DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG
Jalan Raya Soreang KM.17 Soreang
KERANGKA ACUAN KERJA
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Juli Panglima Saragih, Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003,
hlm. 1.
Izin sebagai sebuah keputusan dapat digunakan untuk menjadi instrumen
perlindungan kepentingan, baik itu kepentingan pemohon, kepentingan pemerintah,
maupun kepentingan lain. Peran pemerintah daerah dalam pelayanan perizinan
yang terbesar dalam pengertian interaksinya secara langsung dengan masyarakat,
baik sebagai penyedia layanan maupun kepanjangan tangan pemerintah pusat di
daerah. Dalam pengertian sempit, pelayanan terpadu dapat berarti sebagai satu
instansi pemerintah yang memiliki semua otoritas yang diperlukan untuk memberi
pelbagai perizinan (licenses, permits, approvals dan clearances). Tanpa otoritas
yang mampu menangani semua urusan tersebut instansi pemerintah tidak dapat
mengatur pelbagai pengaturan selama proses. Oleh sebab itu, dalam hal ini instansi
tersebut tidak dapat menyediakan semua bentuk perizinan yang diperlukan dalam
berbagai tingkat administrasi, sehingga harus bergantung pada otoritas lain.
2. Landasan Hukum
2
Marcus Lukman, Eksistensi Peraturan Kebijaksanaan dalam Bidang Perencanaan dan Pelaksanaan Rencana
Pembangunan di Daerah serta Dampaknya terhadap Pembangunan Materi Hukum Tertulis Nasional. Disertasi, Universitas
Padjadjaran, Bandung, 1996, hlm. 189.
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
d. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang–undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
f. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembar Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
g. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
h. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembar Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
i. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 49, Tambahan Lemabaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
j. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan
Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044);
k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 920/Men.Kes/Per/-XII/86 tentang Upaya
Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik;
l. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1363/MENKES/SK/XII/2001 tentang
Registrasi Dan Izin Kerja Fisioterapi;
m. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1392/MENKES/SK/XII/2001 tentang
Registrasi Dan Izin Kerja Perawat Gigi;
n. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 04/MENKES/SK/I/2002 tentang
Laboratorium Kesehatan Swasta;
o. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 544/MENKES/SK/VI/2002 tentang
Registrasi dan Izin Kerja Refraksionis Optisien;
p. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1331/MENKES/SK/X/2002 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 167/KAB/B.VIII/1972
tentang Pedagang Eceran Obat;
q. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1332/MENKES/SK/X/2002 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
922/MENKES/PER/X/1993 Tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin
Apotik;
r. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1424/MENKES/SK/XI/2002 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Optikal;
s. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/MENKES/SK/2003 tentang
Laboratorium Kesehatan;
t. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 679/MENKES/S/IV/2003 tentang
Registrasi Dan Izin Kerja Asisten Apoteker;
u. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional;
v. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1205/MENKES/PER/X/2004 tentang
Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA);
w. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 867/MENKES/PER/VIII/2004 tentang
Registrasi Dan Praktik Terapis Wicara;
x. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
357/MENKES/PER/V/2006tentangRegistrasi Dan Izin Kerja Radiografer;
y. Peraturan Menteri Kesehataan Nomor 284/MENKES/PER/III/2007 tentang
Apotek Rakyat;
z. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/MENKES/PER/IV/2007 tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
aa. Peraturan Menteri Kesehataan Nomor 548/MENKES/PER/V/2007 tentang
Regristrasi Dan Izin Praktik Okupasi Terapis;
bb. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 666/MENKES/SK/VI/2007 tentang Klinik
Rawat Inap Pelayanan Medik Dasar;
cc. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
780/MENKES/PER/VIII/2008tentangPenyelenggaraan Pelayanan Radiologi;
dd. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
ee. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/149/I/2010 tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan;
ff. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003/MENKES/PER/I/2010 tentang
Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan;
gg. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/MENKES/PER/I/2010 tentang
Perizinan Rumah Sakit;
hh. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Tahun 2007 Nomor 17);
ii. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun
2010 Nomor 8);
a. Maksud
b. Tujuan
c. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam rangka memenuhi tujuan tersebut adalah
tersusunnya Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah tentang
Penyelenggaraan dan Perizinan Kesehatan di Lingkungan Kabupaten Bandung.
B. RUANG LINGKUP
1. Substansi Pekerjaan
2. Lingkup Pekerjaan
3. Tahapan Pekerjaan
1. Kewajiban Konsultan
2. Pengerahan Tenaga
e. Tenaga Pendukung
1) Staf Administrasi 1 orang
Pendidikan minimal SMA dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun.
2) Staf Keuangan
Pendidikan minimal SMK dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun.
D. SISTEM PELAPORAN
1. Sistem Pelaporan
Laporan yang harus diserahkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini meliputi:
a. Laporan Pendahuluan sejumlah 4 buku, diserahkan paling lambat 30 hari
kalender terhitung penandatanganan kontrak, laporan harus dibahas dan
mendapat persetujuan dari Tim Teknis dan dibuatkan Berita Acara.
b. Laporan Akhir sejumlah 4 buku, diserahkan paling lambat 60 hari kalender
terhitung penandatanganan kontrak, laporan harus dibahas dan mendapat
persetujuan dari Tim Teknis dan dibuatkan Berita Acara.
c. Laporan Akhir sejumlah 4 buku, diserahkan paling lambat 90 hari kalender
terhitung penandatanganan kontrak, laporan harus dibahas dan mendapat
persetujuan dari Tim Teknis dan dibuatkan Berita Acara.
2. Pembahasan Laporan/Diskusi
4. Ketentuan Lain
Konsultan diwajibkan menjelaskan/menguraikan setiap klausul/point yang tercantum
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini secara terperinci, inovatif dan logis.