Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan Materi Kuliah (RMK) Journal Criticism

Market-Based Empirical Research in Accounting :


A Review, Interpretation, and Extension
B A R U C H L E V* AND J A M E S A. O H L S O N

DOSEN

Dr. Yohanis Rura, SE.,Ak.,M.SA.,CA.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Nama NIM

 Dewi Chairani Talib A062182022


 Andi Hardianti A062182009

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
PENELITIAN EMPIRIS BERBASIS PASAR DALAM AKUNTANSI:
TINJAUAN, INTERPRETASI, DAN PERPANJANGAN

Oleh : Baruch Lev and James A.Ohlson

A. Latar Belakang Masalah


Dalam artikel ini membahas mengenai hubungan antara pengungkapan informasi
akuntansi ke publik dan konsekuensi dari penggunaan informasi oleh kelompok investor
yang tercermin dalam karakteristik saham atau dikenal sebagai MBAR, MBAR merupakan
Lanjutan perkembangan teori keuangan yang dimulai dari tahun 1950-an dan awal 1960-
an. Teori pemilihan portofolio dan keturunannya, melalui Capital Asset Pricing Modal
(CAPM) dan konsep informasi pasar modal yang efisien (ECM).
Artikel ini menegaskan bahwa perkembangan selanjutnya dalam ekonomi informasi,
teori keagenan, dan optimal insentif model sinyal dengan cepat, dapat dimasukkan ke MBAR.
Artikel ini dibagi menjadi tiga bagian :
1) Bagian 1 dari makalah ini merangkum harapan dari MBAR. Dimana dalam
Perkembangan riset akuntansi MBAR mengalami masa pasang surut pada 3 dekade
terakhir ini. Dekade pertama Di awal 1970-an diakui adanya “euphoria” atas MBAR
yang dikemukakan oleh Lev dan Ohlson (1982) yang disebut sebagai “euphoric
expectations. Kemudian di decade kedua pertengahan 1970-an mulai muncul
pesimisme pada MBAR. Dan decade ketiga tahun 1990-an perkembangan itu tetap
eksis dan berlangsung. Contohnya, topik “earnings” saja masih signifikan mewarnai
riset- riset MBAR.
2) Bagian 2 berisi ulasan dan mengevaluasi bukti-bukti empiris yang ada atas pengaruh
tertentu, dapat dikelompokkan dalam empat kategori:
a. kandungan informasi data akuntansi,
b. efek dari pengungkapan sukarela (diskresioner) dan perubahan teknik akuntansi
pada investor, perusahaan, dan manajer,
c. efek pada pasar saham regulasi akuntansi, dan
d. dampak mbar pada disiplin ilmu lainnya.
3) Bagian 3 membahas dua hal yang berpotensi merupakan kelanjutan dari MBAR.
Pertama adalah pengembangan struktur akuntansi dan implikasinya terhadap
kesejahteraan pemegang saham, dan yang kedua adalah tentang penilaian aset melalui
model valuasi saham.
B. Tinjauan dan Evaluasi dalam artikel ini adalah sebagai berikut :
Data Akuntansi menyampaikan informasi yang berguna pada investor. Sementara
kesimpulan ini jelas berlaku untuk data pendapatan;
1. Studi awal menunjukkan rasionalitas investor telah mampu dikonfirmasi dan bahwa
keberadaan beberapa irasionalitas investor (sering disebut "fiksasi fungsional") tidak
dapat mengaburkan.
2. Adapun pasar saham terpengaruh oleh peraturan akuntansi, itu menyimpulkan
bahwa dalam beberapa kasus menarik untuk dilakukan penelitian (misalnya,
penggantian biaya, akuntansi minyak dan gas, dan garis-of-bisnis data), hasil
tampaknya konsisten dan bahkan meyakinkan. Selain itu, perbaikan terus – menerus
dalam metodologi statistik.
3. Akhirnya, dua aspek kontribusi MBAR (a) bahwa bukti empiris yang tampaknya
tidak konsisten memberikan kontribusi untuk mempertimbangkan kembali model
CAPM, dan (b) Penelitian empiris, dimulai oleh Beaver, Kettler, dan Scholes [1970]
studi, berkaitan mendasar (perusahaan berbasis) variabel risiko sistematis saham
biasa.

C. Teori Riset

1. Riset Empiris Akuntansi berbasis Pasar


Hasil dari studi tersebut menyatakan rata – rata abnormal return pasar pada
bulan pengumuman adalah positif jika pengumuman laba good news dan negatif jika
bad news. Maka hal ini berarti informasi yang terkandung dalam informasi akuntansi
memiliki nilai guna atau usefull, pasar bereaksi pada arah yang sama, abnormal
return masih terjadi sampai enam bulan setelah pengumuman laba. Laba akuntansi
mengandung informasi yang tercermin dalam pergerakan harga saham sekitar
tanggal pengumuman laba. Selanjutnya studi yang dilakukan Ball and Brown
direplikasi dan dikembangkan oleh peneliti berikutnya misalnya Easton, Harris, dan
Ohlson(1992) dengan wide window 10 tahun menemukan return sekuritas dengan
laba berdasarkan historical cost semakin berkembang. Perkembangan riset akuntansi
keuangan tidak dapat dipisahkan dari berkembangnya teori akuntansi positif oleh
Watts dan Zimmerman (1986).
2. Interpretasi dan Perluasan Riset Empiris
Menurut Sutrisno terdapat dua fungsi utama akuntasi dalam pasar modal yakni
yang pertama untuk membantu berlangsungnya proses ekuilibrium harga sekuritas
dan yang kedua untuk meningkatkan kemampuan individu untuk melakukan
perdagangan baik dalam periode sekarang maupun di masa mendatang antar
berbagai tempat dan antar negara.
Studi RAPM dalam dua dasawarsa terakhir didasarkan pada teori pasar modal
dan data memegang peran penting dalam RAPM tersebut. Teori pasar modal modern
menyediakan hubungan yang hilang dimana hubungan tersebut adalah mengkaitkan
sistem informasi akuntansi pada fungsinya di pasar modal. Peran informasi di pasar
modal menurut Sutrisno ada tiga poin yaitu:
a) Dapat membantu dalam menciptakan rangkaian keseimbangan harga sekuritas
yang mempengaruhi alokasi sumber daya riil dan keputusan produktif yang
dilakukan dalam perusahaan.
b) Individu dapat menukar klaimnya pada konsumsi sekarang dan yang akan datang,
antar tempat atau negara yang berbeda, dengan memperoleh pola yang lebih
disenangi dalam membagi risiko.
c) Tersedianya kerangka operasional untuk menganalisis sistem informasi alternatif.
Dengan demikian hasil dari sistem ekonomi sebagai fungsi sistem informasi dapat
dilakukan analisis.
Terdapat tiga kunci utama kerangka konseptual dalam bidang riset ini, yaitu
informasi, harga dan variabel lain, dan kepuasan yang diharapkan. Kemudian
Kesatuan dari tiga komponen tersebut menjadi perhatian agenda RAPM yang
menurut peneliti intinya adalah sebagai berikut:
a) Dengan efisiensi pasar modal, kandungan informasi akuntansi dapat disimpulkan
dengan mengobservasi reaksi harga dan volume saham pada pengumuman
informasi.
b) Pasar modal menyediakan preferensi urutan alternatif sistem informasi yang dapat
mengarahkan keputusan yang mengandung kebijakan.
c) Berdasarkan CAPM (Capital Asset Pricing Modetj, relevansi data akuntansi pada
investor individu dibatasi oleh prediksi risiko sistematik.
d) Sebagian besar kesalahan pengukuran akuntansi tidak memicu kesalahan
relevansi dalam menaksir return portofolio yang akan datang, karena pada tingkat
portofolio hanya terdapat masalah kesalahan sistematik.
e) Pembedaan antara perilaku individu dan perilaku pasar dapat ditangkap dengan
mengobservasi reaksi harga dan volume.
f) Riset fundamental (intrinsic value) yang menggunakan informasi akuntansi akan
dicurigai, karena total kesejahteraan tidak berubah dan analisis nilai intrinsik
hanya berimplikasi pada realokasi kesejahteraan.
g) Program riset akuntansi diperlukan untuk menguatkan hipotesis pasar efisie
(EMH).
h) RAPM unggul dalam metodologi riset dibanding dengan bidang lain dalam
akuntansi.

3. Pembuktian secara Empiris


Dalam penelitian ini bukti yang tersedia yang berhubungan dengan data pasar
modal adalah informasi akuntansi dan regulasi yang selanjutnya dikelompokkan
menjadi tujuan dari studi yang terdiri atas:
a) Studi kandungan informasi
Sebagian besar studi dalam topik ini adalah jenis pengumuman (announcement).
Yang diuji adalah apakah pengumuman suatu peristiwa menghasilkan perubahan
sifat distribusi return saham, dalam hal ini mean atau varian, pengumuman
peristiwa yang meliputi pengumuman laba dan pengumuman data keuangan lain.
Hasil pengumuman laba dan data keuangan selain laba menimbulkan reaksi pasar,
dimana berarti bahwa laba akuntansi mengandung informasi. Selain laba,
kandungan informasi selain laba juga dilakukan pengujian misalnya ramalan
deviden yang mempunyai kandungan informasi tambahan selain laba. Pengujian
terhadap rasio keuangan hasilnya belum konsisten, dan yang masih sangat
terbatas adalah pengujian terhadap arus kas adalah lebih baik daripada laba akrual.
b) Perubahan Teknik Akuntansi dan Pengaruhnya tehadap Investor dan manajer
Dalam studi perbedaan pilihan metoda akuntansi menunjukkan bahwa teknik
akuntansi menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor, dan investor
tidak dapat dibodohi dengan perubahan metoda akuntansi. Investor mampu
membedakan antara pengaruh yang nyata dan pengaruh yang tidak nyata atas
perubahan akuntansi dalam laba akuntansi, sehingga investor dikatakan akan
lebih bereaksi terhadap perubahan metoda akuntansi yang mempunyai pengaruh
terhadap arus kas dibandingkan dengan laba. Jika manajemen melakukan
perubahan teknik akuntansi maka motif dibelakangnya mungkin karena
kompensasi politik ekonomi dan sosial.
c) Dampak Pasar Terhadap Regulasi Akuntansi
Konsekuensi pasar keuangan relevan bagi pembuatan peraturan atau regulasi
akuntansi. Dari beberapa hasil contoh studi menunjukkan bahwa terdapat reaksi
pasar di sekitar pengumuman atau penetapan suatu regulasi tertentu. Hasil riset
diberikan evaluasi dimana hasil riset convergent akan sulit diinterpretasi, yang
kemudian menimbulkan pertanyaan apakah pembuat kebijakan akan peduli
terhadap hasil riset tersebut.
d) Implikasi Riset Akuntansi untuk Teori Ekonomi dan Keuangan
Pada perkembangan riset akuntansi menunjukkan bahwa CAPM adalah
misspesifikasi, yang menyebabkan munculnya upaya terhadap verifikasi empiris
teori arbritase. Selain itu terdapat Implikasi lainnya yaitu alternatif penggunaan
data akuntansi untuk penghitungan risiko sistematik. Terdapat Dua hal yang
mendasari penggunaan data akuntansi untuk menghitung risiko sistematik, antara
lain:
1) secara empiris (positif) terbukti bahwa nilai beta berhubungan dengan data
keuangan dan regulasi
2) secara normatif pengujian peran data akuntansi dapat membantu dalam
menjelaskan dan meningkatkan penaksiran risiko sistematis.

4. Bidang Utama RAPM dimasa Mendatang


Terdapat dua bidang utama dalam riset RAPM ini, yaitu:
a) Studi Implikasi kesejahteraan ekonomi
Dengan melakukan studi riset implikasi kesejaheraan ekonomi dari alternatif
kebijakan dan pengungkapan akuntansi maka akan dapat diidentifikasi alasan
yang mempengaruhi kesejahteraan ekonomi tersebut. Menurut peneliti, RAPM
dimasa mendatang akan berangkat dari pendekatan normatif ke positif. Riset yang
sebelumnya hanya menguji pasar efisien berbasis pricing dimasa depan akan
menguji bagaimana menghubungkan antara kesejahteraan ekonomi dengan tiga
bentuk riset RAPM sebelumya.
b) Penilaian Aktiva dengan Variabel Fundamental
Pembentukan model penilaian ekuitas adalah untuk melengkapi dan memperluas
hubungan RAPM tradisional. Dengan model penilaian aktiva yang menggunakan
variabel fundamental, model tersebut secara umum menguntungkan karena tidak
memerlukan spesifikasi ekspektasi terhadap informasi.

D. Perkembangan Riset Akuntansi Berbasis Pasar


Dalam penelitian ini ada dua bidang utama untuk melihat perkembangan MBAR,
yang pertama, studi tentang implikasi kesejahteraan ekonomi sebagai variabel yang
relevan untuk temuan MBAR, yang kedua, pembangunan model penilaian ekuitas untuk
melengkapi dan memperluas studi korelasi tradisional MBAR.

E. Kesimpulan
Simpulan yang dapat dikemukakan adalah bahwa riset akuntansi memang sudah
lama dilakukan, namun riset akuntansi MBAR fundamentalnya dianggap dimulai di
tahun 1968 dengan tokohnya Ball and Brown, dan Beaver. Topik utamanya adalah
tentang hubungan data earnings, data non earnings, serta price dengan the value of the
firm. Perkembangan riset akuntansi MBAR memang mengalami masa pasang surut pada
3 dekade terakhir ini. Namun, hingga tahun 1990-an perkembangan itu tetap eksis dan
berlangsung. Contohnya, topik “earnings” saja masih signifikan mewarnai riset-riset
MBAR.
Salah satu harapan dari perkembangan riset di masa mendatang adalah adanya
perkembangan pasar modal di negara-negara yang sedang berkembang (ECM). Selain
itu, perkembangan tersebut membawa kemungkinan yang lebih luas untuk globalisasi
riset MBAR. Aspek yang sekurangnya dapat diteliti adalah kemungkinan
berkembangnya studi perbandingan pada data antar pasar modal, karena investor dan
kreditur pada umumnya sudah tidak dibatasi lagi oleh batas-batas negara dalam
berinvestasi dan pemberian kredit. Masalahnya adalah bahwa “comparability” dari
aturan pelaporan keuangan antar negara menjadi semacam penghambat, namun tidak
berarti ini mutlak tidak dapat dilakukan. Minimal yang dapat diriset adalah dari dimensi
harmonisasi akuntansi.
Dengan perkembangan yang ada maka riset akuntansi, khususnya MBAR faktor
“wild card” cukup memegang peranan penting. Faktor ini adalah faktor kreativitas dari
para periset akuntansi MBAR itu sendiri untuk melakukan “a blend of theory” yang
didukung oleh lingkungan akademisi yang memadai. Dari sini diharapkan muncul “a new
theory of accounting,” termasuk untuk MBAR.

Anda mungkin juga menyukai