Anda di halaman 1dari 8

INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY

Vol 1 (2) 2019, 41-48

SISTEM DOKUMENTASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR BERACUN DAN


BERBAHAYA (B3) DI LABORATORIUM JASA UJI

1 2 3 4
Tia Amina Setiawati , Endah Wulandari , Komarudin , Euis Desniati
1
Laboratorium Jasa Uji Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran.
Email : t.amina.setiawati@unpad.ac.id
2
Prodi Teknologi Industri Pangan FTIP UNPAD
3
Prodi Teknik dan Manajemen Industri Pertanian FTIP UNPAD
4
Fakultas Teknologi Industri Pertanian UNPAD

ABSTRAK
Laboratorium sebagai sarana utama dalam kegiatan tri darma perguruan tinggi,
menghasilkan limbah beracun dan berbahaya (B3). Limbah B3 tersebut selalu bertambah
setiap harinya sehingga perlu dibuatkan sistem pengelolaannya. Laboratorium jasa Uji
FTIP sebagai laboratorium layanan pengujian pangan melayani 28 jenis parameter uji
kimia, menghasilkan 22 jenis limbah cair B3. Sebagai langkah awal pengelolaan, perlu
dibuatkan sistem pendokumentasian agar pendataan terhadap limbah bisa lebih tertata.
Pada penelitian ini, pendokumentasian pengelolaan limbah dikhususkan untuk limbah
cair B3 yang dihasilkan oleh laboratorium jasa Uji yang berada di lingkungan Fakultas
Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran. Sistem dokumentasi limbah cair B3
berdasarkan bahan dasar penyusun limbah yang pendokumentasiannya disesuaikan
dengan yang tertera pada dokumen KAN-P-15, tentang Pedoman Teknis untuk
Pengelolaan Limbah Laboratorium untuk Akreditasi Laboratorium Lingkungan. Hasil
pendokumentasian telah dapat mengelompokkan limbah cair B3 menjadi 6 kelompok,
yaitu A (kelompok yang mengandung pelarut organik, 50%), B (kelompok yang
mengandung sianida, 4,5%), C (kelompok yang mengandung Fluorida dan Fosfor,9,1%),
F (kelompok yang mengandung logam berat, 4,5%), G (kelompok yang mengandung
asam dan basa, 22,7%) dan H (kelompok yang mengandung senyawa lainnya, 9,1%).
Pendokumentasian ini memudahkan dalam pengelompokkan dan pendataan limbah.

Keywords : Laboratorium; limbah cair B3; pengelolaa; sistem pendokumentasian.

PENDAHULUAN gula, tannin, lemak, kadar air, mineral


Latar Belakang dll), parameter mikrobiologi ( total
Sejalan dengan aktivitas bakteri, kapang, bakteri salmonella dll)
laboratorium yang terus menerus serta parameter organoleptik dan uji
melayani pengujian dalam rangka Tri masa simpan produk pangan. Sejak
Dharma Perguruan Tinggi, yaitu tahun 2016 LJU menempati gedung
praktikum, penelitian dan pengabdian, baru di kompleks gedung Fakultas
sudah tentu akan terjadi peningkatan Teknologi Industri Pertanian (FTIP)
jumlah limbah cair Bahan Beracun dan setelah sebelumnya menempati gedung
Berbahaya (B3) yang dihasilkannya. lama di Fakultas Pertanian, telah
Dalam melayani pengabdian kepada melayani pengujian sebanyak 1076
masyarakat Laboratorium Jasa Uji (LJU) sampel pada tahun 2016 dan 1320
melayani pengujian di bidang hasil sampel pada tahun 2017. Parameter
pertanian. Parameter pengujian yang pengujian kimia termasuk yang dominan
dapat dilayani oleh LJU meliputi diujikan, yaitu sebesar 62,74% di tahun
parameter fisik (tekstur, warna, 2017, sehingga jumlah limbah cair B3
viskositas, berat jenis), parameter kimia yang dihasilkan dari proses pengujiaan
( uji kadar protein metode kjeldahl, uji setiap harinya selalu bertambah selain

ISSN 2655 4887 (Print),ISSN 2655 1624 (Online)


41
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
T. A. Setiawati dkk./ Vol 1 (2) 2019, 41-48

kegiatan praktikum dan penelitian. Data tahun 2017 dapat dilihat pada gambar 1
jumlah sampel dan jumlah sampel berikut ini.
dengan pengujian parameter kimia di

300

250
Jumlah sampel

200

150

100

50

0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
Jumlah sampel 108 70 248 178 78 47 122 185 64 123 75 25
Parameter kimia 53 36 188 91 50 38 98 106 47 68 51 4

Gambar 1. Data Sampel Lab Jasa UJi FTIP tahun 2017


( sumber : back up data LJU tahun 2017)

Limbah B3 terdiri dari limbah padat kesehatan serta kelangsungan hidup


(endapan sisa pereaksi, kertas saring, manusia dan makhluk lain. Sehingga
media agar, kertas tisu, kertas timbang, diperlukan perlakuan khusus dalam
dan lain-lain), dan limbah cair berupa menangani buangan hasil laboratorium
larutan hasil reaksi ataupun sisa sebelum dibuang ke saluran air (Putri,
pereaksi. Sejak menempati gedung 2012). Karakteristik limbah B3 dapat
baru, penyimpanan limbah B3 belum diketahui dari sumber prosesnya, bahan
dibuatkan sistem pendokumentasianya, kimia penyusunnya dan selanjutnya
belum ada penataan limbah, limbah ditentukan karakter dari limbah itu
hanya ditampung, dilabeli dan diletakan sendiri melalui suatu proses.
seadanya saja, sehingga perlu Karakteristik limbah B3 menurut
dibuatkan suatu sistem dokumentasi (Brawijaya, 2015) adalah sebagai
yang lebih baik agar selama proses berikut :mudah meledak (explosive),
penyimpanan sementara sampai tiba misalnya bahan peledak, mudah
saatnya di angkut untuk dikelola lebih terbakar (flammable) seperti bahan
lanjut berlangsung aman. bakar atau pelarut organik, bersifat
Menurut Undang-undang Republik reaktif misalnya bahan-bahan oksidator,
Indonesia No 32. Tahun 2009, yang bersifat korosif seperti asam kuat,
dimaksud dengan Bahan beracun dan bersifat infeksius, biasanya limbah
Berbahaya (B3) adalah zat, energy, bakteri, rumah sakit, bersifat irritant ,
dan/atau kompenen lain karena sifat, misalnya basa kuat, berbahaya
konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik (Harmfull), seperti logam berat, beracun
secara langsung maupun tidak langsung , seperti HCN, Cr (IV), karsinogenik,
dapat mencemarkan dan/atau merusak mutagenic, teratogenik, seperti merkuri,
lingkungan hidup, dan/atau turunan benzene, bahan radioaktif,
membahayakan lingkungan hidup, seperti Uranium, Plutonium

42
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
T. A. Setiawati dkk./ Vol 1 (2) 2019, 41-48

Dalam dokumen KAN P-15, tahun analisis. Perlu dilakukan inventarisasi


2009, tentang pedoman teknis untuk secara berkala terhadap limbah B3,
pengelolaan limbah laboratorium untuk jenis dan jumlahnya.
akreditasi laboratorium lingkungan, Komite Akreditasi Nasional (KAN) telah
limbah B3 dikatagorikan ke dalam 8 menyusun pedoman teknis pengelolaan
katagori, yaitu kategori A(pelarut limbah B3 bagi laboratorium lingkungan,
organik), B( sianida), C(Fluorida dan yang tertuang dalam dokumen no KAN
phosphor), D(Merkuri/raksa), E(asam P-15, tahun 2009. Dokumen ini dapat
kromat), F(logam berat), G(asam dan dijadikan salah satu acuan dalam
basa), dan H(lain-lain). pengelompokkan limbah, sehingga
limbah dapat didokumentasikan
Sistem Dokumentasi Limbah berdasarkan pengelompokkan tersebut.
Pengelolaan limbah B3 merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang Tujuan, Metode penelitian
mencakup penyimpanan, pengumpulan, Tujuan penelitian ini adalah
pemanfaatan, pengangkutan, dan membuat suatu sistem dokumentasi
pengolahan limbah B3 termasuk terhadap limbah cair B3 yang dihasilkan
penimbunan hasil pengolahan tersebut. oleh LJU untuk memudahkan dalam
Dalam rangkaian kegiatan tersebut inventarisasi secara berkala terhadap
terkait beberapa pihak yang masing- limbah B3 yang dihasilkan.
masing merupakan mata rantai dalam Metode penelitian yang diterapkan
pengelolaan limbah B3, yaitu: penghasil adalah studi literatur, penyusunan
Limbah B3, pengumpul Limbah B3, formulir pengelompokan limbah,
pengangkut Limbah B3, pemanfaat pengisian data tentang limbah
Limbah B3;pengolah Limbah B3, berdasarkan kelompok, dan
penimbun Limbah B3 (Sidik,2012). pengelompokan limbah mengacu pada
Laboratorium sebagai penghasil limbah dokumen KAN P-15 tentang pedoman
B3 harus mempunyai sistem teknis pengelolaan limbah B3 pada
dokumentasi yang baik agar ketika laboratorium lingkungan. Dari data
limbah masih disimpan di tempat pengelompokkan tersebut juga dapat
penyimpanan sementara, tersedia data diketahui sifat limbah sehingga dapat
yang memadai mengenai identitas diberi label tanda bahaya, yang sangat
limbah. Data ini diperlukan dalam berguna dalam proses penyimpanan,
rangka inventaris limbah B3 yang ada. pengangkutan dan pengelolaan
Selama ini di LJU, limbah telah di selanjutnya. Diagram tahap penelitian
tampung dalam wadah jarigen dan dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini :
dilabeli berdasarkan jenis parameter

Pembuatan Formulir
Pengelompokan
data limbah
Studi literatur parameter analisis
berdasarkan
di LJU
dokumen KAN P-15

Pengelompokan Pengisian formulir


limbah data limbah

Gambar 2. Diagram alir penelitian

43
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
T. A. Setiawati dkk./ Vol 1 (2) 2019, 41-48

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis terhadap limbah yang Pembuatan formulir data limbah
dihasilkan dari parameter analisis Untuk memudahkan pendataan
Data yang diperoleh dari jenis terhadap limbah B3 yang dihasilkan,
parameter analisis kimia yang dapat perlu dibuatkan formulir khusus yang
dilayani oleh LJU FTIP yaitu sebanyak dapat dengan mudah diisi dan sekaligus
22 parameter analisis, diantaranya dikelompokan. Pada dokumen KAN P-
adalah uji proksimat untuk bahan 15, tahun 2009 seperti telah dijelaskan
pangan, uji kualitas madu seperti diatas terdapat 8 kategori limbah,yaitu
aktivitas enzim diastase,HMF, dan gula, kategori A(pelarut organik), B( sianida),
uji protein metode kjedahl dan C(Fluorida dan phosphor),
spektrofotometri (Lowry dan Biuret), uji D(Merkuri/raksa), E(asam kromat),
pati, total gula dan gula pereduksi, uji F(logam berat), G(asam dan basa), dan
keamanan pangan seperti pemanis, H(lain-lain). Formulir dibuat dengan
boraks dan formalin, uji vitamin B dan C, mengikuti alur dari diagram katagori
dan lain sebagainya. Dari parameter- limbah, jadi PLP/ petugas pendata
parameter analisis tersebut, kita dapat limbah dapat dengan mudah mengisi
mengelompokan jenis limbah B3 yang lalu mengelompokan limbah tersebut.
dihasilkan. Pengelompokkan tersebut Diagram alir limbah dapat dilihat pada
dapat dilihat dari jenis bahan kimia gambar 3 berikut ini:
penyusun limbah, yaitu dari pereaksi-
pereaksi yang digunakan dalam analisis.

Gambar 3. Diagram alir limbah

44
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
T. A. Setiawati dkk./ Vol 1 (2) 2019, 41-48

Dari diagram pada Gambar 3, berikut (gambar 4) :


dibuatkan formulir data limbah sebagai

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA

NAMA LAB : Jasa Uji FTIP

No urut limbah : wadah ke :


Parameter Uji asal : analisis protein metode kjedahl
Bahan yang digunakan : NaOH
Asam Sulfat
HCl
Indikator brom kresol hijau dan metil merah

Kelompok
NO Paramater pengamatan Ya Tidak limbah Catatan
1 Limbah pH Minggu ke :
2 mengandung Hg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Metal Hg Da
Senyawa Hg Db
3 Mengandung CN
mengandung CN anorganik Ba
Mengandung bahan organik Bb
Mengandung CN kompleks Bc
4 Mengandung F, P
mengandung F atau P anorganik Ca

Mengandung bahan organik atau


logam berat Cb
5 Pelarut Organik

Mengandung Halogen >5% Ab


Minyak Ad
Mudah terbakar Aa
mengandung Logam berat Ac
6 Cromic acid E
7 Logam berat
Mengandung Ag Fa
Mengandung logam lain Fb
8 Asam dan basa G
Mengandung asam kuat Ga
Mengandung basa kuat Gb
9 Lain2 H

10 Kesimpulan

Simbol bahaya

............................, ................................................

Pranata Laboratorium Pendidikan

Gambar 4(a) Formulir Data Pengelolaan Limbah Cair

45
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
T. A. Setiawati dkk./ Vol 1 (2) 2019, 41-48

Gambar 4 (b) Formulir data limbah LJU

46
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
T. A. Setiawati dkk./ Vol 1 (2) 2019, 41-48

Dari formulir yang telah dibuat yaitu sub kelompok Ba(sianida


dan kemudian diisi data mengenai anorganik=4,55%). Kelompok katagori C
limbah per jenis parameter analisis yang limbah yang mengandung fluorida dan
dapat dilayani LJU, dilihat dari bahan fosfor sebanyak 2 parameter analisis
kimia penyusunnya. yaitu sub kelompok Ca(fluorida atau
fosfor anorganik= 9,09%). Kelompok
Pengelompokan limbah katagori F, limbah yang mengandung
Dari formulir data limbah Limbah logam berat sebanyak 1 parameter
cair B3 yang ada di lab LJU yang analisis, dengan sub katagori Fb(logam
dihasilkan dari 22 parameter analisis berat yang mengandung bahan
kimia, dapat dikelompokkan menjadi 6 organik=4,55%). Kelompok katagori G,
kelompok limbah, yaitu Kelompok A limbah yang mengandung asam dan
sebanyak 11 parameter analisis (50%), basa, sebanyak 5 parameter analisis,
yang dibagi dalam 4 sub katagori, yaitu dengan sub katagori Ga (asam
Aa(pelarut organik dan mudah kuat=9,09%), Gb (basa kuat=9,09%).
terbakar=31,82% ), Ab(pelarut organik Kelompok terakhir adalah limbah yang
yang mengandung halogen=4,55%, tidak termasuk kelompok A-G, yang di
Ac(pelarut organik yang mengandung katagorikan dengan limbah yang
logam berat=4,55%), dan Ad(pelarut mengandung senyawa lain (H=9,09%, 2
organik yang mengandung parameter analisis). Data grafik
minyak=9,09%). Kelompok katagori B kelompok katagori limbah dapat dilihat
limbah yang mengandung senyawa pada gambar 5 dan 6 berikut ini.
sianida sebanyak 1 parameter analisis

9.09%
A
B
22.73% 50.00%
C
F
4.55% G
9.09% H
4.55%

Gambar 5. Kelompok katagori limbah cair B3 LJU FTIP UNPAD

9.09% Aa
4.55%
9.09% Ab
31.82%
Ac
9.09%
Ad
Ba
9.09%
9.09% Ca
4.55% 4.55%
Fb
4.55%
4.55% G

Gambar 6. Kelompok sub katagori limbah cair B3 LJU FTIP UNPAD

47
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY
T. A. Setiawati dkk./ Vol 1 (2) 2019, 41-48

Dokumentasi label kemasan dan Fosfor,9,1%), F (kelompok yang


penampung limbah mengandung logam berat, 4,5%), G
Selain dibuatkan formulir data (kelompok yang mengandung asam dan
limbah, label kemasan penampung basa, 22,7%) dan H (kelompok yang
limbah cair B3 juga harus diperbaiki. mengandung senyawa lainnya, 9,1%).
Pada penelitian ini dibuatkan label Sistem dokumentasi pada label juga
kemasan yang baru, yang dapat memudahkan dalam penyimpanan dan
menggambarkan identitas limbah. Label untuk selanjutnya pengangkutan limbah.
kemasan penampung limbah yang telah
dibuat selain berupa label hardcopy SARAN
yang menempel pada kemasan, juga Perlu dibuatkan sistem terpadu dari
dibuatkan barcode yang dapat discan mulai penghasil limbah (laboratorium),
dan di buka link identitas limbah secara penyimpanan sementara, pengangkut
online, sehingga memudahkan dalam limbah sampai pengelola limbah di
pemeriksaan saat penyimpanan limbah. tingkat Universitas.
Contoh gambar label dapat dilihat pada UCAPAN TERIMAKASIH
gambar 7 berikut ini. Penelitian ini dibiayai oleh program Riset
Tenaga Kependidikan Universitas
LIMBAH CAIR BAHAN BERACUN Padjadjaran (RTKU) Hibah Internal
UNPAD(HIU) tahun 2018.
DAN BERBAHAYA (B3)
No Urut limbah : LC/A/001
DAFTAR PUSTAKA
Kode
kelompok : A Brawijaya, U. 2015. Hazardous Waste
Bahan NaOH,Asam sulfat,HCl,Indikator Sanitasi Dan Pengolahan Limbah.
:
penyusun bromkresol hijau dan metil merah Komite Akreditasi Nasional. 2009.
Nama Lab : Jasa Uji Pedoman Teknis untuk
Simbol bahaya : Pengelolaan Limbah Laboratorium
untuk Akreditasi Laboratorium
Lingkungan. Jakarta
Gambar 7. Label kemasan penampung Putri, A. A. 2012. Desain Pengolahan
limbah Limbah Kimia Laboratorium
KESIMPULAN Dengan Prinsip Reduce, Reuse,
Sistem dokumentasi limbah cair B3 Dan Recycle (Studi Di Fakultas
yang telah diterapkan di LJU FTIP Tarbiyah Iain Walisongo
UNPAD telah dapat mengelompokkan Semarang). 27–31.
limbah cair B3 yang dihasilkan kedalam Sidik, A.A, Damanhuri,E. 2012. Studi
6 kelompok katagori limbah, yaitu A Pengelolaan Limbah B3 (Bahan
(kelompok yang mengandung pelarut beracun dan berbahaya)
organik, 50%), B (kelompok yang Laboratorium-Laboratorium di ITB.
mengandung sianida, 4,5%), C Jurnal Teknik Lingkungan. Volume
(kelompok yang mengandung Fluorida 18 No 1 12-20. Bandung.

48

Anda mungkin juga menyukai