Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

MIKROTEKNIK
PREPARASI SEDIAAN UTUH (WHOLE MOUNT) TUMBUHAN

Disusun Oleh:

Nama : Zazan Arindias


NIM/ Kelas : K4318069/C
Kelompok : 11

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019
Laporan Resmi Praktikum

Mikroteknik

I. Judul : Preparasi sediaan utuh (Whole Mount) tumbuhan


II. Tujuan : Membuat sediaan organisme atau bagian dari organ
tumbuhan secara utuh
III. Alat dan Bahan :
Alat : Gelas ukur, botol flakon, botol kaca, parafin oven, pinset, gelas
objek, gelas penutup, hot plate, gelas bekker
Bahan : B. drymoglossum dan Funaria higrometrica
IV. Skema Langkah (Bagan)

Hari ke-2
fiksatif di buang kemudian Hari ke-3
Hari ke-1 mengganti berturut turut : Dehidrasi mengganti berturut
Fiksasi dengan larutan FAA Alkohol 70%, alkohol 50%, turut dengan : aquades 1 dan
1*24 jam alkohol 20%, akuades yang aquades 2 yang masing
masing masing dilakukan masing selama 5 menit.
selama 30 menit.Terakhir di Kemudian Gliserin 10%
ganti dengan larutan Fast selama 24 jam
Green selama 24 jam.

Hari ke-4
Mengganti larutan dengan:
Alkohol 95%, Alkohol 95%,
Alkohol 100%, alkohol 100%
kemudian menempatkan pada yang masing masing selama 30
parafin oven sampai sampai menit. Kemudian alkohol:xilol
dengan perbandingan
gliserin murni dan menjaga 9:1,8:2,7:3,6:4,5:5,4:6,3:7,2:8,1:9
jangan sampai bahan kering yang masing-masing selama 10
menit. Selanjutnya penggantian 2
kali xilol murni masing-masing
selama 10 menit

Mengambil bahan dan


menaruh di pinset Mengeringkan preparat di
Membubuhi dengan canada atas hot plate dengan
balsam dan menutup dengan temperatur 45 derajat
gelas penutup celsius hingga canada
balsam kering
V. Hasil
1. Data Pengamatan
No Gambar Keterangan
1 B. drymoglosum bagian
pangkal

2 B. drymoglosum bagian
tengah, termasuk helai daun

3. B. drymoglosum bagian
ujung
4. Funaria higrometrica bagian
pangkal, terlihat bagian akar
dengan rambut-rambut akar

5. Funaria higrometrica bagian


tengah, terlihat susunan daun

6. Funaria higrometrica bagian


ujung
2. Pembahasan
1. Teknik Handling Bahan
Pembuaatan sediaan permanen B. drymoglossum dan Funaria
higrometrica. menggunakan metode whole mount merupakan pembuatan
sediaan secara utuh. Melalui metode ini diupayakan agar mendapat bentuk
aslinya dengan mempertahankan strukturnya. Gambar yang dihasilkan oleh
sediaan whole mount ini terlihat sebagai wujud utuhnya ketika organime
tersebut masih hidup sehingga pengamatan yang dilakukan secara
menyeluruh ini hanya tebatas morfologi secara umum saja. (Budiono,
1992)

2. Pelaksanaan Penggunaan Teknik


Praktikum ini dilakukan selama 4 hari. Pada hari pertama, melakukan
kegiatan fiksasi dengan menggunakan larutan FAA (campuran formalin,
AAG 0,3%, alkohol 70%) yang dilakukan selama 1x24 jam. Pada hari ke
dua larutan fiksasi dibuang kemudian diganti dengan alkohol 70%, alkohol
50%, alkohol 20%, akuades yang masing masing dilakukan selama 30
menit.Terakhir di ganti dengan larutan Fast Green selama 24 jam. Pada
hari ke tiga melakukan dehidrasi dengan mengganti berturut turut :
aquades 1 dan aquades 2 yang masing masing selama 5 menit, kemudian
Gliserin 10% selama 24 jam. Setelah itu, menempatkan pada parafin oven
sampai sampai gliserin murni dan menjaga jangan sampai bahan kering.
Pada hari keempat, Mengganti larutan dengan: alkohol 95%, alkohol 95%,
alkohol 100%, alkohol 100% yang masing masing selama 30 menit.
Kemudian alkohol : xilol dengan perbandingan 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6,
3:7, 2:8, 1:9 yang masing-masing selama 10 menit. Selanjutnya
penggantian 2 kali xilol murni masing-masing selama 10 menit.
Selanjutnya mengambil bahan dan menaruh di pinset. Lalu, membubuhi
dengan canada balsam dan menutup dengan gelas penutup. Yang terakhir,
mengeringkan preparat di atas hot plate dengan temperatur 45 derajat
celsius hingga canada balsam kering. Setelah kering lalu mengamati
dengan mikroskop.

3. Alasan Penggunaan Teknik


Preparasi whole mount merupakan sediaan berupa sel, jaringan,
organ, atau tubuh tumbuhan yang diawetkan pada suatu media sehingga
dapat memudahkan seseorang untuk mengamati, mempelajari, atau
meneliti sel, jaringan, organ, atau tubuh tumbuhan (Kardi dan
Budipramana, 1992)
Teknik whole mount tumbuhan digunakan untuk mendapatkan
preparat dengan penampakan seluruh bagian organ tumbuhan secara utuh
tanpa adanya sayatan dalam proses pembuatannya (Sass, 1961)

4. Alasan Penggunaan Kemikalia


1) Larutan FAA
Larutan ini digunakan untuk proses fiksasi yaitu untuk menjaga
atau mengawetkan seluruh stuktur sel sehingga sedapat mungkinberada
dalam keadaan sama atau hamper sama dengan keadaan aslinya pada
waktu masih hidup.Penggunaan FAA tersebut karena penetrasi alkohol
dan asam asetat ke dalam jaringan dapatberlangsung dengan cepat
sehingga pematian dan fiksasi dapat berjalan dengan cepat, juga
merupakanlarutan yang stabil dan pengawet yang baik.
2) Dehidrasi dengan alkohol bertingkat
Berfungsi untuk menghilangkan kandungan air dari jaringan B.
Drymoglossum dan Funaria higrometrica tersebut sehingga dapat
dikenakan larutanyang dapat bercampur atau larut dalam paraffin
dimana bahan akan ditanam.
3) Aquades
Aquades digunakan untuk menjaga bahan agar tidak mengering
saat diletakkan di object glass, dan untuk mencuci dan membersihkan
sisa alkohol.
4) Xilol : alkohol bertingkat
Hal ini dilakukan agar pengeluaran alkoholnya juga maksimal
sehingga larutan xylol inilah yang nantinya dapat terikat langsung
dengan preparat dan agar jaringan tersebut dapat beradaptasi, dan
dengan menggunakan xylol I dan xylol II langkah ini dilakukan agar
jaringan betul-betul bebas dari alkohol. (Damayanti dkk, 2015)
5) Fastgreen : digunakan untuk mewarnai preparat, khususnya
jaringan pada tumbuhan
6) Perekat entellan : untuk menempelkan sample pada object glass
dan deg glass

5. Kendala Selama Praktikum


a. Bahan yang akan dibuat preparat utuh (Whole mount) sulit
ditemukan yang bagian lengkap namun berukuran kecil
b. Kurangnya alat untuk pengambilan larutan sehingga proses yang
dilakukan menjadi lama.
c. Pada saat pemberian entellan harus dilakukan dengan hati-hati
karena hal tersebut merupkan penentu hasil dari preparat whole
mount
d. Sulit melakukan perekatan karena akan memicu timbulnya
gelembung jika tidak berhati-hati
e. Sulit membersihkan sisa entellan ditepi preparat, kalau tidak hati-
hati akan menggeser deg glass dan sample preparat lepas
6. Analisis Hasil Praktikum
No Gambar Keterangan
1 B. drymoglossum pada
bagian pangkal cukup
terlihat dengan jelas bagian
yang berbentuk seperti
pangkal batang/stolon,
karena akarnya akar pelekat
disatukan dalam 1 stolon

2 B. drymoglossum pada
bagian tengah sudah terlihat
jelas bagiannya. Yang
ditunjukkan pada gambar
termasuk bagian daun
dengan sel epidermis dan
terdapat beberapa sklereid
untuk pengokoh

3. B. drymoglossum bagian
ujung, terlihat jelas bagian
epidermis daun dan sel
dibawahnya.
4. Funaria higrometrica bagian
pangkal, terlihat susunan
akar dengan rambut-rambut
akar

5. Funaria higrometrica bagian


tengah, terlihat susunan roset
daun.

6. Funaria higrometrica bagian


ujung, terlihat kantong spora
VI. Kesimpulan
1. Metode whole mount digunakan untuk mebuat preparat pada bagian
tumbuhan baik akar, batang maupun daun tanpa melakukan teknik
sayatan.
2. Tahapan whole mount ada 5 yaitu fiksasi, dehidrasi, staining, clearing,
dan mounting

VII. DaftarPustaka
Budiono, Johanes Djoko. (1992). Pembuatan Preparat Mikroskopis
(Teori dan Praktek). Surabaya: University Press IKIP Surabaya.
Lesson, C. (1990). Mempersiapkan Jaringan Histologi. Jakarta: EGC.
Damayanti, F dkk (2015). Kajian morfologi, sitologi, dan struktur
anatomi daun Nepenthes spp. asal Kalimantan Barat. Bioedukasi:
Jurnal Pendidikan Biologi, 8(2), 5-11.
Kardi, Soeparman dan Budipramana, Lukas S. (1992). Mikroteknik dan
Pembuatan Peraga Biologi. Surabaya: University Press IKIP
Surabaya. Dalam Subowo. (2006). Histologi Umum. Jakarta : PT
Bumi Aksara.
Ravikah, Devi (2015). Pengembangan LKS materi alga dengan
memanfaatkan media preparat whole mount mikroalga.
BioEdu. Vol 4 (3). Dalam Unus, S. 1996. Mikrobiologi Air.
Bandung: Alumni
Sass, J. E. (1961). Botanical Microtechnique. Ames, Lowa : The Lowa
States University Press
VIII. Lampiran
a. Foto ACC Logbook
b. Tangkapan layar Abstract Jurnal (SS)
c. Dokumentasi Praktikum

XI. Lembar Pengesahan

Surakarta, 17 Oktober 2019

AsistenPraktikum Praktikan,

Zazan Arindias

K43180469
a. Foto ACC Logbook
B. Tangkapan layar Abstract Jurnal (SS)
C. Foto Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai