuan :
Prinsip Dasar :
Syarat penggunaan :
1. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan(Expected value) Nol (0)
2. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan(Expected value) kurang
dari 5 lebih dari 20% jumlah keseluruhan sel
155
S.A.F
3. Output
a. Chi-Square test
, gunakan :
Fisher’s Exact Test bila ada nilai harapan < 5 (expected count
less than 5)
b. Continuity Correction bila tidak ada nilai harapan < 5 pada tabel
2x2
c. Pearson Chi-Square bila tabel lebih dari 2 x 2
156
S.A.F
Daftar Pustaka
Escout, Sylvia. 2008. Nutrition And Diagnosis Related Care edisi 6. Lipincout Wiliam
Publisher. USA
Insel Paul, dkk. 2006. Discouvering Nutrition second Edition. ADA. USA
http ://www.Depkes.go.id
http ://www.internationaldietetic.org
http ://www.persagi.org
http ://www.dietitians.ca
http ://www.who.int
http ://www.idai.or.id
http ://www.foodhaccp.com
http ://www.medicalstudent.w.com
http ://www.ncbi.nlm.nih.gov
157
S.A.F
158
S.A.F
Nama :
Suratman Abdillah Fajar., AMG
(S.A.F)
Email/WA :
Suratmanafajar13@gmail.com
WA : 082310427706
TTL :
Sumedang, 13 juli 1992
Pendidikan :
Lulusan D3 Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung 2013
Pengalaman Kerja :
PT Frisian flag Cabang Bandung
ACS RS Siloam Karawaci Tanggerang
PRIMKOPKAM RS Krakatau Medika Cilegon
RS Muhammadiyah Bandung ( Sampai saat Ini)
Spesial Thanks :
Allah SWT
My Prophet Muhammad SAW
My Little Family
My Big Family, and all My Sister
My Family Unit Gizi RS Muhammadiyah Bandung
All Muhammadiyah Dietitien Indonesia
ENDIETS, EFAD, ICDA, Canada Dietitian, I nternational Dietitien
Semua penulis Buku Terkait Gizi yang menjadi dasar pembuatan buku
saku ini.
Gizi 22
All Mahasiswa dan Alumni mahasiswa PKL RSMB
TO all My friends (M.hafidz, kang mas dll)
159
S.A.F
Catatan :
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
160
S.A.F
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
.......................................................................... .........................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................
...................................................................................................................................
............................................................................ .......................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
................................................................................... ................................................
...................................................................................................................................
.................................................................................................................
161