Anda di halaman 1dari 10

Assignment

Individual 1

AFGAN FAZRI HANDOKO

Session 03

COMP8033-Selected Topics in IT Infrastructure Management


Tugas Individual 1
1. Jelaskan perbedaan antara Model Layer TCP/IP Suite dan Model OSI Layer?
 OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
 Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session
direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.
 Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada
TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
 Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer
DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces
merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu
DataLink dan Physical.
 TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah
“Protocol Independen”.

2. Terangkan bagaimana data dapat dikirmkan dengan menggunakan signal? Dan juga
jelaskan beberapa teknik untuk mengirimkan data dengan signal. Jawaban dapat
dilengkapi juga dengan menggunakan contoh.
Data analog ditransmisikan menggunakan sinyal analog
Konversi data analog ke sinyal analog mungkin yang paling sederhana untuk dipahami.
Ini karena datanya adalah bentuk gelombang analog yang hanya ditransformasikan ke
bentuk gelombang analog lain, atau sinyal analog untuk transmisi. Operasi dasar yang
dilakukan adalah modulasi. Modulasi adalah proses pengiriman data melalui sinyal
dengan memvariasikan amplitude, frekuensi, atau fasenya. Telepon, radio AM, radio
FM, dan televisi yang lama adalah contoh konversi data analog ke sinyal analog yang
paling umum. Pada Gambar 1, menunjukkan radio AM sebagai contohnya

COMP8033-Selected Topics in IT Infrastructure Management


Gambar 1. Data analog dikirim dengan sinyal analog

Data audio yang dihasilkan oleh stasiun radio mungkin tampak seperti gelombang sinus
pertama yang ditunjukkan pada gambar 1. Untuk mengirimkan data analog ini, stasiun
menggunakan gelombang gelombang pembawa, seperti yang ditunjukkan pada gambar
1.
Dalam proses modulasi, bentuk gelombang audio asli dan gelombang pembawa pada
dasarnya ditambahkan bersama untuk menghasilkan bentuk gelombang ketiga seperti
pada gambar 1. Perhatikan bagaimana garis putus-putus yang ada diatas bentuk
gelombang ketiga mengikuti garis besar yang sama dengan bentuk gelombang audio
aslinya. Di sini, data audio asli telah dimodulasi ke frekuensi pembawa tertentu
(frekuensi di mana Anda mengatur tombol untuk menyetel stasiun) menggunakan
modulasi amplitudo oleh karena itu diberi nama radio AM. Modulasi frekuensi juga

COMP8033-Selected Topics in IT Infrastructure Management


dapat digunakan dengan cara yang sama untuk memodulasi data analog ke sinyal
analog, dan menghasilkan radio FM.

Data digital dikirimkan menggunakan sinyal digital


Untuk mentransmisikan data digital menggunakan sinyal digital, data digital bit 1 dan
bit 0 harus dikonversi ke bentuk fisik yang tepat yang dapat dikirim melalui kabel atau
gelombang udara. Jadi, jika Anda ingin mentransmisikan nilai data bit 1, Anda bisa
melakukan ini dengan mentransmisikan tegangan positif pada media. Jika Anda ingin
mengirimkan nilai data bit 0, Anda bisa mentransmisikan dengan tegangan nol. Anda
juga bisa menggunakan skema yang berlawanan: nilai data bit 0 untuk tegangan positif,
dan nilai data bit 1 untuk tegangan nol. Skema pengkodean digital seperti ini digunakan
untuk mengubah data digital bit 0s dan bit 1s menjadi bentuk transkripsi yang sesuai.
Ada beberapa skema pengkodean digital yang mewakili sebagian besar skema
pengkodean digital: NRZ-L, NRZI, Manchester, diferensial Manchester, bipolar- AMI,
dan 4B / 5B. Yang dapat dilihat pada gambar 2.
Pada teknik Nonreturn to Zero (NRZ-L) mentransmisikan bit 1s dengan tegangan nol
dan bit 0s dengan tegangan positif. Skema pengkodean NRZ-L sederhana untuk umum
dan tidak mahal untuk diterapkan pada perangkat keras. Gambar 2 (a) menunjukkan
contoh skema NRZ-L. Skema pengkodean digital kedua, yang ditunjukkan pada
Gambar 2 (b), nonreturn to zero inverted (NRZI). Teknik pengkodean ini memiliki
perubahan tegangan pada permulaan 1 dan tidak ada perubahan tegangan pada awal 0.
Seperti pada contoh pada gambar 2 (b), apabila bit yang akan dikirim 1 0 0 0 1 0 1 1,
maka bit 1 yang pertama akan membuat tegangan naik menjadi positive, kemudian
karna bit kedua sampai ke 4, 0, maka tegangan tidak berubah. Tegangan akan kembali
berubah bila menemui bit 1. JAdi pada intinya tegangan berubah bila akan
mengirimkan bit 1. Ada perbedaan mendasar antara NRZ-L dan NRZI. Dengan NRZ-
L, receiver harus memeriksa level tegangan untuk setiap bit untuk menentukan apakah
bit 0 atau 1. Dengan NRZI, receiver harus memeriksa apakah ada perubahan pada awal
bit untuk menentukan apakah Ini adalah 0 atau 1.
Lihatlah gambar 2 untuk melihat perbedaan antara dua skema NRZ ini.

COMP8033-Selected Topics in IT Infrastructure Management


Gambar 2. Beberapa cara untuk encoding data digital

Teknik yang ketiga adalah Manchester, yang memastikan bahwa setiap bit memiliki
beberapa jenis perubahan sinyal, dan dengan demikian memecahkan masalah
sinkronisasi. Ditunjukkan pada Gambar 2 (c), skema pengkodean Manchester memiliki

COMP8033-Selected Topics in IT Infrastructure Management


sifat berikut: untuk mentransmisikan 1, perubahan sinyal dari rendah ke tinggi di tengah
interval; Untuk mentransmisikan 0, perubahan sinyal dari tinggi ke rendah di tengah
interval. Perhatikan bahwa transisi selalu ada di tengah, 1 adalah transisi rendah ke
tinggi, dan 0 adalah transisi tinggi ke rendah. Jadi, jika sinyal saat ini rendah dan bit
berikutnya yang akan ditransmisikan adalah 0, sinyal harus bergerak dari rendah ke
tinggi pada awal interval sehingga bisa melakukan transisi tinggi ke rendah di
tengahnya. Encoding Manchester digunakan di sebagian besar jaringan area lokal
untuk mentransmisikan data digital melalui kabel jaringan area lokal.

Teknik pengkodean Manchester diferensial, yang juga digunakan di beberapa jaringan


area lokal untuk mentransmisikan data digital melalui kabel jaringan area lokal, mirip
dengan skema Manchester di mana selalu ada transisi di tengah interval. Tapi tidak
seperti kode Manchester, arah transisi ini di tengah tidak membedakan antara 0 atau 1.
Sebaliknya, jika ada transisi pada awal interval, maka 0 sedang dikirim. Jika tidak ada
transisi pada awal interval, maka 1 sedang ditransmisikan. Karena penerima harus
melihat awal interval untuk menentukan nilai bitnya, diferensial Manchester mirip
dengan skema NRZI (dalam hal ini). Gambar 2 (d) menunjukkan contoh pengkodean
Manchester diferensial.

3. Jelaskan lima digital encoding schemes dan apa tujuan dari encoding ini?
Informasi analog dan digital dapat dikodekan sebagai sinyal analog atau digital.
Pengkodean tertentu yang dipilih tergantung pada persyaratan khusus yang harus
dipenuhi dan media dan fasilitas komunikasi yang tersedia.
• Data digital, sinyal digital: Bentuk paling sederhana dari pengkodean digital dari data
digital adalah menetapkan satu level tegangan ke satu biner dan lainnya ke nol biner.
Skema pengkodean yang lebih kompleks digunakan untuk meningkatkan kinerja,
dengan mengubah spektrum sinyal dan menyediakan kemampuan sinkronisasi.
• Data digital, sinyal analog: Modem mengubah data digital menjadi sinyal analog
sehingga dapat dikirim melalui saluran analog. Teknik dasar adalah amplitudo kunci
penguncian (ASK), pengalihan frekuensi (FSK), dan fase pergeseran kunci (PSK).

COMP8033-Selected Topics in IT Infrastructure Management


Semua melibatkan mengubah satu atau lebih karakteristik frekuensi pembawa untuk
mewakili data biner.
• Data analog, sinyal digital: Data analog, seperti suara dan video, sering didigitalkan
untuk dapat menggunakan fasilitas transmisi digital. Teknik paling sederhana adalah
modulasi kode pulsa (PCM), yang melibatkan pengambilan sampel data analog secara
berkala dan kuantisasi sampel.
• Data analog, sinyal analog: Data analog dimodulasi oleh frekuensi pembawa untuk
menghasilkan sinyal analog dalam pita frekuensi yang berbeda, yang dapat digunakan
pada sistem transmisi analog. Teknik dasar adalah modulasi amplitudo (AM), modulasi
frekuensi (FM), dan modulasi fase (PM).

4. Apa keuntungan dan kerugian dengan menggunakan kabel shielded twisted pair?
Kelebihan Kabel STP
 Lapisan alumunium foil yang terdapat pada kabel jaringan STP (Shielded
Twisted Pair), membuat kabel ini lebih baik ketahanannya terhadap adanya
gangguan interferensi elektromagnetik.
 Kabel jaringan STP ini memiliki bentuk perlindungan serta antisipasi dari
tekukan kabel.
 Performa atau dari segi kemampuan kabel STP dalam menghantarkan suatu
data dinilai cukup baik.

Kekurangan Kabel STP


 Atenuasi yang dihasilkan oleh Kabel STP ini berpotensi meningkat di dalam
frekuensi yang tinggi.
 Keseimbangan dari Kabel STP ini berpotensi menurun di dalam frekuensi yang
tinggi juga bisa berdampak kepada timbulnya suatu crosstalk dan sinyal noise.
 Harga kabel jaringan STP ini memiliki harga yang cukup mahal, terutama
apabila membandingkannya dengan kabel UTP.

COMP8033-Selected Topics in IT Infrastructure Management


 Jarak dari jangkauan kabel jaringan STP hanyalah sekitar 100 meter saja,
sehingga sangat terbatas serta masih kalah jika dibandingkan dengan kabel
jaringan yang berjenis Coaxial, yang mampu hingga 500 meter.
 Terdapat kemungkinan jika kabel ini bisa dengan mudah disadap.
 Kabel jaringan STP ini tidak bisa digunakan dengan jarak yang lebih jauh tanpa
adanya bantuan yang berasal dari perangkat penguat sinyal, repeater.
 Instalasi dari kabel STP ini cukup sulit, terlebih mengingat material isolator
yang cukup tebal serta keras, sehingga di saat proses crimping bisa
menyebabkan lecet pada tangan apabila kita tidak berhati-hati.
 Material kabel jaringan STP ini cukup kaku serta tebal sehingga membuatnya
menjadi kurang fleksibel, meskipun pada dasarnya memang kabel STP ini
memiliki perlindungan lebih apabila kabel tersebut harus ditekuk.

5. Sebuah perusahaan memiliki dua kantor yang letaknya sekitar dua Km. Data perlu
ditransfer antara kedua kantor dengan kecepatan hingga 100 Mbps. Buat beberapa
rencana untuk menghubungkan kedua kantor tersebut. Kemudian analiasa, mengenai
teknisnya, dan juga secara finansialnya.
Perangkat yang dibutuhkan:
 2 PC Server
 3 PC (Opsional)
 2 Laptop (Opsional)
 2 Router
 2 Switch
 2 Wireless Access Point
 Fiber Optic Cable
 Subscriber Connector UPC
 UTP Cable Cat. 5e
 RJ45 Connector

Berikut topologi jaringannya:

COMP8033-Selected Topics in IT Infrastructure Management


Router utama antara gedung dihubungkan menggunakan kabel fiber optic yang dapat
mencapai jarak 5km yang kecepatannya mulai dari 100 Mbit/s hingga Gbit/s yang
kemudian di bagi menggunakan switch ke server, access point dan PC menggunakan
kabel UTP.

Perkiraan biaya yang dikeluarkan:

Perangkat Jumlah Harga Total


PC Server 2 pcs Rp20.000.000
PC 6 pcs Rp 30.000.000
Laptop 4 pcs Rp 20.000.000
Router 2 pcs Rp 5.000.000
Switch 2 pcs Rp 3.000.000
AP 2 pcs Rp 2.000.000
FO Cable 2000 meter Rp 28.000.000
SC UPC 1 Box Rp 10.000
UTP Cable 100 meter Rp 200.000
RJ45 Connector 1 Box Rp 100.000
Total Rp 108.310.000

COMP8033-Selected Topics in IT Infrastructure Management


COMP8033-Selected Topics in IT Infrastructure Management

Anda mungkin juga menyukai