Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hubungan masyarakat yang sering kita kenal dengan humas atau dalam bahasa
Inggris yakni Public Relation adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih
baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap individu/
organisasi seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program sebuah
institusi dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-
upayanya mempertahankan dan memelihara pengertian bersama antara organisasi
dan masyarakat. Ketika berbicara mengenai keberadaan sebuah organisasi, maka
eksistensi sebuah organisasi akan sangat tergantung pada Humas atau biasa disebut
PR (Public Relations) dalam menciptakan citra positif dan pengertian antara
organisasi dengan publiknya, karena ketika pengertian tersebut telah dicapai, maka
apa yang menjadi tujuan organisasi akan dapat dicapai secara lebih efektif dan
efisien.
Di dalam masyarakat sering kita jumpai hubungan masyarakat dengan media
seperti wartawan. Salah satu yang ada dihumas adalah bekerja dengan media.
Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan informasi kepada publik,
berbagai masalah yang berhubungan dengan masyarakat luas diberitakan oleh
media. Segala pilihan media yang ada, akan memudahkan masyarakat untuk
menikmati dan mengakses sesuai dengan kebutuhan masing-masing, termasuk
mencari informasi yang berkembang secara cepat dan aktual. Banyak hal yang
terdapat atau yang akan dibahas pada kerjasama sebuah humas dengan media dan
bagaimana hubungan keduanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran media dalam kegiatan hubungan masyarakat?
2. Media apa yang dibutuhkan dalam kegiatan hubungan masyarakat?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peran media dalam kegiatan hubungan masyarakat.
2. Untuk mengetahui media yang dibutuhkan dalam kegiatan hubungan
masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Hubungan Masyarakat


Media Hubungan Masyarakat merupakan hal yang akan selalu berkaitan
dengan seorang Public Relations/Humas dalam sebuah organisasi. Humas
melakukan sebuah kegiatan media hubungan masyarakat yang juga sama kaitannya
dengan media massa karena mereka akan selalu melakukan komunikasi dalam
melakukan publisitas kegiatan organisasi. Media hubungan masyarakat sebagai
alat, pendukung atau media kerjasama untuk hal yang berhubungan dengan
kepentingan sebuah proses publikasi dan publisitas dalam hal kegiatan program
kerja untuk kelancaran komunikasi seorang Public Relations/Humas. Maka dari itu
media hubungan masyarakat berfungsi menyampaikan pesan kepada publik untuk
membangun dan meningkatkan citra melalui berbagai jenis media.
Lesly (1991:7) menjelaskan bahwa media hubungan masyarakat merupakan
kegiatan yang berhubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas
atau merespon kepentingan media organisasi. Lesly memberikan penekanan dalam
media hubungan masyarakat lebih pada publisitas. Franks Jefkins (1992:98) juga
memberikan definisi media hubungan masyarakat sebagai berikut : “Media
Hubungan masyarakat atau sering disebut dengan hubungan pers adalah usaha
untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau
informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi
khalayak dari organisasi perusahaan yang bersangkutan”. Sementara itu Sam Black
dan Melvin L. Sharpe menjelaskan tentang media hubungan masyarakat lebih
kepada hubungan antara organisasi dengan media. Definisinya adalah hubungan
antara suatu organisasi dengan pers, radio dan televisi secara dua arah atau dua
pihak (1988:37).
Bisa dilihat bahwa pengertian media hubungan masyarakat berdasarkan
pada sebuah relasi antara organisasi/perusahaan dengan para media. Dengan
demikian, bisa dikatakan bahwa sebuah organisasi/perusahaan menggunakan media
massa sebagai alat penyampai pesan. Semakin banyak publik yang mengakses

3
pemberitaan sebuah organisasi/ perusahaan maka diharapakan semakin besar
tingkat kepercayaan publik terhadap organisasi/perusahaan tersebut.
Kesimpulannya, media hubungan masyarakat merupakan keterkaitan secara
langsung maupun tak langsung antara sebuah organisasi dan media massa.
Keduanya saling membutuhkan dan masing-masing memiliki kebutuhan yang
sama. Keduanya akan saling bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan masing-
masing didalam organisasi mereka. Maka dari itu bisa dipahami bahwa pengertian
media hubungan masyarakat adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seorang
humas sebuah perusahaan dalam membina hubungan dengan media massa dalam
rangka memenuhi kebutuhan publisitas organisasi baik secara internal maupun
eksternal.

2.2 Prinsip Kerja Media Hubungan Masyarakat


Kegiatan media hubungan masyarakat akan membawa efek yang sangat besar
apabila dilakukan dengan menggunakan prinsip kerja yang tepat. Menurut Frank
Jefkins (1992:101), beberapa hal yang harus diperhatikan praktisi atau institusi PR
dalam menyelenggarakan media hubungan masyarakat adalah:
1. Memahami dan melayani media setiap saat.
Memahami dan melayani media ini dapat dilakukan dengan cara memahami
siapa dan bagaimana media massa itu. Ada media massa yang yang biasa
saja, bahkan tidak menonjol sama sekali sehingga tidak membawa pengaruh
dalam kehidupan masyarakat begitupun sebaliknya.
2. Membangun reputasi sebagai organisasi yang dapat dipercaya media.
Prinsip kerja yang kedua dari media hubungan masyarakat adalah
membangun reputasi sebagai organisasi yang dapat dipercaya media. Pada
bagian ini, seorang Public Relations harus siap menyediakan dan memasok
materi-materi yang akurat di mana saja dan kapan saja. Hanya dengan cara
inilah seorang Public Relations akan dinilai sebagai suatu sumber informasi
yang akurat dan dapat dipercaya oleh masyarakat maupun publik yang
lainya.

4
3. Menyediakan salinan informasi yang memadai dan akurat.
Yang dimaksud dengan menyediakan salinan informasi salinan informasi
yang memadai dan akurat, adalah menyediakan reproduksi foto-foto yang
baik dan menarik serta jelas.
4. Bekerja sama dalam penyediaan materi informasi
Sebagai contoh, seorang Public Relations dan wartawan dapat bekerja sama
dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan
tokoh-tokoh tertentu.
5. Menyediakan fasilitas verifikasi
Praktisi Public Relations juga perlu memberi kesempatan kepada jurnalis
melakukan verifikasi (membuktikan kebenaran) atas setiap materi yang
mereka terima. Contohnya konkretnya, para jurnalis itu diijinkan untuk
langsung menengok fasilitas atau kondisi-kondisi organisasi yang hendak
diberitakan.
6. Membangun hubungan personal yang kokoh dengan media
Suatu hubungan personal yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta
terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerja sama, dan
sikap saling menghormati profesi masing-masing.

Dari pemahaman diatas, dapat dipahami bahwa seorang Public Relations harus
memiliki prinsip kerja tepat dalam melakukan kegiatan media hubungan
masyarakat. Enam prinsip diatas haruslah dimiliki agar kegiatan berjalan
denganlancar serta bisa membina hubungan yang baik dengan media massa dan
keduanya saling menguntungkan.

2.3 Proses Media Hubungan Masyarakat


Sebuah organisasi yang menjalankan kegiatan media hubungan masyarakat
haruslah mengikuti dari proses media hubungan masyarakat itu sendiri. Kegiatan
tidak akan bisa dijalankan dengan lancar jika tidak mengikuti sebuah proses.
Karena proses merupakan suatu langkah penyempurnaan sebuah kegiatan sehingga

5
dengan adanya proses, kegiatan akan bisa dilakukan dengan sangat baik dan hati-
hati. Proses media hubungan masyarakat yaitu :
1 Perencanaan
Perencanaan pada dasarnya merupakan usaha untuk mewujudkan sesuatu
agar terjadi atau tidak terjadi pada masa yang akan datang. Oleh karena itu,
dalam kegiatan perencanaan pada dasarnya selalu diperhitungan tindakan yang
akan dilakukan serta sumber daya yang diperlukan seperti SDM dan Keuangan.
Maka dari itu, perencanaan juga diperhitungan dari aspek-aspek internal dan
eksternal organisasi. Adapun tujuan media hubungan masyarakat antara lain :
a) Untuk membangun image dan reputasi positif perusahaan. Dengan
adanya acara rutin yang memiliki nilai berita yang tinggi, maka
hubungan dengan media akan semakin membaik.
b) Untuk mengklarifikasi opini negatif yang kurang benar di masyarakat.
Perencanaan media, bisa dilakukan dalam masa pertumbuhan, masa
kontra dan masa-masa konsesus atau kesepakatan publik terhadap isu
yang dibahas dan terkait dengan perusahaan.
c) Untuk mengalihkan perhatian publik dari isu negatif ke isu yang lebih
positif. Dalam situasi perusahaan yang tidak bisa menghindari isu negatif
di media massa, maka perusahaan dapat membuat agenda setting sendiri
yang membuat publik juga melihat sisi lain perusahaan yang lebih
positif.
d) Untuk memudahkan dalam menentukan kegiatan peliputan.
e) Menjaga hubungan baik serta mengevaluasi publisitas. Perencanaan
yang rutin juga akan menjaga hubungan baik yang konsisten
antarapengelola organisasi dengan pihak media (Wardhani, 2008:151-
152).

2. Implementasi
Implementasi berkaitan dengan siapa, bagaimana dan apa. Berkenaan
dengan sumber daya manusia, tentu ada sebuah tim kerja yang memiliki anggota
dengan pembagian tugas yang jelas untuk masing- masing orang. Berkenaan

6
dengan metode kerja, yaitu cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan
dengan serangkaian tugas dan pekerjaanyang perlu dilaksanakan. Sedangkan
bentuk kerja tidak lain adalah program/kegiatan yang dimaksud untuk mencapai
tujuan (Jefkins, 1992:89). Implementasi dalam media hubungan masyarakat
berkaitan dengan media dan bagaimana hubungan sebuah organisasi/perusahaan
dengan media. Cara implementasi yang baik adalah dengan metode yang paling
efektif dalam pengerjaannya dan juga menggunakan cara yang paling efektif
untuk mencapai tujuan dan menyelesaikan tugas dengan baik.

3. Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui tercapai atau
tidaknya sebuah kegiatan. Dengan evaluasi kita akan mengetahui sejauh mana
keefektifan kegiatan yang dilakukan. Menurut Lindelmann dalam buku
M.Linggar Anggoro ada empat komponen penting yang harus diperhitungan
dalam mengevaluasi program public relations yaitu :
a) Menetapkan sasaran dan tujuan komunikasi yang spesifik dan terukur
walaupun tak ada yang bisa benar-benar mengukur efektifitas apapun.
b) Mengukur keluaran (output) komunikasi. Biasanya keluaran diperlihatkan
dengan apa yang terlihat, keluaran mengukur seberapa baik organisasi
dipandang pihak luar.
c) Mengukur hasil dan dampak komunikasi. Apalah artinya bila keluaran dari
program media hubungan masyarakat kita adalah cukup besarnya
perhatianmedia massa terhadap organisasi namun hal tersebut
tidakmenghasilkan apa-apa.
d) Mengukur dampak institusional. Dalam melaksanakan evaluasi
program/kegiatan public relations penting sekali mengaitkannya dengan
pencapaian sasaran dan tujuan dari organisasi keseluruhan. Artinya, kita
mengaitkan hasil dan dampak komunikasi itu pada dampak yang
diharapakan organisasi (Anggoro, 2005:68).

7
2.4 Strategi Media Hubungan Masyarakat
Strategi merupakan perencanaan yang dibuat oleh sebuah organisasi sebagai
salah satu fungsi dari sebuah proses manajemen untuk menetapkan tujuan,
pencapaian posisi organisasi. Strategi dalam hal kegiatan public relations/humas
adalah usaha untuk menciptakan pandangan para stakeholders untuk mendukung
sebuah kegiatan (Ruslan, 2006:133). Pendekatan strategi menurut Iriantara
(2008:80-94) antara lain :
1. Mengelola relasi
Mengelola relasi yang baik dengan media adalah sebuah hal yang mutlak dan
harus dilakukan untuk menunjang kegiatan seorang humas karena inti dari
kegiatan seorang humas adalah komunikasi dan relasi. Menjalin dan
mengelola hubungan yang baik dengan media haruslah seimbang baik media
maupun pengelola media seperti wartawan, karena keduanya sama penting
dalam menunjang kedua hal tersebut. Agar mendapatkan pemberitaan yang
baik dan berkualitas maka seorang humas haruslah membuat komunikasi
yang intens diantara kedua belah pihak.
2. Mengembangkan strategi
Jika relasi dengan media massa sudah baik dan intens, maka lakukanlah
strategi media hubungan masyarakat untuk semakin menunjang hubungan
yang baik dengan media karena strategi media hubungan masyarakat
sangatlah penting untuk dikembangankan agar program bisa berjalan dengan
baik.
3. Mengembangakan jaringan (Networking)
Mengembangkan sebuah jaringan adalah hal utama dan pokok dalam
berbagai kegiatan media hubungan masyarakat. Membuka dan memperluas
jaringan pada dasarnya merupakan bagian dari usaha untuk membangun
hubungan hubungan yang baik dengan media massa. Kunci dari sebuah awal
membuka jaringan adalah dengan menjalin relasi yang baik dengan medi
massa.
4. Mengelola relasi adalah sebuah kunci bagaimana menjalin hubungan dengan
pihak yang menjadi kolega kita. Dengan mengelola relasi kita bisa mengelola

8
hubungan hubungan baik dengan kolega dalam hal ini khusus pada media.
Dengan begitu media memberikan timbal balik yang seimbang jika kita dapat
mengelola relasi dengan baik. Jika dirasa relasi kita dengan media dikatakan
baik, maka yang diharuskanselanjutnya strategi dalam membuat program
yang akan dijalankan dan itu harus memberi kesan yang positif dengan
media.Mengelola relasi dan mengembangkan jaringan tidaklah cukup untuk
memantapkan strategi media hubungan masyarakat. Memperluas jaringan
adalah kunci dari tolak ukur sejauh mana organisasi dikenal banyak media.
Maka dari itu dengan mengembangkan jaringan, banyak media akan yang
akan menjadi relasi sebuah organisasi atau perusahaan. Juga memantapkan
eksekusi kegiatan media hubungan masyarakat agar menjadi lebih baik dan
positif dimata media.
5. Dari tiga strategi diatas, dapat disimpulkan bahwa sebuah media hubungan
masyarakat memerlukan sebuah perencanaan yang baik dan matang dalam
membangun hubungan dengan media massa. Dengan begitu, arus komunikasi
yang dilakukan oleh humas berjalan dengan baik. Pada dasarnya sebuah
hubungan yang baik akan menunjang hasil yang baik pula. Baik itu dalam
organisasi maupun hubungan secara personal.

2.5 Jenis Media Hubungan Masyarakat


1 Media internal
Suatu sarana penyampaian dan penerimaan informasi di kalangan publik
internal perusahaan, dan biasanya bersifat non komersial. Penerima maupun
pengirim informasi adalah orang dalam atau orang dalam atau public internal,
terdiri atas pimpinan, angota, pegawai, maupun unit-unit kerja yang ada di
dalam perusahaan tersebut. Media Humas Internal yaitu :
a) Jurnal Internal
Yang diterbitkan oleh suatu lembaga, biasanya memuat informasi
mengenai segala sesuatu yang terjadi di dalam lembaga dan khusus
diperuntukkan anggota lembaga tersebut.

9
b) Papan pengumuman
Papan pengumuman dapat memudahkan pengawai yang sama dalam
waktu yang bersamaan.
c) Kaset Video
Media ini menghadirkan komunikasi tatap muka secara artificial
(seolah-olah yang ditonton dapat saling berkomunikasi secara
langsung) yang berpotelsi besar untuk menumbuhkan pemahaman yang
lebih baik antara pihak manajemen terhadap pengawai.
d) Stasiun Radio sendiri
Media ini untuk menghubungkan antara atasan dan bawahan dengan
memasang sejumlah pengeras suara diatas setiap mesin yang mampu
menyiarkan program-program radioyang dibuat sendiri oleh
perusahaan
e) Jaringan telepon internal
Jaringan telepon internal adalah media untuk menyampaikan gagasan
pengawai sebagai hal melalui telepon.
f) Kotak saran
Kotak saran adalah untuk menampung keluhan dan saran para anggota
karyawan. sehingga bisa diketahui apa kelebihan dan kekurangan yang
ada pada perusahaan tersebut.
g) Intensif bicara
Intensif bicara adalah metode untuk memperoleh umpan balik dari para
pengawai perusahaan dengan membuka nomor telepon khusus
sehingga setiap pengawai dapat menghubungi Pemimpin perusahaan
secara langsung tanpa harus menempuh Ika liku birokrasi perkantoran.
h) Siaran umum
Suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan pihak manajemen
kepada segenap pegawainya dengan menggunakan suara.

10
i) Obrolan langsung
Salah satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka
pihak manajemen dengan melakukan pembicaraan tatap muka secara
pribadi dan langsung.
j) Dewan pekerja
Salah satu metode dalam membina hubungan baik antara pemimpin dan
bawahan melalui pembentukan dewan pekerja (dilengkapi dengan
sejumlah komite spesifik). Yang memiliki akses pengaruh ke pihak
manajemen.

2. Media Eksternal
“Segenap kegiatan Humas yang diarahkan kepada khalayak di luar perusahaan”.
Fokus dari Humas Eksternal adalah Hubungan Dengan Media. Media eksternal
sangat berpengaruh besar dalam publisitas suatu organisasi yang bersangkutan.
a) Jurnal eksternal
Jurnal Eksternal tidak harus diartikan semata-mata sebagai suatu bentuk
terbitan tentang suatu perusahaan yang dibagikan kepada pihak-pihak
luar. Pihak luar tidak akan tertarik dengan masalah - masalah yang
dihadapi oleh suatu organisasi. Apalagi dewasa ini pilihan bacaan sudah
demikian banyak, termasuk majalah -majalah prestisius. Majalah -
majalah seperti itu jelas lebih menarik untuk dibaca daripada sekedar
terbitan yang mengisahkan berbagai keributan yang terjadi di suatu
organisasi. Jadi, sama halnya dengan majalah atau terbitan umum,
jurnal eksternal harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
menjangkau khalayak yang dituju.

b) Media Audiovisual
Ini merupakan salah satu kemajuan penting di dunia media yang harus
diperhatikan oleh para praktisi humas. Tidak seperti pers, radio,dan
televisi, perangkat audiovisual adalah suatu media yang bercakupan
terbatas yang dimiliki dan sepenuhnya dikendalikan oleh pihak
tertentu yang diarahkan kepada khalayak yang bersifat terbatas pula.

11
Penerapan sistem ini memerlukan sejumlah lembaga pendukung,seperti
perpustakaan film (dalam kaset-kaset video) yang sanggup menyimpan,
memelihara, serta mendistribusikan kaset-kaset rekaman tersebut
kepada khalayak.

c) Literatur edukatif
Berbeda dari literatur penjualan, literatur edukatif adalah semua bahan
cetakan yang dibuat untuk menjelaskan atau
mendorong digunakannya suatu produk atau jasa pelayanan, atau
berbagai manfaat dan nilai dari produk tadi.

d) Komunikasi lisan
Penyampaian suatu uraian secara lisan, mungkin juga dengan didukung
oleh peralatan audiovisual, merupakan salah satu kegiatan humas yang
penting. Beberapa organisasi bahkan telah memperkerjakan para
pembicara secara permanen dan diserahi tugas khusus untuk
menyampaikan penjelasan mengenai organisasinya di berbagai club
dan perkumpulan masyarakat. Ada pula perusahaan yang menyewa
pembicara dari luar secara freelance. Tapi akan lebih baik jika
pembicara tersebut merupakan salah seorang pegawai atau orang dalam
organisasi yang benar-benar menegetahui seluk beluknya.

e) Pameran
Humas pameran adalah pelaksana fungsi-fungsi humas melalui
penyelenggaraan pameran atau ekshibisi. Pada umumnya, pameran
dagang atau pameran-pameran yang terbuka untuk umum merupakan
suatu media Iklan, karena tujuan penyelenggaraan pameran tersebut
adalah untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar
mereka lantas tertarik, kemudian membelinya. Sebenarnya, kegiatan
humas juga dapat memanfaatkan acara pameran untuk mencapai
tujuan-tujuannya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah hal yang
sebaliknya, yakni kegiatan-kegiatan humas tersebut juga bermanfaat

12
menunjang keberhasilan dari suatu penyelenggaraan pameran atau
ekshibisi. Acara promosi lewat pameran akan lebih berhasil memikat
para konsumen jika acara itu disertai program humas. Dengan
demikian,terdapat keterkaitan yang sangat erat antara kegiatan humas
dan acara pameran. Pameran juga merupakan satu-satunya media
periklanan yang menyentuh semua pancaindra; mata, telinga, hidung,
lidah, dan kulit.dll.

f) Seminar
Guna menunjang penggunaan berbagai media yang telah diuraikan di
atas (misalnya audiovisual atau komunikasi lisan), ada baiknya jika
suatu perusahaan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus untuk
khalayak. Bentuk pertemuan itu bisa berupa seminar atau konfermasi.
Penyelenggaraan suatu konferensi kehumasan mirip dengan
penyelenggaraan resepsi pers. Bedanya,waktu penyelenggaraan
konferensi humas lebih lama(paling tidak satu hari penuh), melibatkan
lebih banyak peserta atau tamu, programnya lebih ekstensif (melibatkan
sejumlah pembicaraan dan harus didukung dengan peralatan
audiovisual yang baik), dan tentu saja memerlukan biaya yang lebih
banyak. Pos pengeluaran yang cukup besar antara lain harus
dialokasikan untuk penyewaan ruangan atau gedung yang cukup
refresentatif dan untuk pembayaran katering.

g) Sponsor
Sponsor adalah penyediaan dukungan finansial untuk suatu acara,
subjek, kegiatan, lembaga, atau individu yang dianggap memang pantas
menerimanya. Cikal bakalnya bermula dari patronage, yakni
perlindungan serta penyediaan bantuan dana oleh para bangsawan dan
hartawan kepada para artis dan musisi.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Suatu organisasi keberadaannya sangat dipengaruhi oleh dukungan serta
kepercayaan masyarakat dimana organisasi tersebut dibangun. Banyak hal untuk
mendapatkan dukungan serta kepercayaan masyarakat salah satunya adalah dengan
cara menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Seorang public relations
membutuhkan media yang dapat menjembatani antara masyarakat baik
masyarakat internal organisasi maupun masyarakat eksternal organisasi. Media
dapat dimanfaatkan sebagai alat penyalur informasi dari organisasi kepada
masyarakat, organisasi dapat menciptakan citra positifnya melalui media. Media
yang dapat dimanfaatkan ada dua macam antara lain media internal seperti jurnal
internal, papan pengumuman, jaringan telephone, kaset vidio, obrolan langsung,
siaran umum, kotak saran, siaran radio sendiri, intensif bicara langsung, sedangkan
media yang kedua adalah media ekternal berupa jurnal eksternal, Media
Audiovisual , Literatur edukatif, Komunikasi lisan, Pameran, Seminar, dan
Sponsor. Rumah Amal Lazis Unnes memanfaatkan media internal untuk
mempublikasikan serta menciptakan citra positif memanfaatkan media internal
berupa papan pengumuman dan jaringan telephone internal, kemudian untuk media
ekternal Lazis memanfaatkan Jurnal eksternal, Papan pengumuman, Jaringan
telepon eksternal, Kotak saran, Literatur edukatif, Komunikasi lisan, Pameran,
Sponsor, Media Luar Ruang (spanduk, papan reklame, poster, dll), Special Event
(seminar, workshops dll), Media Cetak, Online Media (website, blog, media sosial,
email).

3.2 Saran
1. Memberikan pemahaman tentang peran media dalam kegiatan public relations.
2. Memberikan pemahaman tentang jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam
kegiatan public relations.
3. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang penerapan ilmu humas
dilapangan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hasana, Ekarina.2011. “Makalah Humas(Bekerja dengan Media)”.


http://ekariahasanabundbund.blogspot.co.id/2011/05/makah-humas-bekerja-
dengan-media.html. (Diakses pada tanggal 11 November 2017)
Seludang, Nadi Raden.2011.”Media Relatin Makalah”
http://nadialfan.blogspot.co.id/2011/11/media-relation-makalah.html.
(Diakses pada tanggal 11 November 2017)

15

Anda mungkin juga menyukai