Anda di halaman 1dari 92

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR PM 41 TAHUN 2017
TENTANG
TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA
PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya mengoptimalkan pengukuran kinerja


dan produktivitas kerja serta penerapan asas keadilan
dan proporsionalitas, maka diberikan Tunjangan Kinerja
bagi Pegawai di Lingkungan Kemer. Larian Perhubungan;
b. bahwa dalam rangka tertib administrasi dan kesamaan
persepsi, peningkatan efisiensi dan efektivitas
pelaksanaan penghitungan dan pemberian Tunjangan
Kinerja, serta meningkatkan disiplin Pegawai perlu diatur
tata cara penghitungan dan pemberian Tunjangan Kinerja
pegawai di lingkungan Kementerian Perhubungan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Perhubungan tentang Tata Cara
Penghitungan dan Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai
di lingkungan Kementerian Perhubungan;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);
- 2 -

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 123);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5258);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang
Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian Bagi
Pegawai Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5740);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
9. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
10. Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang
Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 216);
-3-

11. Peraturan Presiden Nomor 133 Tahun 2015 tentang


Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian
Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 260);
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 48 Tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Komite Nasional Keselamatan Transportasi;
13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 90 Tahun
2014 tentang Hari dan Jam Kerja di Lingkungan
Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1927);
14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1844), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1012);
15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 3 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola
Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 63);
16. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 15 Tahun
1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Mahkamah
Pelayaran.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN
TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN.
-4-

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil, prajurit Tentara
Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Calon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang
berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan bekerja
secara penuh pada satuan jabatan dan bekerja secara
penuh pada satuan organisasi di lingkungan
Kementerian Perhubungan.
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara
(ASN) secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
3. Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada
jabatan yang telah mendapat persetujuan dari Menteri
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
4. Tunjangan Kinerja adalah tunjangan yang diberikan
kepada Pegawai yang merupakan fungsi dari
keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi dan
didasarkan pada capaian kinerja Pegawai tersebut yang
sejalan dengan capaian kinerja organisasi dimana
Pegawai tersebut bekerja.
5. Jabatan Tertentu adalah jabatan struktural setara
dengan jabatan pimpinan tinggi madya atau jabatan
administrator atau jabatan pengawas atau jabatan
pelaksana, jabatan fungsional tertentu setara dengan
jabatan fungsional, dan jabatan fungsional umum setara
dengan jabatan pelaksana yang ditetapkan dengan
Peraturan Menteri Perhubungan.
-5-

6. Disiplin Kerja adalah ketaatan pegawai memenuhi


kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan dan atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
7. Jam Kerja adalah jam kerja formal yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
8. Jam Kerja Efektif adalah Jam Kerja yang secara efektif
dipergunakan untuk berproduksi atau menjalankan
tugas, yaitu Jam Kerja dikurangi waktu kerja yang hilang
atau luang karena tidak bekerja.
9. Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap
pegawai pada satuan organisasi yang dibuktikan dengan
buku kerja harian pegawai.
10. Tugas adalah pekerjaan yang wajib dilaksanakan oleh
pegawai yang bersangkutan.
11. Tugas Pokok adalah tugas yang tercantum didalam
peraturan tentang Organisasi dan Tatalaksana di
lingkungan Kementerian Perhubungan.
12. Tugas Tambahan adalah tugas lain atau tugas-tugas
yang ada hubungannya dengan tugas jabatan yang
bersangkutan dan tidak ada dalam Kontrak Kerja
Pegawai.
13. Target Utama adalah target diantara target kuantitas
atau target biaya pada Sasaran Kerja Pegawai Tahunan
yang dipilih menjadi target pada Sasaran Kerja Pegawai
bulanan untuk dijadikan acuan dalam penentuan
prestasi kerja bulanan.
14. Sasaran Kerja Pegawai Tahunan adalah rencana kerja
dan target yang akan dicapai oleh seorang pegawai untuk
1 (satu) tahun.
15. Sasaran Kerja Pegawai Bulanan adalah rencana kerja dan
target yang akan dicapai oleh seorang pegawai pada
setiap bulan yang ditentukan berdasarkan SKP tahunan
dan disepakati oleh pejabat penilai dan pegawai yang
bersangkutan.
- 6 -

16. Surat Keterangan adalah surat yang diberikan oleh


atasan langsung sebagai bukti dan menjelaskan bahwa
setiap kegiatan tugas tambahan dan/atau kreativitas
telah selesai dilaksanakan.
17. Surat Tugas Belajar adalah dokumen dinas yang
diberikan oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai
Negeri Sipil yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan
di lembaga pendidikan formal dengan biaya dari
pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri.
18. Surat Izin Belajar adalah dokumen dinas yang diberikan
oleh pejabat yang berwenang kepada PNS yang diizinkan
untuk mengikuti pendidikan pada suatu lembaga
pendidikan.
19. Alasan Kedinasan adalah alasan yang terkait dengan
kegiatan-kegiatan dalam rangka menjalankan tugas
pokok dan tugas tambahan.
20. Pejabat Penilai adalah atasan langsung pegawai yang
bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh
pimpinan unit kerja.
21. Menteri adalah Menteri Perhubungan.

BAB II
PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA

Pasal 2
(1) Kepada pegawai yang mempunyai jabatan tertentu di
lingkungan Kementerian Perhubungan, selain diberikan
penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, diberikan Tunjangan Kinerja setiap bulan.
(2) Besaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) didasarkan pada kelas jabatan.
(3) Besaran Tunjangan Kinerja perkelas jabatan tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
-7-

Pasal 3
Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 angka 1 merupakan Prajurit Tentara Nasional
Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat
dalam suatu jabatan struktural eselon III.a dan jabatan
struktural eselon III.b setara dengan jabatan administrator
atau jabatan struktural eselon IV.a dan jabatan struktural
eselon IV.b setara dengan jabatan pengawas, bekerja secara
penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian
Perhubungan dan tidak menerima Tunjangan Kinerja di
instansi induknya.

Pasal 4
Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,
tidak diberikan kepada:
a. pegawai yang tidak mempunyai jabatan tertentu;
b. pegawai yang diberhentikan untuk sementara atau
dinonaktifkan;
c. pegawai yang diberhentikan dari jabatan organiknya
dengan diberikan uang tunggu (belum diberhentikan
sebagai Pegawai Negeri);
d. pegawai yang diperbantukan/dipekerjakan pada instansi
lain;
e. pegawai yang diberikan cuti di luar tanggungan negara,
atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan
pensiun;
f. PNS pada Badan Layanan Umum yang telah
mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012; dan
g. pegawai yang cuti melahirkan anak keempat dan
seterusnya.
- 8 -

Pasal 5
Proses penghitungan Tunjangan Kinerja, didasarkan pada
capaian kinerja bulan bersangkutan (bulan ke N), yang
penghitungannya dilakukan pada bulan berikutnya (bulan ke
N+l), dan dibayarkan pada bulan ketiga (bulan N+2).

Pasal 6
(1) Pembayaran Tunjangan Kinerja diajukan untuk setiap
bulan.
(2) Tunjangan Kinerja dilakukan dengan mekanisme
pembayaran langsung atau melalui rekening pegawai
yang bersangkutan.

BAB III
PENGHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA

Pasal 7
(1) Penghitungan Tunjangan Kinerja dilaksanakan dengan
sistem penambahan yang didasarkan atas penghitungan
capaian kinerja pegawai dengan unsur sebagai berikut:
a. Unsur Disiplin Kerja; dan
b. Unsur Prestasi Kerja.
(2) Unsur Disiplin Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a sebesar-besarnya berkontribusi terhadap 40%
(empat puluh persen) Tunjangan Kinerja.
(3) Unsur Prestasi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b sebesar-besarnya berkontribusi terhadap 60%
(enam puluh persen) Tunjangan Kinerja.
(4) Jumlah kumulatif dari unsur Disiplin Kerja dan Prestasi
Kerja sebesar-besarnya 100% (seratus persen).

Pasal 8
Penghitungan Tunjangan Kinerja dari Unsur Disiplin Kerja
sebesar 40% (empat puluh persen) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (2) terdiri atas aspek:
a. jumlah waktu terlambat masuk kerja dan pulang cepat
bukan karena alasan kedinasan, dengan kontribusi
sebesar-besarnya 10% (sepuluh persen);
-9-

b. jumlah hari tidak hadir tanpa alasan yang sah atau


mangkir, dengan kontribusi sebesar-besarnya 15% (lima
belas persen); dan
c. pengenaan hukuman disiplin tingkat ringan, sedang atau
berat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, dengan
kontribusi sebesar-besarnya 15% (lima belas persen).

Pasal 9
(1) Penghitungan aspek sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 huruf a, huruf b dan huruf c, didasarkan pada
rekapitulasi daftar hadir biometrik sesuai peraturan hari
dan jam kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan.
(2) Waktu terlambat masuk kerja, pulang cepat dan hari
tidak hadir karena alasan kedinasan yang disertai
dengan surat keterangan dan disahkan oleh Pejabat
Penilai, tidak dihitung dalam aspek sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf a, huruf b, dan huruf c.

Pasal 10
(1) Penghitungan Tunjangan Kinerja terkait pengenaan
hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf c dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. dalam hal dikenai hukuman disiplin ringan maka
dilakukan penambahan Tunjangan Kinerja sebesar
0% (nol persen) untuk 1 (satu) bulan, yaitu pada
bulan berikutnya setelah pejabat yang berwenang
menetapkan penjatuhan hukuman disiplin kepada
pegawai yang bersangkutan;
b. dalam hal dikenai hukuman disiplin sedang maka
dilakukan penambahan Tunjangan Kinerja sebesar
0% (nol persen) untuk 2 (dua) bulan, yaitu pada
2 (dua) bulan berikutnya secara berturut-turut
setelah pejabat yang berwenang menetapkan
penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai yang
bersangkutan; dan
- 10 -

c. dalam hal dikenai hukuman disiplin berat maka


dilakukan penambahan Tunjangan Kinerja sebesar
0% (nol persen) untuk 3 (tiga) bulan, yaitu pada
3 (tiga) bulan berikutnya secara berturut-turut
setelah pejabat yang berwenang menetapkan
penjatuhan hukuman disiplin kepada pegawai yang
bersangkutan.
(2) Salinan/foto kopi penetapan penjatuhan hukuman
disiplin, wajib disampaikan oleh Pejabat Penilai kepada
pejabat yang bertanggung jawab dalam urusan
ketatausahaan unit kerja yang bersangkutan paling lama
3 (tiga) hari kerja setelah Surat Keputusan penetapan
hukuman disiplin ditetapkan.
(3) Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi pegawai
yang dikenai hukuman disiplin sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum pada contoh 1 dalam Lampiran
VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.

Pasal 11
Rincian kriteria penghitungan Tunjangan Kinerja dari Unsur
Disiplin Kerja tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 12
(1) Penghitungan Tunjangan Kinerja dari Unsur Prestasi
Kerja sebesar 60% (enam puluh persen) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) bagi pemangku jabatan
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur
Jenderal, Kepala Badan, Jabatan Struktural Eselon II
setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, dan
Kepala UPT, terdiri atas aspek:
a. perkembangan pencapaian target Sasaran Kerja
Pegawai dengan kontribusi sebesar-besarnya 30%
(tiga puluh persen);
b. pelaksanaan tugas tambahan, dengan kontribusi
sebesar-besarnya 10% (sepuluh persen);
-11 -

c. ketepatan waktu laporan bulanan, dengan


kontribusi sebesar-besarnya 10% (sepuluh persen);
dan
d. perkembangan realisasi penyerapan anggaran
dengan kontribusi sebesar-besarnya 10% (sepuluh
persen).
(2) Penghitungan Tunjangan Kinerja dari Unsur Prestasi
Kerja sebesar 60% (enam puluh persen) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) bagi pemangku Jabatan
Staf Ahli Menteri, Staf Khusus Menteri, Jabatan
Struktural Eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama bukan pengelola keuangan, Jabatan
Struktural Eselon III setara dengan Jabatan
Administrator bukan Kepala UPT, Jabatan Struktural
Eselon IV setara dengan Jabatan Pengawas bukan Kepala
UPT, Jabatan Struktural Eselon V setara dengan Jabatan
Pelaksana bukan Kepala UPT, Jabatan Fungsional
Tertentu setara dengan Jabatan Fungsional, dan Jabatan
Fungsional Umum setara dengan Jabatan Pelaksana,
terdiri atas aspek:
a. perkembangan pencapaian target Sasaran Kerja
Pegawai dengan kontribusi sebesar-besarnya 35%
(tiga puluh lima persen);
b. pelaksanaan tugas tambahan, dengan kontribusi
sebesar-besarnya 15% (lima belas persen); dan
c. ketepatan laporan bulanan, dengan kontribusi
sebesar-besarnya 10% (sepuluh persen).
(3) Rincian kriteria penghitungan Tunjangan Kinerja dari
Unsur Prestasi Kerja bagi pemangku jabatan Sekretaris
Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala
Badan, Jabatan Struktural Eselon II setara dengan
Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, dan Kepala UPT
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
(4) Rincian kriteria penghitungan penambahan Tunjangan
Kinerja dari Unsur Prestasi Kerja bagi pemangku Jabatan
- 12 -

Staf Ahli Menteri, Staf Khusus Menteri, Jabatan


Struktural Eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama bukan pengelola keuangan, Jabatan
Struktural Eselon III setara dengan Jabatan
Administrator bukan Kepala UPT, Jabatan Struktural
Eselon IV setara dengan Jabatan Pengawas bukan Kepala
UPT, Jabatan Struktural Eselon V setara dengan Jabatan
Pelaksana bukan Kepala UPT, Jabatan Fungsional
Tertentu setara dengan Jabatan Fungsional, dan Jabatan
Fungsional Umum setara dengan Jabatan Pelaksana,
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 13
(1) Tunjangan kinerja diberikan sebesar akumulasi
persentase unsur disiplin kerja ditambah persentase
unsur prestasi kerja, dikurangi pemotongan persentase
karena ijin sakit yang tidak dibuktikan dengan surat
keterangan dokter dan/ atau cuti alasan penting dan
hasilnya dikalikan besaran nilai Tunjangan Kinerja.
(2) Lembar rekapitulasi penghitungan Tunjangan Kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada
contoh 1 dan contoh 2 dalam Lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

BAB IV
PELAKSANAAN SASARAN KERJA PEGAWAI
DAN TUGAS TAMBAHAN

Pasal 14
Penghitungan unsur prestasi kerja dari aspek perkembangan
pencapaian Sasaran Kerja Pegawai dan tugas tambahan
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pegawai wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Sasaran Kinerja Pegawai.
- 13 -

b. pegawai yang melaksanakan pekerjaaan sesuai dengan


Sasaran Kerja Pegawai dan menyebabkan kelebihan jam
kerja formal pada hari yang bersangkutan, maka setiap
kelebihan 3 (tiga) jam dihitung sebagai 1 (satu) tugas
tambahan dan berlaku kelipatannya.
c. pegawai yang ditugaskan sebagai Pelaksana Harian
dengan akumulasi 10 (sepuluh) hari kerja dalam
1 (satu) bulan yang sama dihitung sebagai 1 (satu)
tugas tambahan dan berlaku kelipatannya.
d. pegawai yang ditugaskan sebagai Pelaksana Tugas
dengan akumulasi 10 (sepuluh) hari kerja dalam
1 (satu) bulan yang sama dihitung sebagai 2 (dua) tugas
tambahan.
e. keikutsertaan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan
selama paling sedikit 3 (tiga) hari kerja pada bulan yang
sama dihitung sebagai 3 (tiga) tugas tambahan dan
berlaku kelipatannya.
f. keikutsertaan dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan
selama 20 (dua puluh) hari kerja pada bulan yang sama
dihitung sebagai 4 (empat) tugas tambahan dan
pengganti persentase perkembangan pencapaian Sasaran
Kerja Pegawai serta sebagai pengganti unsur disiplin
kerja.
g. keikutsertaan dalam kegiatan olah raga, kesenian,
kerohanian/keagamaan, pembinaan fisik dan mental
lainnya yang dilaksanakan oleh unit kerja di lingkungan
Kementerian Perhubungan dihitung sebagai 1 (satu)
pelaksanaan tugas tambahan.
h. keikutsertaan dalam kegiatan apel pagi, apel sore,
upacara bendera, upacara hari besar nasional, dan
sejenisnya tidak dihitung sebagai perkembangan
pencapaian Sasaran Kerja Pegawai maupun tugas
tambahan.

Pasal 15
Penghitungan besaran Tunjangan Kinerja dari aspek
perkembangan pencapaian Sasaran Kerja Pegawai dan aspek
- 14 -

tugas tambahan bagi pegawai yang melaksanakan tugas


tertentu dan petugas operasional yang menerapkan hari dan
jam kerja shift dilaksanakan dengan ketentuan:
a. kegiatan dalam Sasaran Kerja Pegawai dilaksanakan
sesuai dengan hari dan jam kerja di lingkungan
Kementerian Perhubungan dan/atau hari dan jam kerja
lain yang diatur oleh pimpinan unit kerja;
b. kegiatan dalam Sasaran Kerja Pegawai yang
dilaksanakan di luar hari dan jam kerja sebagaimana
dimaksud pada huruf a, dihitung sebagai pelaksanaan
tugas tambahan; dan
c. jumlah hari dan jam kerja pegawai petugas piket atau
petugas operasional, dalam setiap bulannya disesuaikan
dengan kalender hari kerja dan jam kerja, sebagaimana
ketentuan yang diberlakukan kepada pegawai lainnya.

Pasal 16
(1) Tugas tambahan yang dapat dihitung sebagai unsur
pemberian penambahan tunjangan kinerja, selain yang
telah dinyatakan dalam Pasal 14 dan Pasal 15, yaitu
merupakan pelaksanaan tugas-tugas lain atau
merupakan bagian dari tugas pokok/ fungsi jabatan/
uraian jenis kegiatan tugas jabatan lainnya yang tidak
termasuk dalam Sasaran Kinerja Pegawai.
(2) Penghitungan Tunjangan Kinerja dari aspek pelaksanaan
tugas tambahan dilakukan apabila dibuktikan dengan
Surat Keterangan Tugas Tambahan yang disahkan oleh
Pejabat Penilai pegawai yang bersangkutan.
(3) Surat Keterangan Tugas Tambahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat digunakan untuk lebih dari
1 (satu) pelaksanaan tugas tambahan dalam 1 (satu)
bulan.
(4) Surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dibuat dengan menggunakan format tercantum pada
contoh 3 dalam Lampiran V yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
- 15 -

BAB V
LAPORAN KEGIATAN BULANAN PEGAWAI

Pasal 17
(1) Setiap pegawai wajib menyampaikan laporan kegiatan
bulanan kepada pejabat penilai paling lambat pada hari
kerja ke-6 (enam) bulan berikutnya.
(2) Pejabat Penilai memberikan penilaian prestasi kerja
pegawai dan menetapkan penghitungan Tunjangan
Kinerja kepada pegawai.

Pasal 18
Unsur laporan kegiatan bulanan pegawai,terdiri dari:
a. perkembangan penyelesaian Sasaran Kinerja Pegawai;
b. pelaksanaan tugas tambahan;
c. ketepatan waktu pelaporan; dan
d. perkembangan realisasi penyerapan anggaran.

Pasal 19
Laporan kegiatan bulanan pegawai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (1), dilaksanakan dengan menggunakan
format tercantum pada contoh 4 dan contoh 5 dalam
Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.

Pasal 20
(1) Penilaian perkembangan penyelesaian Sasaran Kerja
Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a
didasarkan pada perkembangan penyelesaian target
utama pada Sasaran Kerja Pegawai bulanan yang
dibuktikan dengan hasil kerja dan buku kerja harian
pegawai.
(2) Aspek perkembangan penyelesaian Sasaran Kerja
Pegawai bagi pemangku jabatan Sekretaris Jenderal,
Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan,
Jabatan Struktural Eselon II setara dengan Jabatan
- 16 -

Pimpinan Tinggi Pratama, dan Kepala UPT dinilai dengan


ketentuan sebagai berikut:
a. 30% (tiga puluh persen) apabila penyelesaian target
utama pada bulan tersebut mencapai 91% (sembilan
puluh satu persen) sampai dengan 100% (seratus
persen);
b. 20% (dua puluh persen) apabila penyelesaian target
utama pada bulan tersebut mencapai 76% (tujuh
puluh enam persen) sampai dengan 90% (sembilan
puluh persen);
c. 10% (sepuluh persen) apabila penyelesaian target
utama pada bulan tersebut mencapai 61% (enam
puluh satu persen) sampai dengan 75% (tujuh puluh
lima persen);
d. 5% (lima persen) apabila penyelesaian target utama
pada bulan tersebut mencapai 51% (lima puluh satu
persen) sampai dengan 60% (enam puluh persen);
dan
e. 0% (nol persen) apabila penyelesaian target utama
pada bulan tersebut mencapai antara 0% (nol
persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen).
(3) Aspek perkembangan penyelesaian Sasaran Kerja
Pegawai bagi jabatan Staf Ahli Menteri, Staf Khusus
Menteri, Jabatan Struktural Eselon II setara dengan
Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama bukan pengelola
keuangan, Jabatan Struktural Eselon III setara dengan
Jabatan Administrator bukan Kepala UPT, Jabatan
Struktural Eselon IV setara dengan Jabatan Pengawas
bukan Kepala UPT, Jabatan Struktural Eselon V setara
dengan Jabatan Pelaksana bukan Kepala UPT, Jabatan
Fungsional Tertentu setara dengan Jabatan Fungsional,
dan Jabatan Fungsional Umum setara dengan Jabatan
Pelaksana dinilai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. 35% (tiga puluh lima persen) apabila penyelesaian
target utama pada bulan tersebut mencapai
91% (sembilan puluh satu persen) sampai dengan
100% (seratus persen);
- 17 -

b. 25% (dua puluh lima persen) apabila penyelesaian


target utama pada bulan tersebut mencapai 76%
(tujuh puluh enam persen) sampai dengan 90%
(sembilan puluh persen);
c. 15% (lima belas persen) apabila penyelesaian target
utama pada bulan tersebut mencapai 61% (enam
puluh satu persen) sampai dengan 75% (tujuh puluh
lima persen);
d. 5% (lima persen) apabila penyelesaian target utama
pada bulan tersebut mencapai 51% (lima puluh satu
persen) sampai dengan 60% (enam puluh persen); dan
e. 0% (nol persen) apabila penyelesaian target utama
pada bulan tersebut mencapai antara 0% (nol persen)
sampai dengan 50% (lima puluh persen).

Pasal 21
(1) Penilaian pelaksanaan tugas tambahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 huruf b, didasarkan pada
jumlah tugas tambahan yang dilaksanakan dan
dibuktikan dengan surat keterangan yang disahkan
Pejabat Penilai.
(2) Aspek pelaksanaan tugas tambahan bagi jabatan
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur
Jenderal, Kepala Badan, struktural Eselon II setara
dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, dan Kepala
UPT dinilai dengan ketentuan sebagai berikut:
a. 10% (sepuluh persen) apabila pelaksanaan tugas
tambahan pada bulan tersebut terdiri dari 2 (dua)
atau lebih tugas tambahan;
b. 5% (lima persen) apabila pelaksanaan tugas
tambahan pada bulan tersebut terdiri dari 1 (satu);
dan
c. 0% (nol persen) apabila tidak melaksanakan tugas
tambahan.
(3) Aspek pelaksanaan tugas tambahan bagi jabatan Staf
Ahli Menteri, Staf Khusus Menteri, Jabatan Struktural
Eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi
- 18 -

Pratama bukan pengelola keuangan, Jabatan Struktural


Eselon III setara dengan Jabatan Administrator bukan
Kepala UPT, Jabatan Struktural Eselon IV setara dengan
Jabatan Pengawas bukan Kepala UPT, Jabatan
Struktural Eselon V setara dengan Jabatan Pelaksana
bukan Kepala UPT, Jabatan Fungsional Tertentu setara
dengan Jabatan Fungsional, dan Jabatan Fungsional
Umum setara dengan Jabatan Pelaksana dinilai dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. 15% (lima belas persen) apabila pelaksanaan tugas
tambahan pada bulan tersebut terdiri dari 2 (dua)
atau lebih tugas tambahan;
b. 7% (tujuh persen) apabila pelaksanaan tugas
tambahan pada bulan tersebut terdiri dari 1 (satu)
tugas tambahan; dan
c. 0% (nol persen) apabila tidak melaksanakan tugas
tambahan.

Pasal 22
(1) Penilaian ketepatan waktu laporan bulanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 huruf c didasarkan pada
waktu penyampaian laporan bulanan oleh pegawai
kepada pejabat penilai.
(2) Aspek ketepatan waktu laporan bulanan dinilai dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. 10% (sepuluh persen) apabila dilaporkan pada hari
kerja ke-1 (satu) sampai dengan hari kerja ke-6
(enam) pada bulan berikutnya;
b. 8% (delapan persen) apabila dilaporkan pada hari
kerja ke-7 (tujuh) pada bulan berikutnya;
c. 6% (enam persen) apabila dilaporkan pada hari kerja
ke-8 (delapan) pada bulan berikutnya;
d. 5% (lima persen) apabila dilaporkan pada hari kerja
ke-9 (sembilan) pada bulan berikutnya; dan
e. 0% (nol persen) apabila dilaporkan pada hari kerja
ke-10 (sepuluh) dan selanjutnya pada bulan
berikutnya.
- 19 -

Pasal 23
(1) Penilaian perkembangan realisasi penyerapan anggaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf d
didasarkan pada realisasi persentase penyerapan /
penggunaan DIPA yang menjadi target setiap bulan yang
dibuktikan dengan kelengkapan administrasi
pertanggungjawabannya.
(2) Perkembangan realisasi penyerapan anggaran menjadi
bagian aspek penghitungan penambahan Tunjangan
Kinerja bagi jabatan Sekretaris Jenderal, Inspektur
Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan, Jabatan
Struktural Eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama, dan Kepala UPT sebagai penanggung
jawab pengelola keuangan.
(3) Aspek realisasi penyerapan anggaran dinilai dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. 10% (sepuluh persen) apabila realisasi penyerapan
anggaran 91% sampai dengan 100% dari alokasi
anggaran bulanan;
b. 8% (delapan persen) apabila realisasi penyerapan
anggaran lebih dari 76% sampai dengan 90% dari
alokasi anggaran bulanan;
c. 6% (enam persen) apabila realisasi penyerapan
anggaran lebih dari 61% sampai dengan 75% dari
alokasi anggaran bulanan;
d. 5% (lima persen) apabila realisasi penyerapan
anggaran lebih dari 51% sampai dengan 60% dari
alokasi anggaran bulanan; dan
e. 0% (nol persen) apabila realisasi penyerapan
anggaran 0% sampai dengan 50% dari alokasi
anggaran bulanan.
(4) Kriteria persentase realisasi penyerapan anggaran
berdasarkan pada target penarikan dana bulanan dari
total anggaran yang tercantum dalam DIPA yang disusun
oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
- 20 -

BAB VI
TAHAPAN PENGHITUNGAN DAN
PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA

Pasal 24
Penghitungan dan pemberian Tunjangan Kinerja dilaksanakan
dengan tahapan:
a. petugas Pengelola Daftar Hadir pada masing-masing unit
kerja eselon II atau Unit Pelaksana Teknis menyiapkan
rekapitulasi kehadiran pegawai setiap akhir bulan dan
menyampaikan kepada Pejabat yang bertanggung jawab
dalam urusan ketatausahaan di lingkungan unit kerjanya
pada hari kerja ke-1 (satu) setiap bulan berikutnya;
b. pegawai wajib menyampaikan laporan kegiatan bulanan
kepada pejabat penilai paling lambat pada hari kerja ke-
6 (enam) bulan berikutnya, dan berlaku untuk bulan-
bulan selanjutnya;
c. pejabat penilai setelah menerima laporan kegiatan
bulanan melakukan penilaian dan penghitungan
persentase Tunjangan Kinerja pegawai dan hasilnya
disampaikan kepada pejabat yang bertanggung jawab
dalam urusan ketatausahaan di lingkungan unit kerjanya
paling lambat pada hari kerja ke-9 (sembilan) setiap
bulannya;
d. pejabat yang bertanggungjawab dalam urusan
ketatausahaan, menyiapkan rekapitulasi data
penjatuhan hukuman disiplin pegawai di lingkungan unit
kerjanya pada setiap awal bulan untuk diperhitungkan
dalam usulan penambahan Tunjangan Kinerja pegawai;
e. pejabat yang bertanggung jawab dalam urusan
ketatausahaan menyiapkan dan menyampaikan
penghitungan besaran usulan penambahan Tunjangan
Kinerja pegawai kepada pimpinan unit kerja eselon II
atau Kepala Unit Pelaksana Teknis yang membawahi
pegawai yang bersangkutan paling lambat pada hari kerja
ke-10 (sepuluh) setiap bulannya;
- 21 -

f. pimpinan unit kerja eselon II atau Kepala UPT


mengesahkan usulan penambahan Tunjangan Kinerja
dan menyampaikan kembali paling lambat pada hari
kerja ke-11 (sebelas) kepada pejabat yang bertanggung
jawab dalam urusan ketatausahaan untuk diproses
pengajuan pencairannya;
g. pejabat yang bertanggung jawab dalam urusan
ketatausahaan memproses lanjut dokumen usulan
pembayaran tunjangan kinerja dan menyampaikan
kepada pejabat pembuat daftar gaji di lingkungan unit
kerja masing-masing, paling lambat pada hari kerja
ke-12 (dua belas) setiap bulannya; dan
h. pejabat pembuat daftar gaji, berdasarkan dokumen
pemberian penambahan Tunjangan Kinerja pegawai,
memproses lebih lanjut ke Kantor Perbendaharaan
Negara sesuai peraturan perundang-undangan dan
menambahkan besaran Tunjangan Kinerja pada
pembayaran gaji pegawai setiap bulan.

Pasal 25
Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24 dilaksanakan paling lambat hari kerja ketiga setiap
bulannya.

Pasal 26
Rekapitulasi kehadiran pegawai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24 huruf a, dilaksanakan dengan menggunakan
format tercantum pada contoh 6 dalam Lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
ini.

Pasal 27
Tahapan penghitungan dan pemberian penambahan
tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
digambarkan dalam tabel tercantum pada contoh 7 dalam
Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
- 22 -

BAB VII
TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI
YANG MENJALANI MUTASI JABATAN

Pasal 28
(1) Pegawai yang menjalani mutasi jabatan dan masuk kerja
dalam jabatan yang baru, maka Tunjangan Kinerja pada
bulan ke-N dan N+l, dibayarkan sesuai hasil rekapitulasi
daftar hadir dan penghitungan penambahan Tunjangan
Kinerja unsur prestasi kerja dari jabatan pada unit kerja
yang lama.
(2) Penghitungan penambahan Tunjangan Kinerja pada
jabatan yang baru, dilaksanakan penghitungannya
dengan berpedoman pada ketentuan Peraturan Menteri
ini, setelah diterbitkan Surat Pernyataan Melaksanakan
Tugas pada jabatan yang baru dan yang bersangkutan
menyusun Sasaran Kerja Pegawai yang realisasinya
dibuktikan dengan buku kerja harian pegawai.
(3) Dalam hal unit kerja yang lama sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah instansi di luar Kementerian
perhubungan, maka tunjangan kinerja pada bulan ke-N
dan N+l dibayarkan 100% (seratus persen).

Pasal 29
(1) Tunjangan Kinerja diberikan bagi pegawai yang
dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh pada unit
kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan.
(2) Awal masuk kerja bagi pegawai sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dibuktikan dengan Surat Pernyataan
Melaksanakan Tugas.
(3) Penghitungan pemberian Tunjangan Kinerja pegawai
dipekerjakan/diperbantukan dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 30
(1) Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dan Pasal 29 ayat (2)
- 23 -

dibuat dengan menggunakan format tercantum pada


contoh 8 dalam Lampiran V yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(2) Penerbitan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperhatikan
TMT Surat Keputusan Pemberhentian Pembayaran dari
Instansi lama.

Pasal 31
(1) Unit kerja lama bertanggung jawab atas penghitungan
dan pembayaran Tunjangan Kinerja bagi pegawai
sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (1).
(2) Unit kerja baru bertanggung jawab atas penghitungan
dan pembayaran Tunjangan Kinerja bagi pegawai
sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (3).

BAB VIII
TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI
YANG MERANGKAP JABATAN

Pasal 32
(1) Penghitungan dan pemberian tunjangan kinerja bagi
pegawai yang merangkap jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan, diberikan satu
Tunjangan Kinerja yang nilai besarannya paling
menguntungkan.
(2) Pegawai yang merangkap jabatan tidak sesuai dengan
peraturan perundangan, dianggap tidak merangkap
jabatan, dan penambahan Tunjangan Kinerjanya
diperhitungkan sesuai dengan penilaian laporan kegiatan
bulanan pegawai pada jabatan yang dipangkunya.

Pasal 33
Rangkap jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32
yaitu:
- 24 -

a. pegawai pemangku Jabatan Fungsional Tertentu setara


dengan Jabatan Fungsional yang merangkap dalam
Jabatan Struktural setara dengan Jabatan Eselon I.a dan
Jabatan Eselon I.b setara dengan Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya, Jabatan Eselon II.a dan Jabatan Eselon
II.b setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama,
Jabatan Eselon III.a dan Jabatan Eselon III.b setara
dengan Jabatan Administrator, Jabatan Eselon IV.a dan
Jabatan Eselon IV.b setara dengan Jabatan Pengawas,
dan Jabatan Eselon V.a setara dengan Jabatan
Pelaksana;
b. pegawai pemangku Jabatan Fungsional Umum setara
dengan Jabatan Pelaksana yang ditugaskan sebagai
Pelaksana Tugas atau Pelaksana Harian Jabatan
Struktural setara dengan Jabatan Eselon IV.a dan
Jabatan Eselon IV.b setara dengan Jabatan Pengawas,
dan Jabatan Eselon V.a setara dengan Jabatan
Pelaksana;
c. pegawai pemangku Jabatan Fungsional Tertentu setara
dengan Jabatan Fungsional yang ditugaskan sebagai
Pelaksana Tugas atau Pelaksana Harian Jabatan
Struktural setara dengan Jabatan Eselon IV.a dan
Jabatan Eselon IV.b setara dengan Jabatan Pengawas,
dan Jabatan Eselon V.a setara dengan Jabatan
Pelaksana; dan
d. pegawai pemangku jabatan struktural setara dengan
Jabatan Eselon I.a dan Jabatan Eselon I.b setara dengan
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, Jabatan Eselon II.a dan
Jabatan Eselon II.b setara dengan Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama, Jabatan Eselon III.a dan Jabatan Eselon
III.b setara dengan Jabatan Administrator, Jabatan
Eselon IV.a dan Jabatan Eselon IV.b setara dengan
Jabatan Pengawas, dan Jabatan Eselon V.a setara
dengan Jabatan Pelaksana yang ditugaskan sebagai
Pelaksana Tugas atau Pelaksana Harian Jabatan lain
yang setingkat atau lebih tinggi.
- 25 -

Pasal 34
Jangka waktu sebagai Pelaksana Tugas atau Pelaksana
Harian yang dapat diberikan Tunjangan Kinerja paling sedikit
16 (enam belas) hari kerja pada bulan yang bersangkutan.

BAB IX
TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN UNIT
KERJA YANG MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN
KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

Pasal 35
Penghitungan dan pemberian Tunjangan Kinerja bagi pegawai
di lingkungan unit kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 36
(1) Pada unit kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan telah ditetapkan
remunerasinya oleh Kementerian Keuangan, maka tidak
memperoleh Tunjangan Kinerja sebagaimana diatur
dalam ketentuan Peraturan Menteri ini.
(2) Penghitungan dan pemberian remunerasi pada unit kerja
yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-
undangan dengan mempertimbangkan sekurang-
kurangnya aspek disiplin kerja dan prestasi kerja
pegawai.
(3) Pegawai di lingkungan unit kerja yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan belum
ditetapkan remunerasinya oleh Kementerian Keuangan,
maka pemberian penambahan Tunjangan Kenerja
diberikan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ini.
- 26 -

BAB X
TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI
YANG MENJALANKAN CUTI

Pasal 37
(1) Tunjangan kinerja bagi pegawai yang menjalankan cuti
dihitung dengan ketentuan:
a. Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan
cuti tahunan tidak dipotong;
b. Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan
cuti besar tidak dipotong;
c. Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan
cuti sakit tidak dipotong;
d. Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan
cuti bersalin tidak dipotong;
e. Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan
cuti karena alasan penting dalam hal ibu, bapak,
isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua atau
menantu meninggal dunia paling lama 5 (lima) hari
kerja tidak dipotong, apabila melewati ketentuan
dipotong 2% (dua persen) per hari;
f. Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang menjalankan
cuti karena alasan penting dikarenakan alasan selain
tersebut pada huruf e dipotong 2% (dua persen) per
hari; dan
g. pegawai yang menjalankan cuti di luar tanggungan
Negara tidak diberikan Tunjangan Kinerja.
(2) Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi pegawai
yang melaksanakan cuti tercantum pada contoh 2,
contoh 3, contoh 4, contoh 5, contoh 6, contoh 7, contoh
8, dan contoh 9 dalam Lampiran VI yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 38
Dalam hal pegawai melaksanakan cuti besar, cuti bersalin,
cuti karena alasan penting dengan kurun waktu lebih dari 1
(satu) bulan, cuti diluar tanggungan negara wajib
- 27 -

menyampaikan laporan kegiatan bulanan paling lambat 1


(satu) hari kerja sebelum pelaksanaan cuti.

BAB XI
TUNJANGAN KINERJA BAGI PEJABAT FUNGSIONAL YANG
MENDAPATKAN TUNJANGAN PROFESI

Pasal 39
(1) Pegawai yang diangkat sebagai pejabat fungsional dan
mendapatkan Tunjangan Profesi yang lebih kecil dari
Tunjangan Kinerja, diberikan tambahan Tunjangan
Kinerja yang dibayarkan sebesar selisih antara hasil
penghitungan Tunjangan Kinerja pegawai yang
bersangkutan dengan Tunjangan Profesi pada jenjang
yang sesuai.
(2) Apabila Tunjangan Profesi yang diterima sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) lebih besar daripada Tunjangan
Kinerja pada kelas jabatan pegawai yang bersangkutan,
maka yang dibayarkan adalah tunjangan Profesinya.

BAB XII
TUNJANGAN KINERJA BAGI PEJABAT FUNGSIONAL YANG
MELAKSANAKAN TUGAS TERTENTU

Pasal 40
(1) Bagi Pegawai yang diangkat untuk melaksanakan tugas
tertentu diberikan Tunjangan Kinerja yang dibayarkan
sebesar 100% (seratus persen) setiap bulannya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pegawai yang diangkat untuk melaksanakan tugas
tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
penjaga menara suar, teknisi menara suar, awak kapal
negara yang sedang melaksanakan tugas berlayar lebih
dari satu bulan, pejabat teknis yang melaksanakan tugas
di daerah terpencil, atau pejabat yang karena faktor
georafis tidak mungkin untuk dilaksanakan pencatatan
- 28 -

kehadiran secara biometrik dan penyampaian laporan


bulanan secara tepat waktu.
(3) Bagi pejabat yang melaksanakan tugas tertentu atau
yang melaksanakan tugas secara bergiliran dan/atau
shift, maka kepada pejabat dimaksud diberikan Surat

Perintah yang ditetapkan oleh pejabat eselon II terkait


atau Kepala Unit Pelaksana Teknis yang bersangkutan.

BAB XIII
TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG
MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR ATAU IZIN BELAJAR

Pasal 41
(1) Pegawai yang melaksanakan tugas belajar diberikan
Tunjangan Kinerja sebesar 100% (seratus persen) dan
dibayarkan setiap bulannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Kelas Jabatan yang digunakan dalam penghitungan dan
pemberian Tunjangan Kinerja bagi pegawai yang
melaksanakan tugas belajar disesuaikan dengan jenjang
pendidikan yang ditempuh dengan ketentuan:
a. pendidikan Pasca Sarjana setara dengan kelas jabatan
7 (tujuh);
b. pendidikan Sarjana/Diploma IV setara dengan kelas
jabatan 6 (enam); dan
c. pendidikan Diploma III ke bawah setara dengan kelas
jabatan 5 (lima).
(3) Keikutsertaan pegawai dalam tugas belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan Surat Tugas
Belajar dan disampaikan kepada Pengelola Daftar Hadir.

Pasal 42
(1) Dalam hal masa tugas belajar pegawai sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 40 diperpanjang, Tunjangan
Kinerja yang diberikan sebesar 80% (delapan puluh
persen) dan dibayarkan setiap bulannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
- 29 -

(2) Perpanjangan masa tugas belajar sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dibuktikan dengan Surat Perpanjangan
Tugas Belajar dan disampaikan kepada Pengelola Daftar
Hadir.
(3) Dalam hal masa tugas belajar pegawai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diperpanjang dengan perubahan
status menjadi izin belajar, Tunjangan Kinerja yang
diberikan 60% (enam puluh persen) dibayarkan setiap
bulannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Perpanjangan masa tugas belajar dengan perubahan
status menjadi izin belajar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dibuktikan dengan Surat Izin Belajar dan
disampaikan kepada Pengelola Daftar Hadir.
(5) Dalam hal perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (3) telah terlampaui, maka pegawai
yang bersangkutan tidak diberikan Tunjangan Kinerja.
(6) Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi pegawai
yang melaksanakan tugas belajar tercantum pada contoh
10 dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 43
(1) Perhitungan serta pembayaran tunjangan kinerja bagi
pegawai yang melaksanakan Izin Belajar dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
(2) Pegawai yang melaksanakan Izin Belajar wajib hadir dan
bekerja sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
(3) Keikutsertaan pegawai dalam izin belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan Surat Izin
Belajar dan disampaikan kepada Pengelola Daftar Hadir.
(4) Dalam hal Pegawai yang melaksanakan Izin Belajar
meninggalkan sebagian waktu kerja atas izin pimpinan
instansi maka penghitungan Tunjangan Kinerja dari
unsur Disiplin Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (2).
- 30 -

(5) Sebagian waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat


(4) paling banyak 2500 (dua ribu lima ratus) menit dalam
I (satu) bulan.
(6) Dalam hal Pegawai yang melaksanakan Izin Belajar tidak
masuk bekerja melebihi ketentuan pada ayat (3) maka
ketidakhadiran selanjutnya dihitung sebagai izin tidak
masuk kerja karena alasan tertentu.
(7) Dalam hal jumlah izin tidak masuk kerja karena alasan
tertentu telah terlampaui maka dihitung sebagai tidak
hadir tanpa alasan yang sah.
(8) Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi pegawai
yang melaksanakan izin belajar tercantum pada contoh
I I dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 44
(1) Pegawai yang melaksanakan Izin Belajar dikecualikan
dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42
dalam hal memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan
dalam rangka mempertahankan keahlian/ rating/
syarat kompetensi tertentu;
b. pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan
dalam rangka memenuhi syarat kompetensi jabatan;
c. pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan
dalam rangka melaksanakan tugas, fungsi dan
kepentingan organisasi; dan
d. anggaran pada DIPA Kementerian Perhubungan tidak
tersedia dan/atau tidak mencukupi untuk
pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan
huruf c.
(2) Penghitungan unsur prestasi kerja dari aspek
perkembangan pencapaian Sasaran Kerja Pegawai dan
tugas tambahan bagi pegawai sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sebagaimana ketentuan dalam Pasal 14
huruf f.
- 31 -

(3) Penghitungan unsur disiplin kerja bagi pegawai yang


melaksanakan izin belajar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan nilai 40%.

BAB XIV
TUNJANGAN KINERJA BAGI
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

Pasal 45
(1) Besarnya Tunjangan Kinerja untuk Calon Pegawai Negeri
Sipil adalah 80% (delapan puluh persen) dari besaran
tunjangan kinerja kelas jabatan yang dipangkunya.
(2) Pembayaran Tunjangan Kinerja bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil terhitung mulai tanggal ditetapkannya Surat
Pernyataan Menjalankan Tugas (SPMT) dan Surat
Pernyataan Menduduki Jabatan (SPMJ).
(3) Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil tercantum pada contoh 12 dalam
Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

BAB XV
TUNJANGAN KINERJA BAGI
PEGAWAI YANG PENSIUN, MENJALANI MASA PERSIAPAN
PENSIUN, DAN MENINGGAL DUNIA

Pasal 46
(1) Unsur Disiplin Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai pada
laporan bulanan prestasi kerja 2 (dua) bulan terakhir
sebelum terhitung mulai tanggal pensiun, menjalani
masa persiapan pensiun, atau meninggal dunia tidak
dilakukan penilaian dan penghitungan sebagai
penambahan Tunjangan Kinerja.
(2) Simulasi perhitungan Tunjangan Kinerja bagi Pegawai
yang pensiun, menjalani masa persiapan pensiun, atau
meninggal dunia tercantum pada contoh 13, contoh 14,
- 32 -

dan contoh 15 dalam Lampiran VI yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

BAB XVI
PENYESUAIAN KELAS JABATAN

Pasal 47
(1) Dalam hal penyesuaian kelas jabatan tidak diperlukan
pengangkatan dalam titelatur jabatan baru, maka
penyesuaian Tunjangan Kinerja dengan kelas jabatan
baru dilakukan terhitung mulai ditetapkannya kelas
jabatan baru dengan Peraturan Menteri Perhubungan.
(2) Dalam hal penyesuaian kelas jabatan diperlukan
pengangkatan dalam titelatur jabatan baru, maka
penyesuaian Tunjangan Kinerja dengan kelas jabatan
baru dilakukan terhitung mulai sejak pegawai yang
bersangkutan menduduki jabatan yang baru sesuai
dengan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas / Surat
Pernyataan Menduduki Jabatan.
(3) Tempo dan prosedur pembayaran Tunjangan Kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

BAB XVII
PENYESUAIAN BESARAN TUNJANGAN KINERJA

Pasal 48
(1) Masa pembayaran Tunjangan Kinerja dalam hal terdapat
penyesuaian besaran Tunjangan Kinerja, adalah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Selisih akibat penyesuaian besaran Tunjangan Kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dari selisih
antara hasil penghitungan penambahan Tunjangan
Kinerja sebelum penyesuaian dengan hasil penghitungan
penambahan Tunjangan Kinerja setelah penyesuaian
untuk pembayaran Tunjangan Kinerja bulan tersebut.
- 33 -

(3) Selisih pemberian Tunjangan Kinerja sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) dapat dibayarkan secara rapel.

BAB XVIII
PERUBAHAN DATA PEMANGKU JABATAN

Pasal 49
Unit Kerja Eselon I dan Eselon II, serta Unit Pelaksana Teknis
di lingkungan Kementerian Perhubungan harus melakukan
perubahan data pemangku jabatan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. untuk Jabatan Struktural setara dengan Jabatan Eselon
I.a dan Jabatan Eselon I.b setara dengan Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya, Jabatan Eselon II.a dan Jabatan
Eselon II.b setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama, Jabatan Eselon III.a dan Jabatan Eselon III.b
setara dengan Jabatan Administrator, Jabatan Eselon
IV.a dan Jabatan Eselon IV.b setara dengan Jabatan
Pengawas, dan Jabatan Eselon V.a setara dengan
Jabatan Pelaksana, dengan melampirkan surat
keputusan pengangkatan dalam jabatan yang diusulkan.
b. untuk pemangku Jabatan Fungsional Tertentu setara
dengan Jabatan Fungsional, dengan melampirkan surat
keputusan pengangkatan pertama dalam jabatan
dan/atau kenaikan jenjang jabatan yang diusulkan.
c. untuk jabatan Jabatan Fungsional Umum setara dengan
Jabatan Pelaksana, dengan melampirkan surat
keputusan pengangkatan, peta jabatan, hasil analisis
jabatan dan analisis beban kerja yang ditandatangani
oleh Pimpinan Unit Kerja Eselon II/ UPT.
d. melakukan pemutakhiran data pemangku jabatan
melalui Sistem Informasi Kepegawaian.
- 34 -

BAB XIX
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 50
Kepala Unit Pelaksana Teknis bertindak atas nama Direktur
Jenderal atau Kepala Badan berwenang menjadi Pejabat
Penilai untuk menetapkan penghitungan Tunjangan Kinerja
Kepala Unit Pelaksana Teknis yang bersangkutan.

Pasal 51
Pelaksana Harian dan Pelaksana Tugas Pejabat Penilai
berwenang untuk menetapkan penghitungan Tunjangan
Kinerja pegawai yang diselia.

Pasal 52
(1) Penentuan Target utama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 ditentukan bersamaan dengan periode
penetapan SKP tahunan dan SKP bulanan melalui
kesepakatan bersama antara pejabat penilai dan pegawai
yang dinilai.
(2) SKP bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun dan ditetapkan berdasarkan SKP Tahunan dan
merupakan penjabaran aktivitas bulanan pegawai untuk
melaksanakan SKP Tahunan.
(3) Simulasi penentuan target utama dalam SKP tahunan
dan SKP bulanan tercantum pada contoh 16 dalam
Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 53
(1) Pegawai yang menjalankan ijin sakit tanpa melampirkan
Surat Keterangan Dokter sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, akumulasi kontribusi
unsur Disiplin Kerja pada bulan yang bersangkutan
dipotong 2% (dua persen) per hari, kecuali ijin sakit
dikarenakan kecelakaan kerja.
- 35 -

(2) Pegawai yang menjalankan ijin sakit dengan


melampirkan Surat Keterangan Dokter sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, akumulasi
kontribusi unsur Disiplin Kerja pada bulan yang
bersangkutan tidak dipotong.

Pasal 54
Kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 ayat
(1) adalah kecelakaan yang terjadi:
a. dalam menjalankan tugas kewajiban;
b. dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan
dinas, sehingga kecelakaan itu disamakan dengan
kecelakaan yang terjadi dalam menjalankan tugas
kewaj ibannya;
c. karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab
ataupun sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu
dalam melaksanakan tugas;
d. dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau
sebaliknya; dan/atau
e. yang menyebabkan penyakit akibat kerja.

Pasal 55
Pajak penghasilan atas Tunjangan Kinerja dibebankan kepada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada tahun
anggaran yang bersangkutan.

Pasal 56
(1) Satuan kerja masing-masing unit kerja
bertanggungjawab dalam:
a. perencanaan kebutuhan anggaran Tunjangan Kinerja;
b. penetapan jumlah pegawai yang akan dibayarkan
Tunjangan Kinerja;
c. pelaksanaan penyiapan dokumen untuk penyediaan
anggaran Tunjangan Kinerja; dan
d. penyimpanan, pendistribusian dan pelaporan
penggunaan anggaran Tunjangan Kinerja.
- 36 -

(2) Dalam hal terdapat Unit Pelaksana Teknis (UPT) baru


yang belum memiliki satuan kerja, maka unit kerja
eselon I yang menaungi UPT tersebut bertanggung jawab
dalam pelaksanaan ketentuan pada ayat (1).
(3) Dalam hal terdapat unit kerja yang tidak dapat
menyediakan alokasi anggaran Tunjangan Kinerja bagi
pegawai di lingkungannya, maka Sekretariat Jenderal
bertanggung jawab atas penyediaan dan pendistribusian
anggaran Tunjangan Kinerja unit kerja dimaksud.
(4) Tiap-tiap satuan kerja masing-masing unit kerja,
bertanggungjawab dan melaporkan secara hierarkhis
pelaksanaan pembayaran Tunjangan Kinerja pegawai
kepada Menteri Perhubungan.

Pasal 57
Dengan diberlakukannya pemberian Tunjangan Kinerja, maka
seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Perhubungan
wajib melaksanakan agenda Reformasi Birokrasi sesuai Road
Map Reformasi Birokrasi Kementerian Perhubungan.

Pasal 58
(1) Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi/ Sekretaris
Inspektorat Jenderal/ Sekretariat Direktorat Jenderal/
Sekretariat Badan melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan penghitungan dan pemberian Tunjangan
Kinerja di lingkungan Unit Kerja Eselon I masing-masing
dan melaporkan hasilnya kepada Sekretaris Jenderal/
Inspektur Jenderal/ Direktur Jenderal/ Kepala Badan.
(2) Inspektur Jenderal melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan penghitungan dan pemberian tunjangan
kinerja di lingkungan Kementerian Perhubungan dan
melaporkan hasilnya kepada Menteri Perhubungan.

Pasal 59
(1) Biro Kepegawaian dan Organisasi melakukan evaluasi
pelaksanaan penghitungan dan pemberian Tunjangan
- 37 -

Kinerja di lingkungan Kementerian Perhubungan dan


melaporkan hasilnya kepada Menteri Perhubungan.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
1 (satu) tahun.

Pasal 60
Dalam hal pelaksanaan penghitungan dan pemberian
tunjangan kinerja pada unit kerja tidak dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan maka
Pimpinan unit kerja dimaksud diberikan hukuman disiplin
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 61
(1) Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi bertanggung
jawab terhadap penyediaan aplikasi penghitungan dan
pemberian Tunjangan Kinerja di lingkungan Kementerian
Perhubungan.
(2) Penyediaan aplikasi penghitungan dan pemberian
Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan Menteri ini
berlaku.

Pasal 62
Ketentuan teknis pelaksanaan Peraturan Menteri ini diatur
lebih lanjut oleh Sekretaris Jenderal Kementerian
Perhubungan.

BAB XX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 63
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 107 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Penghitungan dan Pemberian Tunjangan Kinerja
Pegawai di Lingkungan Kementerian Perhubungan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1645),
- 38 -

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri


Perhubungan Nomor PM 181 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 107 Tahun
2013 tentang Tata Cara Penghitungan dan Pemberian
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1784) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 64
Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah 1 (satu) tahun
terhitung sejak tanggal diundangkan.
- 39 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Mei 2017

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 19 Mei 2017

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 734

Salinan sesuai dengan aslinya

NIP.
- 40 -

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM 41 TAHUN 2017
TENTANG
TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN
KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN

BESARAN TUNJANGAN KINERJA PER KELAS JABATAN


TUNJANGAN KINERJA
KELAS JABATAN
PER KELAS JABATAN
17 Rp. 26.324.000,00
16 Rp. 20.695.000,00
15 Rp. 14.721.000,00
14 Rp. 11.670.000,00
13 Rp. 8.562.000,00
12 Rp. 7.271.000,00
11 Rp. 5.183.000,00
10 Rp. 4.551.000,00
9 Rp. 3.781.000,00
8 Rp. 3.319.000,00
7 Rp. 2.928.000,00
6 Rp. 2.702.000,00
5 Rp. 2.493.000,00
4 Rp. 2.350.000,00
3 Rp. 2. 216.000,00
2 Rp. 2.089.000,00
1 Rp. 1.968.000, 00

MENTERI PERHUBUNGAN,
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BUDI KARYA SUMADI
Salinan sesuai dengan aslinya
- 41 -

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM 41 TAHUN 2017
TENTANG
TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN
KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN

RINCIAN KRITERIA PENGHITUNGAN PENAMBAHAN


TUNJANGAN KINERJA DARI UNSUR DISIPLIN KERJA

NO ASPEK KRITERIA PENAMBAHAN


0 menit 10%
Jumlah waktu
terlambat masuk 0 ^ 30 menit 7,5 %
keija dan pulang
1 30 < 60 menit 5%
cepat bukan karena
alasan kedinasan 60 5 150 menit 2,5%
dalam satu bulan
>150 menit 0%
Jumlah hari tidak 0 hari 15%
hadir bukan karena
2
alasan kedinasan 1 hari dan/atau lebih 0%
dalam satu bulan

Tidak dikenakan hukuman disiplin 15%

Dikenakan hukuman disiplin ringan 0% (1 bulan)


Pengenaan
O
hukuman disiplin
Dikenakan hukuman disiplin sedang 0% (2 bulan)

Dikenakan hukuman disiplin berat 0% (3 bulan)

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI


Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA i3IRO HUKUM,

luda (IV/c)
198903 2 001
- 42 -

LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM 41 TAHUN 2017
TENTANG
TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN
KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN

RINCIAN KRITERIA PENGHITUNGAN PENAMBAHAN TUNJANGAN KINERJA DARI UNSUR


PRESTASI KERJA BAGI PEMANGKU JABATAN SEKTERARIS JENDERAL, INSPEKTUR
JENDERAL, DIREKTUR JENDERAL, KEPALA BADAN, JABATAN STRUKTURAL ESELON II
SETARA DENGAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA, DAN KEPALA UPT

NO ASPEK KRITERIA PENAMBAHAN


sangat sesuai (91% s/d 100%) 30%

sesuai (76% s/d 90%) 20%


Perkembangan pencapaian target
1 cukup sesuai (61% s/d 75%) 10%
Sasaran Keija Pegawai
kurang sesuai (51% s/d 60%) 5%

tidak sesuai (0% s/d 50%) 0%

2surat keterangan atau lebih 10%


Pelaksanaan tugas tambahan
2 1surat keterangan 5%

Osurat keterangan 0%

sangat baik (1 s/d 6hari sebelum) 10%


baik (tepat hari kerja ke 7) 8%
3 Ketepatan waktu laporan bulanan cukup (1 hari setelah) 6%

kurang (2 hari setelah) 5%


sangat kurang (>2 hari setelah) 0%
sangat baik (91% - 100%) 10%

baik (81% - 90%) 8%


Penyelesaian administrasi
4 cukup (71% - 80%) 6%
keuangan
kurang (61% - 70%) 5%
sangat kurang (<61%) 0%

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BUDI KARYA SUMADI
Salinan sesuai dengan aslinya
- 43 -

LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM 41 TAHUN 2017
TENTANG
TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN
KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN

RINCIAN KRITERIA PENGHITUNGAN PENAMBAHAN TUNJANGAN KINERJA DARI


UNSUR PRESTASI KERJA BAGI PEMANGKU JABATAN STAF AHLI MENTERI, JABATAN
STRUKTURAL ESELON II SETARA DENGAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BUKAN
PENGELOLA KEUANGAN, JABATAN STRUKTURAL ESELON III SETARA DENGAN JABATAN
ADMINISTRATOR BUKAN KEPALA UPT, JABATAN STRUKTURAL ESELON IV SETARA DENGAN
JABATAN PENGAWAS BUKAN KEPALA UPT, JABATAN STRUKTURAL ESELON V SETARA
DENGAN JABATAN PELAKSANA BUKAN KEPALA UPT, JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
SETARA DENGAN JABATAN FUNGSIONAL, DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM SETARA
DENGAN JABATAN PELAKSANA

NO ASPEK KRITERIA PENAMBAHAN


sangat sesuai (91% s/d 100%) 35%

sesuai (76% s/d 90%) 25%


Perkembangan pencapaian target
1 cukup sesuai (61% s/d 75%) 15%
Sasaran Kerja Pegawai
kurang sesuai (51% s/d 60%) 5%

tidak sesuai (0% s/d 50%) 0%

2surat keterangan atau lebih 15%

2 Pelaksanaan tugas tambahan 1surat keterangan 7%

Osurat keterangan 0%

sangat baik (1 s/d 6 hari sebelum) 10%


baik (tepat hari kerja ke 7) 8%
3 Ketepatan waktu laporan bulanan cukup (1 hari setelah) 6%
kurang (2 hari setelah) 5%
sangat kurang (>2 hari setelah) 0%

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI


Salinan sesuai dengan aslinya
- 44 -

LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR PM.
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 107 TAHUN 2013
TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN.
Contoh 1:
LEMBAR REKAPITULASI PENGHITUNGAN PENAMBAHAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEMANGKU JABATAN SEKRETARIS
JENDERAL, INSPEKTUR JENDERAL, DIREKTUR JENDERAL, KEPALA BADAN, JABATAN STRUKTURAL ESELON II SETARA DENGAN
JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA, DAN KEPALA UPT
UNIT KERJA
BULAN

P E N A M B A H A N P E R S E N T A S E T U N J A N G A N K IN E R J A

KELAS HARGA U N S U R D IS IP L IN K E R J A UNSUR PRESTASI KERJA PEM O TO NG AN


NO NAM A N IP
JABATAN JABATAN K A R E N A IZ IN
PENG ENAAN PERKEM BANG AN K ETEPATAN R E A L IS A S I TOTAL
TERLAM BAT PU LANG T ID A K TUGAS S A K IT / C A P
HUKUM AN C A P A IA N W AKTU PENYERAPAN
M ASUK CEPAT H A D IR TAM BAH AN
D IS IP L IN SKP LAPO RAN ANGGARAN

____ , ____________________________ 20.

PIMPINAN UNIT KERJA

Nama pimpinan unit kerja


NIP pimpinan unit keija
Pangkat (Golongan /Ruang) pimpinan unit kerja
- 45 -

Contoh 2:

LEMBAR PENGHITUNGAN PENAMBAHAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEMANGKU JABATAN STAF AHLI MENTERI, STAF KHUSUS
MENTERI, JABATAN STRUKTURAL ESELON II SETARA DENGAN JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA BUKAN PENGELOLA
KEUANGAN, JABATAN STRUKTURAL ESELON III SETARA DENGAN JABATAN ADMINISTRATOR BUKAN KEPALA UPT, JABATAN
STRUKTURAL ESELON IV SETARA DENGAN JABATAN PENGAWAS BUKAN KEPALA UPT, JABATAN STRUKTURAL ESELON V
SETARA DENGAN JABATAN PELAKSANA BUKAN KEPALA UPT, JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU SETARA DENGAN JABATAN
FUNGSIONAL, DAN JABATAN FUNGSIONAL UMUM SETARA DENGAN JABATAN PELAKSANA

UNIT KERJA
BULAN

P E N A M B A H A N P E R S E N T A S E T U N J A N G A N K IN E R J A

U N S U R D IS IP L IN K E R J A U N SU R PRESTASI KERJA
KELAS HARGA
NO NAM A N IP PEM OTONGAN
JABATAN JABATAN
PENGENAAN KETEPATAN K A R E N A IZ IN TO TAL
TERLAM BAT PULANG T ID A K PERKEM BANGAN TUGAS
HUKUM AN W AKTU S A K IT / C A P
M ASUK CEPAT H A D IR C A P A IA N TAM BAH AN
D IS IP L IN LAPORAN
SKP

___ , _______________________ 20.

PIMPINAN UNIT KERJA

Nama pimpinan unit kerja


NIP pimpinan unit keija
Pangkat (Golongan/Ruang) pimpinan unit keija
- 46 -

Contoh 3:

SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS TAMBAHAN

1. Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa Saudara:

a. Nama :
b. NIP :
c. Pangkat/Golongan Ruang :
d. Jabatan :
e. Unit Kerja :

Pada bulan........ (x)......... telah melaksanakan “Tugas Tambahan” sebagai


berikut:
1 ) ...........................................................................
2 ) ...........................................................................
3) .......................................................................
4) dst

2. Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk


dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

............. »...........(x -l)...................


Pejabat Yang mebuat keterangan
(pejabat penilai)

Nama.,..(x-2)
NIP.
- 47 -

Contoh 4:

LAPORAN KEGIATAN BULANAN PEGAWAI DAN PENAMBAHAN PERSENTASE


TUNJANGAN KINERJA UNSUR PRESTASI KERJA BAGI PEMANGKU JABATAN
SEKRETARIS JENDERAL, INSPEKTUR JENDERAL, DIREKTUR JENDERAL, KEPALA
BADAN, JABATAN STRUKTURAL ESELON II SETARA DENGAN JABATAN PIMPINAN
TINGGI PRATAMA, DAN KEPALA UPT

Nama :

NIP :

Pangkat/Gol/ Ruang :

Jabatan :

Tugas dan Fungsi/Uraian :


Jenis Kegiatan
- 48 -

4. Perkembangan realisasi
penyerapan anggaran

Persentase Penyerapan Kondisi realisasi target bulanan penyerapan DIPA %

SB C K SK

B. PENAMBAHAN NILAI PERSENTASE TUNJANGAN KINERJAUNSUR PRESTASI KERJA

NO ASPEK KRITERIA PENAMBAHAN NILAI

sangat sesuai (91% s/d 100%) 30%


Perkembangan penyelesaian sesuai (76% s/d 90%) 20%
1. Sasaran Kinerja Pegawai cukup sesuai (61% s/d 75%) 10%
kurang sesuai (51% s/d 60%) 5%
tidak sesuai (0% s/d 50%) 0%
2 surat keterangan atau lebih 10%
2. Pelaksanaan tugas tambahan 1 surat keterangan 5%

0 surat keterangan 0%
sangat baik (1 s/d 6 hari sebelum) 10%
baik (tepat hari kerja ke 7) 8%
Ketepatan waktu laporan
3. cukup (1 hari setelah) 6%
bulanan
kurang (2 hari setelah) 5%
sangat kurang (>2 hari setelah) 0%
sangat baik (91% - 100%) 10%
Perkembangan realisasi baik (81% - 90%) 8%
4. penyerapan anggaran cukup (71% - 80%) 6%
kurang (61% - 70%) 5%
sangat kurang (<61%) 0%

JUMLAH NILAI PERSENTASE TUNJANGAN KINERJA UNSUR PRESTASI KERJA

. 20.

JABATAN PENILAI PEGAWAI YANG MELAPOR

Nama pejabat penilai Nama pegawai yang melapor


NIP pejabat penilai NIP pegawai yang melapor
Pangkat (Golongan/Ruang) pejabat penilai Pangkat (Golongan/Ruang) pegawai yang melapor
- 49 -

Contoh 5:

LAPORAN KEGIATAN BULANAN PEGAWAI DAN PENAMBAHAN PERSENTASE


TUNJANGAN KINERJA BAGI PEMANGKU JABATAN STAF AHLI MENTERI, STAF
KHUSUS MENTERI, JABATAN STRUKTURAL ESELON II SETARA DENGAN JABATAN
PIMPINAN TINGGI PRATAMA BUKAN PENGELOLA KEUANGAN, JABATAN
STRUKTURAL ESELON III SETARA DENGAN JABATAN ADMINISTRATOR BUKAN
KEPALA UPT, JABATAN STRUKTURAL ESELON IV SETARA DENGAN JABATAN
PENGAWAS BUKAN KEPALA UPT, JABATAN STRUKTURAL ESELON V SETARA
DENGAN JABATAN PELAKSANA BUKAN KEPALA UPT, JABATAN FUNGSIONAL
TERTENTU SETARA DENGAN JABATAN FUNGSIONAL, DAN JABATAN FUNGSIONAL
UMUM SETARA DENGAN JABATAN PELAKSANA

Nama :

NIP :

Pangkat/Gol/ Ruang :

Jabatan :

Tugas dan Fungsi/Uraian :


Jenis Kegiatan

A. LAPORAN DAN PENILAIAN KEGIATAN BULANAN PEGAWAI


NO UNSUR Kegiatan yang dilakukan

1. Perkembangan a.
penyelesaian Sasaran
b.
Kineria Pegawai
c.

Keakuratan Laporan d.

SS S CS KS TS dst.

2. Pelaksanaan a.
tugas tambahan
b.
Jumlah Surat c.
Keterangan
d.
>2 1 0
Dst.
- 50 -

3. Tanggal pelaporan

Ketepatan
(Hari kerja k e _________)
waktu laporan
SB B C K SK

B. PENAMBAHAN NILAI PERSENTASE TUNJANGAN KINERJAUNSUR PRESTASI KERJA

NO ASPEK KRITERIA PENAMBAHAN NILAI

sangat sesuai (91% s/d 100%) 35%


Perkembangan penyelesaian sesuai (76% s/d 90%) 25%
1 Sasaran Kinerja Pegawai cukup sesuai (61% s/d 75%) 15%
kurang sesuai (51% s/d 60%) 5%
tidak sesuai (0% s/d 50%) 0%
2 surat keterangan atau lebih 15%
2 Pelaksanaan tugas tambahan 1surat keterangan 7%
0 surat keterangan 0%
sangat baik (1 s /d 6 hari sebelum) 10%
baik (tepat hari kerja ke 7) 8%
Ketepatan waktu laporan
3 cukup (1 hari setelah) 6%
bulanan
kurang (2 hari setelah) 5%
sangat kurang (>2 hari setelah) 0%

JUMLAH NILAI PERSENTASE TUNJANGAN KINERJA UNSUR PRESTASI KERJA (B)

. 20
.

JABATAN PENILAI JABATAN YANG MELAPOR

Nama pejabat yang melapor Nama pejabat yang melapor


NIP pejabat yang melapor NIP pejabat yang melapor
Pangkat (Golongan/Ruang) pejabat yang melapor Pangkat (Golongan/Ruang) pejabat yang melapor
- 51 -

Contoh 6:

REKAPITULASI BULANAN KEHADIRAN PEGAWAI BERDASARKAN BI O METRIK

BULAN:

T id a k
R ekap R ekap H a d ir
Lam bat C epat Tanpa Ijin S a k it
N o. N am a N IP
D a ta n g P u la n g A la s a n (h ari)
(m en it) (m en it) Sah
(h ari)

. 20.

PIMPINAN UNIT KERJA

Nama pimpinan unit keria


NIP pimpinan unit kerja
Pangkat (Golongan/Ruang) pimpinan unit kerja
- 52 -

Contoh 7:

B AG AN T A H A P A N PE N G H ITU N G AN D AN PE M B E R IAN T U N JA N G A N K IN E R JA

Pembuat Daftar G aiim en gaiu k an


-------------- ► KPPN
Ifp h n tn h a n n e m h a v a ra n tn n ia n D a n

kinerja Hari
k erja
k e - 15
Bulan N+2 (m aksim al hari kerja ketiga)

Pegawai

m en erim a tunjangan k in e ija


- 53 -

Contoh 8:

SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS


NOMOR:

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nam a :
NIP :
Pangkat/Golongan :
Jabatan :
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa:
Nama :
NIP :
Pangkat/Golongan :
Jabatan :
Unit Kerja :
Yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan n o m o r ..................
.............................. ta n g g a l........................ terhitung mulai ta n g g a l........................... telah
nyata melaksanakan tugasnya s e b a g a i.................................................

Demikian Surat Pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya mengingat Sumpah
Jabatan/Pegawai Negeri Sipil, dan apabila dikemudian hari isi Surat Pernyataan ini
tidak benar yang m engakibatkan kerugian terhadap negara, m aka Saya bersedia
menanggung kerugian tersebut.

Asli Surat Pernyataan ini disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan


Perbendaharaan N e g a ra .....................terkait.

NAMA JABATAN

Tembusan: NAMA PEJABAT


1. Kepala Badan Kepegawaian Negara; Pangkat/Golongan (Ruang)
2. Pejabat Pembuat Daftar Gaji; NIP......................................
3 ........................ (pejabat yang diperlukan);
4. Pegawai yang dinyatakan.

M ENTERI PERH U BU NG AN
R E P U B L IK IN D O N E S IA ,

ttd

BUD I KARYA SUM ADI

S a lin a n sesu a i d en g a n a slin y a

M u d a (IV/c)
y 8 9 0 3 2 001
- 54 -

L A M P IR A N V I

P E R A T U R A N M E N T E R I P E R H U B U N G A N R E P U B L IK IN D O N E S IA

NOMOR

TENTANG

T A T A C A R A P E N G H IT U N G A N D A N P E M B E R IA N T U N J A N G A N

K IN E R J A B A G I P E G A W A I D I L IN G K U N G A N K E M E N T E R IA N

PERHUBUNGAN

C o n to h 1:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g d ik e n a i h u k u m a n

d is ip lin

> S a u d a ra D odo pada b u la n F eb ru a ri 2016 d ija tu h i hukum an d is ip lin

rin g a n , b a g a im a n a p e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja te r k a it p e n g e n a a n

h u k u m a n d is ip lin te r s e b u t?

P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja a k ib a t pengenaan hukum an d is ip lin

r in g a n pada S au d ara D odo d ik e n a k a n penam bahan sebesar 0% pada

b u la n M a re t, s e h in g g a p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja p a d a b u la n M ei

te r d a p a t p e n a m b a h a n 0 % d a r i u n s u r d is ip lin k e rja .

> S a u d a r a D o d o p a d a b u la n J u n i 2 0 1 6 d ija tu h i h u k u m a n d is ip lin s e d a n g ,

b a g a im a n a p e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja te r k a it p e n g e n a a n h u k u m a n

d is ip lin te r s e b u t?

P e n g h itu n g a n t u n ja n g a n k in e r ja a k ib a t pengenaan hukum an d is ip lin

sedan g p ad a S au d ara D o d o d ik e n a k a n penam bahan sebesar 0% pada

b u la n J u li d a n b u la n A g u s tu s , s e h in g g a p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja

p a d a b u la n S e p te m b e r d a n b u la n O k to b e r te r d a p a t p e n a m b a h a n 0 % d a ri

u n s u r d is ip lin k e rja .

> S a u d a r a P u tr i p a d a b u la n J u n i 2 0 1 6 d ija tu h i h u k u m a n d is ip lin b e ra t*),

b a g a im a n a p e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja te r k a it p e n g e n a a n h u k u m a n

d is ip lin te r s e b u t?

P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja a k ib a t pengenaan hukum an d is ip lin

b e r a t p a d a S a u d a r a P u tr i d ik e n a k a n p e n a m b a h a n s e b e s a r 0 % p a d a b u la n

J u li, b u la n A g u s tu s , dan b u la n S e p te m b e r , s e h in g g a p em b a ya ra n
- 55 -

tu n ja n g a n k in e r ja pada b u la n S e p te m b e r , b u la n O k to b e r , dan b u la n

N o v e m b e r te r d a p a t p e n a m b a h a n 0 % d a r i u n s u r d is ip lin k e rja .

*) je n is hukum an d is ip lin b era t dengan k a te g o r i p en u ru n an pangkat

s e tin g k a t le b ih ren d a h 3 ta h u n a ta u p e m in d a h a n d a la m ra n gk a

p e n u r u n a n ja b a t a n s e tin g k a t le b ih r e n d a h
- 56 -

C o n to h 2:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti

ta h u n a n

S a u d a ra Budi ja b a t a n A r s ip a r is P e n y e lia pada b u la n J an u ari 2017

m e n ja la n k a n c u ti ta h u n a n s e la m a 5 h a ri. P a d a b u la n te r s e b u t p e n ila ia n d a ri

u n s u r p r e s ta s i k e r ja d ib e r ik a n n ila i 5 0 % d a n p e n ila ia n d a ri u n s u r d is ip lin k e rja

d ib e r ik a n n ila i 40% . B a g a im a n a ca ra p e n g h itu n g a n dan p em b a ya ra n

tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7 ?

P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7 d id a s a r k a n p a d a

p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n rin c ia n

seb agai b e rik u t:

U n s u r p r e s ta s i k e r ja = 50%

U n s u r d is ip lin k e r ja = 40% (+)

C u ti ta h u n a n = 0 % (tid a k d ip o to n g ) (-)

90%

A r s ip a r is P e n y e lia k e la s j a b a t a n 8 h a r g a ja b a t a n R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0

T u n ja n g a n k in e r ja yang d ib a y a r k a n pada b u la n M aret 2017 y a itu

9 0 % x R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .9 8 7 .1 0 0 ,0 0
- 57 -

C o n to h 3:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti

besar

S a u d a r a A n i ja b a t a n A n a lis K e p e g a w a ia n P e n y e lia m e n ja la n k a n c u ti b e s a r

s e la m a 3 b u la n d a r i ta n g g a l 13 J a n u a r i 2 0 1 7 s a m p a i d e n g a n ta n g g a l 13 A p r il

2017.

Pada b u la n J an u ari s e b e lu m m e la k s a n a k a n c u ti besar la p o r a n k e g ia ta n

b u la n a n te ta p d is a m p a ik a n k e p a d a P e ja b a t P e n ila i u n t u k d ib e r ik a n p e n ila ia n .

T e r h a d a p la p o r a n k e g ia ta n d im a k s u d te la h d ib e r ik a n p e n ila ia n d e n g a n b o b o t

p re s ta s i k e r ja sebesar 55% . S e la m a k u ru n w a k tu ta n g g a l 1-13 J a n u a ri

S a u d a r a A n i b e b e r a p a k a li d a ta n g te r la m b a t d a n p u la n g c e p a t d e n g a n ju m la h

w a k tu k u m u la t if 3 5 m e n it. S a u d a r a A n i tid a k d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin d a n

tid a k p e r n a h tid a k h a d ir b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n .

P a d a b u la n A p r il 2 0 1 7 p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja S a u d a r a A n i d ib e r ik a n p e n ila ia n

dengan b o b o t to ta l sebesar 50% dan d is ip lin k e r ja 40% . B a g a im a n a ca ra

p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a re t, A p r il,

M e i, J u n i 2 0 1 7 ?

> P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b u la n M a ret 2017 d id a s a r k a n pada

p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n

r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 55%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 35% (te r d a p a t p en gu ra n ga n 5%

k a r e n a te r la m b a t d a ta n g d a n

p u la n g cepat s e la m a 35

m e n it) (+)

90%

C u ti B e s a r = 0 % (c u ti b e s a r tid a k d ip o to n g ) (-)

90%

A n a lis K e p e g a w a ia n P e n y e lia k e la s ja b a t a n 8 h arga ja b a t a n

R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0

T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n M a r e t 2 0 1 7 y a it u 9 0 % x

R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 = R p . 2 .9 8 7 .1 0 0 ,0 0
- 58 -

*) a p a b ila pegaw ai tid a k m e n y a m p a ik a n la p o r a n k e g ia ta n b u la n a n

(p e la k s a n a a n tu g a s d a la m k u r u n w a k tu ta n g g a l 1-13 J a n u a r i 2 0 1 7 ),

m a k a b o b o t p e n ila ia n u n s u r p r e s ta s i k e r ja d ib e r ik a n n ila i 0 (n ol).

> P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b u la n A p r il 2017 d id a s a r k a n pada

p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n

r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 60%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 40% (+)

C u ti B e s a r = 0 % (c u ti b e s a r tid a k d ip o to n g ) (-)

100%

T u n ja n g a n k in e r ja yang d ib a y a r k a n pada b u la n A p r il 2017 y a itu

10 0 % x R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0

P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b u la n M ei 2017 d id a s a r k a n pada

p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja dan d is ip lin pada b u la n M aret 2017, dengan

rin c ia n s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 60%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 40% (+)

C u ti B e s a r = 0 % (c u ti b e s a r tid a k d ip o to n g ) (-)

10 0 %

T u n ja n g a n k in e r ja yang d ib a y a r k a n pada b u la n M ei 2017 y a itu

10 0 % x R p . 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0

P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b u la n Juni 2017 d id a s a r k a n pada

p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja dan d is ip lin pada b u la n A p r il 2017, dengan

rin c ia n s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 50%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 40% (+)

90%

C u ti B e s a r = 0 % (c u ti b e s a r tid a k d ip o to n g ) (-)

90

T u n ja n g a n k in e r ja yang d ib a y a r k a n pada b u la n Juni 2017

y a itu 9 0 % x R p . 3 .3 1 9 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .9 8 7 .1 0 0 ,0 0
- 59 -

C o n to h 4:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti

s a k it

S a u d a r a S u lis tio n o ja b a t a n A n a lis T a ta L a k s a n a p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7

m e n ja la n k a n c u ti s a k it s e la m a 5 h a ri. P a d a b u la n t e r s e b u t p e n ila ia n p re s ta s i

k e r ja d a n d is ip lin k e r ja S a u d a ra S u lis tio n o d ib e r ik a n p e n ila ia n m a k s im a l.

B a g a im a n a cara p e n g h itu n g a n dan p em b ayaran tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k

b u la n M a r e t 2 0 1 7 ?

P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7 d id a s a r k a n pada

p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n r in c ia n

s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P e n ila ia n K in e r ja & = 100%

D is ip lin K e r ja

C u ti S a k it = 0 % (tid a k d ip o to n g ) (-)

100%

A n a lis T a ta L a k s a n a k e la s ja b a t a n 7 h a r g a ja b a t a n R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0

T u n ja n g a n k in e r ja yang d ib a y a r k a n pada b u la n M aret 2017 y a itu

1 0 0 % x R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0
- 60 -

C o n to h 5:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti

b e r s a lin (p e r s a lin a n p e r ta m a / k e d u a / k e tig a )

S a u d a ra M a r ia ja b a t a n A n a lis K e p e g a w a ia n M uda pada ta h u n 2017

m e la k s a n a k a n c u ti b e r s a lin a n a k k e e m p a t (p e r s a lin a n k e d u a )* s e la m a 3 (tiga )

b u la n d a r i ta n g g a l 10 J u li s a m p a i d e n g a n 10 O k to b e r 2 0 1 7 .

*an ak p e r ta m a dan kedu a d ila h ir k a n s e b e lu m m e n ja d i C P N S , anak k e tig a

d ila h ir k a n s e te la h m e n ja d i C P N S (p e r s a lin a n p e rta m a )

D a la m k u r u n w a k tu ta n g g a l 1-10 J u li S a u d a r a M a r ia te ta p m e la k s a n a k a n

tu g a s n y a d a n s e b e lu m m e la k s a n a k a n c u ti b e r s a lin la p o r a n k e g ia ta n b u la n a n

te ta p d is a m p a ik a n k e p a d a P e ja b a t P e n ila i u n tu k d ib e r ik a n p e n ila ia n . T e r h a d a p

la p o r a n k e g ia ta n d im a k s u d te la h d ib e r ik a n p e n ila ia n d e n g a n b o b o t p e n ila ia n

k in e r ja s e b e s a r 5 0 % . A d a p u n u n tu k p e n ila ia n d is ip lin k e r ja d ib e r ik a n b o b o t

40% .

B a g a im a n a cara p e n g h itu n g a n dan p em b a ya ra n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k

b u la n S e p te m b e r , O k to b e r , dan N ovem ber 2017?

> P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n S e p te m b e r 2 0 1 7 d id a s a r k a n

p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J u li 2 0 1 7 , d e n g a n

r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 50%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 40%

90%

C u ti B e r s a lin (p e r s a lin a n = 0 % (tid a k d ip o to n g )

kedua)

90%

A n a lis K e p e g a w a ia n M u d a k e la s ja b a t a n 9 h a r g a ja b a t a n R p . 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0

T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n S e p te m b e r 2 0 1 7 y a itu

9 0 % x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .4 0 2 .9 0 0 ,0 0

*) a p a b ila pegaw ai tid a k m e n y a m p a ik a n la p o r a n k e g ia ta n b u la n a n

(p e la k s a n a a n tu g a s d a la m k u r u n w a k tu ta n g g a l 1-10 J u li 2 0 1 7 ), m a k a

b o b o t p e n ila ia n u n s u r p r e s ta s i k e r ja d ib e r ik a n n ila i 0 (n o l).


- 61 -

> P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n O k to b e r 2 0 1 7 d id a s a r k a n

pada p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja dan d is ip lin pada b u la n A g u s tu s 2017,

d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 60%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 40% (+)

C u ti B e r s a lin (p e r s a lin a n = 0 % (tid a k d ip o to n g )

kedua) (-)

100%

T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n O k to b e r 2 0 1 7 y a itu 10 0 %

x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0

> P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n N o v e m b e r 2 0 1 7 d id a s a r k a n

p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n S e p te m b e r 2 0 1 7 ,

d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P e n ila ia n K in e r ja 86 = 100%

D is ip lin K e r ja

C u ti B e r s a lin (p e r s a lin a n = 0 % (tid a k d ip o to n g )

kedua) (-)

100%

T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n N o v e m b e r 2 0 1 7 y a itu

1 0 0 % x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0
- 63 -

> P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n Juni d id a s a r k a n pada

p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n A p r il, d e n g a n r in c ia n

s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 60%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 40% (+)

C u ti p e r s a lin a n k e e m p a t = 0 % (tid a k d ip o to n g )

(C u ti B e s a r)
(-)

10 0 %

T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n J u n i 2 0 1 7 y a itu 1 0 0 % x

R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p . 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0

> P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n J u li d id a s a r k a n pada

p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja dan d is ip lin pada b u la n M e i, den gan r in c ia n

s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 60%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 40% (+)

C u ti p e r s a lin a n k e e m p a t = 0 % (tid a k d ip o to n g )

(C u ti B e s a r)
(-)

10 0 %

T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n J u n i 2 0 1 7 y a itu 1 0 0 % x

R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0

*) B erd a sa rk a n P e r a tu r a n P e m e r in ta h N om or 11 Tahun 2017 te n ta n g

M a n a je m e n Pegaw ai N egeri S ip il u n tu k k e la h ir a n anak keem pat dan

s e te r u s n y a d ib e r ik a n C u ti B e s a r
- 62 -

C o n to h 6:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti

b e r s a lin (p e r s a lin a n k e e m p a t d a n s e te r u s n y a )*

S a u d a ra D in i ja b a t a n A n a lis K e p e g a w a ia n M uda pada ta h u n 2017

m e la k s a n a k a n c u ti u n tu k p e r s a lin a n keem pat s e la m a 3 (tig a ) b u la n d a ri

ta n g g a l 14 M a r e t s a m p a i d e n g a n 13 M e i 2 0 1 7 .

D a la m k u r u n w a k t u ta n g g a l 1-13 M a r e t S a u d a r a D in i te ta p m e la k s a n a k a n

tu g a s n y a d a n s e b e lu m m e la k s a n a k a n c u ti b e r s a lin la p o r a n k e g ia ta n b u la n a n

te ta p d is a m p a ik a n k e p a d a P e ja b a t P e n ila i u n tu k d ib e r ik a n p e n ila ia n . T e r h a d a p

la p o r a n k e g ia ta n d im a k s u d te la h d ib e r ik a n p e n ila ia n d e n g a n b o b o t p e n ila ia n

k in e r ja s e b e s a r 6 0 % .

S e la m a k u r u n w a k tu ta n g g a l 1-13 M a r e t S a u d a r a D in i b e b e r a p a k a li d a ta n g

te r la m b a t d a n p u la n g c e p a t d e n g a n ju m la h w a k tu k u m u la t if 2 0 m e n it. S a u d a r a

D in i tid a k d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin dan tid a k p ern a h tid a k h a d ir b u k a n

k a r e n a a la s a n k e d in a s a n .

B a g a im a n a cara p e n g h itu n g a n dan p em b ayaran tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k

b u la n M e i, J u n i, d a n J u li?

> P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M ei d id a s a r k a n pada

p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n M a re t, d e n g a n r in c ia n

s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 60%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 3 7 .5 % (te r d a p a t p en gu ran gan 2 .5 %

k a r e n a t e r la m b a t d a ta n g d a n

p u la n g cepat s e la m a 20

m e n it) (+)

9 7 .5 %

C u ti p e r s a lin a n k e e m p a t = 0 % (tid a k d ip o to n g )

(C u ti B e s a r)

9 7 .5 %

A n a lis K e p e g a w a ia n M u d a k e la s ja b a t a n 9 h a r g a ja b a t a n R p . 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0

T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n M e i 2 0 1 7 y a itu 9 7 ,5 % x

R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .6 8 6 .4 7 5 ,0 0
- 64 -

C o n to h 7:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti

a la s a n p e n tin g k a r e n a b a p a k / ib u , s u a m i/ is te r i, a n a k , a d ik , k a k a k , m e r tu a

a ta u m e n a n tu m e n in g g a l d u n ia

S a u d a r a R u d i ja b a t a n A g e n d a r is p a d a b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 m e n ja la n k a n c u ti

a la s a n p e n tin g s e la m a 7 h a r i k e r ja d ik a r e k a n M e r tu a S a u d a r a R u d i m e n in g g a l.

P a d a b u la n te r s e b u t p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin k e r ja S a u d a r a R u d i

d ib e r ik a n p e n ila ia n m a k s im a l. B a g a im a n a c a r a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n

tu n ja n g a n k in e r ja u n t u k b u la n A p r il 2 0 1 7 ?

P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n A p r il 2 0 1 7 d id a s a r k a n pada

p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n rin c ia n

s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 60%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 40% (+)

C u ti A la s a n P e n tin g = 4 % (te r d a p a t p en gu ran gan

2 % / h a r i u n tu k C A P s e la m a

2 h a ri, u n tu k CAP 5 h a ri

k e r ja tid a k d ip o t o n g k a r e n a

a la s a n m e r tu a m e n in g g a l) (-)

96%

A g e n d a r is k e la s ja b a t a n 3 h a r g a ja b a t a n R p. 2. 2 1 6 .0 0 0 ,0 0

T u n ja n g a n k in e r ja yang d ib a y a r k a n pada b u la n Juni 2017 y a itu

9 6 % x R p. 2. 2 1 6 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .1 2 7 .3 6 0 ,0 0
- 65 -

C o n to h 8:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti

a la s a n p e n tin g k a r e n a a la s a n s e la in b a p a k / ib u , s u a m i/ is te r i, a n a k , a d ik ,

k a k a k , m e r tu a a ta u m e n a n tu m e n in g g a l d u n ia

S a u d a r a E n n y K o e s e n d a n g ja b a t a n A n a lis O r g a n is a s i p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7

m e n ja la n k a n c u ti a la s a n p e n tin g s e la m a 5 h a ri g u n a m e r a w a t ib u y a n g s e d a n g

s a k it k e ra s . P a d a b u la n t e r s e b u t p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin k e rja

S a u d a ra Enny K oesendang d ib e r ik a n p e n ila ia n m a k s im a l. B a g a im a n a cara

p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7 ?

P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7 d id a s a r k a n p a d a

p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J a n u a r i 2 0 1 7 , d e n g a n rin c ia n

s e b a g a i b e rik u t:

U nsu r P r e s ta s i K e r ja = 60%

D is ip lin K e r ja

U n s u r D is ip lin K e r ja = 40% (+)

C u ti A la s a n P e n tin g = 10 % (te r d a p a t p en gu ran gan

2 % / h a r i u n tu k C A P s e la m a

5 h a ri) (-)

90%

T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n M a r e t 2 0 1 7 y a itu 9 0 % x R p.

2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 = R p . 2 .6 3 5 .2 0 0 ,0 0
- 66 -

C o n to h 9:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g m e la k s a n a k a n c u ti

d i lu a r ta n g g u n g a n N e g a r a

S a u d a r a D o d i ja b a t a n P e r e n c a n a M u d a m e n ja la n k a n c u ti d i lu a r ta n g g u n g a n

N ega ra TM T per 19 D esem ber 2016. D a la m k u ru n w a k tu ta n g g a l 1-16

D esem ber 2016 S au d ara D o d i te ta p m e la k s a n a k a n tu g a s n y a dan s e b e lu m

m e la k s a n a k a n c u ti d i lu a r ta n g g u n g a n N e g a r a la p o r a n k e g ia ta n b u la n a n te ta p

d is a m p a ik a n kepada P e ja b a t P e n ila i u n tu k d ib e r ik a n p e n ila ia n . T erh ad ap

la p o r a n k e g ia ta n d im a k s u d te la h d ib e r ik a n p e n ila ia n d e n g a n b o b o t p e n ila ia n

p r e s ta s i s e b e s a r 4 2 % . A d a p u n u n tu k p e n ila ia n d is ip lin k e r ja d ib e r ik a n b o b o t

40% .

B a g a im a n a cara p e n g h itu n g a n dan p em b ayaran tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k

b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 , M a r e t 2 0 1 7 d a n s e te r u s n y a ?

> P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 d id a s a r k a n

p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n D e s e m b e r 2 0 1 6 ,

d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 42%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 40%

C u ti d i lu a r ta n g g u n g a n = 0 % (tid a k d ib e r ik a n tu n ja n g a n

n ega ra k in e rja )

82%

P eren ca n a M u d a k e la s ja b a t a n 9 h a r g a ja b a t a n R p . 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0

T u n ja n g a n k in e r ja yang d ib a y a r k a n pada b u la n F eb ru ari 2017 y a itu

8 2 % x R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 3 .1 0 0 .4 2 0 ,0 0

> P e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 7 d a n s e te r u s n y a

d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin p a d a b u la n J a n u a r i

2 0 1 7 d a n s e te r u s n y a , d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:

U n s u r P r e s ta s i K e r ja = 0%

U n s u r D is ip lin K e r ja = 0%

C u ti d i lu a r ta n g g u n g a n = 0 % (tid a k d ib e r ik a n tu n ja n g a n

n ega ra k in e rja )

0%
T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib a y a r k a n p a d a b u la n F e b r u a r i 2 0 1 7 y a itu 0 % x

R p. 3 .7 8 1 .0 0 0 ,0 0 = R p. 0 ,0 0
- 67 -

C o n to h 10:

S im u la s i p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g

m e la k s a n a k a n tu g a s b e la ja r

> S a u d a ra Ayu ja b a t a n A n a lis K e p e g a w a ia n M uda (k e la s ja b a t a n 9)

d ib e r ik a n tu g a s b e la ja r u n tu k m enem pu h p e n d id ik a n P a s c a s a r ja n a

(P r o g r a m S tr a ta II) di U n iv e r s ita s G a ja h M ada TM T 1 A g u s tu s 2013

d e n g a n ja n g k a w a k tu p a lin g la m a 2 (d u a ) ta h u n (1 A g u s tu s 2 0 1 3 - 31

J u li 2 0 1 5 ).

> Pada saat m en em p u h p e n d id ik a n , S a u d a r a a y u m e n g a la m i k e c e la k a a n

yang m e n g a k ib a tk a n yang b e r s a n g k u ta n tid a k dapat m e n y e le s a ik a n

p e n d id ik a n s e s u a i d e n g a n ja n g k a w a k tu y a n g d ite n tu k a n , o le h k a r e n a n y a

S a u d a r a A y u m e n g a ju k a n p e r m o h o n a n p e r p a n ja n g a n w a k tu p e la k s a n a a n

tu g a s b e la ja r d a n te la h d is e tu ju i d ip e r p a n ja n g u n tu k p a lin g la m a l(s a t u )

ta h u n (1 A g u s tu s 2 0 1 5 - 3 1 J u li 2 0 1 6 ).

> U n tu k m em enu hi s a la h s a tu m a ta u jia n S a u d a ra Ayu d ih a r u s k a n

m e la k u k a n p e n e litia n sebagai d a ta dukungnya yang te r n y a ta

m e m b u tu h k a n b a n y a k w a k tu y a n g m e n g a k ib a tk a n S a u d a r a A y u h a ru s

k e m b a li m e n g a ju k a n p e r m o h o n a n p e r p a n ja n g a n w a k tu p e la k s a n a a n tu g a s

b e la ja r d a n te la h d is e tu ju i d ip e r p a n ja n g u n tu k p a lin g la m a l(s a t u ) ta h u n

d e n g a n p e r u b a h a n s ta tu s m e n ja d i izin b e la ja r (1 A g u s tu s 2 0 1 6 - 31 J u li

2 0 1 7 ).

S e h u b u n g a n d e n g a n p e la k s a n a a n tu g a s b e la ja r s e b a g a im a n a te r s e b u t d i a ta s

m a k a p e n g h itu n g a n dan p em b ayaran tu n ja n g a n k in e r ja b agi S au d ara A yu

s e s u a i d e n g a n k e te n tu a n d a la m P e r a tu r a n M e n te r i in i a d a la h s e b a g a i b e rik u t:

a. P e n g h itu n g a n dan P em b ayaran T u n ja n g a n K in e r ja pada b u la n A g u s tu s

2 0 1 3 d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin k e r ja b u la n

Ju n i 2013;

b. P e n g h itu n g a n d a n P e m b a y a r a n T u n ja n g a n K in e r ja p a d a b u la n S e p te m b e r

2 0 1 3 d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n p r e s ta s i k e r ja d a n d is ip lin k e r ja b u la n J u li

2013;

c. T u n ja n g a n K in e r ja b u la n O k to b e r 2 0 1 3 s a m p a i d e n g a n b u la n S e p te m b e r

2015 d ib e r ik a n 100% d a ri k e la s ja b a t a n 7 den gan h a rga ja b a t a n

R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 y a it u R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 p e r -b u la n ;
- 68 -

d. T u n ja n g a n k in e r ja b u la n O k to b e r 2 0 1 5 s a m p a i d e n g a n b u la n S e p te m b e r

2016 d ib e r ik a n 80% d a ri k e la s ja b a t a n 7 den gan h a rga ja b a t a n

R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 y a it u R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0 p e r -b u la n ;

e. T u n ja n g a n k in e r ja b u la n O k to b e r 2 0 1 6 s a m p a i d e n g a n b u la n S e p te m b e r

2017 d ib e r ik a n 60% d a ri k e la s ja b a t a n 7 den gan h arga ja b a t a n

R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 y a it u R p. 1 .7 5 6 .8 0 0 ,0 0 .
- 69 -

C o n to h 11:

S im u la s i p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i p e g a w a i y a n g

m e la k s a n a k a n iz in b e la ja r

> S a u d a r a B u d i ja b a t a n P e n g a d m in is tr a s i U m u m (k e la s ja b a t a n 5) d ib e r ik a n

izin b e la ja r u n t u k m e n e m p u h p e n d id ik a n S a r ja n a (P r o g r a m S tr a ta I) di

U n iv e r s ita s M e r c u b u a n a T M T 1 A g u s tu s 2 0 1 3 .

Pada b u la n A g u s tu s 2013 sam pai den gan b u la n D esem ber 2013

p e r k u lia h a n d ila k s a n a k a n s e tia p h a ri d im u la i p u k u l 1 6 .0 0 W IB sam pai

d e n g a n p u k u l 2 1 .0 0 W IB , s e la m a k u r u n w a k tu d im a k s u d S a u d a r a B u d i

m a s u k k e r ja s e b e lu m p u k u l 0 7 .0 0 W IB d a n p u la n g c e p a t s e tia p p u k u l

15.00 W IB d a n u n tu k p r e s ta s i k e r ja ta r g e t s e tia p b u la n n y a s e la lu te r c a p a i

s e rta tid a k d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin .

B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n

A g u s tu s , S e p te m b e r , O k to b e r 2 0 1 3 s a m p a i d e n g a n F e b r u a r i 2 0 1 4 ?

P e n g h itu n g a n d a n P e m b a y a r a n T u n ja n g a n K in e r ja p a d a b u la n A g u s tu s

2 0 1 3 d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n la p o r a n k e g ia ta n b u la n J u n i 2 0 1 3 ;

- P e n g h itu n g a n dan P em b a ya ra n T u n ja n g a n K in e r ja pada b u la n

S e p te m b e r 2 0 1 3 d id a s a r k a n p a d a p e n ila ia n la p o r a n k e g ia ta n b u la n J u li

2013;

- T u n ja n g a n K in e r ja b u la n O k to b e r 2 0 1 3 s a m p a i d e n g a n b u la n F e b r u a r i

2 0 1 4 d ih itu n g d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:

o A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 6 0 %

o A s p e k D is ip lin K e r ja d ib e r ik a n n ila i 4 0 % d ik a r e n a k a n p u la n g c e p a t

s e la m a 1 b u la n -> 30 m e n it x 19 (h a ri) = 570 m e n it b e lu m

m e la m p a u i b a ta s w a k tu izin p im p in a n u n tu k m e n in g g a lk a n

s e b a g ia n w a k tu k e r ja

o T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 100 % d a r i k e la s ja b a t a n 5 d e n g a n

h a r g a ja b a t a n R p. 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 p e r -b u la n
- 70 -

> Pada b u la n J an u ari 2014 d ila k s a n a k a n u jia n a k h ir s e m e s te r yang

d ila k s a n a k a n s e la m a 7 (tu ju h ) h a ri d im u la i pukul 0 8 .0 0 W IB sam pai

d e n g a n p u k u l 1 2 .0 0 W IB s e h in g g a S a u d a r a B u d i iz in tid a k m a s u k k e rja

d a n p r e s ta s i k e r ja S a u d a r a B u d i m e n u r u n (n ila i 3 0 % ) s e r ta tid a k d ik e n a i

h u k u m a n d is ip lin . B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n

k in e r ja u n tu k b u la n M a r e t 2 0 1 4 ?

- T u n ja n g a n K in e r ja b u la n M a r e t 2 0 1 4 d ih itu n g d e n g a n r in c ia n s e b a g a i

b e rik u t:

o A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 3 0 %

o Aspek D is ip lin K e r ja d ib e r ik a n n ila i 30 %, den gan rin c ia n

p e r h itu n g a n s e b a g a i b e rik u t:

S iz in tid a k m a s u k k e r ja 7 h a r i -> 7 (h a ri) x 7 ,5 (ja m ) x 6 0 (m e n it)

= 3 1 5 0 m e n it

S m e la m p a u i b a ta s w a k tu iz in p im p in a n u n tu k m e n in g g a lk a n

s e b a g ia n w a k tu k e r ja (2 5 0 0 m e n it) y a it u 650 m e n it s e ta r a

d e n g a n 1,4 h a ri

S iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu s e la m a 1 ta h u n

d ip e r k e n a n k a n p a lin g b a n y a k 4 h a ri k e r ja

S k e le b ih a n 6 5 0 m e n it/ 1,4 h a ri d ih itu n g s e b a g a i iz in tid a k m a s u k

k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu

S k e le b ih a n 650 m e n it/ 1,4 h a ri m e n g a k ib a tk a n penam bahan

tu n ja n g a n k in e r ja d a r i a s p e k ju m la h w a k tu te r la m b a t m a s u k

k e r ja d a n p u la n g c e p a t b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n d a la m

s a tu b u la n tid a k a d a (d ip o to n g 10% )

o T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 6 0 % d a ri k e la s ja b a t a n 5 d e n g a n

h a r g a ja b a t a n R p. 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 1 .4 9 5 .8 0 0 ,0 0 .

> P a d a B u la n F e b r u a r i 2 0 1 4 s a m p a i d e n g a n b u la n M a r e t 2 0 1 4 p e r k u lia h a n

d ila k s a n a k a n s e tia p h a r i d im u la i p u k u l 1 5 .0 0 W IB s a m p a i d e n g a n p u k u l

2 0 .0 0 W IB , s e la m a k u r u n w a k tu d im a k s u d S a u d a r a B u d i m a s u k k e rja

p u k u l 0 8 .0 0 W IB d a n p u la n g c e p a t s e tia p p u k u l 1 4 .0 0 W IB d a n u n tu k

p r e s ta s i k e r ja ta r g e t s e tia p b u la n n y a s e la lu te r c a p a i s e r ta tid a k d ik e n a i

h u k u m a n d is ip lin .

B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n

A p r il d a n b u la n M e i 2 0 1 4 ?
- 71 -

- T u n ja n g a n K in e r ja b u la n A p r il 2014 dan b u la n M ei 2014 d ih itu n g

d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:

o A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 6 0 %

o Aspek D is ip lin K e r ja d ib e r ik a n n ila i 30% , den gan r in c ia n

p e r h itu n g a n s e b a g a i b e rik u t:

S p u la n g c e p a t s e la m a 1 b u la n -> 150 m e n it x 19 (h a ri) = 2 8 5 0

m e n it (m a s u k k e r ja p u k u l 0 8 .0 0 W IB s e h a r u s n y a p u la n g p u k u l

1 6 .3 0 W IB )

v' m e la m p a u i b a ta s w a k tu iz in p im p in a n u n tu k m e n in g g a lk a n

s e b a g ia n w a k tu k e r ja (2 5 0 0 m e n it) y a it u 350 m e n it s e ta r a

d e n g a n 0 ,8 h a ri

v' iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu s e la m a 1 ta h u n

d ip e r k e n a n k a n p a lin g b a n y a k 4 h a r i k e r ja

v' k e le b ih a n 3 5 0 m e n it/ 0 ,8 h a r i d ih itu n g s e b a g a i iz in tid a k m a s u k

k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu

v' k e le b ih a n 350 m e n it/ 0 ,8 h a ri m e n g a k ib a tk a n penam bahan

tu n ja n g a n k in e r ja d a r i a s p e k ju m la h w a k t u te r la m b a t m a s u k

k e r ja d a n p u la n g c e p a t b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n d a la m

s a tu b u la n tid a k a d a (d ip o to n g 10% )

o T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 9 0 % d a r i k e la s ja b a t a n 5 d e n g a n

h a r g a ja b a t a n R p. 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p . 2 .2 4 3 .7 0 0 ,0 0 p e r -b u la n

> Pada b u la n A p r il 2014 d ila k s a n a k a n u jia n te n g a h s e m e s te r yang

d ila k s a n a k a n s e la m a 7 (tu ju h ) h a ri d im u la i pukul 0 8 .0 0 W IB sam pai

d e n g a n p u k u l 1 2 .0 0 W IB s e h in g g a S a u d a r a B u d i iz in tid a k m a s u k k e r ja

d a n p r e s ta s i k e r ja S a u d a r a B u d i m e n u r u n (n ila i 4 5 % ) s e r ta tid a k d ik e n a i

h u k u m a n d is ip lin .

B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n

Juni 2014?

- T u n ja n g a n K in e r ja b u la n J u n i 2 0 1 4 d ih itu n g d e n g a n r in c ia n sebagai

b e rik u t:

o A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 4 5 %

o Aspek D is ip lin K e r ja d ib e r ik a n n ila i 30% , den gan r in c ia n

p e r h itu n g a n s e b a g a i b e rik u t:

v' iz in tid a k m a s u k k e r ja 7 h a r i -> 7 (h a ri) x 7 ,5 (ja m ) x 6 0 (m e n it)

= 3 1 5 0 m e n it
- 72 -

S m e la m p a u i b a ta s w a k tu iz in p im p in a n u n tu k m e n in g g a lk a n

s e b a g ia n w a k tu k e r ja (2 5 0 0 m e n it) y a it u 650 m e n it s e ta r a

d e n g a n 1,4 h a ri

S iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu s e la m a 1 ta h u n

d ip e r k e n a n k a n p a lin g b a n y a k 4 h a ri k e r ja

S k e le b ih a n 6 5 0 m e n it/ 1,4 h a ri d ih itu n g s e b a g a i iz in tid a k m a s u k

k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu

S k e le b ih a n 650 m e n it/ 1,4 h a ri m e n g a k ib a tk a n penam bahan

tu n ja n g a n k in e r ja d a r i a s p e k ju m la h w a k tu te r la m b a t m a s u k

k e r ja d a n p u la n g c e p a t b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n d a la m

s a tu b u la n tid a k a d a (d ip o to n g 10% )

o T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 7 5 % d a r i k e la s ja b a t a n 5 d e n g a n

h a r g a ja b a t a n R p . 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 1 .8 6 9 .7 5 0 ,0 0 .

> Pada B u la n M ei 2014 sam pai dengan b u la n Juni 2014 p e r k u lia h a n

d ila k s a n a k a n s e tia p h a r i d im u la i p u k u l 1 5 .0 0 W IB s a m p a i d e n g a n p u k u l

2 0 .0 0 W IB , s e la m a k u r u n w a k tu d im a k s u d S a u d a r a B u d i m a s u k k e rja

p u k u l 0 8 .4 0 W IB d a n p u la n g c e p a t s e tia p p u k u l 1 4 .2 5 W IB d a n p re s ta s i

k e r ja ta r g e t s e tia p b u la n n y a s e la lu te r c a p a i s e r ta tid a k d ik e n a i h u k u m a n

d is ip lin .

B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n

J u li d a n b u la n A g u s t u s 2 0 1 4 ?

- T u n ja n g a n K in e r ja b u la n J u li 2 0 1 4 d a n b u la n A g u s tu s 2 0 1 4 d ih itu n g

d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:

o A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 6 0 %

o Aspek D is ip lin K e r ja d ib e r ik a n n ila i 15 %, dengan rin c ia n

p e r h itu n g a n s e b a g a i b e rik u t:

S T e r la m b a t d a ta n g s e la m a 1 b u la n -> 10 m e n it x 19 (h a ri) = 1 9 0

m e n it s e ta r a dengan 0 .4 2 h a ri (to le r a n s i te r la m b a t d a ta n g

a d a la h s a m p a i p u k u l 0 8 .3 0 W IB )

'S p u la n g c e p a t s e la m a 1 b u la n -> 155 m e n it x 19 (h a ri) = 2 9 4 5

m e n it (m a s u k k e r ja p u k u l 0 8 .3 0 W IB s e h a r u s n y a p u la n g p u k u l

1 7 .0 0 W IB )

S m e la m p a u i b a ta s w a k tu iz in p im p in a n u n tu k m e n in g g a lk a n

s e b a g ia n w a k tu k e r ja (2 5 0 0 m e n it) y a it u 445 m e n it s e ta r a

d e n g a n 0 ,9 8 h a ri
- 73 -

S iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu s e la m a 1 ta h u n

d ip e r k e n a n k a n p a lin g b a n y a k 4 h a r i k e r ja

S k e le b ih a n 445 m e n it/ 0 ,9 8 h a ri pada b u la n M ei dan Juni

d ih itu n g s e b a g a i iz in tid a k m a s u k k e r ja b u k a n k a r e n a a la s a n

te r te n tu d ik a r e n a k a n k u m u la t if b u la n -b u la n s e b e lu m n y a te la h

m encapai 4 ,5 8 h a ri k e rja , s e h in g g a tid a k d ib e r ik a n

p e n a m b a h a n tu n ja n g a n k in e r ja (d ip o to n g 15% )

S k e le b ih a n 445 m e n it/ 0 ,9 8 h a r i m e n g a k ib a tk a n penam bahan

tu n ja n g a n k in e r ja d a r i a s p e k ju m la h w a k tu te r la m b a t m a s u k

k e r ja d a n p u la n g c e p a t b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n d a la m

s a tu b u la n tid a k a d a (d ip o to n g 10% )

o T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 7 5 % d a r i k e la s ja b a t a n 5 d e n g a n

h a r g a ja b a t a n R p . 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 1 .8 6 9 .7 5 0 ,0 0 .

> Pada b u la n J u li 2014 d ila k s a n a k a n u jia n a k h ir s e m e s te r yang

d ila k s a n a k a n s e la m a 7 (tu ju h ) h a ri d im u la i pukul 0 8 .0 0 W IB sam pai

dengan pu ku l 1 2 .0 0 W IB d a n s e m in a r s e la m a 3 (tig a ) h a r i d i lu a r k o ta

s e h in g g a S a u d a r a B u d i iz in tid a k m a s u k k e r ja d a n p r e s ta s i k e r ja S a u d a r a

B u d i m e n u r u n (n ila i 4 5 % ) s e r ta tid a k d ik e n a i h u k u m a n d is ip lin .

B a g a im a n a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja u n tu k b u la n

S e p te m b e r 2 0 1 4 ?

- T u n ja n g a n K in e r ja b u la n S e p te m b e r 2014 d ih itu n g dengan rin c ia n

s e b a g a i b e rik u t:

o A s p e k P r e s ta s i K e r ja d ib e r ik a n n ila i 4 5 %

o Aspek D is ip lin K e r ja d ib e r ik a n n ila i 15 %, den gan rin c ia n

p e r h itu n g a n s e b a g a i b e rik u t:

■S iz in tid a k m a s u k k e r ja 10 h a r i -> 10 (h a ri) x 7 ,5 (ja m ) x 6 0

(m e n it) = 4 5 0 0 m e n it

S m e la m p a u i b a ta s w a k tu iz in p im p in a n u n tu k m e n in g g a lk a n

s e b a g ia n w a k tu k e r ja (2 5 0 0 m e n it) y a itu 2000 m e n it s e ta ra

d e n g a n 4 ,4 h a ri

■S iz in tid a k m a s u k k e r ja k a r e n a a la s a n te r te n tu s e la m a 1 ta h u n

d ip e r k e n a n k a n p a lin g b a n y a k 4 h a ri k e r ja

S k e le b ih a n 2000 m e n it/ 4 ,4 h a ri pada b u la n J u li d ih itu n g

s e b a g a i iz in tid a k m a s u k k e r ja b u k a n k a r e n a a la s a n te r te n tu

d ik a r e n a k a n k u m u la t if b u la n -b u la n s e b e lu m n y a te la h m e n c a p a i
- 74 -

8 ,9 8 h a ri k e rja , s e h in g g a tid a k d ib e r ik a n penam bahan

tu n ja n g a n k in e r ja (d ip o to n g 15% )

S k e le b ih a n 2 0 0 0 m e n it/ 4 ,4 h a ri m e n g a k ib a tk a n penam bahan

tu n ja n g a n k in e r ja d a r i a s p e k ju m la h w a k tu te r la m b a t m a s u k

k e r ja d a n p u la n g c e p a t b u k a n k a r e n a a la s a n k e d in a s a n d a la m

s a tu b u la n tid a k a d a (d ip o to n g 10% )

T u n ja n g a n k in e r ja y a n g d ib e r ik a n 6 0 % d a r i k e la s ja b a t a n 5 dengan

h a r g a ja b a t a n R p. 2 .4 9 3 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 1 .4 9 5 .8 0 0 ,0 0 .
- 75 -

C o n to h 12:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i C a lo n P e g a w a i N e g e r i S ip il

S a u d a r a D id i d ia n g k a t s e b a g a i C P N S T M T 1 J a n u a r i 2 0 1 6 d e n g a n ja b a t a n

P e n g e lo la K e p e g a w a ia n k e la s ja b a t a n 7 h a r g a ja b a t a n Rp. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0

SPM T dan S P M J S a u d a r a D id i d ite ta p k a n T M T 1 M a r e t 2 0 1 6 . P a d a b u la n

M a r e t S a u d a r a D id i m e m p e r o le h b o b o t p e n ila ia n 1 0 0 % a ta s la p o r a n k e g ia ta n

b u la n a n n y a , s e m e n ta r a pada b u la n A p r il S a u d a r a D id i h a n y a m e m p e r o le h

bobot p e n ila ia n 80% a ta s la p o r a n k e g ia ta n b u la n a n n y a . B a g a im a n a

p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a D id i u n tu k b u la n

J a n u a r i, F e b r u a r i, M a re t, A p r il, M e i d a n J u n i?

> P a d a b u la n J a n u a r i d a n F e b r u a r i S a u d a r a D id i tid a k d ib e r ik a n tu n ja n g a n

k in e rja .

> P a d a b u la n M a r e t d a n A p r il S a u d a r a D id i d ib e r ik a n tu n ja n g a n k in e r ja

8 0 % d a r i b e s a r a n tu n ja n g a n k in e r ja k e la s ja b a t a n y a n g d ip a n g k u n y a ,

y a itu 8 0 % d a r i R p . 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 y a itu R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0

> P e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a D id ik u n tu k

b u la n M e i d id a s a r k a n p a d a la p o r a n k e g ia ta n b u la n M a re t. D ik a r e n a k a n

b u la n M a r e t b o b o t p e n ila ia n 1 0 0 % m a k a p e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja

y a n g d ib a y a r k a n s e b a g a i b e rik u t:

- 1 0 0 % x R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0

- 8 0 % x R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0

T u n ja n g a n k in e r ja yang d ib a y a r k a n pada b u la n M ei y a itu

R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0

> P e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a D id ik u n tu k

b u la n M e i d id a s a r k a n p a d a la p o r a n k e g ia ta n b u la n A p r il. D ik a r e n a k a n

b u la n A p r il b o b o t p e n ila ia n 8 0 % m a k a p e n g h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja

y a n g d ib a y a r k a n s e b a g a i b e rik u t:

- 8 0 % x R p. 2 .9 2 8 .0 0 0 ,0 0 = R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0

- 8 0 % x R p. 2 .3 4 2 .4 0 0 ,0 0 = R p. 1 .8 7 3 .9 2 0 ,0 0

T u n ja n g a n k in e r ja yang d ib a y a r k a n pada b u la n M ei y a itu

R p. 1 .8 7 3 .9 2 0 ,0 0
- 76 -

C o n to h 13:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i P e g a w a i y a n g p e n s iu n

S a u d a r a L ilik T M T p e n s iu n 1 N o v e m b e r 2 0 1 6 , b a g a im a n a c a r a p e n g h itu n g a n

d a n p e m b a y a r a n u n tu k tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a L ilik u n tu k b u la n O k to b e r,

N o v e m b e r, d a n D e s e m b e r 2 0 1 6 ?

> P e n g h itu n g a n dan p em b ayaran tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a L ilik u n tu k

b u la n O k to b e r d id a s a r k a n p a d a la p o r a n k e g ia ta n b u la n A g u s tu s .

> Pada b u la n N ovem ber dan b u la n D esem ber tu n ja n g a n k in e r ja tid a k

d ib a y a r k a n , h a l in i d ik a r e n a k a n la p o r a n k e g ia ta n b u la n S e p te m b e r d a n

O k to b e r d ih itu n g s e b a g a i p e n g g a n ti tu n ja n g a n k in e r ja p a d a 2 (d u a ) b u la n

p e r ta m a tu n ja n g a n k in e r ja d ib e rik a n .
- 77 -

C o n to h 14:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i P e g a w a i y a n g m e n ja la n i m a s a

p e r s ia p a n p e n s iu n

S a u d a ra L ilik m e n ja la n i m asa p e r s ia p a n p e n s iu n TM T 1 N ovem ber 2015,

b a g a im a n a cara p e n g h itu n g a n dan p em b a ya ra n u n tu k tu n ja n g a n k in e r ja

S a u d a r a L ilik u n t u k b u la n O k to b e r , N o v e m b e r , d a n D e s e m b e r 2 0 1 5 ?

> P e n g h itu n g a n dan p em b ayaran tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a L ilik u n tu k

b u la n O k to b e r d id a s a r k a n p a d a la p o r a n k e g ia ta n b u la n A g u s tu s .

> Pada b u la n N ovem ber dan b u la n D esem ber tu n ja n g a n k in e r ja tid a k

d ib a y a r k a n , h a l in i d ik a r e n a k a n la p o r a n k e g ia ta n b u la n S e p te m b e r d a n

O k to b e r d ih it u n g s e b a g a i p e n g g a n ti tu n ja n g a n k in e r ja p a d a 2 (d u a ) b u la n

p e r ta m a tu n ja n g a n k in e r ja d ib e rik a n .
- 78 -

C o n to h 15:

S im u la s i p e r h itu n g a n tu n ja n g a n k in e r ja b a g i P e g a w a i y a n g m e n in g g a l d u n ia

S a u d a r a A fr iz a l m e n in g g a l d u n ia p a d a ta n g g a l 5 S e p te m b e r 2 0 1 6 , b a g a im a n a

c a r a p e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n u n tu k tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a A fr iz a l

u n tu k b u la n S e p te m b e r , O k to b e r , d a n N o v e m b e r ?

> P e n g h itu n g a n d a n p e m b a y a r a n tu n ja n g a n k in e r ja S a u d a r a A fr iz a l u n tu k

b u la n S e p te m b e r d id a s a r k a n p a d a la p o r a n k e g ia ta n b u la n J u li.

> Pada b u la n O k to b e r dan b u la n N ovem ber tu n ja n g a n k in e r ja tid a k

d ib a y a r k a n , h a l in i d ik a r e n a k a n la p o r a n k e g ia ta n b u la n A g u s tu s dan

S e p te m b e r d ih it u n g sebagai p e n g g a n ti tu n ja n g a n k in e r ja pada 2 (d u a )

b u la n p e r ta m a tu n ja n g a n k in e r ja d ib e rik a n .
- 79 -

C o n to h 16:

S im u la s i p e n e n tu a n ta r g e t u ta m a d a la m S K P ta h u n a n d a n S K P b u la n a n

S au d ara M a r ia J a b a ta n A n a lis K e p e g a w a ia n M uda pada aw al ta h u n

m e n y u s u n S K P T a h u n a n d a n S K P B u la n a n d e n g a n r in c ia n s e b a g a i b e rik u t:

a. SKP Tahunan

NO . I. P E J A B A T P E N IL A I NO. II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1. N am a H a ry K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a r ia S ilv ia , SH
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 19 92 0 3 1 001 2. N IP 1 9 8 5 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2 004
P a n g k a t/ P a n g k a t/
3. P e m b in a U ta m a (IV / c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g G ol. R u a n g
A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda
B iro K e p e g a w a ia n d an
5. U n it K e ija B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e ija
O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n J a n u a ri s.d D e s e m b e r 2 0 1 7
TARG ET
NO . III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S / K U A L IT A S / B IA Y A
W AKTU
OUTPUT M UTU (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is
m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n M e n te ri
P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n H a rta
1. 3 1 N askah 100% 50 ja m -
K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a d i
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is
m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n M e n te ri
P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n A ta s
P e ra tu ra n M e n te r i P e rh u b u n g a n N o m o r PM 125
2. 3 1 N askah 100% -
2 Tahun 2015 te n ta n g W ew en ang, ja m
P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d a n P e m b e ria n
K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i L in g k u n g a n
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is
m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n M e n te ri
150
3. P e rh u b u n g a n te n ta n g Pedom an Tugas 3 1 N askah 100% -
ja m
B e la ja r d a n Izin B e la ja r d i L in g k u n g a n
K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n (A K .3)
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is
m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri
P e rh u b u n g a n te n ta n g s p e s im e n ta n d a
ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g d ib e ri
d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k m e n a n d a ta n g a n i 2 2 ,5
4. 9 3 N askah 1 0 0% -
k e p u tu s a n m u ta s i k e p e g a w a ia n d i ja m
lin g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is
m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri
P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s B is n is d i
5. 3 1 N askah 1 0 0% 7 5 ja m -
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n -
u n it k e i j a B a d a n P e n g e m b a n g a n S u m b e r
D a y a M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k te k n is
m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n M e n te ri
P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r O p e ra s io n a l
150
6. P ro s e d u r d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n 3 1 N askah 100% -
ja m
P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i
125
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r 4 100 K o n se p 100%
ja m
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (A K . 0 .0 4 )
3 7 ,5
8. M e n y u s u n L a p o ra n (A K . 0 ,0 0 4 ) 0 ,0 4 5 L a p o ra n 100% -
ja m
U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. 4 2 la p o ra n 100% 15 ja m -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
2 8 ,0
J u m la h T a rg e t A K
2
J u m la h J a m K e rja E fe k tif | 7 5 0 ja m |
- 80 -

b. S K P B u la n a n

1) S K P B u la n J a n u a r i

NO . I. P E J A B A T P E N IL A I NO. II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I

1. N am a H a ry K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a r ia S ilv ia , SH

1 9 85 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001 2. N IP
004
P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV / c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
Ruang

A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda
B iro K e p e g a w a ia n d an
5. U n it K e rja B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e rja
O rg a n is a s i

P e rio d e : B u la n J a n u a r i 2 0 1 7

TARG ET
NO . III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O U TPU T /M UTU U A (R p)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. 3 1 N askah 100% 5 0 ja m -
H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n
2. - - - - -
N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n Di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n
3. - - - - -
Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di
L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p e s im e n
ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g 7 ,5
4. 3 1 N askah 3 3 .3 3 % -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k ja m
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n - - - - -
P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n - - - - -
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja
B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r - - - - -
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK. 0.04 )
7 ,5
8. M e n y u s u n L a p o ra n (A K . 0 ,0 0 4 ) 0.004 1 L a p o ra n 20% -
ja m
U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. - - - - -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a rg e t A K 6,004
J u m la h J a m K e rja E fe k tif | 65 ja m |
- 81 -

2) S K P B u la n F e b r u a r i
NO. I. P E J A B A T P E N IL A I NO . II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1. N am a H a r y K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a r ia S ilv ia , S H
19850505 200912 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 1 9 9 2 0 3 1 001 2. N IP
004
P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV / c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
Ruang
A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda
B iro K e p e g a w a ia n d an
5. U n it K e ija B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e ija
O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n F e b ru a ri 2 0 1 7
TARGET
NO . III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O UTPUT /M UTU U A (R p)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. - - - - -
H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te r i P e rh u b u n g a n
2. - - - - -
N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n 30
3. 0 .6 1 N askah 20% -
Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di Jam
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n
ta n d a t a n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g
4. - - - - -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
25
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n 1 1 N askah 3 3 .3 3 % -
Jam
P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K . 3)

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n - - - - -
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e ija
B ad an Pen gem b an gan S u m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r - - - - -
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (A K . 0 .0 4 )
7 .5
8. M e n y u s u n L a p o r a n (A K . 0 ,0 0 4 ) 0.001 1 la p o ra n 20% -
Jam
U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. - - - - -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K 1,601
J u m la h J a m K e rja E fe k tif 62 :25
jam
- 82 -

3) S K P B u la n M a r e t
NO. I. P E J A B A T P E N IL A I NO. II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1. N am a H a ry K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a r ia S ilv ia , S H
19850505 200912 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001 2. N IP
004
P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV / c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
R uang
A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda
B iro K e p e g a w a ia n dan
5. U n it K e rja B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e ija
O rg a n is a s i

P e rio d e : B u la n M a r e t 2 0 17

TARG ET
NO. III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O UTPUT /M UTU U A (R p)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. - - - - -
H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n
12.5
2. N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g 0 .3 1 N askah 1 0% -
Jam
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n Di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n 30
3. 0 .6 1 N askah 20% -
Tugas B e la ja r dan Iz in B e la ja r di Jam
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p e s im e n
ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g 7 .5
4. 3 1 N askah 3 3 .3 3 % -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k Jam
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
25
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n 1 1 N askah 3 3 .3 3 % -
Jam
P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n - - - - -
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e ija
B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r - - - - -
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (A K . 0 .0 4 )
8. M e n y u s u n L a p o ra n (A K . 0 ,0 0 4 ) - - - - -

U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. - - - - -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K 4 .9
J u m la h J a m K e rja E fe k tif | 7 5 ja m
- 83 -

4) S K P B u la n A p r il
NO . I. P E J A B A T P E N IL A I NO . II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1. N am a H a ry K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a r ia S ilv ia , S H
19850505 200912 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 19 92 0 3 1 001 2. N IP
004
P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV / c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
Ruang
A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda
B iro K e p e g a w a ia n d an
5. U n it K e ija B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e rja
O rg a n is a s i

P e rio d e : B u la n A p r il 2 0 1 7

TARG ET
NO. III. K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O UTPUT /M UTU U A (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. - - - - -
H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n
2. - - - - -
N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n 30
3. 0 .6 1 N askah 20% -
Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di Jam
L in g k u n g a n K e m e n te ria n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n
ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g
4. - - - - -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
25
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n 1 1 N askah 3 3 .3 3 % -
Jam
P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n - - - - -
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja
B ad an Pen gem ban gan Su m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i
25
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r 0 .8 2 0 K o n se p 20% -
Jam
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK. 0.04 )
7 .5
8. M e n y u s u n L a p o ra n (AK. 0 ,0 0 4 ) 0.004 1 L a p o ra n 20% -
Jam
U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. - - - - -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K 2.404
J u m la h J a m K e rja E fe k tif | 8 7 .5 ja m |
- 84 -

5) S K P B u la n M e i
NO . I. P E J A B A T P E N IL A I NO . II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1. N am a H a ry K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a ria S ilv ia , SH
1 9 85 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001 2. N IP
004
P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV /c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
Ruang
A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda
B iro K e p e g a w a ia n dan
5. U n it K e rja B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e ija
O rg a n is a s i
P erio d e: B u la n M e i 2 0 1 7
TARG ET
NO . III. K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O U TPU T /M UTU U A (R p)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. - - - - -
H a r ta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n
2. - - - - -
N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n 30
3. 0 .6 1 N askah 20% -
Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di Jam
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n
ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g
4. - - - - -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n - - - - -
P e rh u b u n g a n - u n it k e ija B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K . 3)

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n - - - - -
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e ija
B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i
50
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r 1.6 4 0 K o n se p 40% -
Jam
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK . 0 .0 4 )
8. M e n y u s u n L a p o r a n (A K . 0 ,0 0 4 ) - - - - -

U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m 7 .5
9. 2 1 L a p o ra n 50% -
s o s ia lis a s i (A K .2 ) Jam
J u m la h T a r g e t A K 4 .2
J u m la h J a m K e rja E fe k tif | 8 7 .5 ja m |
- 85 -

6) S K P B u la n J u n i
NO . I. P E J A B A T P E N IL A I NO. II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1. N am a H a r y K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a ria S ilv ia , SH
1 9 85 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001 2. N IP
004

P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV / c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
Ruang

A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda
B iro K e p e g a w a ia n dan
5. U n it K e rja B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e rja
O rg a n is a s i

P e rio d e : B u la n J u n i 2 0 1 7

TARG ET
NO . III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O U TPU T /M UTU U A (R p)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. - - - - -
H a r ta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a d i
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n
2. - - - - -
N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d a n
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n Di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n 30
3. 0 .6 1 N askah 20% -
Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di Jam
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n
ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g
4. - - - - -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n - - - - -
P e rh u b u n g a n - u n it k e ija B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n - - - - -
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja
B ad an Pen gem ban gan Su m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i
50
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r 1.6 4 0 K o n se p 40% -
Jam
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK . 0 .0 4 )
8. M e n y u s u n L a p o r a n (AK . 0 ,0 0 4 ) - - - - -

U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. - - - - -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K 22
J u m la h J a m K e rja E fe k tif | 80 ja m
- 86 -

7) S K P B u la n J u li
NO . I. P E J A B A T P E N IL A I NO. II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I
1. N am a H a ry K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a r ia S ilv ia , S H
1 9 85 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 1 9 92 0 3 1 001 2. N IP
004
P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV / c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
Ruang
A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda
B iro K e p e g a w a ia n d an
5. U n it K e ija B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e rja
O rg a n is a s i
P e rio d e : B u la n J u li 2 0 1 7
TARG ET
NO . III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O UTPUT /M UTU U A (R p)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. - - - - -
H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n 20
2. 0 .4 8 1 N askah 16% -
N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g Jam
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n
3. - - - - -
Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n
ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g
4. - - - - -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n - - - - -
P e rh u b u n g a n - u n it k e ija B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
30
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n 0 .6 1 N askah 20% -
Jam
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja
B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r - - - - -
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK. 0 .04 )
8. M e n y u s u n L a p o ra n (A K . 0 ,0 0 4 ) - - - - -

U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. - - - - -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K 1.08
J u m la h J a m K e rja E fe k tif | 50 ja m
- 87 -

8) S K P B u la n A g u s tu s

NO . I. P E J A B A T P E N IL A I NO. II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I

1. N am a H a ry K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a r ia S ilv ia , S H

19850505 200912 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001 2. N IP
004
P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV /c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
Ruang

A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda

B iro K e p e g a w a ia n d an
5. U n it K e ija B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e ija
O rg a n is a s i

P e rio d e : B u la n A g u s tu s 2 0 1 7

TARG ET
NO . III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O U TPU T /M UTU U A (R p)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. - - - - -
H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n 20
2. 0 .4 8 1 N askah 16% -
N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g Jam
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n
3. - - - - -
Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n
ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g
4. - - - - -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n - - - - -
P e rh u b u n g a n - u n it k e ija B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
30
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n 0 .6 1 N askah 20% -
Jam
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja
B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r - - - - -
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK . 0 .0 4 )
8. M e n y u s u n L a p o r a n (A K . 0 ,0 0 4 ) - - - - -

U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. 2 1 L a p o ra n 50% 7 .5 -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K 3 .0 8
J u m la h J a m K e rja E fe k tif | 5 7 .5 ja m |
9) S K P B u la n S e p te m b e r

NO . I. P E J A B A T P E N IL A I NO. II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I

1. N am a H a ry K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a r ia S ilv ia , SH

19850505 200912 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 1992 0 3 1 001 2. N IP
004
P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV / c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
Ruang

A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda

B iro K e p e g a w a ia n d an
5. U n it K e ija B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e rja
O rg a n is a s i

P e rio d e : B u la n S e p te m b e r 2 0 1 7

TARG ET
NO . III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O U TPU T /M UTU U A (R p)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. - - - - -
H a r ta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a d i
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n 20
2. 0 .4 8 1 N askah 16% -
N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g Jam
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n Di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n
3. - - - - -
Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n
ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g 25
4. 1 1 N askah 3 3 .3 3 % -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k Jam
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n - - - - -
P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
30
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n 0 .6 1 N askah 20% -
Jam
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja
B adan Pen gem ban gan Su m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r - - - - -
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK . 0 .0 4 )
8. M e n y u s u n L a p o r a n (A K . 0 ,0 0 4 ) - - - - -

U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. - - - - -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K 2 .0 8
J u m la h J a m K e ria E fe k tif | 5 7 .5 ja m |
- 89 -

10) S K P B u la n O k to b e r

NO . I. P E J A B A T P E N IL A I NO . II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I

1. N am a H a r y K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a ria S ilv ia , SH

19850505 200912 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 19 92 0 3 1 001 2. N IP
004
P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV / c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
Ruang

A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda

B iro K e p e g a w a ia n dan
5. U n it K e rja B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e ija
O rg a n is a s i

P e rio d e : B u la n O k to b e r 2 0 1 7

TARG ET
NO . III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O UTPUT /M UTU U A (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. - - - - -
H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a ra di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n 20
2. 0 .4 8 1 N askah 16% -
N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g Jam
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d a n
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n
3. - - - - -
Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n
ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g
4. - - - - -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n - - - - -
P e rh u b u n g a n - u n it k e i j a B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
30
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n 0 .6 1 N askah 20% -
Jam
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja
B ad an Pen gem b an gan Su m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a ta n p a d a in s ta n s i
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r - - - - -
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK. 0 .0 4 )
7 .5
8. M e n y u s u n L a p o ra n (A K . 0 ,0 0 4 ) O.OM 1 L a p o ra n 20% -
Jam
U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. - - - - -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K 1.084
J u m la h J a m K e rja E fe k tif | 5 7 .5 ja m 1
- 90 -

11) S K P B u la n N o v e m b e r

NO . I. P E J A B A T P E N IL A I NO . II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I

1. N am a H a ry K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a r ia S ilv ia , SH

1 9 85 0 5 0 5 2 0 0 9 1 2 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 19 92 0 3 1 001 2. N IP
004
P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV / c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
Ruang

A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda

B iro K e p e g a w a ia n dan
5. U n it K e rja B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e ija
O rg a n is a s i

P e rio d e : B u la n N o v e m b e r 2 0 1 7

TARG ET
NO . III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O UTPUT /M UTU U A (R p)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. - - - - -
H a r ta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te r i P e rh u b u n g a n 20
2. 0 .4 8 1 N askah 1 6% -
N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g Jam
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d an
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n
3. - - - - -
Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )
M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n
ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g
4. - - - - -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n - - - - -
P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
30
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n 0 .6 1 N askah 20% -
Jam
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e rja
B adan Pen gem ban gan S u m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
M e n g in v e n ta r is a s i ja b a t a n p a d a in s ta n s i
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r - - - - -
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (A K . 0 .0 4 )
8. M e n y u s u n L a p o r a n (AK . 0 ,0 0 4 ) - - - - _

U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. - - - - -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K 1.084
J u m la h J a m K e rja E fe k tif | 50 J a m
- 91 -

12) S K P B u la n D e s e m b e r

NO . I. P E J A B A T P E N IL A I NO . II. P E G A W A I Y A N G D IN IL A I

1. N am a H a ry K ris w a n to , S H , D E S S 1. N am a M a r ia S ilv ia , S H

19850505 200912 2
2. N IP 1 9 6 3 1 1 1 5 19 92 0 3 1 001 2. N IP
004
P a n g k a t/
P a n g k a t/
3. G ol. P e m b in a U ta m a (IV / c) 3. P e n a ta (III/c)
G ol. R u a n g
Ruang

A n a lis K e p e g a w a ia n
4. J a b a ta n B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 4. J a b a ta n
M uda

B iro K e p e g a w a ia n d an
5. U n it K e rja B iro K e p e g a w a ia n d a n O rg a n is a s i 5. U n it K e rja
O rg a n is a s i

P e rio d e : B u la n N o v e m b e r 2 0 1 7

TARGET
NO. III.K E G IA T A N T U G A S J A B A T A N AK K U A N T IT A S K U A L IT A S W AKT B IA Y
/O UTPUT /M UTU U A (R p)
1 2 3 4 5 6 7
U N S U R U T A M A

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g L a p o ra n
1. - - - - -
H a rta K e k a y a a n P e n y e le n g g a r a N e g a r a di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te r i P e rh u b u n g a n te n ta n g P e ru b a h a n
A ta s P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n 12.5
2. 0 .3 1 N askah 10% -
N om or PM 2 Tahun 2015 te n ta n g Jam
W e w e n a n g , P e n d e le g a s ia n W e w e n a n g , d a n
P e m b e ria n K u a s a B id a n g K e p e g a w a ia n D i
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n

M enyusun pedom an um um p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n PNS - P e ra tu ra n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P e d o m a n
3. - - - - -
Tugas B e la ja r dan Izin B e la ja r di
L in g k u n g a n K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n
(A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g s p es im e n
ta n d a ta n g a n d a n p a r a f p e ja b a t y a n g
4. - - - - -
d ib e r i d e le g a s i d a n k u a s a u n tu k
m e n a n d a ta n g a n i k e p u tu s a n m u ta s i
k e p e g a w a ia n d i lin g k u n g a n K e m e n te ria n
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g P ro s e s
5. B is n is d i L in g k u n g a n K e m e n te ria n - - - - -
P e rh u b u n g a n - u n it k e rja B a d a n
P e n g e m b a n g a n S u m b e r D a y a M a n u s ia
P e rh u b u n g a n (A K .3 )

M e n y u s u n p e d o m a n u m u m p e tu n ju k
te k n is m a n a je m e n P N S - K e p u tu s a n
M e n te ri P e rh u b u n g a n te n ta n g S ta n d a r
6. O p e ra s io n a l P ro s e d u r d i L in g k u n g a n - - - - -
K e m e n te r ia n P e rh u b u n g a n - u n it k e r ja
B ad an P en gem ban gan S u m ber D aya
M a n u s ia P e rh u b u n g a n (A K .3 )
- 92 -

M e n g in v e n ta r is a s i ja b a t a n p a d a in s ta n s i
7. p e m e r in ta h - M e n g a n a lis a s e tia p s tru k tu r - - - - -
o r g a n is a s i d in a s p e rh u b u n g a n (AK . 0 .0 4 )
7 .5
8. M e n y u s u n L a p o r a n (A K . 0 ,0 0 4 ) 0.004 1 Lap oran 20% -
Jam
U N S U R P E N U N J A N G
M e n ja d i m o d e ra to r/ n a ra s u m b e r d a la m
9. - - - - -
s o s ia lis a s i (A K .2 )
J u m la h T a r g e t A K 1.084
J u m la h J a m K e rja E fe k tif 1 20 Jam 1

M ENTERI PERH U BU NG AN
R E P U B L IK IN D O N E S IA ,

ttd

BUDI KARYA SUM ADI

S a lin a n s e s u a i d e n g a n a s lin y a
K E M A L A B IR O / H U K U M ,

d a (IV / c )
8 9 0 3 2 001

Anda mungkin juga menyukai