Reaktor
Reaktor
Dalam reaktor ini bahan bakar dalam bentuk U02 ada dalam kelongsong yang terbuat dari
paduan-logam zirkonium. Kelongsong ini berfungsi sebagai pendukung mekanik, sebagai pembungkus
untuk mencegah agar produk-produk fisi tidak keluar dari elemen bahan bakar, dan sebagai pelindung
uranium terhadapat korosi oleh zat pendingin. Biasanya elemen bahan bakar disusun secara teratur
dengan moderator. Teras yang terdiri dari bahan bakar moderator dikelilingi oleh reflektor, yang dapat
juga berfungsi sebagai moderator. Fungsi reflektor adalah mencegah kebocoran neutron yang berarti
pelepasan dari teras reaktor. Pada lapisan luar terdapat perisai yang mengelilingi seluruh reaktor untuk
menyerap neutron dan sinar gamma yang telah lepas dari teras reaktor. Pengendalian reaktor
dilaksanakan dengan batang pengendali
komponen-komponen utama tersebut dapat diterangkan melalui diagram seperti terlihat pada
gambar 1 berikut:
Komponen No. 1 s/d 6 berada pada suatu lokasi yang disebut sebagai teras reaktor, yaitu suatu tempat
dimana reaksi berantai tersebut berlangsung.
Komponen reaktor Nuklir
Fungsi : Untuk memperlambat neutron cepat sampai mencapai tingkat energi yang lebih rendah,
neutron yang berenergi tinggi itu ditumbukkan pada atom-atom yang terdapat dalam bahan-
bahan tertentu, yang disebut moderator. Reflektor duntuk memantulkan neutron cepat kembali
ke teras reaktor.
Syarat untuk memilih dan menentukan bahan moderator (dan reflektor) adalah:
1) Pada tiap tumbukan terdapat kehilangan energi neutron yang besar.
3. Bahan Pengendali
- Fungsi : mengatur jumlah neutron di dalam reaktor nuklir
2) Tahan korosi.
- Mengapa persyaratannya demikian: karena dalam reaksi dengan melibatkan neutron dalam
reaktor nuklir ini terjadi secara cepat dan harus dikendalikan dengan cara meyerap neutron itu sendiri.
Agar lebih efisien, maka digunakan bahan yang mudah menyerap neutron. Bahannya juga harus tahan
korosi serta stabil dalam radiasi dan suhu yang tinggi dikarenakan suhu di dalam reaktor ini lumayan
tinggi.
Penjelasan lain: Sebagai bahan batang pengendali biasanya dipergunakan paduan logam kadmium atau
borium. Kadmium murni adalah logam berwarna putih kebiru-biruan yang sangat lunak. Sebagai logam
murni kadmium tidak dapat dipergunakan sebagai bahan pengendali karena titik leburnya relatif rendah
(320°C) sedangkan pada suhu tinggi mudah dioksidasi menjadi serbuk berwarna coklat. Sebagai bahan
pengendali biasanya kadmium dicampur dengan perak dan indium sehingga membentuk paduan logam
dengan sifat mekaniknya cukup kuat. Borium murni tidak mempunyai sifat seperti logam; titik leburnya
sangat tinggi (2100°C) dan kekerasan kristalnya hanya dilebihi oleh intan. Sebagai bahan pengendali,
borium biasanya dipergunakan sebagai karbida (B4C), sebagai paduan logam dengan aluminium (boral)
dan belakangan ini sebagai boron baja (boron steel)
4. Pendingin
-Fungsi : Fungsi:
uap/sisi sekunder
, mempertahankan integritas batas tekanan
-Bahan yang baik sebagai pendingin adalah fluida yang koefisien perpindahan panasnya sangat bagus,
memiliki tampang lintang serapan neutron yang kecil, dan tampang lintang hamburan yang besar serta
tidak korosif. Contoh : H2O, D2O, Na cair, gas He dll.
Syarat:
-Mengapa demikian: Setiap inti atom U-235 yang mengalami pembelahan melepaskan sejumlah energi
sebesar kira-kira 200 MeV, yang kemudian hampir seluruhnya keluar dalam bentuk kalor. Jadi, jika suatu
zat tersebut mempunyai koefisien perpindahan panas yang baik, maka suhu di dalam reaktor dapat
stabil dengan pengaturan tertentu
5. Bahan Perisai
- Fungsi : Menahan radiasi yang dikeluarkan oleh inti-inti hasil fisi
-Mengapa demikian :Dalam reaktor yang sedang beroperasi akan terdapat berbagai macam radiasi yaitu
partikel alfa dan beta, fragmen (produk) pembelahan, proton, sinar gamma dan neutron. Proteksi
terhadap radiasi yang berbahaya ini dilakukan dengan memasang bahan perisai sebagai pelindung
disekitar bejana reaktor. Partikel alfa merupaka inti helium, terdiri dari dua neutron dan dua proton dan
oleh karena itu mengandung muatan listrik positif yang relatif besar. Partikel alfa diemisi selama
peluruhan radioaktif oleh isotop radioaktif dengan massa berat dan energi diskrit yang khas untuk isotop
tersebut dan besarnya pada umumnya lebih dari 5 MeV. Partikel alfa melepaskan energinya dalam
udara dengan membentuk ion. Jarak tempuh partikel alfa dalam udara hanya 2 sampai 4 cm dan karena
itu radiasi alfa tidak merupakan suatu problem dalam disain perisai. Proton juga menyebabkan ionisasi
dalam udara, meskipun kurang karena muatan listriknya lebih kecil. Jarak tempuh proton kira-kira 5
sampai 10 kali jarak tempuh partikel alfa, akan tetapi seperti juga partikel alfa, proton tidak
menimbulkan kesulitan dalam desain perisai. Partikel beta (elektron dan positron) di-emisi dengan
energi yang meliputi spektrum yang luas dengan kecepatan yang lebih besar dari pada partikel alfa.
Partikel beta dapat juga menimbulkan radiasi jika melalui medan listrik inti atom berat. Pelepasan energi
ini timbul sebagai sinar X dengan spektrum yang kontinyu dan disebut “brermstrahlung”, yang
mengandung bahaya disamping partikel betanya sendiri. Positron mempunyai sifat yang sama seperti
elektron akan tetapi lain dari itu ia dapat bereaksi dengan elektron dan dapat menimbulkan dua foton
gamma. Neutron, seperti juga sinar gamma, mempunyai daya tembus yang cukup besar. Oleh karena
neutron tidak mempunyai muatan listrik maka cara satu-satunya agar neutron melepaskan energinya
adalah dengan tumbukan, hamburan elastis dan tidak elastis dan penyerapan. Kesulitan yang timbul
untuk menahan neutron adalah karena pada umumnya penyerapan neutron oleh bahan disertai dengan
reaksi (n, gamma). Jadi meskipun neutron dapat ditahan, akan tetapi segera diikuti oleh emisi gamma.
Dengan demikian suatu perisai untuk menahan neutron harus juga sanggup untuk menahan sinar
gamma yang dikeluarkan pada akhir jarak tempuh neutron.
-Mengapa demikian : karena kalor dalam reaktor nuklir ini harus dikendalikan agar tidak terjadi
kecelakaan yang fatal karena reaktor terlalu panas
-Penjelasan lain: Pendingin primer biasanya merupakan suatu rangkaian tertutup, artinya pendingin
primer dikembalikan lagi oleh pompa ke reaktor setelah kalor yang dibawa dari reaktor dipindahkan ke
pendingin sekunder di dalam alat penukar kalor.
7. Pengungkung
Fungsi : Mencegah pelepasan material radioaktif dari reaktor ke lingkungan
Struktur:
Struktur baja (Steel Containment Vessel – SCV)
banyak digunakan pada PWR 2 dan 3 loop
, struktur beton pra tekan (Prestressed Concrete
Containment Vessel – PCCV)
banyak digunakan pada PWR 4 loop
Mengapa demikian : karena baja dapat meminimalisir pelepasan materi radioaktif dari reaktor
ke lingkungan
Fungsi : mendeteksi atau mengontrol kejadian fisis di dalam teras reaktor nuklir
Syarat : mampu mendeteksi dan mengontrol segala aktivitas dalam reaktor nuklir
Mengapa demikian : Detektor adalah komponen penunjang yang mutlak diperlukan di dalam
reaktor nuklir. Semua informasi tentang kejadian fisis di dalam teras reaktor, yang meliputi popularitas
neutron, laju pembelahan, suhu dan lain-lain hanya dapat dilihat melalui detektor yang dipasang di
dalam teras.
Catatan
1. Bahan bakar
Terdapat dalam teras reaktor diatur sedemikian rupa hingga luas permukaannya cukup besar untuk
memperbesar perpindahan kalor yang dihasilkan oleh bahan bakar.
2. Pendingin (primer)
Cairan/gas yang mempunyai sifat-sifat perpindahan kalor yang baik, berfungsi untuk mendinginkan
bahan bakar. Kadang-kadang pendingin primer berfungsi pula sebagai moderator.
3. Moderator
Berfungsi untuk menurunkan energi neutron dari energi tinggi ke termaik. Moderator harus mempunyai
sifat-sifat kemampuan menghamburkan neutron besar, tetapi kemampuan penyerapannya kecil. Seperti
yang akan diterangkan kemudian moderator dipilih dari unsur-unsur yang mempunyai A kecil agar
penurunan energi per tumbukan dapat besar.
4. Batang kendali
Terbuat dari bahan yang mempunyai serap neutron yang sangat besar berfungsi untuk mengendalikan
jumlah populasi neutron yang terdapat di dalam reaktor, jadi juga mengendalikan jumlah reaksi fisi yang
terjadi.
5. Perisai (shielding)
Menahan radiasi yang dikeluarkan oleh inti-inti hasil fisi, agar para pekerja dapat melakukan tugas-
tugasnya di sekitar reaktor dengan aman.
Pendingin primer biasanya merupakan suatu rangkaian tertutup, artinya pendingin primer dikembalikan
lagi oleh pompa ke reaktor setelah kalor yang dibawa dari reaktor dipindahkan ke pendingin sekunder di
dalam alat penukar kalor.
DAFTAR PUSTAKA