Anda di halaman 1dari 16

1

MANFAAT MANGROVE SEBAGAI PELESTARIAN


LINGKNGAN HIDUP DI DESA OLAYA
KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG

EVI AFLAHA
A 351 08 050

JURNAL

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan


gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN, 2014

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
2

ABSTRAK

Tujuan dari peneltian ini adalah menggambarkan manfaat


mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 735 KK
yang disampling menjadi 74 KK. serta 5 orang pamong desa
sebagai informan kunci. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara observasi, wawancara, angket dan
dokumetasi. Teknik analisis data menggunakan presentase. Hasil
penelitan menunjukkan bahwa, pengetahuan masyarakat tentang
hutan mangrove, manfaat hutan mangrove, kerusakan hutan
mangrove, aktifitas masyarakat yang dapat merusak kelestarian
hutan mangrove, upaya masyarakat dalam melestarikan hutan
mangrove, an penanaman pohon bakau termasuk dalam kategori
sangat mendukung. Pengalih fungsian hutan mangrove dan
sanksi dari pemerintah desa bagi yang melanggar termuk dalam
kategori mendukung. Upaya dinas kelautan dan perikanan dalam
melakukan upaya pelestarian hutan mangrove termasuk dalam
kategori kuang mendukung.

Kata Kunci ; Mangrove, Pelestarian, Lingkungan Hidup.

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
3

ABSTRACT

The Purpose of this research is to describe the advantages


of mangrove as a means to sustain the environment. Method
used in this research was descriptive. The sample employed in
this research was 735 head of family that chosen to become 74
families, as well as village pamong, as the key informant. The
technique of data collection was observation, interview,
questionnaire, and documentation. The technique of data
collection was percentage. The result showed that the
community’s knowledge about mangrove forest, the advantages
of the forest, the damage of mangrove forest, community’s
activities that can destroy the forest, and planting of mangrove
trees was considered very supportive. Refunctioning of the
mangrove forest and the government’s sanction against those
outlaw was considered supportive.

Keywords: Mangrove; Sustainability; Enviroment

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
4

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia Sebagai Negara kepulauan memiliki 81.000 km garis pantai, tidak
mengherankan jika sepertiga dari jumlah seluruh hutan mangrove dunia terletak di
Indonesia. Dengan jumlah seluas itu, kawasan hutan mangrove Indonesia adalah
bagian dari 18 - 24 persen hutan mangrove dunia. Habitat ini meluas hingga 4 juta
hektar, Namun keadaan hutan mangrove Indonesia sangat memprihatinkan karena
70% hutan mangrove Indonesia telah hancur. Menurut Food and Agricultural
Organization (FAO) setiap tahunnya Indonesia kehilangan 60.000 hektar hutan
bakaunya (bagian yang menjadi kesatuan dari hutan mangrove, (Widya Ayu,
2012).

Secara administrasi Desa Olaya termasuk wilayah Kecamatan Parigi, Kabupaten


Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Jarak kawasan ini dari Kota Palu (Ibu
Kota Provinsi Sulawesi Tengah) kurang lebih 88,5 Km, sedangkan dari ibu kota
Kecamatan Parigi berjarak kurang lebih 2,5 Km. kawasan ini terletak di poros
jalan Trans Sulaesi Palu-Sausu. Desa Olaya merupakan bagian dari Desa yang
ada di Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong dengan luas wilayah 5,39
Km2 dan terbagi atas 5 (lima) dusun.
Fungsi hutan mangrove adalah sebagai pencegah abrasi (pengikisan tanah
akibat air laut), penghasil oksigen, tempat tinggal berbagai tumbuhan dan hewan
kecil seperti kepiting, kerang, ikan-ikan kecil, dan tempat tinggal spesies primata,
burung-burung dan masih banyak manfaat yang lain. Melihat manfaat dari hutan
mangrove, masyarakat mempunyai peran yang besar untuk melestarikannya
karena menyusuntnya hutan mangrove akibat dari berbagai kegiatan masyarakat
seperti pencemaran dan penggunaan kawasan hutan mangrove sebagai lahan
tambak. Kearifan masyarakat dalam memanfaatkan hutan mangrove sebagai
kebutuhan sehari-hari baik sebagai obat-obatan, bahan makanan, atau kerajinan
dapat mambantu untuk melestarikan dan untuk kelangsungan hidup mereka
tentunya tanpa merusak ekosistem hutan mangrove sebagai pelestari lingkungan.

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
5

Adapun luas hutan mangrove sebelumya di Desa Olaya ±12 Ha dan saat ini luas
hutan mangrove menyusut mennjadi ± 4 Ha.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mencoba untuk melakukan


penelitian Tentang manfaat bakau sebagai pelestarian lingkungan hidup di Desa
Olaya Kecamatan Parigi kabupaten Parigi Moutong.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diteliti dapat
dirumuskan sebagi berikut, bagaimana manfaat mangrove sebagai pelestarian
lingkungan hidup di Desa Olaya Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi
Moutong.
1.3 TujuanPenelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : Untuk menggambarkan manfaat mangrove
sebagai pelestarian lingkungan hidup di Desa Olaya Kecamatan Parigi
Kabupaten Parigi Moutong.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa
pihak, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.1.1 Bagi Masyarakat
Dengan adanya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat hutan
mangrove dan pemanfaatannya diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan dan
menjaga kelestarian hutan mangrove.
1.1.2 Bagi Pemerintah
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Instansi pemerintah yang
terkait dalam mengambil kebijakan terhadap upaya pelestarian hutan mangrove.
1.1.3 Bagi Peneliti
Dijadikan sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dan
menambah wawasan peneliti tentang manfaat mangrove sebagai
pelestarian lingungan hidup.

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
6

II METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Olaya, kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi
Moutong.
Sebelah Utara : Berbatasan dengan desa Pombalowo.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Teluk Tomini.
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan desa Boyantongo.
Sebelah Barat : Berbatasan dengan desa Kayuboko, desa Air Panas, dan
desa Olobaru.

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
7

Gambar 1.1 Peta Lokasi Penelitian Desa Olaya


Skala 1 : 35.000

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
8

2.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian


Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei 2013 sampai dengan bulan Juli
2013. Penelitian terdiri dari 11 (sebelas) tahapan berdasarkan jenis aktivitasnya.
2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
2.4.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kepala
keluarga di Desa Olaya Kabupaten Parigi Moutong yang berjumlah 74 KK yang
berjumlah 2721 jiwa.
2.4.2 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini jumlah KK 735 yang disanplig
menjadi 74 KK. Hal ini berdasar pada pendapat Arikunto (2007) yang
menyatakan “jika jumlah anggota subjek kurang dari 100 orang maka sampel
diambil semua, dan jika lebih dari 100 maka sampel diambil 10-15 % atau 20-25
% atau lebih, berdasarkan waktu, tenaga dan sesuai kemampuan peneliti.”
2.5 Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
tekhnik Purposive Sampling.
2.6 Defenisi Operasional Variabel
Definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis
tumbuhan yang membentuk komunitas tersebut di daerah pasang surut
(Santoso, 2005). Dalam penelitan ini mangrove adalah semua jenis pohon
mangrove yang ada di Desa Olaya.
2) Hutan mangrove adalah hutan yang tumuh d daerah pantai, biasanya
terdapat di daerah teluk dan dimuara sungai yang dicikan oleh: (1) tidak
terpengaruh iklim; (2) dipengaruhi pasang surut; (3) tanah tergenang air
laut; (4) tanah rendah pantai; (5) hutan tidak mempunyai struktur tajuk; (6)
jenes-jenis pohonya biasanya terdiri atas apiapi (Avecinia Sp), (Sonneratia),
(Rhizophora Sp), (Bruguiera Sp), nyirih (Xylocarpus Sp) dan lain-lain.

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
9

Indrawan (1982) dalam Rahmat (2012). Dalam penelitian ini hutan


mangrove adalah hutan mangrove yang terdapat di Desa Olaya.
2.7 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer dan data sekunder.
Data primer yang digunakan peneliti berupa kuesioner atau angket, Data sekunder
data penunjang yang dikumpulkan dari profil desa, yang berhubungan dengan
materi penelitian, maupun yang berasal dari publikasi dan hasil penelitian yang
pernah dilakukan. Data sekunder diambil dari Kantor Desa.
2.8 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu: (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi, (4) Angket
(Questionnare).
2.9 Teknik Analisis Data
2.9.1 Analisis Presentase
Rumus presentase yang digunakan, sebagai berikut:

= 100 %

Keterangan:
P : Bilangan yang akan dicari
F : Jumlah frekuensi jawaban
n : Banyaknya Responden.
Selanjutnya menggunakan Patokan kategori.

Skor Persentase (%) Kategori


3.331 – 4.440 76 – 100 Sangat Mendukung
2.221 – 3.330 51 – 75 Mendukung
1.111 – 2.220 26 – 50 Kurang Mendukung
0 – 1.110 0 – 25 Tidak Mendukung
Sumber : Sugiyono, (2007).
Menurut Ali (1985) pengolahan data hasil penelitian di analisis secara
kualitatif, untuk mengetahui skor rata-rata jawaban responden digunakan rumus
perhitungan sebagai berikut:

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
10

Keterangan :
Y = Jumlah skor rata-rata jawaban responden
∑Y= Total skor jawaban responden
n = Jawaban responden.
Untuk mengetahui secara tepat tingkat Persentase jawaban digunakan rumus
perhitungan sebagai berikut:

(%) = 100%

III HASIL PENELITIAN


3.1 Pengetahuan masyarakat tentang hutan mangrove
Dari 74 responden, 78.38% jawaban responden sangat mendukung dan
21.62% jawaban respoden mendukung. Hal menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarat Desa Olaya mengetahui adanya hutan mangrove di Desa Olaya namun
kecil masih ada yang belum mengataui adanya hutan mangrove.
3.2 Tanggapan masyarakat manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan
Dari 74 responden, 56.76% jawaban responden sangat mendukung dan
33.78% jawaban respoden mendukung, 5.41% jawaban responden kurang
mendukung an 4.05% jawaban responden tidak mendukung. Hal menunjukkan
bahwa masih sebagian masyarakat belum mengetahui tentang manfaat hutan
mangrove.
3.3 Abrasi pantai yang terjadi di Desa Olaya karena rusaknya hutan mangrove
Dari 74 responden, 27.03% jawaban responden sangat mendukung dan
33.78% jawaban respoden mendukung, 22.97% jawaban responden kurang
mendukung dan 16.22% jawaban responden tidak mendukung.
3.4 Pencemaran pantai terjadi di Desa Olaya karena rusaknya ekosistem hutan
mangrove
Dari 74 responden, 20.27% jawaban responden sangat mendukung dan
62.16% jawaban respoden mendukung, 10.81% jawaban responden kurang
mendukung dan 6.76% jawaban responden tidak mendukung.
3.5 Pencemaran pantai terjadi di Desa karena rusaknya ekosistem hutan mangrove

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
11

Dari 74 responden 56.75% jawaban responden sangat mendukung, 25.68%


jawaban respoden mendukung, 8.11% jawaban responden kurang mendukung dan
9.46% jawaban responden tidak mendukung.
3.6 Rusaknya hutan mangrove di Desa Olaya mengakibatkan turunnya sumber
makanan, tempat pemijah dan bertelur biota laut lainnya.
3.7 Aktifitas masyarakat yang menggunakan mangrove sebagai kayu bakar
Dari 74 responden 32.43% jawaban responden sangat mendukung, 35.14%
jawaban respoden mendukung, 17.57% jawaban responden kurang mendukung
dan 14.86% jawaban responden tidak mendukung.
3.8 Hutan mangrove dialih fungsikan menjadi tempat permukiman, tambak
dan lain-lain.
Dari 74 responden 28.38% jawaban responden sangat mendukung, 33.78%
jawaban respoden mendukung, 20.27% jawaban responden kurang mendukung
dan 17.57% jawaban responden tidak mendukung.
3.9 masyarakat turut serta melestarikan hutan mangrove
Dari 74 responden 35.14% jawaban responden sangat mendukung, 55.41%
jawaban respoden mendukung, 5.41% jawaban responden kurang mendukung dan
4.05% jawaban responden tidak mendukung.
3.10 kerja bakti bersama untuk membersihkan sampah pantai
Dari 74 responden 31.08% jawaban responden sangat mendukung, 56.76%
jawaban respoden mendukung, 8.11% jawaban responden kurang mendukung dan
4.05% jawaban responden tidak mendukung.
3.11 penyuluhan Dinas Kelautan dan Perikanan tentang dampak yang
ditimbulkan akibat kerusakan hutan mangrove
Dari 74 responden, 0% jawaban responden sangat mendukung, 0% jawaban
respoden mendukung, 44.59% jawaban responden kurang mendukung dan
55.41% jawaban responden tidak mendukung.
3.12 penanaman pohon bakau
Dari 74 responden, 54.05% jawaban responden sangat mendukung, 24.32%
jawaban respoden mendukung, 16.22% jawaban responden kurang mendukung
dan 5.41% jawaban responden tidak mendukung.

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
12

IV PEMBAHASAN
1.1 Pengetahuan Masyarakat Tentang Hutan Mangrove
pengetahuan masyarakat tenteng hutan mangrove sangat menduku ng
karena didukung oleh tingkat pendidikan masyarakat di Desa Olaya terilang
sudah memadai meskipun masih ada sebagian kecil masyarakat di Desa Olaya
belummngetahui tentang hutan mangrove.
1.2 Manfaat Hutan Mangrove
Pada umumnya masyarakat di Desa Olaya telah mengetahui betapa
besarnya manfaat dari hutan mangrove, baik dilihat dari segi ekologi, ekonomi
maupun sosialnya.Hutan mangrove mempunyai peranan yang besar bagi
kehidupan, diantaranya sebagai pelndung terhadap bencana alam, habitat satwa
langka, pegendapan lumpur dan lain-lain. Sedankan penelitian yang dilakukan
oleh wang Gumelar, 2008 hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove di
Kabupaten Indramayu memiliki manfaat penting bagi kegiatan tambak.
1.3 Kerusakan Hutan Mangrove
Masyarakat menyadari bahwa peningkatan abrasi pantai, pencemaran
pantai, dan turunnya produksi tangakapan ikan karenanya semakin berkurangnya
populasi ikan, sebagaimana yang disampaikan oleh informan 1 “bahwa ketika
hutan mangrove belum berkurang jumlahnya, tangkapan ikan nelaayan banyaak
namun seiring dengan berkurangnya lahan hutan mangrove, tangkapan ikan
sedikit demi sedikit berkurang” (Wawacara pada tanggal 12 Juli 2013). Pendapat
tersebut diperkuat oleh Lear dan Turner (1997) dalam Iwang Gumelar bahwa
hutan mangorove merupakan daerah yang produktifitasnnya tinggi karena
memperoleh energi berupa zat-zat makanan yang terbawa katika pasang surut air
laut. Hal inilah salah satu penyebab menurunnya populasi ikan sehingga
tangkapan masyarakat mulai berkurang.
1.4 Aktifitas Masyarakat yang Dapat Merusak Hutan Mangrove
Masyarakat medukung tentang adanya aktifitas mereka yang dapat merusak
kelestarian hutan mangrove.
Dampak dari aktfitas manusia terhadap ekosistem hutan mangrove menyebabkan
luaran hutan mangrove di Indonesia turun dari 5,21 juta hektar antara tahun 1982 -

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
13

1987, menjadi 3,24 hektar, dan makin menyusut mejadi 2,5 juta hektar pada tahun
1993 (Wididgo 2000, dalam Erna Rochna 2012. Bergantung cara pengukurannya,
memang angka-angka diatas tidak sama antar para peneliti. Khazali (1999) dalam
Erna Rochana 2012, menyebut angka 3,5 juta hektar, sedangkan Lawrence (1998)
dalam Erna Rochana 2012 menyebut kisaran antara 3,24 - 3,73 juta hektar.
1.5 Pengalihfungsian Hutan Mangrove
masyarakat Desa Olaya mendukung jika hutan mangrove dialihfungsikan
karena dapat menambah nilai ekonomi bagi mereka khusunya yang bertempat
tinggal disekitar hutan mangrove atau pesisir pantai sedangkan pada hasil
penelitian yan dilakukan oleh Iwang Gumelar, 2008 menunjukkan bahwa
kerusakan hutan-hutan mangrove karena abrasi dan kepentingan ekonomi
masyarakat Indramayu.
1.6 Sanksi Dari Pemerintah Desa Bagi Yang Melanggar Aturan
Sebagian besar masyarakat Desa Olaya mendukung pemerintah desa
menetapkan sanksi demi menjaga kelestarian hutan mangrove namun di Desa
Olaya belum ada peraturan atau sanksi yang di tetapkan oleh pemerintah Desa
Olaya.
1.7 Upaya Masyarakat Desa Olaya Dalam Melestarikan Hutan Mangrove
Masyarakat desa Olaya sangat mendukung jika turut serta melestariakan hutan
mangrove dan mengadakan kerja bakti guna membersihan sampah pantai, karena
pada hakekatnya masyarakat sendirilah yang berperan besar dalam menjaga
kelestarian hutan manggrove. Sedangkan hasil penelitan yang dilakukan Iwang
Gumelar,2008 menunjukkan bahwa masyarakat cukup bertanggung jawab
terhadap upaya pelestarian lingkungannya.
1.8 Upaya Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Melakukan Upaya
Pelestarian Hutan Mangrove
Upaya yang dilakukan pemerintah terkait kurang mendukung dengan kata
lain pemda belum pernah sama sekali melakukan penyuluhan terkait tentang hutan
mangrove, hal ini bertolak belakang dengan hasil peelitian yang dilakukan oleh
Iwang Gumelar,2008 bahwa Pemda sudah menjalakan tugas pengelolaan
lingkungan dengan baik.

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
14

Perhatian instansi terkait juga sangat berarti untuk melakukan penyuluhan


mengenai manfaat mangrove dan dampak yang ditimbulkan akibat dari
kerusakan hutan mangrove.
1.9 Penanaman Pohon Bakau
Masyarakat sangat mendukung apabila diadakan program penanaman
kembali pohon bakau, seperti yang ditegaskan “bahwa seharusnya pemerintah
mulai menghimbau masyarakat yang berada di daerah pesisir untuk menanam
pohon bakau, karena melihat garis pantai yang semakin maju dari sebelumya, juga
karena hutan magrove sendiri mempunyai banyak manfaat bagi kelestarian
ekositem pantai”.
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 pengetahuan masyarakat tentang hutan mangove, manfaat hutan
mangrove, kerusakan hutan mangrove, aktifitas masyarakat yang dapat
merusak kelestarian hutan mangrove, upaya masyarakat desa Olaya dalam
melestarikan hutan mangrove, dan penanaman pohon bakau termasuk
dalam kategori sangat mendukung.
5.1.2 Pengalih fungsian hutan mangrove dan sanksi dai pemerintah desa bagi
yang melanggar aturan termasuk dalam kategori mendukung.
5.1.3Upaya dinas kelautan dan perikanan dalam melakukan upaya pelestarian
hutan mangrove termasuk dalam kategori kurang mendukung.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka
ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, antara lain sebagai berikut:

Bertolak dari hasil penelitian dan kesimpulan, saran-saran yang diajukan


adalah sebagai berikut.
5.2.1 Bagi pemerintah :

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
15

a. Diperlukan sosialisasi menyeluruh dan berkelanjutan kepada


masyarakat mengenai program program pemerintah khususnya
tentang manfaat hutan mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup
dan dampak yang ditimbulkan dari rusaknya hutan mangrove.
b. Pemerintah harus melaksanakan kegiatan program penanaman pohon
bakau guna untuk melestarikan hutan mangrove.
c. Dibutuhkan PERDA untuk menjamin kelestarian kawasan hutan
mangrove.
5.2.2 Bagi masyarakat :
a. Masyarakat ikutserta aktif dalam kegiatan melestarikan kawasan hutan
mangrove.
Masyarakat hendaknya tidak melakukan penyalahgunaan terhadap
ekosistem hutan mangrove.

VII DAFTAR RUJUKAN


Ali , M.1985. Penelitian Kependidikan (Prosedur dan Strategi). Penerbit Angkasa
Bandung. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Chapman, V. J. 1975. Mangrove Vegetation. German. Strauss and Cramer


GmbH,

Gumelar, I. (2012). “Partisipasi Masyarakat Pesisir Dalam Pengelolaan Ekosistem


Hutan Mangrove Berkelanjutan di Kabupaten Indarmayu”. Jurnal
Akuatika. 3, (2), 198-211.

Harianto, S. P. 1999. Konservasi mangrove dan potensi pencemaran Teluk


Lampung. Jurnal Manajemen & Kualitas Lingkungan, 1 (1): 9-15.

Rahmawaty. 2006. Upaya Pelestarian Mangrove Berdasarkan Pendekatan


Masyarakat. Karya Tulis. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian
Unviversitas Sumatera Barat. [Online]

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD
16

Walgito. 1993. Bimbingan dan penyuluhan sekolah. Jogjakarta, Andi off Set.

Widya Ayu. manfaat mangrove sebagai pelestarian lingkungan hidup dan objek
pariwisata (http://nayuwidya.blogspot.com/2012/11/manfaat-
mangrove-sebagai-pelestarian.html., [online], [12 Februari 2013].

Mahasiswa Program Studi Pend.Geografi P.IPS FKIP UNTAD


Penerbit : E-Journal Geo-Tadulako UNTAD

Anda mungkin juga menyukai