Pelat 140618112853 Phpapp01 PDF
Pelat 140618112853 Phpapp01 PDF
DOSEN PENGAMPU
Karmila Achmad, S.T.
RESKI APRILIA
NIM : 120309180092
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas makalah Teknologi Beton sub materi Beton Pelat ini.
Penulis
Reski Aprilia
ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................... 1
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................ 2
1.5 Metodologi Penelitian................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Beton.......................................................................... 3
2.2 Material Penyususn Beton........................................................... 4
2.3 Sifat Beton................................................................................... 4
2.4 Kelebihan Beton ........................................................................ 5
2.5 Kekurangan Beton....................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengenalan Pelat......................................................................... 7
3.2 Sistem Penulangan Pelat............................................................. 9
3.3 Pelat dengan Satu Tumpuan........................................................ 11
3.4 Pelat dengan Dua Tumpuan Sejajar............................................ 11
3.5 Pelat dengan Emapt Tumpuan Saling Sejajar............................. 12
3.6 Pekat Tangga Beton Bertulang................................................... 13
3.7 Metode Pelaksanaan Pelat Lantai............................................... 15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................... 17
4.2 Saran............................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Sejajar 12
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam penulisan makalah ini, untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan, kami mempergunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka
atau literatur ini dilakukan dengan cara mendapatkan data atau informasi tertulis
yang bersumber dari buku-buku, dan berbagai artikel diinternet yang menurut
kami dapat mendukung penelitian ini.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat
dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan
beton.
Bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara
seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi
bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Pelat beton bertulang yaitu struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang
dengan bidang yang arahnya horizontal dan beban yang bekerja tegak lurus pada
bidang struktur tersebut. Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil apabila
dibandingkan dengan bentang panjang atau lebar bidangnya. Pelat beton bertulang
ini sangat kaku dan arahnya horizontal, sehingga pada bangunan gedung pelat ini
berfungsi sebagai diafragma atau unsur pengaku horizontal yang sangat
bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal.
Pelat beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil baik sebagai
lantai bangunan, lantai atap dari suatu gedung, lantai jembatan maupun lantai pada
dermaga. Beban yang bekerja pada pelat umumnya diperhitungkan terhadap
beban gravitasi (beban mati dan/atau beban hidup). Beban tersebut mengakibatkan
terjadi momen lentur, oleh karena itu pelat juga direncanakan terhadap beban
lentur.
Monolit, yaitu pelat dan balok dicor bersama-sama sehingga menjadi satu
kesatuan.
Ditumpu dinding-dinding/tembok bangunan.
Didukung oleh balok-balok baja dengan sistem komposit.
Didukung oleh kolom secara langsung tanpa balok, dikenal dengan pelat
cendawan.
8
Pelat dengan tulangan pokok satu arah ini dijumpai jika pelat beton lebih
dominan menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang satu arah saja.
Karena momen lentur hanya bekerja pada satu arah saja, yaitu searah
dengan bentang λ, maka tulangan pokok juga dipasang satu arah yang searah
bentang λ tersebut. Untuk menjaga kedudukan tulangan pokok pada saat
10
pengecoran beton tidak berubah dari tempat semula, maka dipasang pula tulangan
tambahan yang arahnya tegak lurus tulangan pokok. Tulangan tambahan ini
disebut tulangan bagi.
Pelat dengan tulangan pokok dua arah ini akan dijumpai jika pelat beton
menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang dua arah.
Karena momen lentur bekerja pada dua arah yaitu searah dengan bentang
lx dan bentang ly, maka tulangan pokok juga dipasang pada dua arah yang saling
tegak lurus (bersilangan), sehingga tidak perlu lagi tulangan bagi.
11
Lendutan dan momen lentur yang terjadi merupakan fungsi dari beban
yang bekerja pada pelat. Semakin besar beban yang bekerja di atas pelat, semakin
besar pula lendutan maupun momen lentur yang akan ditimbulkannya.
precast dapat dilakukan dipabrik sejak dini lalu tinggal dikirim ke lokasi proyek
untuk dipasang.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pelat beton bertulang sangat kaku dan arahnya horizontal, sehingga pada
bangunan gedung pelat ini berfungsi sebagai diafragma atau unsur pengaku
horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal
dengan memperhitungkan beban yang bekerja pada pelat terhadap beban gravitasi.
Dalam pengaplikasiannya dalam konstruksi, pelat digunakan sebagai lantai
bangunan, lantai atap sebuah gedung, lantai jembatan, lantai dermaga serta tanga.
Jenis perletakan pelat pada balok yaitu terletak bebas, terjepit elastis dan
terjepit penuh. Sistem penulangannya terbagi atas penulangan satu arah dan dua
arah. Dan berdasarkan tumpuan terdiri dari satu tumpuan, dua tumpuan saling
sejajar dan emapat tumpuan saling sejajar.
20
DAFTAR PUSTAKA
Asroni, Ali. (2010). Balok dan Pelat Beton Bertulang. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Serbaneka, B. (2013). Menggambar Rencana Pelat Lantai Bangunan. Diambil
pada 8 Maret 2014 dari
http://belajarserbaneka.blogspot.com/2013/11/menggambar-rencana-pelat-
lantai-bangunan.html
Vis, W.C., Kusuma, Gideon. (1993). Dasar – Dasar Perencanaan Beton
Bertulang (CUR-1). Jakarta: Erlangga (Anggota IKAPI).
21
LAMPIRAN
22
23
Catatan:
Untuk mengatasi kesulitan memabaca simbol-simbol dan keterangan dalan
penggambaran konstruksi.