Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE

DI RUANG 20 RS SAIFUL ANWAR


MALANG

DISUSUN OLEH :
KAKUNG PRAWIRO HIMAWAN
12.1.030

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN RS. dr. SOEPRAOEN MALANG
TAHUN 2014/2015
1. PENGERTIAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar,
saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca
mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai
tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada
payudara. (Medicastore, 2011)
Kanker payudara adalah terjadinya gangguan pertumbuhan yang ganas yang terjadi pada
jaringan payudara. Kanker biasanya terdiri dari gumpalan yang keras dan kenyal tanpa
adanya batas. Mungkin adanya garis asimetris antara kedua payudara.Bila kanker sudah
berkembang, tanda-tanda akan lebih nyata sepeti jaringan menjadi merah,borok,membengkak
dan kanker terlihat dengan jelas.

2. ETIOLOGI CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA


Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price &
Wilson, 1995), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya Ca
mammae, yaitu:
 Mekanisme hormonal
Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan dalam lingkungan
seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi ca mammae (Smeltzer & Bare, 2002:
1589).
 Virus
Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya massa abnormal pada
sel yang sedang mengalami proliferasi.
 Genetik
Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya “linkage genetic” autosomal
dominan (Reeder, Martin, 1997).
 Defisiensi imun
Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang
berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan
aktivitas antitumor .
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada
pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu :
a. Tinggi melebihi 170 cm
b. Masa reproduksi yang relatif panjang.
c. Faktor Genetik
d. Ca Payudara yang terdahulu
e. Keluarga
f. Kelainan payudara ( benigna )
g. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain
h. Faktor endokrin dan reproduksi
i. Obat anti konseptiva oral

3. PATOFISIOLOGI CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA


Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut
transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:
a. Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang
disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.
kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel
lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat
sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
b. Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas.
Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu
diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan
suatu karsinogen).

Pathway CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA


4. MANIFESTASI KLINIS CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER
PAYUDARA
Gejala umum Ca mamae adalah :
 Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara
 Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai timbul
pembengkakan
 Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu, mengkerut
seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara
 Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas
 Ada cairan yang keluar dari puting susu
 Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi dan terjadi
retraksi
 Ada rasa sakit
 Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darah meningkat
 Ada pembengkakan didaerah lengan
 Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara.
 Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar.
 Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah diobati, serta
puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam.
 Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange).
 Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah.
 Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain

5. PENTAHAPAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA


Kanker payudara mempunyai 4 stadium, yaitu:
a. Stadium I
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh. Tumor terbatas pada payudara dan tidak terfiksasi pada kulit dan
otot pektoralis.
b. Stadium Iia
Tumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cm tanpa keterlibatan
limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
c. Stadium Iib
Tumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa keterlibatan
limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.
d. Stadium IIIa
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) tanpa
penyebaran jauh.
e. Stadium IIIb
Tumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan
terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan
limfonodus (LN) supraklavikula atau metastasis ke infraklavikula atau menginfiltrasi /
menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema pada tangan.
Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa
juga luka bernanah di payudara. Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer. Bisa
sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di ketiak dan lengan
atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh
f. Stadium IIIc
Ukuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe
infraklavikular ipsilateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar
limfe mammaria interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau metastasis kelenjar
limfe supraklavikular ipsilateral
g. Stadium IV
Tumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau
tulang rusuk.
6. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK CA MAMMAE (CARSINOMA
MAMMAE)/ KANKER PAYUDAR
a. Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal marker (CEA)
dalam serum/plasma, Pemeriksaan sitologis
b. Test diagnostik lain:
- Non invasive: Mamografi, Ro thorak, USG, MRI, PET
- Invasif : Biopsi, Aspirasi biopsy (FNAB), True cut / Care biopsy, Incisi
biopsy, Eksisi biopsy
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :
1. Pemeriksaan payudara sendiri
2. Pemeriksaan payudara secara klinis
3. Pemeriksaan manografi
4. Biopsi aspirasi
5. True cut
6. Biopsi terbuka
7. USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada, therapy medis, pembedahan,
terapi radiasi dan kemoterapi.
7. KOMPLIKASI
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang dan
hati.
Selain itu Komplikasi Ca Mammae yaitu:
a. metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darahkapiler (
penyebaran limfogen dan hematogen0, penyebarab hematogen dan limfogen dapat
mengenai hati, paru, tulang, sum-sum tulang ,otak ,syaraf.
b. gangguan neuro varkuler
c. Faktor patologi
d. Fibrosis payudara
e. kematian

8. PENATALAKSANAAN MEDIS CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER


PAYUDARA
1) Pembedahan
a. Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis mayor.
Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor bisa jadi
diangkat atau tidak diangkat.
b. Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis
mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak
diangkat.
c. Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut diangkat.
Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada di
sekitar tumor tersebut.
d. Wide excision/mastektomy parsial.
Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
e. Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis
mayor.
2) Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula
merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya,
kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.
3) Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah.
Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah
terserang penyakit.

4) Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah bermetastase.
Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga digabung dengan
therapi endokrin lainnya.

ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMMAE


1) PENGKAJIAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/ KANKER PAYUDARA
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang
menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak dan
nyeri.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,
kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada sehingga
pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker
lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada kemungkinan
klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah mengidap penyakit kanker
lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan
tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.
b. Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak.
c. Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata anemis, tidak
ikterik, tidak ada nyeri tekan.
d. Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tanda infeksi dan
tidak ada gangguan fungsi pendengaran.
e. Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.
f. Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.
g. Leher : biasanya terjadi pembesaran KGB.
h. Dada : adanya kelainan kulit berupa peau d’orange, dumpling, ulserasi atau
tanda-tanda radang.
i. Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar.
j. Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.

5. Pengkajian 11 Pola Fungsional Gordon


a. Persepsi dan Manajemen
Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada
payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan biasa.
b. Nutrisi – Metabolik
Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah dan
terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi makanan
mengandung MSG.
c. Eliminasi
Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena, nyeri
saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.
d. Aktivitas dan Latihan
Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien terganggu
karena terjadi kelemahan dan nyeri.
e. Kognitif dan Persepsi
Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga kemungkinan ada
komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik.
f. Istirahat dan Tidur
Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
g. Persepsi dan Konsep Diri
Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan akibat
operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilangan haknya sebagai
wanita normal.

h. Peran dan Hubungan


Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam melakukan
perannya dalam berinteraksi social.
i. Koping dan Toleransi Stress
Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan keputus asaan.
j. Nilai dan Keyakinan
Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya dengan lapang
dada.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik,
identifikasi metastatik dan evaluasi.
2. biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2
3. Penanda tumor
4. Mammografi
5. sinar X dada
2) DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE) / KANKER
PAYUDARA
DIAGNOSA KEP. NOC NIC
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh NOC : NIC :
berhubungan dengan pembedahan, mis; v Nutritional Status : food and Fluid Nutrition Management
anoreksia Intake § Kaji adanya alergi makanan
Kriteria Hasil : § Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
v Adanya peningkatan berat badan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
sesuai dengan tujuan § Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
v Berat badan ideal sesuai dengan § Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
tinggi badan vitamin C
v Mampu mengidentifikasi kebutuhan § Berikan substansi gula
nutrisi § Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
v Tidak ada tanda tanda malnutrisi serat untuk mencegah konstipasi
v Tidak terjadi penurunan berat badan § Berikan makanan yang terpilih ( sudah
yang berarti dikonsultasikan dengan ahli gizi)
§ Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
§ Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
§ Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
§ Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
§ BB pasien dalam batas normal
§ Monitor adanya penurunan berat badan
§ Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
§ Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
§ Monitor lingkungan selama makan
§ Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama
jam makan
§ Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
§ Monitor turgor kulit
§ Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
patah
§ Monitor mual dan muntah
§ Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar
Ht
§ Monitor makanan kesukaan
§ Monitor pertumbuhan dan perkembangan
§ Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
§ Monitor kalori dan intake nuntrisi
§ Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
§ Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan NOC : NIC :


dengan proses pembedahan v Pain Level, Pain Management
v Pain control, § Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
v Comfort level termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Kriteria Hasil : kualitas dan faktor presipitasi
v Mampu mengontrol nyeri (tahu § Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
penyebab nyeri, mampu menggunakan § Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
tehnik nonfarmakologi untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
mengurangi nyeri, mencari bantuan) § Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
v Melaporkan bahwa nyeri berkurang § Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
dengan menggunakan manajemen nyeri § Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
v Mampu mengenali nyeri (skala, tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) § Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
v Menyatakan rasa nyaman setelah menemukan dukungan
nyeri berkurang § Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
v Tanda vital dalam rentang normal seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
§ Kurangi faktor presipitasi nyeri
§ Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
non farmakologi dan inter personal)
§ Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
§ Ajarkan tentang teknik non farmakologi
§ Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
§ Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
§ Tingkatkan istirahat
§ Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak berhasil
§ Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
nyeri

Analgesic Administration
§ Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
nyeri sebelum pemberian obat
§ Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
§ Cek riwayat alergi
§ Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari
analgesik ketika pemberian lebih dari satu
§ Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan
beratnya nyeri
§ Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan
dosis optimal
§ Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
§ Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
§ Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri
hebat
§ Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala
(efek samping)
Kerusakan integritas kulit berhubungan NOC : Tissue Integrity : Skin and NIC : Pressure Management
dengan pengangkatan bedah jaringan Mucous Membranes § Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
Kriteria Hasil : longgar
v Integritas kulit yang baik bisa § Hindari kerutan padaa tempat tidur
dipertahankan (sensasi, § Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
elastisitas, temperatur, hidrasi, § Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam
pigmentasi) sekali
v Tidak ada luka/lesi pada kulit § Monitor kulit akan adanya kemerahan
v Perfusi jaringan baik § Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah
v Menunjukkan pemahaman dalam yang tertekan
proses perbaikan kulit dan mencegah § Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
terjadinya sedera berulang § Monitor status nutrisi pasien
v Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alami
Ansietas berhubungan dengan diagnosa, NOC : NIC :
pengobatan, dan prognosanya . v Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
v Coping · Gunakan pendekatan yang menenangkan
Kriteria Hasil : · Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku
v Klien mampu mengidentifikasi dan pasien
mengungkapkan gejala cemas · Jelaskan semua prosedur dan apa yang
v Mengidentifikasi, mengungkapkan dirasakan selama prosedur
dan menunjukkan tehnik untuk · Temani pasien untuk memberikan keamanan
mengontol cemas dan mengurangi takut
v Vital sign dalam batas normal · Berikan informasi faktual mengenai diagnosis,
v Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tindakan prognosis
tubuh dan tingkat aktivitas · Dorong keluarga untuk menemani anak
menunjukkan berkurangnya kecemasan · Lakukan back / neck rub
· Dengarkan dengan penuh perhatian
· Identifikasi tingkat kecemasan
· Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
· Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
· Instruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi
· Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
Kurang pengetahuan tentang penyakit, NOC : Teaching : Dissease Process
perawatan,pengobatan v Kowlwdge : disease process - Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang
kurang paparan terhadap informasi v Kowledge : health Behavior proses penyakit
Kriteria Hasil : -Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan
v Pasien dan keluarga menyatakan gejala serta penyebabnya
pemahaman tentang penyakit, kondisi, -Sediakan informasi tentang kondisi klien
prognosis dan program pengobatan -Berikan informasi tentang perkembangan klien
v Pasien dan keluarga mampu -Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
melaksanakan prosedur yang dijelaskan diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang
secara benar akan datang dan atau kontrol proses penyakit
v Pasien dan keluarga mampu -Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi
menjelaskan kembali apa yang -Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi
dijelaskan perawat/tim kesehatan -Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari
lainnya penyakit
-Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada
-Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala
yang muncul pada petugas kesehatan
Gangguan body image berhubungan dengan 1) Klien tidak malu dengan keadaan · Diskusikan dengan klien atau orang terdekat
kehilangan bagian dan fungsi tubuh dirinya. respon klien terhadap penyakitnya.
2) Klien dapat menerima efek Rasional : membantu dalam memastikan masalah
pembedahan. untuk memulai proses pemecahan masalah
· Tinjau ulang efek pembedahan
Rasional : bimbingan antisipasi dapat membantu
pasien memulai proses adaptasi.
· Berikan dukungan emosi klien.
Rasional : klien bisa menerima keadaan dirinya.
· Anjurkan keluarga klien untuk selalu
mendampingi klien.
Rasional : klien dapat merasa masih ada orang yang
memperhatikannya.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk perencanaan
dan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification (NIC).
St. Louis :Mosby Year-Book.
Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby Year-
Book
Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 10.Jakarta:EGC
Price Sylvia, A (1994), Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 . Edisi 4.
Jakarta. EGC
Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi. EGC : Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah :
Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.
Sjamsuhidajat. R (1997), Buku ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta
Wiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011,
NANDA.Singapura:Markono print Media Pte Ltd

Anda mungkin juga menyukai