VEVEN
VEVEN
MORFOLOGI DAUN
VENI PONIKA
2051911069
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN PERIKAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2019
A.TEORI DASAR
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam menjalankan
berbagai proses fisiologi dan biokimia untuk memproduksi biomasa sebagai sumber
energi bagi organisme lainnya termasuk manusia. Daun tumbuhan dapat dibedakan
menurut bentuk, ukuran dan beragam sifatnya. Berdasarkan sifatnya, daun dapat
dibedakan atas daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun lengkap memiliki empat
komponen utama, yakni pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus),helaian
daun (lamina), dan pertulangan daun (venation). Tumbuhan dengan daun lengkap
dapat ditemukan pada tanaman pisang (Musa paradisiaca L.) dan pinang (Areca
catechum L.).
Daun tidak lengkap dicirikan dari satu atau lebih dari empat komponen tersebut tidak
ada. Kebanyakan tumbuhan yang memiliki daun lengkap tidak banyak jumlahnya,
kebanyakan tumbuhan hanya terdiri atas: (1) daun bertangkai yang terdiri dari tangkai
daun, helaian daun dan pertulangan daun. (2) Daun berpelepah/ berupih terdiri dari
upih, helaian daun dan pertulanga daun misalnya pada padi dan jagung. (3) Daun
duduk terdiri dari helaian daun dan pertulangan daun, misalnya pada
biduri (Calotropis gigantean R. Br) dan jika bagian pangkal lebar dan melingkari
batang disebut duduk memeluk batang (ampleksi caulis misalnya tempuyung
(Souchus oleaceus) dimana helaian daun disebut telinga daun dan (4) daun tangkai
(filodia) terdiri atas petiola yang pipih seperti helaian daun, misalnya asacia
auliculifomis. Seringkali juga terdapat kelengkapan tambahan (modifikasi daun)
diantaranya dalam bentuk: (1). Daun penumpu (stipula)terdapat pada kapri (Pisum
sativum),nangka (Arthocarpus integra) dan mawar (Rosa sinensis), (2) selaput
bumbung (ocrea), misalnya polygonium dan lidah-lidah (lingual) misalnya pada daun-
daun tumbuhan graminae. Sulur atau tendril juga merupakan modifikasi daun (sulur
daun, sulur tangkai daun dan (stipula) dan duri daun.
Bentuk bangun daun dapat bulat, membulat, segitiga, delta, memanjang dan garis,
dengan tepi helaian daun dapat bergerigi, berombak, rata, beringgit, berombak.
Demikian halnya denga pangkal daun, permukaan helaian daun mempunyai tipe yang
beragam diantara spesies tumbuhan.
Berdasarkan kejadiannya maka daun dibedakan atas daun tunggal dan daun majemuk.
Daun tunggal adalah setiap tangkai daun hanya terdiri dari satu helaian daun,
sedangkan daun majemuk terdiri lebih dari satu helaian daun. Daun majemuk dapat
berupa daun majemuk menyirip/pinnatus (genap, gasal, berpasangan, berselang
seling,beranak daun), daun majemuk menjari/palmatus (beranak daun 1, 2, 3, 5, dan
7), daun majemuk bangun kaki (pedatus) dan dan majemuk
campuran (digitatopinnatus).
Letak daun pada batang juga menunjukkan adanya perbedaan diantara spesies
tumbuhan, dimana dapat secara teratur dalam suatu urutan dan dapat pula tidak.
Urutan susunan penyebaran daun pada batang (garis spiral/spirositik/genetic secara
vertikal) dalam jumlah tertentu secara tetap diperoleh kesejajaran daun disebut rumus
duduk daun Urutan-urutan daun tersebut dapat menghasilkan pecahan khusus yang
disebut deret fibona yaitu ½, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, dan 8/21. Dapat pula beberapa daun
bertumbuh pada batang secara berdekatan yang diebut roset atau duduk daun
berkarang. Bentuk modifikasi daun seperti umbi lapis pada bawang (termasuk
modifikasi daun dan batang). Sedangkan bentuk modifikasi jaringan-jaringan dermal
juga terdapat pada daun) adalah ajrapila, trikoma, rambut kelenjar dan rambut gatal.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan percobaan atau praktikum utuk
mengetahui morfologi daun tersebut.
B.TUJUAN PRAKTIKUM
D.BAGAN KERJA
PRATIKUM
MORFOLOGI DAUN
WAKTU PELAKSANAAN
DI LAB.BOTANI
G.KESIMPULAN
Rianawaty I. 2011. Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan. Yogyakarta : UNDIP Press.
Salisbury FB, Cleon WR. 1991. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Bandung : ITB Press.