Anda di halaman 1dari 2

Pengukuran Antropometri

Antropometri merupakan salah satu cara langsung menilai status gizi, khususnya keadaan
energi dan protein dalma tubuh seseorang. Pengukuran antropometri merupakan pengukuran
sederhana dan tidak membutuhkan tenaga ahli. Parameter yang digunakan dalam pengukuran
antropometri diantaranya, umur, berat badan (BB), Panjang badan/tinggi badan (PB/TB), lingkar
lengan atas (LILA), lingkar kepala, lingkr dda, lingkar panggu dan tebal lemak bawah kulit
(TLBK)(1).
Pada pengukuran antropometri memberikan hasil yang akurat yakni memberikan hasil
pengkuran yang mendekati hasil sesungguhnya. Hasil pengukuran antropometri memberikan
gambaran status gizi baik, kurang atau buruk yang mendekati/sama dengan hasil sesungguhnya.
Namun, akurasi hasil pengukuran status gizi yang dapat diketahui hanya dapat mendeteksi
riwayat asupan gizi yang lalu serta dapat digunakan untuk skrining faktor resiko gizi
kurang/lebih, sehingga tidak akurat apabila dilakukan pengukuran status gizi untuk waktu yang
singkat(2).
Selain itu, pengukuran antropometri kurang spesifik karena hanya memberikan
pengetahuan mengenai gambaran status gizi tanpa mengetahui jenis kekurangan zat gizi tertentu
terutama zat gizi mikro dan tidak dapat mengetahui kondisi status gizi untuk waktu yang singkat.
Kurangnya sensitifitas dan spesifitas pengukuran antropometri dapat terjadi karena faktor-faktor
diluar gizi seperti pengukur, alat pengukur dan kesulitan mengukur. Kesalahan dalam
pengukuran antropometri dapat mempengaruhi presisi, akurasi dan validasi pengukuran. Validasi
pengukuran diperlukan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan pengukuran yang hasil sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran.
Sehingga validitas dalam pengukuran antropometri terkait status gizi sangat diperlukan, sebab
dengan adanya validitas alat ukur, maka hasil pengukuran status gizi yang dihasilkan
memberikan data sesuai dengan tujuan pengukuran yakni mengetahui status gizi(3).
Pengukuran status gizi menggunakan pengukuran antropometri dapat terjadi kesalahan
pada saat dilakukannya pengukuran sehingga menghasilkan data hasil pengukuran yang berbeda-
beda, sehingga pengukuran antropometri kurang reliable atau tingkat reliabilitasnya kurang
karena adanya faktor-faktor diluar gizi yang mempengaruhi hasil pengukuran(2,3).
REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai