Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Transisi demografi akan memberikan perubahan dan pergeseran terhadap

berbagai aspek kehidupan yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan komunitas. Hal

ini menjadi fenomena yang menarik untuk dipelajari dalam kehidupan masyarakat baik

didaerah urban maupun di daerah plural. Tahap perkembangan individu pun akan

menarik untuk diketahui karena kondisi tersebut memungkinkan untuk muncul

kelompok khusus, kelompok resiko tinggi yang semua itu dapat mengancam status

kesehatan. Peran petugas kesahatan dan partisipasi masyarakat akan menentukan dalam

mengatasi masalah yang mungkin timbul.


B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan proses asuhan keperawatan komunitas dengan berkolaborasi dengan

lintas program dan sektoral baik lembaga formal, non formal dalam mewujudkan

pelayanan kesehatan yang meliputi: promotif, preventif, rehabilitatif dan kuratif

dengan memanajemen masalah kesehatan yang ada di masyarakat.


2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengkajian kebutuhan dan masalah keperawatan komunitas yabg

meliputi:
1) Mengidentifikasi data yang diperlukan.
2) Mengumpulkan data dengan menggunakan metode/strategi yang sesuai.
3) Menganalisa data yang telah diperoleh.
4) Menentukan masalah keperawatan yang sesuai dengan prioritasnya.
b. Merencanakan asuhan keperawatan komunitas.
c. Merencanakan rencana keperawatan komunitas yang meliputi:
1) Independen: health education sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2) Dependen: yang bersifat partnership dengan disiplin ilmu yang lain.
3) Menciptakan hubungan yang efektif dengan beberapa sumber yang ada di

masyarakat dan instansi yang terkait.


4) Membantu dan mengembangkan pelaksanaan asuhan keperawatan

komunitas dalam meningkatkan.

1
d. Mengevaluasi rindakan keperawatan komunitas sesuai dengan standar/acuan

yang telah ditentukan.


e. Mencatat/melaporkan data/informasi yang tepat dan relevan kepada puskesmas

yang ada untuk meningkatkan kualitas praktek keperawatan komunitas.


f. Membantu meningkatkan pelayanan puskesmas kepada masyarakat dengan

cara mengevaluasi program – program yang ada di puskesmas yang

berhubungan erat terhadap pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat.


C. Manfaat
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Masyarakat Desa Malitu
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk,kesehatan

lingkungan, pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang ada serta

pelayanan sosial yang ada/kegiatan sosial kemasyarakatan.

2. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan – kegiatan kesehatan

serta sosial kemasyarakatan yang ada dimasyarakat di Desa Malitu Kecamatan Poso

Poso Pesisir Selatan.


3. Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan

asuhan keperawatan individu, keluarga dan komunitas khususnya oleh masyarakat

Malitu Kecamatan Poso Pesisir Selatan.


D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan Praktek Belajar

Lapangan keperawatan komunitas di Desa Malitu sebagai berikut :


BAB I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan (umum dan
khusus), manfaat dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan pustaka yang terdiri dari tinjauan tentang perawatan
kesehatan komunitas, tujuan perawatan kesehatan komunitas, sasaran,

ruang lingkup perawatan kesehatan komunitas, kegiatan praktek

keperawatan komunitas, prinsip dasar, model pendekatan dan metode.


BAB III : Asuhan keperawatan komunitas yang terdiri dari tahap persiapan,
tahap pelaksanaan (pengkajian, analisa data, prioritas masalah,
perencanaan dan pelaksanaan.

2
BAB IV : Pembahasan yang terdiri dari persiapan, pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
BAB V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Perawatan Kesehatan Komunitas


Perawatan kesehatan komunitas adalah perawatan yang diberikan dari luar suatu

institusi yang berfokus pada masyarakat atau individu dan keluarga (Naomi, 2002).
B. Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas
A. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan memampuan masyarakat secara

meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan

yang optimal secara mandiri.


B. Tujuan khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk

melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah

keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan

asuhan keperawatan.
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan

pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di pandi dan di masyarakat.


e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan

asuhan keperawatan di rumah.


f. Terlayaninnya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang

memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di puskesmas.


g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju

keadaan sehat yang optimal.


C. Sasaran
Individu, keluarga, kelompok dam masyarakat baik yang sehat atau sakit atau

yang mempunyai masalah kesehatan karena ketidaktahuan, ketidakmauan serta

ketidakmampuan.
D. Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Komunitas
a. Promotif

3
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat dengan jalan:


1) Penyuluhan kesehatan
2) Peningkatan gizi

3) Pemeliharaan kesehatan perorangan

4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan

5) Olahraga teratur

6) Rekreasi

7) Pendidikan seks

b. Preventif

Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan

terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:

1) Imunisasi

2) Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan

rumah

3) Pemberian vitamin A, Iodium

4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui

c. Kuratif

Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah

kesehatan melalui kegiatan:

1) Perawatan orang sakit dirumah

2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit

3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis

4) Perawatan buah dada

5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir

d. Rehabilitatif

4
Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-kelompok

yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui

kegiatan:

1) Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya

2) Fisioterapi pada penderita strooke, batuk efektif pada penderita TBC dll

e. Resosialitatif

Adalah upaya untuk mengemabalikan penderita ke masyarakat yang karena

penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita

tuna susila.
E. Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas
a. Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga dan kelompok khusus melalui

home care
b. Penyuluhan kesehatan
c. Konsultasi dan problem solving
d. Bimbingan
e. Melaksanakan rujukan
f. Penemuan kasus
g. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan
h. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
i. Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas
j. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
k. Memberikan tauladan
l. Ikut serta dalam penelitian
F. Prinsip Dasar
a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
b. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
c. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.
d. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya pomotif dan

preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.


e. Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan

pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan.


f. Kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan di

rumah sakit.
g. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
h. Perawatan kesehatan masyarakat ditkankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat

masyarakat.

5
i. Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan

sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.


j. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara

team.
k. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan untuk

kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang

sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang

baru kembali dari rumah sakit.


l. Home visite sangat penting.
m. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
n. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan

kesehatan yang ada.


o. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu

puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai unit

pelayanan.
G. Model Pendekatan
Contoh pendekatan yang dapat digunakan:

a. Problem solving approach

Pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dengan menggunakan proses

keperawatan.

b. Family approach

Pendekatan terhadap keluarga binaan.

c. Case Approach

Pembinaan dilakukan berdasar kasus yang datang ke puskesmas yang dinilai

memerlukan tindak lanjut.

d. Community approach

Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survey mawas diri

dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

6
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Tahap Persiapan

1. Persiapan Masyarakat

Persiapan masyarakat dilakukan untuk mengetahui secara langsung

karakteristik wilayah daerah binaan. Kegiatan dalam perencanaan ini antara lain

dengan mencari informasi ke berbagai informan. Sumber informasi yang digunakan

adalah Kepala Desa Malitu, Puskesmas Tangkura, Ketua RT dan Tokoh Masyarakat.

Dari sumber – sumber tersebut mahasiswa mendapatkan hasil tentang gambaran

umum wilayah Desa Malitu, berkaitan dengan luasnya wilayah binaan, maka

mahasiswa yang berjumlah 93 orang dibagi menjadi 5 kelompok, setiap satu RT

menjadi tanggung jawab 18 – 19 orang mahasiswa. Setelah dilakukan pembagian

wilayah RT yang menjadi tanggung jawab mahasiswa, selanjutnya setiap

mahasiswa mengidentifikasi dan berkenalan dengan ketua RT dan segenap

pengurus lainnya seperti Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, selanjutnya

mahasiswa mengidentifikasi keluarga dengan resiko kesehatan yang akan dijadikan

keluarga binaan.

Berdasarkan persetujuan ketua RT masing – masing daerah binaan, maka

diadakan pertemuan dengan masyarakat, yaitu dengan Kepala Desa, Ketua RT dan

masyarakat. Pada pertemuan pertama kali selain melakukan perkenalan juga

dijelaskan tujuan kedatangan mahasiswa serta lamanya.

Pada kesempatan itu dilakukan curah pendapat guna memvalidasi masalah

kesehatan yang ditemukan oleh mahasiswa.

7
2. Persiapan Teknis

Kelancaran dalam teknis pelaksanaan praktek keperawatan komunitas memerlukan

upaya pendekatan oleh mahasiswa terhadap aparat desa dan tokoh agama yang ada

di Desa Malitu untuk mmbina dan mempertahankan hubungan saling percaya dan

dapat menjadi penggerak dalam kegiatan menyelesaikan masalah kesehatan yang

ada diwilayah Desa Malitu.

B. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan pelaksanaan diawali dengan kegiatan MMD I (Musyawarah

Masyarakat Desa) dan setelah itu dilaksanakan orientasi langsung dan pembahagian

wilayah kerja masing-masing kelompok. Pembagian wilayah kerja dimaksudkan agar

setiap kelompk bisa mengkaji langsung masyarakat yang menjadi diwilayah kerjanya,

menurut masalahsesuai dengan pengkajian yang ada, memaparkan sekaligus

memusyawarahkan kembali bersama masyarakat dalam MMD II. Masalah yang

didapatkan disampaikan untuk dipecahkan bersama.Dari hasilmusyawarah itu

kelompok membuat perencanaan dan kemudian mengimplementasikan perencanaan itu

pada masyarakat serta menilai dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan.

1. Pengkajian

a. Pengumpulan Data

Dilakukan untuk memperoleh informasi yang mempengaruhi kesehatan, terdiri

dari kegiatan :

 Wawancara yang dilakukan kepada Ketua RT, Kepala Keluarga, Tokoh

Masyarakat untuk mengetahui karakteristik wilayah dan masalah kesehatan

yang muncul di Desa Malitu.

 Tehnik Quesioner disebarkan pada 25 Kepala Keluarga yang terdata di RT 03

Desa Malitu. Quesioner ini dilakukan dengan cara wawancara dan observasi.

8
b. Hasil Tabulasi

Setelah data terkumpul, maka data tersebut ditabulasi dan diformat dalam

bentuk tabel untuk disajikan pada saat pertemuan kedua. Pengelolaan data

mencakup analisa masalah kesehatan yang ada dimasyarakat. Adapun tabel –

tabel tersebut terdiri dari 48 tabel yaitu :

A. DATA DEMOGRAFI
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan umur dan Jenis Kelamin

Tabel 1: Distribusi Penduduk berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan
Jenis Kelamin
No. Umur
Laki-laki % Perempuan % Total %
1. 0-5 6 12,0 7 14,0 13 13,0
2. 6-12 6 12,0 2 4,0 8 8,0
3. 13-18 2 4,0 5 10,0 7 7,0
4. 19-35 13 26,0 15 30,0 28 28,0
5. 36-44 8 16,0 4 8,0 12 12,0
6. 45-59 7 14,0 8 16,0 15 15,0
7. 60-69 5 10,0 5 10,0 10 10,0
8. ≥70 3 6,0 4 8,0 7 7,0

Total 50 100 50 100 100 100


Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 1. Menunjukan bahwa distribusi penduduk berdasarkan
umur, kelompok umur terbanyak adalah kelompok umur 19 – 35 tahun yaitu
sebanyak 28 jiwa (28,0%). Sedangkan distribusi penduduk berdasarkan jenis
kelamin seimbang yaitu 50 jiwa laki – laki (50%) dan 50 jiwa perempuan (50%).

2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan


Tabel 2: Distribusi Penduduk berdasarkan Pendidikan
Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

9
No. Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)
1. Belum sekolah 8 8,0
2. Tidak sekolah - -
3. TK 5 5,0
4. SD 29 29,0
5. SMP 15 15,0
6. SMA 28 28,0
7. Perguruan tinggi 15 15,0

Total 100 100


Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 2. Menunjukan bahwa mayoritas penduduk memiliki
pendidikan SD yaitu sebanyak 29 jiwa (29%) dan pendidikan SMA yaitu sebanyak
28 jiwa (28%).

3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan


Tabel 3: Distribusi Penduduk berdasarkan Pekerjaan
Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Jenis pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Pelajar/Mahasiswa 19 19,0
2. Tidak bekerja/IRT 14 14,0
3. PNS 7 7,0
4. TNI/POLRI - -
5. Pensiunan 1 1,0
6. Swasta 7 7,0
7. Petani 34 34,0
8. Tokoh Agama 4 4,0
9. Honorer 1 1,0
10. Belum Bekerja 13 13,0

Total 100 100


Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 3. Menunjukan bahwa sebagian besar penduduk bekerja
sebagai petani yaitu 34 jiwa (34%).
4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama Yang Dianut
Tabel 4: Distribusi Penduduk berdasarkan Agama
Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Agama yang dianut Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Islam - -
2. Kristen 100 100

10
3. Hindu - -
4. Budha - -
5. Konghuchu - -
Total 100 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 4. Menunjukan bahwa seluruh penduduk menganut agama
Kristen.
B. DATA LINGKUNGAN FISIK
1. Perumahan
a. Tipe rumah

Tabel 5: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Tipe Rumah


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Tipe rumah Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Permanen 16 66,7
2. Semi permanen 7 29,2
3. Tidak permanen 1 4,2
Jumlah 24 100
Sumber: data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 5 : Menunjukan bahwa keluarga yang memiliki
rumah permanen sebanyak 16 KK (66,7%), rumah semi permanen 7 KK
(29,2%), dan yang memiliki rumah tidak permanen 1 KK (4,2%).
b. Status Kepemilikan Rumah

Tabel 6: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Status Kepemilikan Rumah


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Kepemilikan Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Milik sendiri 21 87,5
2. Menumpang 3 12,8
3. Sewa - -
Jumlah 24 100
Sumber: data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 6. Menunjukan bahwa sebagian besar Keluarga
menempati rumah pribadi yaitu 21 KK (87,5%).

c. Jenis lantai rumah

Tabel 7: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Jenis lantai Rumah


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Lantai Frekuensi (f) Persentase (%)

11
1. Tanah 1 4,2
2. Papan - -
3. Tehel 2 8,3
4. Semen 21 87,5
Jumlah 24 100
Sumber: data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 7. Menunjukan bahwa 87,5% KK memiliki rumah
berlantai semen.

d. Sistem Ventilasi Rumah

Tabel 8: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Status Kepemilikan Rumah


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Jendela Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Ada 24 100
2. Tidak ada
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 8. Menunjukan seluruh rumah memiliki ventilasi.

e. Sistem Pencahayaan Rumah Pada Siang Hari

Tabel 9: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Sistem Pencahayaan Rumah


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Pencahayaan Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Terang 22 91,8
2. Remang-remang 2 8,3
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 9. Menunjukan bahwa rumah dengan sistem
pencahayaan terang sabanyak 22 (91,7%).

f. Jarak Rumah Dengan Tetangga

Tabel 10: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Jarak Rumah


dengan Tetangga Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Jarak rumah Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Bersatu 2 8,3
2 Dekat 17 70,8
3 Terpisah 5 20,8
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 10. Menunjukan bahwa jarak rumah dengan tetangga
dekat sebanyak 17 (70,8%), bersatu 2 (8,3%) dan terpisah 5 (20,8%).

12
g. Halaman Di Sekitar Rumah

Tabel 11: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Halaman Sekitar Rumah


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Halaman Frekuensi (f) Persentase


(%)
1 Ada 23 95,8
2 Tidak ada 1 4,2
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 11. Menunjukan bahwa keluarga yang tidak memiliki
halaman rumah adalah 1 (4,2%).
h. Pemanfaatan Pekarangan Rumah

Tabel 12: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan


Rumah Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Pemanfaatan pekarangan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Kebun 7 29,2
2 Kolam 1 4,2
3 Kandang 5 20,8
4 Tidak dimanfaatkan 11 45,8
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 12. Menunjukan bahwa terdapat 11 (45,8%)
pekarangan rumah yang tidak dimanfaatkan.

2. Sumber Air Bersih


a. Sumber Air Untuk Memasak Dan Minum

Tabel 13: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Sumber Air untuk


Memasak dan Minum Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Sumber air Frekuensi (f) Persentase (%)


1 PAM 22 91,7
2 Sumur 2 8,3
3 Air Mineral - -
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 13. Menunjukan bahwa 22 (91,7%) keluarga
menggunakan air PAM untuk memasak dan minum.

b. Sistem Pengolahan Air Minum

13
Tabel 14: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Sistem Pengolahan Air
Minum Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No.Pengolahan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Dimasak 24 100
2 Tidak dimasak - -
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 14. Menunjukan bahwa seluruh kelurga mengolah air
minum dengan dimasak.
c. Sumber Air Untuk Mandi Dan Mencuci

Tabel 15: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Sumber Air untuk


Mandi dan Mencuci Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Sumber air Frekuensi (f) Persentase (%)


1 PAM 22 91,7
2 Sumur 2 8,3
3 Air Sungai - -
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 15. Menunjukan bahwa 22 (91,7%) kelurga
memanfaatkan air PAM untuk mandi dan mencuci

d. Jarak Sumber Air Dengan Septik Tank

Tabel 16: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Jarak Sumber Air


Dengan Septik Tank Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Jarak Frekeunsi Persentase (%)


1 Kurang dari 10 meter 2 8,3
2 Lebih dari 10 meter 22 91,7
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 16. Menunjukan bahwa terdapat 22 ( 91,7% ) warga
yang memiliki jarak sumber air dengan septik tank lebih dari 10 meter.
e. Tempat Penampungan Air Sementara

Tabel 17: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Tempat Penampungan Air


Sementara Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No. Penampungan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Bak 16 66,7
2 Ember 1 4,2
3 Gentong 7 29,2
4 Lain-lain - -

14
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 17. Menunjukan bahwa warga yang menggunakan
bak 16( 66,7% ) sebagai tempat penampungan air sementara.

f. Kondisi Tempat Penampungan Air

Tabel 18: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Tempat Penampungan Air


Sementara Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Kondisi Tempat Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Tertutup 14 58,3
2 Terbuka 10 41,7
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 18. Menunjukan bahwa tempat penampungan air
kepala keluarga yang tertutup adalah 14 ( 58,3% ) dan yang terbuka 10
( 41,7%).

g. Kondisi Air

Tabel 19: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Kondisi Air Sementara Di


Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Kondisi Air Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Warna 5 20,8
2 Berbau 19 79,2
3 Berasa - -
4 Tidak Berasa / Tidak Berwarna - -
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 19. Menunjukan bahwa kondisi air yang berbau 19
(79,2%) dan berwarna 5 ( 20,8% ).

3. Sistem Pembuangan Sampah


a. Pembuangan Sampah

Tabel 20: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Sistem Pembuangan Sampah


Sementara Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Sisrem Pembuangan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Tempat Pembuangan Umum 5 20,8
2 Di Sungai 1 4,3
3 Di Timbun 3 12,5
4 Dibakar 12 50,2
5 Disembarang Tempat 3 12,5

15
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 20. Menunjukan bahwa sebagian besar sampah
keluarga dibakar adalah 12 (50,2%) kemudian menggunakan tempat
pembuangan umum.

b. Tempat penampungan sampah Sementara

Tabel 21: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Penampungan Sampah


Sementara Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Penampungan Sementara Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Ada 16 66,7
2 Tidak Ada/ Sembarangan 8 33,3
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel 21 : Menunjukan bahwa, warga yang tidak memiiki
tempat penampungan sampah sementara yaitu sebanyak 16 (66,7 %).

c. Kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementara

Tabel 22: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Kondisi Tempat


Penampungan Sampah Sementara Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Kondisi Penampungan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Terbuka 12 75,0
2 Tertutup 4 25,0
Jumlah 16 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 22. Menunjukan bahwa penduduk yang kondisi
penampungan sampah terbuka ebanyak 12 (75,0%) dan tertutup 4 (25,0%).
.
d. Jarak Tempat Penempungan Sampah Dengan Rumah

Tabel 23: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Tempat Penampungan Air


Sementara Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Jarak dengan rumah Frekuensi (f) Persentase (%)


1 1 kurang dari 5 meter 4 25,0
2 lebih dari 5 meter 12 75,0

Jumlah 16 100
Sumber: Data Primer, 2013

16
Berdasarkan Tabel 23. Menunjukan bahwa tempat penampungan sampah
yang berjarak kurang dari 5 meter yaitu 4 (25,0%) dan lebih dari 5 meter
sebanyak 12 (75,0%).

4. Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga

a. Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar

Tabel 24: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkanKebiasaan Keluarga Buang


Air Besar Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Sistem Pembuangan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 WC 24 100
1 2 Sungai - -
Sembarang Tempat - -
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 24. Menunjukan bahwa keseluruhan rumah tangga
sistem pembuangann air besar menggunakan WC 24 (100%).

b. Jenis Jamban Yang Digunakan

Tabel 25: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Jenis Jamban yang


Digunakan Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Jenis Jamban Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Cemplung - -
2 Plengsengan 2 8,3
3 Leher Angsa 22 91,7
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 25. Menunjukan bahwa jenis jamban yang digunakan
adalah leher angsa sebanyak 22 (91,7%) dan plengsengan 2 (8,3%).

c. Sistem Pembuangan Air Limbah

Tabel 26: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Sistem Pembuangan Air


Limbah Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Tempat Pembuangan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Resapan 6 2,5
2 Got 13 54,2
3 Sembarang tempat 5 20,8
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013

17
Berdasarkan Tabel 26. Menunjukan bahwa sebagian warga
menggunakan tempat pembuangan air limbah yaitu got (saluran air) 13 (54,2%)
dan resapan 6 (2,5%).

5. Hewan Peliharaan

a. Kepemilikan Hewan Ternak Di Rumah

Tabel 27: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Kepemilikan Hewan


Ternak Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Hewan Peliharaan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Ada 19 79,2
2 Tidak Ada 5 20,8
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 27. Menunjukan bahwa warga yang memiliki hewan
ternak adalah 19 (79,2%) dan yang tidak ada 5 (20,8%).

b. Letak Kandang

Tabel 28: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Letak Kandang


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Letak Kandang Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Dalam Rumah 1 5,3
2 Luar Rumah 18 94,7
3 Tidak ada - -
Jumlah 19 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 28. Menunjukan bahwa sebagian keluarga yang
memiliki kandang yang letaknya diluar rumah 18 (94,7%) dan dalam rumah 1
(5,3%).

c. Kondisi Kandang

Tabel 29: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Kondisi Kandang

18
Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Kondisi Kandang Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Terawat 19 100
2 Tidak Terawat - -
3 Tidak ada - -
Jumlah 19 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 29. Menunjukan bahwa keseluruhan kondisi kandang
setiap warga dalam keadaan terawat 19 (100%).

C. Kondisi Kesehatan Umum


1. Pelayanan Kesehatan
a. Sarana Kesehatan Yang Paling Dekat

Tabel 30: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Sarana Kesehatan yang


Paling Dekat Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Sarana Kesehatan Frekuensi (f) Persentase (%)


Terdekat
1 Puskesmas/Polindes - -
2 Praktek swasta - -
3 Pustu 24 100
4 Lain lain - -
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 30. Menunjukan bahwa secara keseluruhan keluarga
menggunakan sarana yang paling dekat yaitu 24 (100%).

b. Tempat Berobat Keluarga

Tabel 31: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Tempat Berobat Keluarga


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Tempat Berobat Keluarga Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Puskesmas 14 58,3
2 Rumah Sakit 3 12,5
3 Dokter Praktek swasta 1 4,2

19
Bidan/Perawat 6 25,2

Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 31. Menunjukan bahwa tempat berobat keluarga yang
sering di manfaatkan adalah ke polindes yaitu 14 (58,3%), Rumah Sakit yaitu 3
(12,5% dan bidan/perawat 6 (25,2%).

c. Kebiasaan Sebelum Berobat

Tabel 32: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan Sebelum Berobat


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Kebiasaan Sebelum Frekuensi (f) Persentase (%)


Berobat
1 Beli Obat Bebas 15 62,5
2 Jamu 1 4,2
3 Tidak Ada 8 33,3
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 32. Menunjukan bahwa kebiasaan sebelum berobat
keluarga menggunakan dan membeli obat bebas yaitu 15 (62,5%), dan jamu 1
(4,2%).

d. Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga

Tabel 33 : Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Sumber Pendanaan


Kesehatan Keluarga Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Pendanaan Kesehatan Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Askes 6 25,0
2 Jamkesmas 15 62,5
3 Jamkesda - -
4 Umum 3 12,5
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013

20
Berdasarkan Tabel 33. Menunjukan bahwa warga yang memiliki
pendanaan kesehatan jamkesmas adalah 15 (62,5), Askes 6 (25.0) dan umum 3
(12,5%).

e. Penyakit yang sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir

Tabel 34: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Penyakit yang Sering


Diderita Keluarga dalam 6 Bulan Terakhir Di Desa Malitu
Kec. Poso Pesisir Selatan

No Jenis Penyakit Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Batuk Pilek 15 62,5
2 Asma 3 12,5
3 TBC - -
4 Thipoid - -
5 Asam Urat - -
6 Hipertensi 1 4,2
7 Lain-lain 1 4,2
8 Reumatik - -
9 Tidak ada 4 16,7
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 34. Menunjukan bahwa penyakit yang paling sering
diderita keluarga adalah batuk pilek yaitu 15 (62,5%), asma 3 (12,5%),
hipertensi 1 (4,2 %) dan lain-lain 1 (4,2%).

2. Ibu Hamil Dan Menyusui


a. Jumlah Pasangan Usia Subur

Tabel 35: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Jumlah Pasangan Usia Subur
Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No PUS Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Ya 7 29,2
2 Tidak 17 70,8
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 35. Menunjukan bahwa jumlah pasangan usia subur
ada 7 (29,2%).

b. Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB

21
Tabel 36: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Pasangan Usia Subur yang
Menjadi Akseptor KB Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Akseptor KB Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Ya 7 29,2
2 Tidak 17 70,8
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 36. Menunjukan bahwa sebagian PUS yang tidak
menjadi akseptor KB adalah 17 (70,8%) dan yang ada 7 (29,2%).

c. Jenis Kontrasepsi yang Digunakan

Tabel 37: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Jenis Kontrasepsi yang


Digunakan Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Jenis Kontrasepsi Frekuensi (f) Persentase (%)


1 IUD 2 28,6
2 Suntik 2 28,6
3 Pil 2 28,6
4 Susuk 1 14,3
Jumlah 7 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 37. Menunjukan bahwa jenis kontrasepsi yang
digunakan yaitu IUD 2 (28,6%), suntik 2 (28,6%), pil 2 (28,6%) dan susuk 1
(14,3%).

3. Balita
a. Jumlah Balita

Tabel 38: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Jumlah Balita


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Balita Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Ya 13 52,0
2 Tidak 12 48,2
Jumlah 25 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 48. Menunjukan bahwa keluarga yang memiliki balita
yaitu 13 (52,0%) dan tidak 12 (48,2%).

b. Kebiasaan Ke Posyandu

Tabel 39: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan Ke Posyandu


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

22
No Kebiasaan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ke Posyandu 13 100
2 Tidak Ke Posyandu - -
Jumlah 13 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 39. Menunjukan bahwa keseluruhan balita dibawah
ke posyandu yaitu 13 (100%).

c. Imunisasi Balita

Tabel 40: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Imunisasi Balita


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Imunisasi Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Lengkap 8 61,5
2 Belum Lengkap 5 38,5
3 Tidak Lengkap - -
Jumlah 13 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 40. Menunjukan bahwa balita yang telah lengkap
mendapatkan imunisasi yaitu 8 (61,5%) dan belum lengkap 5 (38,5%).

d. Kepemilikan Kartu Menuju Sehat

Tabel 41: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Kepemilikan Kartu Menuju


Sehat Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No KMS Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Ya 13 100
2 Tidak - -
Jumlah 13 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 41. Menunjukan bahwa seluruh keluarga memiliki
kartu menuju sehat yaitu 13 (100%).

4. Remaja
a. Kegiatan Remaja Diluar Sekolah

Tabel 42: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Kegiatan Remaja Diluar


Sekolah Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Kegiatan Diluar Sekolah Frekuensi (f) Persentase (%)

23
1 Keagamaan 4 57,1
2 Karang Taruna - -
3 Olahraga 3 42,9
4 Lain – lain - -
Jumlah 7 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 42. Menunjukan bahwa kegiatan remaja diluar
sekolah adalah keagamaan 4 (57,1) dan olahraga 3 (42,9%).

b. Penggunaan Waktu Luang

Tabel 43: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Penggunaan Waktu Luang


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Penggunaan Waktu Luang Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Music / TV 5 71,4
2 Olahraga 1 14,3
3 Rekreasi - -
4 Keagamaan 1 14,3
Jumlah 7 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 43. Menunjukan bahwa keluarga memanfaatkan
waktu luang yaitu dengan musik/TV adalah 5 orang (71,4%), olahraga 1 orang
(14,23%), dan keagamaan 1orang (14,3%).

c. Kebiasaan Remaja

Tabel 44: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan Remaja


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Kebiasaan Anak Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Merokok - -
2 Alkohol - -
3 Tidak ada 7 7
Jumlah 7 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 44. Menunjukan bahwa setiap remaja tidak
memiliki kebiasaan yang menyimpang.

24
5. Lansia
a. Keluhan Lansia

Tabel 45: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Keluhan Lansia


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Keluhan Lansia Frekuensi (f) Persentase (%)


1 Ada 13 40,6
2 Tidak Ada 19 59,4
Jumlah 32 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 45. Menunjukan bahwa lansia yang mempunyai
keluhan kesehatan yaitu 13 orang (40,6%) dan yang tidak ada 19 orang
(59,4%).

b. Jenis Penyakit Yang Diderita Lansia

Tabel 46: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Jenis Penyakit yang Diderita
Lansia Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Jenis Penyakit Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Asma 3 9,3
2 TBC - -
3 Hipertensi 2 6,2
4 DM 1 3,1
5 Reumatik - -
6 Asam Urat 1 3,1
7 Thypoid - -
8 Batuk 4 12,5
9 Ambeyan 1 3,1
10 Strok 1 3,1

Jumlah 13 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 46. Menunjukan bahwa terdapat lansia yang
mengalami penyakit batuk yaitu 4 orang (12,5%), Asma 3 orang (9,3%),
hipertensi 2 orang (6,2%).
c. Penanganan Penyakit lansia

Tabel 47: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Penanganan Penyakit Lansia


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Penanganan penyakit Frekuensi (f) Persentase (%)

25
1 Sarana Kesehatan 13 100
2 Non Medis - -
3 Diobati Sendiri - -
4 Tidak ada - -
Jumlah 13 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 47. Menunjukan bahwa seluruh keluarga dalam
penanganan penyakit lansia memanfaatkan sarana kesehatan yang ada yaitu 13
orang (100%).

d. Penggunaan Waktu Senggang

Tabel 48: Distribusi Kepala Keluarga berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang


Di Desa Malitu Kec. Poso Pesisir Selatan

No Waktu Senggang Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Berkebun 14 53,1
2 Rekreasi 2 6,2
3 Senam - -
4 Lain –Lain 13 40,6
Jumlah 32 100
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan Tabel 48. Menunjukan bahwa penggunaan waktu
senggang yang dimanfaatkan lansia yaitu 14 orang (53,1%) berkebun dan 13
orang (40,6%) lain-lain.

26

Anda mungkin juga menyukai